• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengertian dan Konsep Hak Konsumen

BAB II TINJAUAN UMUM

2.2. Pengertian dan Konsep Hak Konsumen

Sebagai pemakai barang/jasa, konsumen seringkali berada pada posisi yang lemah, yang menjadi obyek aktivitas bisnis untuk meraup keuntungan yang sebesar-besarnya oleh pelaku usaha melalui berbagai promosi, cara penjualan, serta penerapan perjanjian baku yang merugikan konsumen. Sehingga pengaturan dan pengetahuan tentang hak dan kewajiban konsumen wajib dan perlu diketahui oleh konsumen dan pelaku usaha sehingga konsumen dan pelaku usaha bisa bersikap dan bertindak sesuai dengan batas dan aturannya masing-masing sehingga dapat dihindari terjadinya pelanggaran hak konsumen.

Hak-hak konsumen adalah hak-hak yang bersifat universal yang tidak bisa dilepaskan dengan perjuangan kepentingan konsumen yang mendapat pengakuan yang kuat ketika hak-hak konsumen dirumuskan secara jelas dan sistematis. Hak-hak tersebut pertama kali disuarakan oleh Presiden Amerika Serikat (AS) John F. Kennedy di depan Kongres pada tanggal 15 Maret 1962 yang menjadi inspirasi bagi Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB), sehingga pada tahun 1984, PBB mengeluarkan resolusi No. 39/248 mengenai the guidelines for consumer protection bagian II (general principles). Dalam pidatonya, Presiden Amerika J.F. Kennedy mengemukakan 4 (empat) hak konsumen, hak-hak tersebut adalah13 :

1. Hak memperoleh keamanan, 2. Hak memilih,

13

Mariam Darus Badrulzaman,1986, Perlindungan Terhadap Konsumen Dilihat dari Sudut

Perjanjian Baku, Simposium Aspek-aspek Hukum Masalah Perlindungan Konsumen yang

3. Hak mendapat informasi, 4. Hak untuk didengar.

Organisasi Konsumen Sedunia (International Organization of Consumers Union-IOCU) menambahkan 4 hak dasar konsumen lainnya, yaitu :

1. Hak untuk memperoleh kebutuhan hidup, 2. Hak untuk memperoleh ganti rugi,

3. Hak untuk memperoleh pendidikan konsumen,

4. Hak untuk memperoleh lingkungan hidup yang bersih dan sehat.

Disamping itu, Masyarakat Eropa (Europese Ekonomische Gemeenschap atau EEG) juga telah menyepakati 5 hak dasar konsumen sebagai berikut :

1. Hak perlindungan kesehatan dan keamanan, 2. Hak perlindungan kepentingan ekonomi, 3. Hak mendapat ganti rugi,

4. Hak atas penerangan, 5. Hak untuk didengar.

Sedangkan dalam Rancangan Akademik Undang-Undang tentang Perlindungan Konsumen yang dikeluarkan oleh Fakultas Hukum Universitas Indonesia dan Departemen Perdagangan dikemukakan 6 hak konsumen, yaitu 4 hak dasar yang disebut pertama, ditambah dengan hak untuk mendapatkan barang sesuai dengan nilai tukar yang diberikannya, dan hak untuk mendapatkan penyelesaian hukum yang patut.

Pengaturan hak konsumen dalam Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen yang selanjutnya dalam penelitian ini disebut UUPK tentunya menyangkut tentang hak-hak asasi konsumen. Penegakan Hak Asasi Manusia yang bukan

semata-mata untuk kepentingan manusia sendiri akan tetapi yang terpenting adalah diakui dan dihormatinya martabat kemanusiaan setiap manusia, tanpa membedakan status sosial, status politik, etnik, agama, keyakinan politik, budaya ras, golongan dan sejenisnya.14 Hal ini terlihat jelas dalam mukadimahnya, yaitu ”bahwa untuk meningkatkan harkat dan martabat konsumen perlu meningkatkan kesadaran pengetahuan, kepedulian, kemampuan dan kemandirian konsumen untuk melindungi dirinya serta menumbuh kembangkan sikap pelaku usaha yang

bertanggung jawab.”

Sehubungan dengan hak konsumen telah dituangkan dalam pasal 4 UUPK. Hak-hak konsumen tersebut dapat diuraikan sebagai berikut : 15

1. Hak atas keamanan dan keselamatan.

Dalam mengkonsumsi barang/jasa. Hak ini dimaksudkan untuk menjamin keamanan dan keselamatan dalam penggunaan barang atau jasa yang diperolehnya, sehingga konsumen dapat terhindar dari kerugian (fisik maupun psikis) apabila memakai suatu produk.

2. Hak untuk memilih.

Hak ini dimaksudkan untuk memberikan kebebasan kepada konsumen untuk memilih produk-produk tertentu sesuai dengan kebutuhannya tanpa ada tekanan dari pihak luar. Berdasarkan hak untuk memilih ini, konsumen berhak memutuskan untuk membeli atau tidak terhadap suatu produk, demikian pula keputusan untuk memilih baik kualitas maupun kuantitas jenis produk yang dipilihnya. Hak ini dimiliki oleh konsumen hanya jika ada alternatif pilihan dari jenis produk tertentu, karena jika suatu produk dikuasai secara

14

Wulanmas Frederik, 2010, Aktualisasi Hukum Perlindungan Konsumen, Penerbit Universitas Diponegoro, Semarang, h.14.

15

Ahmadi Miru dan Sutarman Yodo, 2004, Hukum Perlindungan Konsumen, Cetakan Pertama, Rajawali Pers, Jakarta, h.45.

monopoli oleh suatu produsen/pelaku usaha atau dengan kata lain tidak ada pilihan lain (barang maupun jasa), maka dengan sendirinya hak untuk memilih tidak berfungsi.

3. Hak untuk memperoleh informasi.

Hak atas informasi yang benar dan jelas dimaksudkan agar konsumen dapat memperoleh gambaran yang benar tentang suatu produk karena dengan informasi tersebut, konsumen dapat memilih produk yang diinginkan sesuai dengan kebutuhannya serta terhindar dari kerugian akibat kesalahan dalam penggunaan produk.

4. Hak untuk didengar.

Hak ini adalah hak untuk menghindarkan diri dari kerugian. Hak ini dapat berupa pertanyaan tentang berbagai hal yang berkaitan dengan produk-produk tertentu apabila informasi yang diperoleh tentang produk tersebut kurang memadai, atau berupa pengaduan atas kerugian yang telah dialami akibat penggunaan suatu produk atau berupa pernyataan/pendapat tentang suatu kebijakan pemerintah yang berkaitan dengan kepentingan konsumen.Hak ini disampaikan baik secara perorangan maupun kolektif, baik yang disampaikan secara langsung maupun diwakili oleh suatu lembaga tertentu, misalnya YLKI.

5. Hak untuk memperoleh kebutuhan hidup.

Hak ini merupakan hak yang sangat mendasar, karena menyangkut hak untuk hidup. Dengan demikian, setiap konsumen berhak unttuk memperoleh kebutuhan dasar (barang atau jasa) untuk mempertahankan hidupnya (secara layak).

6. Hak untuk memperoleh ganti kerugian.

Hak atas ganti kerugian ini dimaksudkan untuk memulihkan keadaan yang telah menjadi rusak (tidak seimbang) akibat adanya penggunaan barang atau jasa yang tidak memenuhi

harapan konsumen. Hak ini sangat terkait dengan penggunaan produk yang telah merugikan konsumen, baik yang berupa kerugian materi, maupun kerugian yang menyangkut diri (sakit, cacat, bahkan kematian) konsumen. Untuk merealisasikan hak ini tentu saja harus melalui prosedur tertentu, baik yang diselesaikan secara damai maupun yang diselesaikan melalui pengadilan.

7. Hak untuk memperoleh pendidikan konsumen.

Hak ini dimaksudkan agar konsumen memperoleh pengetahuan maupun keterampilan yang diperlukan agar dapat terhindar dari kerugian akibat penggunaan produk karena dengan pendidikan konsumen tersebut, konsumen akan dapat menjadi lebih kritis dan teliti dalam memilih suatu produk yang dibutuhkan.

8. Hak memperoleh lingkungan hidup yang bersih dan sehat.

Hak atas lingkungan yang bersih dan sehat ini sangat penting bagi setiap konsumen dan lingkungan. Hak untuk memperoleh lingkungan bersih dan sehat serta hak untuk memperoleh informasi tentang lingkungan ini diatur dalam pasal 5 UU No.23 Tahun 1997 9. Hak untuk mendapatkan barang sesuai dengan nilai tukar yang diberikannya

Hak ini dimaksudkan untuk melindungi konsumen dari kerugian akibat permainan harga secara tidak wajar. Karena dalam keadaan tertentu konsumen dapat saja membayar harga suatu barang yang jauh lebih tinggi daripada kegunaan atau kualitas dan kuantitas barang atau jasa yang diperolehnya.

10. Hak untuk mendapatkan upaya penyelesaian hukum yang patut.

Hak ini tentu saja dimaksudkan untuk memulihkan keadaan konsumen yang telah dirugikan akibat penggunaan produk dengan melalui jalur hukum.

Walaupun sangat beragam, secara garis besar hak-hak konsumen dapat dibagi dalam 3 hak yang menjadi prinsip dasar, yaitu :16

Hak Konsumen

Hak yang dimaksudkan untuk mencegah konsumen dari kerugian, baik kerugian personal, maupun kerugian harta kekayaan

Hak untuk memperoleh barang dan/atau jasa dengan harga wajar.

Hak untuk memperoleh penyelesaian yang patut terhadap permasalahan yang dihadapi.

Oleh karena ketiga hak/prinsip dasar tersebut merupakan himpunan beberapa hak konsumen sebagaimana diatur dalam UUPK, maka hal tersebut sangat esensial bagi konsumen, sehingga dapat dijadikan /merupakan prinsip perlindungan hukum bagi konsumen di Indonesia.

Apabila konsumen benar-benar akan dilindungi, maka hak-hak konsumen yang disebutkan diatas harus dipenuhi, baik oleh pemerintah maupun oleh pelaku usaha, karena pemenuhan hak-hak konsumen tersebut akan melindungi kerugian konsumen dari berbagai aspek.

Dokumen terkait