• Tidak ada hasil yang ditemukan

E. Tinjauan Kepustakaan

1. Pengertian dan Modus Pencucian Uang

Sebelum memahami pengertian dari pencucian uang, perlu kita pahami sejarah pencucian uang terlebih dahulu. Istilah pencucian uang atau money

laundering ini telah dikenal sejak tahun 1930 di Amerika Serikat, yaitu ketika seorang mafia membeli perusahaan yang sah dan resmi sebagai strateginya.17

Pada masa itu, investasi terbesar adalah perusahaan pencucian pakaian atau disebut Laundromat yang terkenal di Amerika Serikat. Pada dekade 1920 – 1930 ada kelompok pejahat yang dipimpin Al Capone, seorang penjahat terkenal dari Amerika Serikat yang melakukanmoney laundering terhadap uang haram yang didapatnya dengan menggunakan jasa seorang akuntan cerdas bernama Mayer Lansky.Money laundering yang dilakukannya adalah usaha binatu (laundry). Itulah asal muasal istilah money laundering.18

Kemudian Al Capone dijebloskan kedalam penjara berdasarkan pelanggaran terhadap Volstead Act.19

Charlie Lucky Luciano, seorang gembong kejahatan Amerika yang memiliki spesialisasi dalam menyelundupkan alkohol dan perjudian gelap, mengirim rekannya, Meyer Lansky untuk mengambil bagian dalam emas Nazi. Lansky berangkat ke Swiss dan membantu mentransfer lebih dari US$ 300 juta ke Suatu hal yang sangat luar biasa pada saat itudimana kepolisian yang bersenjata sekalipun tidak dapat menangkapnya. Bahkan serangan bersenjata yang dilakukan polisi untuk menghancurkan kelompok Al Capone dan menangkapnya selalu gagal karena kelompok itu pun memiliki persenjataan yang sama lengkap dan mematikan dengan yang dimiliki polisi.

17Adrian Sutedi,

Tindak Pidana Pencucian Uang.(Citra Aditya Bakti: Bandung, 2008), hlm. 1; yang dikutip dari Pathorang Halim,Op.Cit, hlm. 31.

18

Adrian Sutedi, Hukum Perbankan; Suatu Tinjauan Pencucian Uang, Merger, Likuidasi, dan Kepailitan. (Sinar Grafika: Jakarta, 2007), hlm. 17

19

Volstead Act adalah Undang-Undang larangan nasional, yang didefinisikan dengan ‘memabukkan minuman keras’ yang dilarang di bawah amandemen kesembilan belas Konstitusi

dalam rekening-rekening lain hingga sampai ke tangan bosnya yang licik, Al Capone.20

Dalam masyarakat Indonesia yang sedang mengalami perubahan yang pesat karena usaha-usaha pembangunan, hukum pun akan mengalami perubahan dan penyesuaian diri dengan keadaan masyarakat yang baru. Berbicaramengenai money laundering, lebih dahulu akan diuraikan beberapa pendapat para pakar mengenai hal-hal yang berhubungan dengan pengertian pencucian uang, antara lain:21

Pamela H. Bucy mengemukakan “money laundering is the

concealment of the existence nature or illegal source of illicit fund in such a manner that the funds will appear legitimate if discovered”(pencucian uang

M. Giovanoli dari BIS berpendapat bahwa money laundering merupakan suatu proses, yang menggunakan cara aset, terutama aset tunai yang diperoleh dari tindak pidana yang dimanipulasi sedemikian rupa sehingga aset tersebut seolah- olah berasal dari sumber yang sah.

J. Koeras, penuntut umum dari Nederland berpendapat bahwa money laundering merupakan satu cara untuk mengedarkan hasil kejahatan ke dalam suatu peredaran yang yang sah dan menutupi asal-usul yang tidak sah tersebut.

David A. Chaikin, Director Competitive Intelligence Consultants, Sidney, Australia berpendapat bahwa tidak ada definisi money laundering yang berlaku umum dan menyeluruh. David juga mengatakan bahwa penuntut umum dan badan-badan intelijen , pengusaha, negara maju, dan negara berkembang, masing- masing memiliki definisi atas money laundering yang didasarkan pada perbedaan prioritas dan pandangan. Menurutnya, definisi money launderingsecara yuridis untuk maksud penuntutan lebih sempit dibandingkan dengan definisi untuk kepentingan intelijen.

Stepehen Sanders, Assistant Director Compliance Samuel Montagu & Co berpendapat bahwa money laundering adalah perbuatan yang dilakukan dengan sengaja untuk mengubah, mentransfer, menyembunyikan, memiliki, atau membantu perbuatan tersebut, hasil yang diketahui berasal dari tindak pidana.

Clifford L. Karcmer, berpendapat bahwa money laundering adalah proses mengubah uang tunai yang tercemar dengan cara tertentu, sehingga uang tersebut dapat digunakan dengan lebih aman dalam perdagangan dengan cara menyembunyikan asal usul dana yang dikonversi.

20

Isnaini Khomarudin,Konspirasi Menghebohkan Dunia, terjemahan dariJamie King,

Conspiracy Theories. (Raih Asa Sukses: Depok, 2009), hlm. 210.

21

adalah penyembunyian sifat keberadaan atau sumber ilegal dana terlarang dengan cara sedemikian rupa sehingga dana akan tampak sah jika ditemukan)

Kemudian Departement of Justice Canada mengemukakan: “Money laundering is the conversion or transfer of property, knowing that such property is derived form criminal activity, for the purpose of concealing the illicit nature and the origin of the property from government authorities.22

Lahirnya Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2002 tentang Tindak Pidana Pencucian Uang mengindikasikan adanya kebutuhan masyarakat yang diakibatkan oleh adanya pergaulan secara internasional yang berdampak kepada sistem nilai yang berubah dengan sangat cepat. Perubahan ini merupakan dampak dari kebutuhan globalisasi. Wallerstein, salah seorang pemikir pentingan tentang globalisasi sejak abad ke-15 menyatakan bahwa pencucian uang adalah akibat pembentukan system kapitalis dunia.

(Pencucian uang adalah perbuatan mengkonversikan uang menjadi properti, yang diketahui berasal dari tindak pidana, dengan tujuan menyamarkan sumber dana dari kekuasaan pemerintah.)

23

Secara umum, pengertian atau definisi yang diberikan oleh para tokoh tersebut tidak jauh berbeda satu sama lain. Black’s Law Dictionary memberikan pengertian:term used oi describe investment or of other transfer of money flowing from rocketeeting, drug transaction, and other illegal sources into legitimate channel so that is original source cannot be traced.24

22 Ibid. 23 Ibid. 24

Bismar Nasution, Rezim Anti Money Laundry di Indonesia (BooksTerrace & Library: (Pencucian uang adalah

istilah untuk menggambarkan investasi di bidang-bidang yang legal melalui jalur yang sah, sehingga uang tersebut tidak dapat diketahui lagi asal-usulnya). Pencucian uang adalah proses menghapus uang hasil kegiatan ilegal atau kejahatan melalui serangkaian kegiatan investasi atau transfer yang dilakukan berkali-kali dengan tujuan untuk mendapatkan status legal untuk uang yang diinvestasikan atau dimusnahkan dalam sistem keuangan.25

Menurut Undang-Undang No. 8 Tahun 2010 tentang Pemberantasan dan Pencegahan Tindak Pidana Pencucian Uang, perbuatan yang dikriminalisasikan sebagai pencucian uang dapat dilihat ketentuan dalam pasal 3, 4, dan 5. Pasal 3 mengkriminalisasikan perbuatan menempatkan, mentransfer, mengalihkan,membelanjakan, membayarkan, menghibahkan, menitipkan, membawa ke luar negeri, mengubah bentuk, menukarkandengan mata uang atau surat berharga atau perbuatan lainatas Harta Kekayaan yang diketahuinya atau patut diduganya merupakan hasil tindak pidana dengan tujuanmenyembunyikan atau menyamarkan asal usul Harta Kekayaan sebagai suatu bentuk pencucian uang.

Kemudian pasal 4 mengriminalisasikan perbuatan menyembunyikan atau menyamarkan asalusul, sumber, lokasi, peruntukan, pengalihan hak-hak, atau kepemilikan yang sebenarnya atas harta kekayaan yangdiketahuinya atau patut diduganya merupakan hasil tindakpidana sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat (1) sebagai bentuk pencucian uang.

Untuk membuktikan adanya suatu tindak pidana pencucian uang, diperlukan usaha yang tidak sedikit. Hal ini dikarenakan kegiatannya sangat kompleks. Meskipun demikian, tahap-tahap dalam melakukan tindak pidana pencucian uang dapat digolongkan menjadi tiga tahap, yaitu sebagai berikut:

1. Tahap Placement

Tahap ini merupakan upaya penempatan uang tunai yang berasal dari tindak pidana ke dalam sistem keuangan atau upaya menempatkan uang giral kembali kedalam sitem keuangan, terutama sistem perbankan.26 Oleh karena uang yang telah ditempatkan pada suatu bank itu selanjutnya dapat dipindahkan ke bank lain, baik bank di negara tersebut maupun di negara lain, uang tersebut bukan saja telah masuk ke dalam sistem keuangan negara yang bersangkutan, melainkan juga telah masuk kedalam sistem keuangan global atau internasional.27

Tahap kedua ini ialah dengan cara pelapisan (layering). Berbagai cara dapat dilakukan melalui tahap pelapisan ini yang tujuannya menghilangkan jejak, baik ciri-ciri aslinya atau asal-usul dari uang tersebut. Misalnya, melakukan transfer dana dari beberapa rekening ke lokasi lainnyaatau dari satu negara ke negara lain dan dapat dilakukan berkali-kali, memecah jumlah dananya di bank dengan maksud mengaburkan asal-usulnya, mentransfernya dalam bentuk valuta asing, membeli saham, melakukan transaksi derivatif, dan lain-lain. Seringkali terjadi bahwa si penyimpan dana tersebut justru bukan pemilik sebenarnya dan si

2. Tahap Layering

26

penyimpan dana itu sudah merupakan pihak yang jauh, karena sudah dilakukan simpan-menyimpan berulang kali sebelumnya.

Cara lain dilakukan dengan pemilik uang kotor meminta kredit di bank dan dengan uang kotornya dipakai untuk membiayai suatu kegiatan usaha secara legal. Dengan melakukan cara seperti ini, maka kelihatan bahwa kegiatan usahanya yang secara legal tersebut tidak merupakan hasil dari uang kotor itu melainkan dari perolehan kredit bank tadi.

3. Tahap Integration

Tahap ini merupakan tahap penyatuan kembali uang-uang kotor tersebut setelah melalui tahap placement dan tahap layering di atas, yang untuk selanjutnya uang tersebut dipergunakan dalam berbagai kegiatan legal. Dengan cara ini akan tampak bahwa aktivitas yang dilakukan sekarang tidak berkaitan dengan kegiatan illegal sebelumnya, dan dalam tahap inilah kemudian uang kotor itu telah tercuci sehingga hasil akhir dapat dinikmati dan digunakan secara aman.28

Money laundering dikatakan bersifat kompleks bukan semata-mata karena tahapan-tahapan rumitdalam proses pencucian uangnya saja, tetapi juga

Ketiga kegiatan tersebut diatas dapat terjadi secara terpisah maupun simultan, namu secara umum dilakukan secara tumpang tindih, maksudnya dilakukan tanpa adanya keharusan salah satu tahap terpenuhi, tetapi bisa saja terjadi dengan adanya tumpang tindih diantara ketiga tahap pencucian tadi mengingat pencucian uang adalah suatu tindak pidana yang bersifat kompleks.

28

disebabkan oleh modus-modus yang dilakukan dalam money laundering yang bersifat variatif dan sangat teliti dalam menghindari aparat hukum. Secara rinci dan konkret, modus operasional kejahatan pencucian uang setidaknya terdapat 13 jenis, yaitu sebagai berikut:

1. Modus secara Loan Back.

Modus ini dilakukan yakni dengan cara meminjam uangnya sendiri. Modus ini dapat dirinci lagi dalam bentuk:29

Modus ini cukup rumit karena memiliki sifat lika-liku sebagai cara menghapus jejak. Modus ini dilakukan dengan menyimpan dana sebesar US$ 10.000 supaya lolos dari kewajiban lapor. Kemudian beberapa kali dilakukan transfer, kemudian dikonversi dalam bentuk Certificate of Deposit untuk menjamin loan dalam jumlah yang sama yang diambil oleh orang di negara asal.Loan dibuat di negara tax heaven. Loan tadi tidak perlu ditagih, tetapihanya dengan mencairkan sertifikat deposito itu saja,kemudian uang tersebut ditransfer a. Direct Loan, dilakukan dengan cara meminjam uang dari perusahaan luar negeri, yakni semacam perusahaan bayangan (immobilen investment company), yang direksi dan pemegang sahamnya adalah ia sendiri.Dalam bentuk back to loan, si pelaku meminjam uang dari cabang bank asing di negaranya. Pinjaman dengan jaminan bank asing secara stand by letterof credit atau certificate of depositadalah uang yang didapat dari hasil kejahatan. Pinjaman itu kemudian tidak dikembalikan, sehingga jaminan bank dapat dicairkan.

b. Bentuk lainnya dari modus ini ialah Parallel Loan, yakni pembiayaan internasional yang memperoleh aset di luar negeri. Karena ada hambatan restriksi mata uang, maka dicari perusahaan lain di luar negeri untuk sama-sama mengambil loan dan dana dari loan itu dipertukarkan satu sama lain.

2. Modus Operasi C-Chase

ke negara lain melalui rekening drug dealer dan disana uang itu didistribusikan menurut keperluan dan bisnis yang serba gelap.30

Suatu perusahaan samaran di dalam negeri didirikan dengan uang hasil kejahatan tersebut. Perusahaan tersebut kemudian berbisnis dan tidak menjadi persoalan apakah perusahaan terebut untung atau rugi. Akan tetapi seolah-olah yang terjadi adalah perusahaan yang bersangkutan menghasilkan uang bersih.

3. Modus Usaha Tersamar Dalam Negeri

31

Transfer uang dari luar negeri juga harus dicurigai karena besar kemungkinan dana tersebut adalah hasil kejahatan yang dikembalikan setelah kembali ke luar negeri.

4. Modus Transfer Uang dari Luar Negeri

32

Modus ini dilakukan dengan cara mengakuisisi perusahaannya sendiri. Contohnya, seseorang pemilik perusahaan di Indonesia, yang memiliki perusahaan secara gelap pula di Cayman Islands, negara tax heaven. Hasil usaha di Cayman digunakan untuk membeli saham perusahaan yang ada di Indonesia. Kemudian perusahaan yang ada di Indonesia (secara akuisisi) dapat mengambil uang hasil penjualan saham tadi.

5. Modus Akuisisi 33 30 Ibid,hlm. 7. 31

Pathorang Halim,Op.Cit, hlm. 60. 6. Modus Real Estate

32

Anonim, “Hati-Hati 10 Modus Operandi Pencucian Uang”, diakses dari

Pelaku pencucian uang memiliki sejumlah perusahaan (pemegang saham mayoritas) dalam bentuk real estate yang akan bertindak sebagai agen atau pemborong.34

Modus ini biasanya diterapkan dalam bisnis transaksi barang lukisan atau antik. Misalnya pelaku membeli barang lukisan dan menjualnya kepada suruhan si pelaku itu sendiri dengan harga mahal. Harganya tidak terukur dan dapat ditetapkan dengan harga setinggi-tingginya dan bersifat sah. Hasil penjualan yang bersifat tinggi ini dapat dipandang sebagai dana yang sudah sah.

Sasarannya supaya melalui transaksi ini, hasil uang penjualan menjadi putih, disamping itu pula, pemilik saham minoritas dapat ditarik untuk memodali dalam proses pencucian uang. Modus yang sama pula dilakukan di pasar modal, yakni pembeli saham itu hanya perusahaan di lingkungannya saja dengan tawaran harga tinggi.

7. Modus Investasi Tertentu

35

Modus ini dilakukan dengan mendirikan perusahaan ekspor impor di negara sendiri, lalu di luar negeri (yang bersistem tax heaven) mendirikan pula perusahaan bayangan (shell company). Perusahaan di negara tax heaven ini mengekspor barang ke Indonesia dan perusahaan yang ada di luar negeri itu membuat invoice pembelian dengan harga tinggi. Inilah yang disebut over invoice dan bila dibuat 2, maka disebut double invoices. Supaya perusahaan di Indonesia terus bertahan, perusahaan yang ada di luar negeri memberikan loan. Dengan cara

8. Modus Penyamaran Dokumen

34

loan ini, uang kotor dari perusahaan di luar negeri itu menjadi resmi masuk ke dalam negeri.36

Dalam modus operandi ini,uang hasil kejahatan dibawa ke luar negeri dan dimasukkan kembali melalui penanaman modal asing. Selanjutnya, keuntungan dari usaha ini diimplitasikan lagi kedalam proyek-proyek sehingga keuntungan dari proyek tersebut merupakan uang bersih bahkan sudah dipotong pajak.

9. Modus Perdagangan Saham

37

Modus ini dilakukan dengan menginvestasikan hasil perdagangan obat bius yang diinvestasikan untuk mendapat konsesi Pizza, sementara sisa lainnya diinvestasikan di Karibia dan Swiss.

10. Modus Pizza Conncetion

38

Kasus yang dipandang sebagai modus dalam pencucian uang terjadi di Amerika Serikat pada tahun 1990. Dana yang diperoleh dari perdagangan obat bius diserahkan kepada pedagang grosiran emas dan permata sebagai suatu sindikat. Kemudian emas batangan diekspor dari Uruguay dengan maksud supaya impornya bersifat legal. Uang yan g disimpan dalam desain kotak kemasan emas, kemudian dikirim kepada pedagan perhiasan yang bersindikat mafia obat bius. Penjualan dilakukan di Los Angeles. Hasil uang tunai dibawa ke bank, dengan maksud supaya seakan-akan berasal dari penjualan emas dan permata dan dikirim ke Bank New York dan dari ktoa ini dikirim ke bank di Eropa melalui negara Panama. Uang tersebut akhirnya sampai di Kolombia untuk didistribusikan dalam berupa membayar ongkos untuk investasi perdagangan obat bius, tetapi sebagian besar untuk investasi jangka panjang.

11. Modus La Mina

39

Mendirikan perusahaan keuangan seperti Deposit Taking Institutions di Canada. DTI ini terkenal dengan sarana pencucian uangnya seperti Chartered

12. Modus Deposit Taking

36

Pathorang Halim,Op.Cit, hlm. 60.

37

Ibid, hlm. 60.

38

Banks, Trust Companies, dan Credit Union. Kasus pencucian uang yang melibatkan DTI antara lain transfer melalui telex, surat berharga, penukaran valuta asing, pembelian obligasi pemerintah dan treasury bills.40

Yakni memanfaatkan lembaga perbankan sebagai mesin pemutihan uang, dengan cara mendepositokan secara nama palsu, menggunakan safe deposit box untuk menyembunyikan hasil kejahatan, menyediakan fasilitas transfer supaya dengan mudah ditransfer ke tempat yang dikehendaki, atau menggunakan electronic fund transfer untuk melunasi kewajiban transaksi gelap, menyimpan atau mendistribusikan hasil transaksi gelap itu.

13. Modus Identitas Palsu

41

Pada negara – negara yang menganut sistem hukum AngloSaxon seperti Amerika dan Inggris, Pendapat atau opini di bidang hukum biasanya merupakan penjelasan tertulis yang dibuat oleh hakim. Penjelasan tertulis tersebut menyatakan peranan para hakim dalam menyelesaikan perkara. Penjelasan tertulis tersebut dibuat berdasarkan pada rasionalitas dan prinsip hukum yang mengarahkan mereka kepada peraturan yang dibuat. Pendapat biasanya diterbitkan dengan arahan dari pengadilan dan hasilnya mengandung pernyataan tentang apa itu hukum dan bagaimana seharusnya hukum tersebut diinterpretasikan. Para hakim pengadilan tersebut biasanya kemudian melakukan

Dokumen terkait