• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II KAJIAN KEPUSTAKAAN

1. Pengertian Good Corporate Governance (GCG)

BAB II

KAJIAN KEPUSTAKAAN

A. Good Corporate Governance (GCG)

1. Pengertian Good Corporate Governance (GCG)

Good Corporate Governance yang selanjutnya disingkat GCG merupakan sistem pengendalian dan pengaturan perusahaan yang dapat dilihat dari

mekanisme hubungan antara berbagai pihak yang mengurus perusahaan (Hard Definition), maupun ditinjau dari nilai-nilai yang terkandung dari mekanisme pengelolaan itu sendiri (Soft Definition). Dari segi soft definition yang mudah dicerna, sekalipun orang awam dapat diartikan, yaitu : “komitmen, aturan main,

serta praktik penyelenggaraan bisnis secara sehat dan beretika.”1

Uraian prinsip ataupun aturan pelaksanaan Good Corporate Governance antar negara dan antar perusahaan bisa berbeda karena perbedaan latar belakang

ekonomi, sosial budaya, dan sebagainya. Corporate governance diperlukan untuk mengurangi permasalahan antara pemilik dan manager. Selain itu ada pula yang

menyatakan bahwa corporate governance merujuk pada kerangka aturan dan peraturan yang memungkinkan stakeholders untuk membuat perusahaan memaksimalkan nilai dan untuk memperoleh return.2

1

Tim GCG BPKP. Diakses pada tanggal 1 November 2014 dari

www.bpkp.go.id/dan/299/good-corporate.bpkp 2

Theresia Dwi Hastuti, “Hubungan antara Good Corporate Governance dan Struktur Kepemilikan dengan Kinerja Keuangan”, jurnal diakses pada 28 november 2014 dari

Penerapan tata kelola yang baik Good Corporate Governance (GCG) diharapkan mampu meminimalisir masalah yang terdapat pada institusi perbankan

dan terciptanya keterbukaan informasi, adanya pertanggungjawaban pimpinan,

perlakuan adil bagi setiap pegawai dalam menjalankan kewajiban, dan menerima

hak–haknya sebagai pegawai maupun adanya keterlibatan dari seluruh pegawai

dalam pengembangan organisasi menjadi lebih baik lagi. Ada dua teori utama

yang terkait dengan Corporate Governance yaitu stewardship theory dan agency theory.3 Stewardship dibangun di atas asumsi filosifis mengenai sifat manusia yakni bahwa manusia pada hakikatnya dapat dipercaya, mampu bertindak dengan

penuh tanggung jawab, memiliki integritas, dan kejujuran terhadap pihak lain.

Tata kelola perusahaan yang baik (Good Coorporate Governance) merupakan struktur yang oleh stakeholder, pemegang saham, komisaris dan

manajer menyusun tujuan perusahaan dan sarana untuk mencapai tujuan tersebut

dan mengawasi kinerja. Sedangkan Menurut OECD dalam susilo, corporate governance merupakan perangkat tata hubungan antara mamajemen peseroan, direksi, komisasris, pemegang saham dan para pemangku kepentingan lainnya.4

Menurut Sidharta dan Cyntia dalam Skripsi Oktapiyani juga mengutarakan

bahwa istilah Good Corporate Governance (GCG) secara umum dikenal sebagai suatu sistem dan struktur yang baik untuk mengelola perusahaan dengan tujuan

3

Mas Achmad Daniri. “Good Corporate Governance. Konsep dan Penerapannya dalam Konteks Indonesia. (Jakarta : Ray Indonesia, 2006), h.2

4

Leo J. Susilo dan Karlen Simarmata, “Good Corporate Governance Pada Bank”, (Jakarta:PT HikayatDunia, 2007), h.17.

17

meningkatkan nilai pemegang saham serta mengakomodasi berbagai pihak yang

berkepentingan dengan perusahaan (stakeholder), seperti kreditur, pemasok, asosiasi bisnis, konsumen, pekerja, pemerintah, dan masyarakat luas. GCG

memiliki lima prinsip dasar yaitu : Transparancy, accountability, fairness, independency, dan responsibility. 5 Prinsip GCG dapat digunakan untuk melindungi pihak-pihak minoritas dari pengembil alih yang dilakukan oleh para

manager dan pemegang saham dengan mekanisme legal.6

Good Corporate Governance (GCG) dalam perspektif islam seperti juga digagas dunia barat, diharapkan memiliki peranan yang sangat esensial dalam

upaya pencapaian tujuan dan sasaran perusahaan. Tetapi dalam islam

menambahkan nilai-nilai yang sangat mendalam berupa unsur Maqosid Syariah, yaitu perlindungan terhadap kemashlatan manusia yang umum dan universal.

Kemaslahatan sebagai maqasid syariah mencakup lima prinsip dasar, yaitu memelihara agama, kehidupan, akal, keturunan, dan harta benda. Adapun

memastikan terpeliharanya lima prinsip dasar adalah maslahat dan Apapun yang

menguranginya adalah mafsadat dan hal sebaliknya menghilangkan unsur yang mengurangi atau merugikan itulah yang merupakan maslahat.7

Secara keseluruhan, prinsip-prinsip mashlahat mencerminkan bagaimana

islam dan syariahnya memberikan arti penting pada kepentingan umum lebih dari

5

Mas Achmad Daniri. Good Corporate Governance. Konsep dan Penerapannya, h.9

6

Desi Oktapiyani, “Pengaruh Penerapan Corporate Governance terhadap Likuiditas Perbankan Nasional”, (Skripsi S1 fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro Semarang,2009), h.22

7

Mal an Abdullah, Corporate Governance Perbankan Syariah di Indonsia,(Yogyakarta: Ar-Ruzz Media, 2010) h.5

pada kepentingan individu. islam menyediakan kerangka dalam pengambilan

keputusan dan mekanisme adaptasi terhadap perubahan yang terjadi. Dalam

konteks GCG, prinsip-prinsip itu menawarkan pedoman dan pertimbangan moral

bagi manajemen dan stakeholder lain, khususnya untuk memecahkan konflik yang mungkin muncul dalam pengembangan usaha.8

Noviati mengatakan bahwa menurut bank dunia, definisi GCG adalah aturan

standar atas nama organisasi di bidang ekonomi yang mengatur prilaku pemilik

perusahaan, direktur, dan manager serta perincian dan penjabaran tugas dan

wewenang serta pertanggung jawabannya kepada investor.9

Menurut FCGI (Forum For Corporate Governance of Indonesia) bahwa good corporate governance adalah seperangkat peraturan yang mengatur hubungan antara pemegang saham, pengurus perusahaan, pihak kreditor,

pemerintah, pegawai, serta pihak pemegang kepentingan intern dan ekstern yang

berkaitan dengan hak-hak dan kewajiban mereka atau dengan kata lain suatu

sistem yang mengatur dan mengendalikan perusahaan.10

Surya dan yustiavanda mengutarakan bahwa Organization for Economic Coorporation and Development (OECD) mendefinisikan bahwa corporate governance sebagai sekumpulan hubungan antar pihak manajemen, board, pemegang saham, dan pihak lain yang mempunyai kepentingan dengan

8

Ibid., h.59

9

Leny Noivanti. Penerapan Good Corporate Governance. Jurnal akuntansi dan Keuangan vol 14. Tahun 2009.h. 35

10

FCGI ( Forum for Corporate Governance of Indonesian ). Corporate Governance ( Tata kelola perusahaan ). Jilid II FCGI Edisi 2 Tahun 2001

19

perusahaan. Corporate governance juga mensyaratkan adanya struktur perangkat untuk mencapai tujuan dan pengawasan atas kinerja. Corporate governance yang baik adapat memberikan rangsangan bagi manajemen untuk mencapai tujuan yang

memerlukan kepentingan perusahaan dan pemegang saham harus memfasilitasi

pengawasan yang efektif sehingga mendorong perusahaan sumber daya dengan

lebih efisien.11

Tata kelola perusahaan yang baik (Good Corporate Governance) merupakan struktur yang disusun oleh stakeholder, pemegang saham, komisaris,

dan manager atas tujuan perusahaan dan sarana untuk mencapai tujuan tersebut

dan mengawasi kinerja.12

Dari uraian diatas, Good Corporate Governance (GCG) dapat didefinisikan sebagai sistem yang terdiri atas proses dan struktur (mekanisme) yang

mengendalikan dan mengkordinasikan berbagai partisipan dalam menjalankan

bisnis perusahaan. Proses digunakan untuk mengarahkan dan mengelola

aktivitas-aktivitas bisnis yang direncanakan dalam rangka mencapai tujuam perusahaan,

menyelaraskan perilaku perusahaan dengan ekspestasi dari masyarakat, serta

menspesifikasikan pendistribusian hak-hak dan tanggungjawab diantara berbagai

pertisipan dalam organisasi seperti dewan komisaris, manager, pemegang saham,

serta pemangku kepentingan lainnya dan menjelakan aturan-aturan maupun

11

Eka hardika. “Pengaruh Penerapan Good Corporate Governance terhadap Kinerja Keuangan pada Industri Perbankan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun 2006-2008”. Tahun 2011. Hal. 25

12

Zarkasyi wahyudin. “Good Corporate Governance pada Badan Usaha Manufaktur, perbankan dan Jasa Keuangan lainnya”. Bandung 2008. Hal : 35

prosedur-prosedur untuk pengambilan keputusan dalam hubungan perusahaan.

Dokumen terkait