• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGERTIAN DAN RUANG LINGKUP GEOGRAFI

Dalam dokumen Pengantar Ilmu Sosial (Fix) (Halaman 45-50)

BAB 6 ILMU GEOGRAFI

A. PENGERTIAN DAN RUANG LINGKUP GEOGRAFI

Geografi berasal dari bahasa Yunani, yaitu geo yang berarti bumi dan graphein yang berarti lukisan atau tulisan. Menurut pengertian yang dikemukakan Eratosthenes, geografika berarti tulisan tentang bumi. Pengerian bumi dalam geografi, tidak hanya berkenaan dengan fisik alamiah bumi saja, melainkan juga meliputi gejala dan prosesnya, baik itu gejala dan proses alamnya, maupun gejala proses kehidupannya. Gejala diproses kehidupan melibatkan kehidupan tumbuh-tumbuhan, binatang, dan manusia sebagai penghuni bumi.

Secara sederhana, dapat dikemukakan bahwa cakupan dan peranan geografi itu setidaknya memiliki 4 hal yang dikemukakan dari hasil penelitian UNESCO (1965: 12-35) maupun Lousbury (1975: 1-6) yaitu:

1. Geografi sebagai suatu sintesis

Artinya, pembahasan geografi itu pada hakikatnya dapat menjawab substansi pertanyaan-pertanyaaan tentang what, where, when, why, dan how.

2. Geografi sebagai suatu penelaahan gejala dan relasi keruangan

Dalam hal ini geografi berperan sebagai ―pisau‖ analisis terhadap fenomena-fenomena, baik alamiah maupu insaniah.

3. Geografi sebagai disiplin tata guna lahan

Di sini, titik beratnya pada aspek pemanfaatan atau pendayagunaan ruang geografi yang harus semakin ditingkatkan. Sebab pertumbuhan penduduk yang begitu pesat.

4. Geografi sebagai bidang ilmu penelitian

Hal itu dimaksudkan agar dua haldapat tercapai, yaitu sebagai berikut:

a. Meningkatkan pelaksanaan penelitian ilmiah demi disiplin geografi itu sendiri yang dinamis sesuai dengan kebutuhan pengembangan ilmu yang makin pesat.

b. Meningkatkan penelitian praktis untuk kepentingan kehidupan dalam meningkatkan kesejahteraan umat manusia (Sumaatmadja, 1988:41).

Ilmu geografi kontemporer bahwa secara sederhana geografi merupakan disiplin akademik yang terutama berkaitan dengan penguraian dan pemahaman atas

perbedaan-perbedaan kewilayahan dalam distribusi lokasi dipermukaan bumi. Fokusnya adalah sifat dan saling berkaitan antara tiga konsep yaitu, lingkungan, tata

ruang, dan tempat. 1. Lingkungan

Lingkungan alamiah pada suatu wilayah terdiri atas permukaan lahan itu sendiri, hidrologi permukaan air di wilayah itu, flora dan fauna yang tertinggal didalamnya. Lapisan tanah yang menutupi permukaan itu, dan atmosfer yang terdapat di atasnya. Semua unsure itu terjalin dalam suatu sistem lingkungan yang kompleks.

2. Tata Ruang

Tata ruang merupakan fokus kajian bagi para ahli geografi manusia. Hal ini bukan semata-mata karena penggunaan lahan oleh manusia selama sekian decade menjadi topik yang penuh perhatian, tetapi juga esensi dalam berbagai skala ( antara perkotaan dan perdesaan) terdapat hubungan yang erat, selain dengan lingkungan fisiknya juga sosialnya.

3. Tempat

Tempat merupakan pusat bagi geografi karena peranannya sebagai faktor pembatas dalam perkembangan manusia, serta mengingat pentingnya tempat sebagai kontruksi dunia ( Johnston, 2000:408). Sebab mengenal siapa dirinya dan orang lain, juga didasarkan pada tempat. Identitas fisik dan sosial budaya dipengaruhi oleh tempat. Tempat merupakan lingkungan pergaulan, diciptakan oleh manusia dalam konteks persepsi mereka mengenai alam dan sosialnya. Adapun cabang-cabang dari geografi manusia ( human man geography) mencakup:

1. Geografi Ekonomi ( Ecnomic Goegraphy)

Geografi ekonomi menguraikan tentang produksi, distribusi, pertukaran atau perdagangan, serta konsumsi atas berbagai barang dan jasa yang dilakukan pada tempat-tempat yang saling berjauhan. Geografi ekonomi mulai diakui sebagai bidang studi tersendiri pada akhir abad ke-19 dan kebangkitannya bertolak dari kolonialisme Eropa ( Barnes, 2000: 267).

2. Geografi Politik ( Political Geography)

Geografi politik menekankan bahwa teritorial ditafsirkan sebagai hubungan mendasar antara kedaulatan negara dengan tanah air nasional yang terletak di jantung legitimasi dan praktik negara modern. Dalam sejaranhya, sejak awal

terjadinya geografi politik sebagai suatu bangunan pengetahuan yang koheren pada akhir ke-19, sub disiplin ini telah mengalami empat fase perkembangan utama, yakni lingkunan,fungional, analisis wilayah, dan pluralistik.

3. Geografi Urban ( Urban Geography)

Geografi urban berkaitan dengan sifat-sifat, tata ruang, kotak kecil dan besar, dan berbagai cara yang mempengaruhi atau dipengaruhi oleh proses fisik, demografi, ekonomi, sosial, budaya, politik.

4. Geografi Sejarah (Hystorical Geography)

Geografi sejarah sebagai studi mengenai masa lalu yang mencerminkan keanekaragaman geografi itu sendiri. Ia tidak hanya mencakup geografi tradisional yang berhubungan dengan tempat, tata ruang, dan lingkugan, melainkan juga masalah-masalah modern. Seperti ekologi, lokasi, serta lansekap.

5. Geografi Populasi ( Population Geography)

Bagian geografi dapat dibedakan tentang karya para ahli yang terfokus pada penyebaran populasi, dengan karya yang berusaha memahami faktor-Faktor yang mempengaruhi variasi dalam penyebaran tersebut. Dengan demikian, bidang ini menempati tempat yang berbeda dan terpisah diantara sub bidang geografi, bahkan menuntut pentingnya hubungan antara demografi, biologi manusia, dan ilmu kedokteran dengan ilmu-ilmu sosial lain, terutama dengan sosiologi serta ilmu ekonomi.

6. Geografi Sosial ( Social Geography)

Geografi sosial merupakan sebuah sub disiplin dari geografi sebagai sebuah subjek yang mengaitkan ilmu-ilmu sosial dengan ilmu-ilmu alamiah, serta meliputi topic-topik mulai dari tektonik samapai psikoanalisis( Smith, 2000: 981). Dalam geografi sosial menyetarakan keseluruhan dengan geografi manusia yaitu dengan kekuatan ilmu-ilmu sosial dari disiplin ilmu tersebut dalam hubungan manusia ( masyarakat) dengan alam.

7. Sistem Informasi Geografi ( Geograpical Information Sistem)

Sistem informasi geografi adalah sistem komputer yang terintegrasi yang digunakan untuk mengumpulkan, menyimpan, menambah, memanipulasi, menganalisis, dan menampilkan semua bentuk informasi mengenai masalah geogrfis ( Unwin 2000:402). Sistem informasi geografi ini dikembangkan oleh

para ahli geografi sejak tahun 1960-an, namun penggunaan sistem ini secara lengkap baru menyebar luas tahun 1980-an ketika biaya pengadaan komputermenurun tajam dan perangkat komputer sudah menjaadi hal yang umum. Pada setiap sistem informasi geografi harus menyertakan data, perangkat keras, dan personil pelaksanaanya.

B. PENDEKATAN, METODE, DAN TEKNIK PENELITIAN GEOGRAFI 1. Pendekatan Gegrafi

Pendekatan ini berkaitan erat dengan kuatifikasi dan keyakinan pada keteraturan statistic yang merupakan bukti adanya sebaba akibat empiris, seperti yang disyratkan oleh teorinya.

Beberapa macam pendekatan geografi yang sering digunakan diantaranya:

a. Pendekatan Analisis Keruangan b. Pendekatan Ekologi

c. Pendekan Kompleks Wilayah

Pedekatan keruangan

Pendekatan ekologi ( ecological approach)

Pendekatan historis ataupun kronologi

Pendekatan sistem (sistem approach) 2. Metode Penelitian Geografi

a. Metode diskriptif

Metode diskriptif banyak digunakan sejk ilmu geografi lahir sebagai disiplin ilmu yang bersifat akademis. Tujuan metode deskriptif adalah untuk mendeskriptikan atau menjelaskan peristiwa dan kejadian yang ada pada masa sekarang. Dalam metode deskriptif terbagi-bagi lagi menjadi metode studi kasus, survey, dan studi pengembangan.

b. Metode Eksperimen dan Korelasi

Pendekatan ini berkaitan erat dengan kantifikasi, keyakinan pada keteraturan statistikmerupakan bukti adanya hubungan sebab akibat empiris sseperti yang disyaratka oleh teorinya.

Metode ini untuk melihat dan mengkaji hubungan antara dua variabel atau lebih, dimana variable yang dikaji telah terjadi sebelumnya atau tidak diberiperlakuan khusus. Ex Post Facto artinya sesudah fakta karena dalam penelitian ini peneliti tidak perlu melakuakn manipulasi atau perlakuan terhadap variable bebas.

3. Teknik Penelitian Geografi

Teknik penelitian yang banyak digunakan dalam ilmu geografi, misalnya observasi lapangan, wawancara, kuesioner, studi dokumentasi, dan studi literatur.

a. Observasi Lapangan (Field Observation)

Observasi lapangan merupakan teknik pengumpulan data dalam ilmugeografi yang berusaha melihat langsung tentang gejala dan masalah geografis. Teknik ini banyak sekali digunakan untuk penlitia-penelitian geografis, bahkan merupakan teknik pengumpulan data yang paling dominan ( Sumaatmadja, 1988:105).

b. Wawancara (Interview)

Wawwancara merupakan teknik pengumpulan data dalam ilmu geografi yang dilakukan oleh peneliti(interviewer) terhadap respon (interviewee) untuk memperoleh keterangan yang lebih jauh dari sekedar observasi. Teknik ini dilakukan dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan langsung terhadap responden secara verbal, baik formal maupun informal.

c. Kuesioner atau Angket

Kuesioner atau angket merupakan teknik pengumpulan data dengan menyebarkan sejumlah pertanyaan-pertanyaan,baik yang bersifat terbuka maupun tertutup dan dilakukan melalui pertanyaan-pertanyaan tertulis. Tujuannya hampir sama dengan wawancara, yaitu untuk mengkontruksi mengenai orang, kejadian, kegiatan organisasi, perasaan, motivasi, tuntutan, kepedulian dan lain-lain. (Fraenkel dan Wallen.1993:112-113).

d. Studi Dokumentar

Studi dokumentar merupakan teknik pengumpulan data yang merupakan upaya untuk mengkaji setiap bahan tertulis, film, serta catatan (record) dokumen dapat dibagi dalam dua kelompok, yaitu dokumen pribadi dan dokumen resmi. Sifat dokumen adalah tidak reaktif sehinga tidak sukar diperoleh dengan teknik kajian isi. (Moleong. 1998: 161).

Studi kepustakaan merupakan teknik pengumpulan data dengan megkaji berbagai teori, prinsip, konsep, dan hokum-hukum yang berlaku dalam ilmu geografi. Semuanya ini diperlukan sebagai data teritik yang releven dengan kebutuhan kajian atau penelitian. Oleh karena itu, sustu penelitian geografi musthail dilakukan tanpa disertai kajian kepustakaan (Sumaatmadja. 1988: 110).

Dalam dokumen Pengantar Ilmu Sosial (Fix) (Halaman 45-50)

Dokumen terkait