• Tidak ada hasil yang ditemukan

Sarana dan Prasarana Yayasan / Masjid Astra 1. Ruang Peribadatan

TIM PENDUKUNG

F. Sarana dan Prasarana Yayasan / Masjid Astra 1. Ruang Peribadatan

Ruang peribadatan adalah ruang yang disediakan khusus untuk melaksanakan peribadatan seperti sholat fardhu, Jumat, Idul Fitri dan Idul Adha dengan karpet yang bersih, diberi tanda shaf (barisan) shalat dengan garis, di masjid Astra ini shafnya agak menyerong ke kanan, podium atau mimbar yang baik bagi khatib dan terdapat dua lantai atau tingkat. Di samping itu, ruangan Masjid Astra dilengkapi dengan kipas angin, sound system yang baik sehingga ketika adzan berkumandang jelas terdengar, tempat penyimpanan Al-Qur’an, jam lonceng ada 2 buah yang satu di pojok kanan dan yang satu lagi di pojok kiri serta kotak amal yang baik dan dalam jumlah banyak.

2. Ruang Wudhu dan Toilet

Sudah seharusnya bagi kita bahwa masjid mutlak harus menyediakan tempat wudhu yang bersih untuk pria dan wanita yang tertutup karena ini menyangkut aurat jamaah yang harus tertutup. Di masjid Astra ini tempat wudhu dan toilet laki-laki (Ikhwan) berada di sebelah kiri dan Perempuan (Akhwat)

berada di sebelah kanan dari pintu masuk utama. Tempat wudhu dan toilet begitu bersih dan disertai dengan adanya cermin cukup besar dan wastavel (tempat cuci tangan) 4 buah.

3. Ruang Sekretariat

Kegiatan administrasi dan segala hal yang terkait dengan pengelolaan masjid tentu saja amat memerlukan ruangan. Di masjid, ruangan ini biasanya disebut dengan sekretariat atau kantor masjid. Ruang sekretariat tentu saja harus dilengkapi dengan sarana yang utama, seperti Masjid Astra dilengkapi dengan komputer, telpon, beberapa meja tulis, kursi sofa, dispenser, fax Panasonic, printer, VCD Player Santec Mini, TV sharp 21 inc, kamera, spring bed, LCD Radio Cosette sharp, microphone, mike kancing, AC, dan lain-lain. Inventaris masjid sudah sangat memadai sehingga kegiatan masjid dapat berjalan dengan baik.

4. Ruang Perpustakaan

Di masjid Astra tersedia juga perpustakaan dengan bahan bacaan yang banyak dan berkualitas bagi kepentingan jama’ahnya dan pengurus agar menambah wawasan pengetahuan dan pemahaman tentang ajaran agama islam khususnya dan ilmu pengetahuan lainnya sehingga akan semakin meningkat kualitas keislaman jamaah.

5. Gudang

Ada banyak barang-barang atau inventaris Masjid Astra yang penggunaannya hanya waktu tertentu seperti karpet, layar LCD dan kotak amal dan lain-lain. Selama tidak digunakan, maka barang-barang tersebut disimpan di gudang.

6. Tempat Penitipan Sepatu dan Sandal

Di masjid seringkali terjadi jama’ah yang tertukar atau hilang sepatu dan sandalnya sehingga hal ini menjadi salah satu faktor jama’ah enggan shalat di masjid oleh karena itu dibuatlah tempat penitipan sepatu dan sandal para jamaah. Di masjid Astra tempat penitipan/penyimpanan sandal dan sepatu ada dua tempat yang pertama di depan kantor masjid dan yang satunya berada di bagian utara masjid di dekat toilet/ruang wudhu Akhwat (Wanita).

BAB V PENUTUP A. Kesimpulan

Berdasarkan uraian dari beberapa bab yang telah dipaparkan sebelumnya, baik secara teoritis maupun pengamatan langsung pada objek analisis Yayasan Amaliah Astra, maka penulis mendapatkan kesimpulan bahwasannya manajemen yang diterapkan oleh Yayasan Amaliah Astra melalui Masjid Astra ini, sudah cukup baik dari segi perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan dan pengawasanya. Yayasan Amaliah Astra ditinjau dari segi perencanaan mencakup beberapa hal yakni memiliki tujuan atau objek, kebijakan, strategi, prosedur, aturan, program dan auditor independent.

Dari segi pengorganiasian, masing-masing pelaksana menjalankan tugasnya pada kesatuan-kesatuan kerja yang telah ditentukan serta masing-masing dengan wewenang yang telah ditentukan pula, akan memudahkan pimpinan Yayasan Amaliah Astra dalam mengendalikan dan mengevaluasi penyelenggaraan aktifitas dakwah di masjid Astra sunter.

Dalam pelaksanaannya, di setiap kegiatan ketua Yayasan Amaliah Astra melakukan beberapa upaya yakni : mengarahkan, membimbing, komunikasi dan

memotivasi kepada setiap pengurus agar berjalan dengan baik. Dan selanjutnya mengadakan pengawasan, di mana pengawasan dapat dilakukan dengan mengamati kegiatan dakwah, mengukur keberhasilan dan kegagalannya dengan standar yang telah ditetapkan dalam perencanaan. Pengawasan internal yang dilakukan Yayasan Amaliah Astra melalui divisi strategi dan operasional telah dilaksanakan secara konsisten dengan menggunakan system PDCA yakni Plan, Do, Check, Action

B. Saran-Saran

1. Demi tercapainya profesionalitas dalam bekerja, sebaiknya para pengurus lebih mengutamakan tugasnya dibandingkan bekerja di luar Yayasan Amaliah Astra, serta menjadikan Yayasan Amaliah Astra menjadi pekerjaan utamanya.

2. Diharapkan mempertahankan dan mengembangkan kegiatan yang sudah ada, meningkatkan kinerja, mengoptimalkan dan memakmurkan Masjid Astra sebagai pusat ibadah dan kajian islam bagi para karyawan PT Astra dan masyarakat .

Aidh bin Abdullah Al-Qarni. 2001. Memakmurkan Masjid : Masjid dan Masyarakat Madani. Jakarta : PT Media Citra.

Al-Bustany, Karam, dkk. 1986. Al-Munjid Al-Lughah wa Al-A‘lam. Beirut : Dar al- Masyiq.

Al-Qordhawi, Yusuf. 1999. Tuntunan Membangun Masjid. Jakarta : Gema Insani Press.

A.M. Kadarman dan Yusuf Udaya. 1997. Pengantar Ilmu Manajemen. Jakarta : PT Gramedia Pustaka Utama.

Ayub, Muhammad E. 1996. Manajemen Masjid Petunjuk Praktis Bagi Para Pengurus. Jakarta : Gema Insani Press.

Dagun, Save M. 1997. Kamus Besar Ilmu Pengetahuan. Jakarta : Lembaga Pengkajian Kebudayaan Nusantara (LPKN).

DEPDIKBUD. 1990. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta : Balai Pustaka. ---. 1995. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta : Balai Pustaka. DEPDIKNAS. 2007. Kamus Besar Bahasa Indonesia edisi ketiga. Jakarta : Balai

Pustaka.

Dewan Redaksi. 1993. Ensiklopedia Islam. Jakarta : Ikhtiar Baru Van Hoeve. Effendi, EK Mochtar. 1986. Manajemen : Suatu Pendekatan Berdasarkan Ajaran

Islam. Jakarta : Bharatara Karya Aksara.

Hasibuan, M. 2001. Manajemen Dasar, Pengertian dan Masalah. Jakarta : Bumi Aksara.

Jauhari, Ahmad. 2007. Kumpulan Naskah Khutbah Jum’at Membentuk Generasi Qur’ani. Jakarta : BMI Departemen Agama RI.

Manullang, M. 1996. Dasar-Dasar Manajemen. Jakarta : Ghalia Indonesia. Moeleong, Lexy. 1989. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung : Remaja Karya. Muchtarom, H Zaini. 1996. Dasar-Dasar Manajemen Dakwah. Yogyakarta :

Al-Amin IKFA.

Mujid, M Abdul. 1994. Kamus Istilah Fiqih. Jakarta : PT Pustaka Firdaus.

Munawir, EK Imam. 1995. Asas-Asas Kepemimpinan Dalam Islam. Surabaya : Usaha Nasional.

Nasution, Harun. 1985. Islam Ditinjau Dari Berbagai Aspek Jilid I. Jakarta : Universitas Indonesia Press.

Nawawi, Hadari. 2005. Manajemen Sumber Daya Manusia untuk bisnis yang kompetitif. Yogyakarta : Gadjah Mada University Press.

Shihab, M Quraish. 1998. Wawasan Al-Qur’an. Bandung : Mizan.

Soetmina. 1992. Perpustakaan, Kepustakawan dan Pustakawan. Yogyakarta : Kanisius.

Wanili, Khairuddin. 2008. Ensiklopedia Masjid, Hukum, Adab dan Bid’ahnya. Jakarta : Darus Sunnah Press.

Yani, Ahmad. 2000. Perjuangan Memakmurkan Masjid : Kajian Praktis Bagi Akitifis Masjid. Jakarta : Dea Press.

Yani, Ahmad dan Satori Ismail. 2001. Menuju Masjid Ideal. Jakarta : LP2SI Haramain.

Yayasan Amaliah Astra (YAA). 2002. Laporan Pengurus Yayasan Amaliah Astra (YAA). Jakarta : YAA.

---. 2004. Laporan Pengurus Yayasan Amaliah Astra (YAA). Jakarta :

YAA. http : // Mengenal Karakteristik Karyawan. Weblog htm 2009.

Skripsi

Diajukan kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi Untuk memenuhi persyaratan memperoleh

Gelar Sarjana Komunikasi Islam ( S.Kom I )

Oleh

Rudiawan 105053001833

Pembimbing

Dr. M Idris Abdul Shomad M A. NIP : 196107252000031001

Dokumen terkait