• Tidak ada hasil yang ditemukan

Bab II : TINJAUAN TEORITIS

E. Pengertian dan Karakteristik Karyawan

Karyawan adalah orang yang bekerja pada suatu lembaga (kantor, perusahaan, dan sebagainya) dengan mendapatkan gaji (upah), pegawai, pekerja.24

Karyawan adalah penjual jasa (pikiran dan tenaga) dan mendapat kompensasi yang besarnya telah ditetapkan terlebih dahulu.25

Karyawan adalah orang yang banyak menyumbangkan tenaga dan jasanya dalam suatu bentuk usaha, baik usaha pemerintah ataupun dalam usaha swasta dan sebagai imbalan jasanya ia mendapatkan upah atau gaji.26

Secara umum (bukan mutlak) dalam suatu lingkungan pekerjaan, kita akan menghadapi karakter-karakter karyawan sebagai berikut :

1. Patuh 2. Penjilat 3. Pemberontak27

Sumber Daya Manusia adalah manusia yang bekerja dilingkunagan suatu organisasi ( disebut juga personil, tenaga kerja, pekerja dan karyawan ). Unsur manusia yang dilihat dari potensinya disebut sumber daya, berbeda dengan sumber daya material. Manusia sebagai sumber daya bersifat potensial/ abstrak, tidak dapat diukur dari jumlahnya. Potensi itu merupakan proses dan hasil

24

Departemen Pendidikan Nasional , Kamus Besar Bahasa Indonesia edisi ketiga, (Jakarta; Balai pustaka, 2007)

25

Malayu S.P Hasibuan , Manajemen Sumber Daya Manusia,(Jakarta: Bumi Aksara, 2002) hal; 94

26

IG Wirsanto, Dasar-Dasar Manajemen Personalia ( Jakarta: Pustaka Dian, 2000) hal: 26

27

interaksi substansi fisik dan psikis, berupa kemampuan mencipta, kemampuan mengkhyal, kemampuan berfikir, yang mengasilkan gagasan, kreativitas, inisiatif, kemampuan memecahkan masalah, memprediksi, wawasan kemasa depan, ketrampilan dan keahlian dan lain-lain. Kemampuan itu sangat tinggi nilainya, jika dikongkritkan menjadi kegiatan bisnis yang kompetitif, sebagai kemampuan yang tidak dimiliki oleh semua orang. Oleh karena itu jumlah yang banyak tidak akan berarti apabila bukan terdiri dari SDM yang potensial dan berkualitas dimiliki oleh organisasi/ perusahaan, maka akan mampu mengantarkan prganisasinya dalam mencapai sukses.28

Dalam kaitannya karakteristik karyawan maka adanya Study prilaku ilmiahyang muncul karena dorongan psikologi tingkah laku ( Behavioral Psychology ), namun dilakukan melalui pengintegrasian berbagai disiplin ilmu. Berbagai disiplin ilmu sosial seperti psikologi industri, psikologi organisasi, psikologi sosial, ilmu organisasi, ilmu komunikasi, teori prilaku dalam berorganisasi, ilmu hukum, sosiologi dan lain-lain diintegrasikan dengan ilmu biologi, mathematik, dan statistika, untuk memberikan makna prilaku manusia/ karyawan dalam bekerja secara eksak. Studi seperti itu berkembanga karena didasari pendapat bahwa manusia memiliki unsur jasmaniah yang ikut mempengaruhi prilakunya secara organk.Misalnya dalam mempelajari proses kesadaran seseorang terhadap suatu perangsang (stimulus )yang menyentuh syaraf mata atau pendengarannya, yang kemudian diteruskan oleh otak sebagai pusat syaraf, yang dengan cepat mencernannya, kemudian memerintahkan salah satu anggota tubuh memberikan respon.

28

Hadari Nawawi, Manajemen Sumber Daya Manusia untuk bisnis yang kompetitif. (Yogyakarta.Gadjah Mada University Press.2005): hal 40-41

4. Dengan mempergunakan berbagai disiplin ilmu itu, studi prilaku secara ilmiah merekomendasikan bahwa industri atau prusahaan sebagai organisasi merupakan suatu masyarakat yang memiliki budaya (kultur) masing-masing yang unik. Dalam kondisi seperti ini suatu organisasi bukan sekedar merupakan sistem sosial sebagai perwujudan hubungan manusiawi yang statis dan rutin. Akan tetapi harus diterima kenyataan bahwa kultur yang unik itu dipengaruhi pula oleh struktur dengan berbagai jabatan, yang menempatkan seseorang pada posisi tertentu. Setiap posisi mengemban kekuasaan atau wewenang dan tanggung jawab yang berbeda- beda, meskipun perangsangnya sama. Demikian pula dilingkungan para pekerja yang tidak menempati salah satu posisi berdasarkan struktur organisasi yang terdapat di perusahaan/ industri, yang dalam kultur yang unik akan berbeda pula dalam memberikan respon terhadap suatu perangsang. Disamping itu, karena teknologi dan jenis pekerjaan yang berbeda-beda, maka keunikan kultur organisasi menjadi semakin berkembang. Dalam kultur seperti itu sulit untuk dibantah bahwa pengaruhnya berakibat pada semakin banyaknya variasi karyawan dalam merespon suatu perangsang. Misalnya prilaku dalam menerima teknologi baru untuk meningkatkan produktivitas, yang dpat menimbulkan berbagai respon.

5. Oleh karena itulah pada fase ini studi prilaku menjadi penting, karena bermaksud mengungkapkan cara merespon suatu stimulus (perangsang) yang berlangsung dalam bentuk prilaku/ karakter atau cara bekerja sebagai individu yang mempengaruhi dan dipengaruhi oleh pekerja lain sebagai individu pula

dalam melaksanakan pekerjaan. Dalam prakteknya terdapat berbagai cara yang perlu diidentifikasi untuk mengetahui dampakna pada produktivitas kerja. Beberapa cara itu antara lain dengan mempergunakan penekanan, pemaksaan, berbohong, persekongkolan dan lain-lain yang dapat berakibat buruk terhadap respon pekerja dalam melaksanakan tugasnya.29

29

Hadari Nawawi, Manajemen Sumber Daya Manusia untuk bisnis yang kompetitif. (Yogyakarta.Gadjah Mada University Press.2005) hal 54-55

BAB IV

ANALISIS MANAJEMEN MASJID ASTRA DALAM MENINGKATKAN AKTIVITAS KEAGAMAAN KARYAWAN

Manajemen berasal dari kata to manage yang artinya mengatur. Pengaturan dilakukan melalui proses dan diatur berdasarkan urutan dari fungsi- fungsi manajemen itu. Jadi, manajemen itu merupakan suatu proses untuk mewujudkan tujuan yang diinginkan. Perlu dihayati bahwa manajemen dan organisasi bukan tujuan, tetapi hanya alat untuk mencapai tujuan yang diinginkan, karena tujuan yang ingin dicapai itu adalah pelayanan dan laba (profit).

Dalam manajemen masjid, perencanaan adalah perumusan tentang apa yang akan dicapai dan tindakan apa yang akan dilakukan dalam mencapai tujuan pemakmuran masjid, sesuai dengan tingkat kemampuan yang dimiliki. Dalam upaya memakmurkan masjid, perencanaan memiliki arti yang sangat penting. Pertama, pemakmuran masjid bisa berjalan lebih terarah dan teratur. Kedua, memungkinkan dipilihnya tindakan-tindakan yang tepat sesuai dengan situasi dan kondisi yang dihadapi pada saat upaya pemakmuran masjid dilaksanakan. Ketiga, dapat dipersiapkan terlebih dahulu tenaga-tenaga pelaksana dalam pemakmuran masjid, begitu juga dengan dana dan sarananya. Dan keempat, perencanaan juga akan memudahkan pengawasan dan penilaian terhadap jalannya aktivitas pemakmuran masjid.

Perencanaan kegiatan masjid yang matang, harus dilaksanakan dengan baik oleh pengurus masjid. Untuk itu, perlu pengorganisasian yang solid bagi pengurusnya. Pengorganisasian masjid adalah penyatuan, pengelompokan dan pengaturan pengurus masjid untuk digerakkan dalam satu kesatuan kerja sebagaimana yang telah direncanakan.

Dalam pengorganisasian masjid, langkah-langkah yang perlu ditempuh antara lain : Pertama, membagi dan atau mengelompokkan aktivitas pemakmuran masjid dalam satu kesatuan. Kedua, merumuskan dan menentukan tugas serta tanggung jawab struktur kepengurusan masjid dan menempatkan personil pengurusnya sesuai dengan kemampuan, kemauan, pengalaman, kondisi fisik dan mentalnya. Ketiga, memberikan wewenang dan tanggung jawab yang penuh dari pimpinan pengurus kepada staf-staf dan pelaksananya. Dan keempat, menciptakan jalinan kerja yang baik sehingga memiliki alur kerja yang solid.

Dalam manajemen masjid, pengorganisasian memiliki arti yang sangat penting. Pertama, penugasan kepada staf pengurus menjadi lebih mudah, karena sudah jelas seksi apa dan atau siapa yang harus melaksanakan suatu bidang kegiatan. Kedua, memudahkan dipilihnya tenaga pelaksana yang tepat, karena dalam pengorganisasian bukan hanya menyusun struktur kepengurusan dan menempatkan orangnya, tapi juga menguraikan tugas dan tanggung jawabnya sehingga bisa dipilih, siapa yang tepat menempati posisi suatu kepengurusan. Ketiga, pengorganisasian juga akan membuat terpadunya berbagai potensi pengurus dalam suatu kerangka kerja sama pemakmuran masjid. Dan keempat,

memudahkan bagi pimpinan pengurus untuk mengendalikan dan mengevaluasi pelaksanaan suatu kegiatan.

Selain pengorganisasian, fungsi pelaksanaan dalam memanajemen masjid juga sangat penting karena pelaksanaan merupakan upaya membimbing dan mengarahkan seluruh potensi pengurus untuk beraktivitas sesuai dengan tugas dan tanggung jawab masing-masing. Pimpinan pengurus masjid harus memberikan rangsangan atau motivasi kepada pengurus untuk melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya itu. Dalam organisasi seperti kepengurusan masjid, kesadaran yang tinggi memang amat diperlukan. Dengan kesadaran yang tinggi maka disiplin pengurus dalam mengemban amanah kepengurusan masjid akan berjalan dengan baik. Kesadaran yang tinggi akan lahir dari keimanan yang mantap. Karena itu pengurus harus memiliki kemantapan iman kepada Allah SWT. Pemimpin dalam kepengurusan masjid menjadi salah satu penentu bagi suksesnya pelaksanaan aktivitas masjid, karena itu pemimpin harus melibatkan seluruh pengurus dalam pelaksanaan tugas, membuka jalur komunikasi yang seluas-luasnya diantara sesama pengurus, baik melalui rapat, briefing, membuat nota, menelpon dan sebagainya. Di samping itu pemimpin harus selalu meningkatkan kemampuan kerja staf-strafnya dan memberikan penghargaan atas prestasi yang dicapai.

Selain itu juga pimpinan melakukan pengawasan atau kontrol kepada seluruh staf kepengurusan masjid karena itu suatu yang penting. Terlaksananya fungsi pengawasan membuat pengurus menjadi tahu adanya kesalahan,

kekurangan, kelemahan, rintangan, tantangan dan kegagalan dalam mencapai tujuan pemakmuran masjid.

Pengawasan dapat dilakukan dengan mengamati jalannya aktivitas kegiatan masjid, mengukur keberhasilan dan kegagalannya dengan standar sebagaimana yang ditetapkan dalam perencanaan untuk selanjutnya memperbaiki kesalahan dan kekurangan serta mencegah terjadinya kegagalan.

A. Aplikasi Manajemen Masjid Astra / Yayasan Amaliah Astra

Yayasan Amaliah Astra bersama Yayasan lain di jajaran Astra, merupakan wahana untuk melaksanakan dan mengembangkan Corporate Social Responsibility perusahaan, khususnya di bidang sosial keagamaan

Tujuan didirikannya Yayasan Amaliah Astra adalah berkontribusi di bidang keagamaan, sosial dan kemanusiaan.

Agar harapan dan tujuan yang direncanakan dapat diraih dengan efektif dan efisien, maka harus menggunakan manajemen yang baik. Dalam pengaplikasiannya, manajemen memiliki fungsi-fungsi manajemen yaitu perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan dan pengawasan. Oleh karena itu, Yayasan Amaliyah Astra melakukan fungsi-fungsi manajemen yaitu :

1. Perencanaan (Planning)

Perencanaan merupakan fungsi terpenting dari fungsi-fungsi manajemen yang ada. Ibarat dalam suatu perjalanan dengan kendaraan, perencanaan adalah sebagai pedoman yang harus dipakai untuk mengarahkan tujuan ke mana

kendaraan itu akan diarahkan. Dalam semua kegiatan yang bersifat manajerial, fungsi perencanaan harus dilakukan terlebih dahulu dari fungsi-fungsi lainnya.

Perencanaan yang dilakukan oleh Yayasan Amaliah Astra dalam rapat tahunan di lantai 6 Gedung A PT Astra Internasional, Tbk dan akta pernyataan keputusan Rapat Yayasan Amaliah Astra yang dikeluarkan oleh Notaris DKI-kota Jakarta P.S.A Tampubolon, maka telah ditetapkan susunan kepengurusan Yayasan Amaliah Astra yakni Pembina, Pengawas, dan Pengurus melalui Divisi Strategi dan Operasional telah menyusun program perencanaan dalam segi waktunya yakni jangka pendek, jangka menegah dan jangka panjang.

Bentuk-bentuk perencanaan yang disusun oleh Yayasan Amaliah Astra terdiri dari:

a. Adanya Tujuan atau objective. Tujuan merupakan sasaran kegiatan yang dilakukan dan diusahakan yang harus dicapai dalam jangka waktu tertentu. Tujuan dari Yayasan Amaliyah Astra ialah berkontribusi di bidang keagamaan, sosial dan kemanusiaan. Semua anggota organisasi harus mengetahui tujuan yang hendak dicapai, agar aktivitas yang dilakukannya tidak saling bertentangan.

b. Kebijakan atau policy. Ia merupakan suatu pernyataan atau pengertian untuk menyalurkan pikiran dalam mengambil keputusan terhadap tindakan -tindakan untuk mencapai tujuan. Dalam hal ini, kebijakan atau jenis rencana kegiatan yang akan diselenggarakan di Masjid Astra semua itu diputuskan oleh pengurus Yayasan Amaliyah Astra, sehingga kegiatan tersebut dilaksanakan.

Ini semua dilakukan demi tujuan yang telah direncanakan dapat tercapai. Kebijakan yang ditetapkan oleh ketua Yayasan Amaliah Astra yakni :

1. Program yang dilaksanakan oleh tiap-tiap divisi mampu memberikan kualitas keilmuan bagi karyawan dan masyarakat dari segi intelektual, emosional dan spiritual.

2. Setiap bulan dari pengumpulan zakat, infak dan shodaqoh, disalurkan untuk beasiswa bagi anak-anak dhu’afa.

3. Hasil dari keuntungan divisi usaha, disalurkan untuk biaya operasional Yayasan Amaliah Astra sebagai penunjang kegiatan-kegiatan yang direncanakan agar berjalan dengan baik.

4. Mengadakan evaluasi internal setiap minggu, dan bulan untuk melihat sejauh mana progress kinerja pengurus.

c. Strategi. Ia merupakan tindakan penyesuaian dari rencana yang telah dibuat. Penyesuaian ini dianggap penting karena timbulnya bermacam-macam reaksi. Karena itu dalam mengaplikasikan strategi, yang dilakukan Yayasan Amaliah Astra melalui divisi strategi dan operasional menyusun beberapa strategi dengan memperhatikan beberapa faktor, antara lain: ketepatan waktu, ketepatan tindakan, ketepatan mengambil tindakan, dan lain sebagainya.

d. Prosedur. Prosedur merupakan rangkaian tindakan yang dilaksanakan pada waktu yang akan datang, karena itu ia lebih dititikberatkan pada suatu tindakan. Dengan adanya prosedur ini, akan memudahkan pelaksanaan semua aktivitas yang dilaksanakan organisasi. Prosedur yang dilakukan oleh Yayasan Amaliah Astra antara lain ialah :

1. Pengurus Yayasan Amaliah Astra dapat menyusun program-program di setiap divisi baik divisi strategi dan operasional, divisi sosial dan religius, serta divisi usaha.

2. Menyiapkan pemanfaatan dan memelihara sarana dan prasarana Masjid Astra untuk setiap kegiatan yang dilakukan.

3. Mengadakan kajian keislaman rutin di Masjid Astra.

4. Membuat prosedur di berbagai bidang baik pemilihan muadzin, adzan, iqomat dan sholat zuhur, pemilihan penceramah, pengadaan khotib Jum’at, pelaksanaan sholat jum’at, penghitungan kotak amal, pelaksanaan sholat Tarawih, pemberian nomor surat.

5. Bagi karyawan Grup Astra dan masyarakat dapat berzakat melalui ZIS on line dengan website amaliah-astra.com.

e. Aturan atau rule. Aturan atau rule adalah suatu tindakan yang spesifik dan merupakan bagian dari prosedur. Aturan yang saling berkaitan dapat dikelompokan dalam suatu tindakan yang disebut prosedur.

f. Program. Program merupakan kombinasi antara kebijakan prosedur, aturan dan pemberian tugas yang disertai dengan suatu anggaran atau budget. Semua ini akan menciptakan suatu tindakan. Program atau kegiatan yang direncanakan oleh Yayasan Amaliah Astra dalam meraih tujuan yakni berkontribusi di bidang keagamaan, sosial dan kemanusiaan yang ingin dicapai secara efektif dan efisien.

Dalam melakukan kegiatan-kegiatannya, Yayasan Amaliah Astra membagi program-program tersebut pada beberapa divisi yaitu Divisi Strategi dan

Operasional, Divisi Sosial dan Religius, serta Divisi Usaha. Program dari tiap-tiap divisi yaitu :

1. Divisi Strategi dan Operasional Yayasan Amaliah Astra. Program yang akan diadakan antara lain :

A. Penerbitan Amaliah News

Amaliah News sebagai media komunikasi Astra yang memberikan informasi-informasi kegiatan dari Yayasan Amaliah Astra, sebagai transparansi program yang telah direncanakannya, Amaliah News terbit 3 bulan sekali, edisi pertama pada bulan Oktober 2004, kedua terbit 02 Mei 2005 dan terbit lagi edisi Amaliah Astra pada bulan Juli - September 2009 yang konten informasinya berisikan Pembinaan Beasiswa dengan tema “Setitik Bahagia Untuk Dhu’afa”. Peluncuran website www.amaliah-astra.com, ZIS Online yang memfasilitasi bagi yang pernah berzakat atau berinfak di Lazis Yayasan Amaliah Astra dilampirkan pula form donasi bagi yang ingin berzakat atau berinfak . Anggaran pembuatan Amaliah News setiap priode berbudget Rp. 15.000.000,-

B. Create positive network (Membangun jaringan kerja yang baik)

Create positive network dengan HRD seluruh Grup Astra untuk pembinaan program kerohanian, edukasi maupun program bisnis yang dimulai tahun 2004. Dengan adanya kerjasama atau hubungan kerja dengan HRD seluruh Grup Astra dapat mempermudah Yayasan Amaliah Astra dalam

mengimplementasikan program-program yang telah disusunnya sehingga dapat berjalan dengan baik.

C. Audit internal kinerja

Audit internal kinerja Yayasan Amaliah Astra bertujuan menilai sejauh mana progress dari setiap kegiatan yang akan dan telah dilaksanakan untuk melihat kualitas kinerja dari Yayasan Amaliah Astra dan review audit ini dilakukan setiap bulannya. Audit internal kinerja ini menggunakan sistem PDCA

yaitu Plan (Perencanaan), Do (Melakukan), Check (Pemeriksaan), Action (Tindakan).

D. Pengelolaan Zakat, Infak dan Shodaqoh dari karyawan Astra.

Untuk mendukung rencana program pembentukan Badan Amal Zakat, Infak dan Shodaqoh yang mandiri, maka pengurus Yayasan Amaliah Astra ikut serta dalam pelatihan pengelolaan zakat lingkungan perkantoran yang diselenggarakan oleh Departemen Agama. Yayasan senantiasa menggandeng PERISAI dalam keterlibatan kepengurusan dalam setiap agenda kegiatan yang relevan dengan kegiatan PERISAI.

Pada awal tahun 2007 telah dilaksanakan studi banding program Pengembangan Lembaga Amil Zakat, Infak dan Shodaqoh (LAZIS) dengan Badan Amil Zakat, Infak dan Shodaqoh BNI 1946 yang lebih dikenal dengan BAMUIUS BNI. Selain itu Yayasan Amaliah Astra juga telah berkonsultasi

mengenai pembentukan dan perizinan yang diperlukan dengan Departemen Agama Jakarta utara.

Adapun latar belakang didirikannya LAZIS adalah : 1. Adanya Program ZIS Perisai

2. Potensi dana umat yang besar

3. Maksud dan tujuan didirikannya Yayasan 4. Muzaki belum “tahu “

5. Muzaki belum “Sadar” 6. Muzaki belum “ Percaya “

Adapun tujuan didirikannya LAZIS ini antara lain adalah : 1. Menjamin kepastian dan disiplin diri Muzaki

2. Mencapai efisiensi, efektifitas dan sasaran yang tepat dalam penggunaan zakat menurut skala prioritas.

Adapun sasaran Muzaki (Pemberi Zakat) adalah seluruh karyawan Grup Astra dan masyarakat umum. Adapun target berikutnya dari LAZIS Astra berikutnya adalah menjaring para muzaki melalui kerjasama dengan HRD di lingkungan Grup Astra untuk melakukan sosialisasi. Sosialisasi yang sudah road show dilakukan yaitu : Road show ke PT MMS. Lazis YAA mengelar road show ke PT Marga Mandala Sakti (MMS). Jajaran manajemen PT MMS yang dipimpin oleh Sofyan menyatakan tertarik terhadap program Beasiswa. Dalam road show itu, kedua belah pihak sepakat untuk menjajaki kerjasama terutama dalam santunan beasiswa. Selanjutnya, PT MMS akan mensosialisasikan zakat kolektif

di lingkungan karyawannya. Roadshow ke Auto 2000 di sunter dan roadshow ke PT Astra Daihatsu Motor (ADM).

Selain itu, bagi karyawan dan masyarakat yang ingin berzakat atau berinfak, terdapat beragam kemudahan, antara lain informasi transfer via internet banking Permata Bank, zakat via handphone (Flexicash), juga layanan call jemput zakat melalui ZIS Online. Sebagai bentuk transparansi, website juga menampilkan laporan keuangan. Setiap muzaki bisa mengetahui laporan penerimaan dan penyaluran dana secara online. Laporan keuangan Lazis Amaliah Astra audited juga bisa dilihat. Muzaki yang sudah terdaftar akan memperoleh ID Muzaki. ID bisa digunakan untuk login dan mengecek dana yang sudah didonasikan. Bagi yang pernah berzakat atau berinfak di Lazis Yayasan Amaliah Astra silakan Call ke (021) 3369010, atau email ke ganjar@amaliah-astra.com untuk memperoleh ID Muzaki & passwordnya. Ikuti langkah berikut :

1. Buka website kami di alamat www.amaliah-astra.com

2. Pada menu “Login Donatur” masuka ID Muzaki & passwordnya. 3. Pilih menu :

- cek donasi, untuk mengetahui list dana ZIS yang telah disumbangkan, menu ini bisa diakses perseorangan

- Laporan penerimaan & penggunaan - Laporan keuangan tahunan

2. Divisi Sosial dan Religius Yayasan Amaliah Astra. Program yang akan dilaksanakan antara lain :

A. Melakukan kegiatan rutin sholat fardhu, sholat jum’at, sholat tarawih di bulan ramadhan, sholat Idul fitri, dan Idul Adha.

Mengacu pada visi dan misi Yayasan Amaliah Astra, yaitu ingin mewujudkan kecerdasan intelektual, kecerdasan emosional dan kecerdasan spiritual, maka kegiatan kerohanian yang berjalan memprioritaskan pada upaya untuk memakmurkan masjid melalui kegiatan amal ibadah kepada Allah SWT dan kegiatan kejama’ahan yang bermanfaat bagi kemaslahatan umat.

Wujud nyata pemakmuran masjid adalah dengan menyelenggarakan sholat wajib berjamaah, termasuk juga sholat jum’at yang dilaksanakan secara rutin. Jama’ah sholat jum’at di Masjid Astra dari hari ke hari terlihat mengalami kenaikan, di mana sebelumnya jamaah sholat jumat di Masjid Astra sekitar 2000 jama’ah dan saat ini rata-rata jama’ah sholat jum’at telah mencapai kurang lebih 3000 jama’ah. Keberadaan Masjid Astra telah mulai dikenal oleh masyarakat Jakarta Utara, hal ini terlihat dari jama’ah sholat wajib atau pun sholat jum’at, yang sebelumnya hanya berasal dari komunitas Astra, saat ini telah meluas dan dihadiri oleh masyarakat sekitar Masjid Astra, di antaranya oleh kaum muslimin dari kelurahan Sungai Bambu, Kebun Bawang, Papanggo, Warakas dan muslimin Tanjung Priok, serta masyarakat umum. Anggaran Budget untuk kegiatan Sholat Rp. 20.800.000,-

B. Kajian masalah-masalah Islam dan Pendidikan Al-quran.

Untuk pertama kalinya Yayasan Amaliah Astra dapat menyelenggarakan kajian cerdas bertajuk Hidup bahagia penuh barokah, sebuah kajian yang berbasis untuk membersihkan hati atau dimensi spiritual (tasawuf positif). Tujuan dari kegiatan ini adalah terciptanya sosok karyawan Astra yang produktif, kreatif, inovatif serta mempunyai integritas profesional dan integritas moral. Kajian ini berlangsung selama 6 minggu berturut-turut setiap hari kamis petang dan telah diikuti oleh 30 peserta.

Para nara sumber dalam kajian tasawuf positif ini adalah : Dr. Haidar Bagir, Dr. Umar Shahab MA, Husen Shahab, MA., Prof. Dr. Ahmad Tafsir, KH. Dr. Abdel Kader Al-Habsyi, MA., Dr. Asep Usman Ismail, MA. Para narasumber secara persuasif dan komunikatif mengajak peserta untuk tamasya spiritual dalam pengenalan diri, mempertajam hati, serta memahami dan meneguhkan kembali ikhwal kehambaan manusia dan keagungan Allah SWT. Peserta juga diajak untuk memahami makna kedermawanan sosial. Di setiap hari Senin, Rabu dan Jum’at sore hari, ba’da sholat ashar jam 16:00 WIB sampai dengan waktu maghrib tiba. dilaksanakan pendidikan Al-Quran TPQ, yaitu program membaca Al-Qur’an untuk anak-anak dan untuk dewasa, karyawan maupun umum diadakan program Bimbingan Belajar Al-quran (BBQ). Jumlah peserta kedua program tersebut mencapai 80-100 orang setiap periodenya. Anggaran budget untuk Program TPQ dan Dauroh Al-Qur’an Rp. 56.000.000,-

C. Pemberian Beasiswa secara rutin kepada anak didik yang tidak mampu (Dhu’afa).

Pada hari Selasa, 30 Juni 2008. 149 siswa SD penerima beasiswa Amaliah Astra dari sekitar Tanjung Priok datang berkunjung ke Museum Astra. Banyak yang terkagum-kagum. Tatapan anak-anak dhu’afa itu menandakan apa yang

Dokumen terkait