• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II TINJ AUAN PUSTAKA

2.2 Landasan Teori

2.2.3 Harga Saham

2.2.3.1 Pengertian Harga Saham

Harga saham merupakan nilai suatu saham yang mencerminkan kekayaan perusahaan yang mengeluarkan saham tersebut.

Harga saham terbentuk dari interaksi penjual dan pembeli saham di pasar modal atau bursa efek yang dilatarbelakangi oleh harapan mereka

terhadap keuntungan perusahaan.

Menurut Agus Sartono (2010:70) : “Harga pasar saham terbentuk melalui mekanisme permintaan dan penawaran di pasar modal. Dalam pasar modal yang efisien, semua sekuritas diperjualbelikan pada harga pasarnya.

Menurut Abdul Halim (2010:16): “Nilai buku saham sangat menentukan harga pasar saham yang bersangkutan. Oleh karena itu, sebelum investor memutuskan untuk membeli atau menjual saham, mereka harus memperhatikan nilai buku saham yang bersangkutan dan membandingkan dengan harga yang ditawarkan. Nilai buku saham mencerminkan nilai perusahaan, dan nilai perusahaan tercermin pada nilai kekayaan bersih ekonomis yang dimilikinya. Nilai buku saham bersifat dinamis tergantung pada perubahan nilai kekayaan bersih ekonomis pada suatu saat.”

Harga saham ada beberapa macam. Menurut Sawidji Widoatmojo (2010:91) harga saham dapat dibedakan menjadi tiga, yaitu:

1. Harga Nominal.

Harga nominal adalah harga yang tercantum dalam sertifikat saham yang ditetapkan oleh emiten untuk menilai setiap lembar saham yang dikeluarkan.

2. Harga Perdana.

saham tersebut dicatat di bursa efek. 3. Harga Pasar.

Harga pasar adalah harga jual dari investor yang satu dengan investor yang lain. Jika pasar sudah tutup maka harga pasar adalah harga penutupannya (closing price).

Berdasarkan pernyataan di atas, dapat disimpulkan bahwa harga saham adalah harga yang terjadi di pasar bursa pada saat tertentu yang ditentukan oleh pelaku pasar dan terbentuk melalui mekanisme permintaan dan penawaran di pasar modal. Dalam pasar modal yang efisien, semua sekuritas diperjualbelikan pada harga pasarnya dan jika pasar sudah tutup maka harga pasar adalah harga penutupannya (closing price).

2.2.3.2 Analisis Saham

Untuk menganalisis pergerakan harga saham menggunakan dua analisis yaitu analisis fundamental dan analisis teknikal sebagai berikut :

1. Analisis Fundamental

Seorang investor haruslah berhati – hati dalam berinvestasi, agar dana yang ditanamkannya menghasilkan keuntungan yang sesuai. Selain itu, investasi dalam saham juga memiliki risiko sehingga investor harus pandai dalam melakukan analisis sebelum berinvestasi supaya risiko dapat diminimalisir.

Salah satu teknik analisis investasi yang digunakan dalam berinvestasi adalah teknik analisis fundamental. Analisis fundamental adalah metode analisis yang didasarkan pada kondisi fundamental

ekonomi suatu perusahaan. Teknik ini menitikberatkan pada rasio keuangan dan kejadian - kejadian yang secara langsung maupun tidak langsung memengaruhi kinerja keuangan perusahaan.

Menurut Suad Husnan (2010:303) :“Secara tradisional analisis fundamental telah memperoleh perhatian yang cukup besar dari para analis sekuritas, dan perkembangan penelitian tentang konsep pasar yang efisien telah mempengaruhi analisis saham. Analisis fundamental mencoba memperkirakan harga saham di masa yang akan datang dengan: (i) mengestimasi nilai faktor – faktor fundamental yang mempengaruhi harga saham di masa yang akan datang, dan (ii) menerapkan hubungan variabel – variabel tersebut sehingga diperoleh taksiran harga saham. Model ini sering disebut

share price forecasting, dan sering dipergunakan dalam berbagai pelatihan analisis sekuritas.

Kemudian, Suad Husnan (2010:305) menjelaskan ketiga tahapan tersebut, yaitu sebagai berikut.

a. Analisis Ekonomi/Pasar

Analisis ini menyangkut penilaian umum perekonomian dan pengaruh potensialnya terhadap hasil sekuritas. Foster (1986) dalam menunjukkan bahwa faktor ekonomi mampu menjelaskan sekitar 17 persen perubahan laba perusahaan.

b. Analisis Industri

Analisis industri akan memberikan pemahaman tentang sifat dan operasi dari suatu industry yang dapat digunakan untuk memperkirakan prospek pertumbuhan industry perusahaan – perusahaan di dalamnya serta prestasi saham – sahamnya. Industri dianalisis lewat penelaahan berbagai data yang menyangkut tentang penjualan, laba, dividen, struktur modal, jenis produk yang dihasilkan, regulasi, inovasi dan sebagainya. Analisis tersebut

memerlukan pengalaman yang cukup banyak dan biasanya

dilakukan oleh analis industri yang bekerja di perusahaan – perusahaan sekuritas dan pemodal – pemodal institusional.

c. Analisis Perusahaan

Analisis ini menyangkut penilaian keadaan keuangan perusahaan. Analisis laporan keuangan dapat digunakan sebagai alat untuk melakukan analisis perusahaan. Analis mungkin saja melakukan analisis langsung terhadap faktor – faktor yang dipandang akan mempengaruhi harga saham. Cara semacam ini pada dasarnya merupakan penerapan teknik analisis fundamental. Contoh variable – variabel yang dipandang akan mempengaruhi harga saham, diantaranya pertumbuhan penjualan, nilai penjualan, penghasilan di luar operasi (kalau ada), Net Profit Margin, dan Price Earning Ratio. Berdasarkan pernyataan di atas, dapat disimpulkan bahwa analisis fundamental berfokus pada kondisi keuangan

perusahaan. Tahapan yang dilakukan pada analisis fundamental ini diantaranya, analisis ekonomi/pasar, analisis industri, dan analisis perusahaan

2. Analisis Teknikal

Selain teknik analisis fundamental, investor juga dapat menggunakan analisis teknikal dalam memilih suatu saham. Analisis teknikal merupakan analisis saham berdasarkan pola – pola pergerakan saham dari waktu ke waktu. Inti pemikiran dari analisis teknikal adalah bahwa nilai dari sebuah saham merupakan hasil dari adanya penawaran dan permintaan yang terjadi. Menurut Suad Husnan (2010:337) : “Analisis ini merupakan upaya untuk memperkirakan harga saham (kondisi pasar) dengan mengamati perubahan harga saham tersebut (kondisi pasar) di waktu yang lalu. Berlainan dengan pendekatan fundamental, analisis teknikal tidak memperhatikan faktor – faktor fundamental (seperti kebijaksanaan pemerintah, pertumbuhan ekonomi, pertumbuhan penjualan perusahaan, pertumbuhan laba, pertumbuhan tingkat bunga, dan sebagainya), yang mungkin mempengaruhi harga saham (kondisi pasar).”

2.2.3.3 Faktor – Faktor yang Mempengar uhi Harga Saham

Faktor – faktor yang mempengaruhi harga saham dapat berasal dari internal maupun eksternal. Menurut Ali Arifin (2010:116) faktor – faktor yang mempengaruhi harga saham adalah:

1. Kondisi Fundamental Emiten

Faktor fundamental merupakan faktor yang erat kaitannya dengan kondisi perusahaan yaitu kondisi manajemen organisasi sumber daya manusia dan kondisi keuangan perusahaan yang tercermin dalam kinerja keuangan perusahaan.

2. Hukum Permintaan dan Penawaran

Setelah faktor fundamental, faktor permintaan dan penawaran menjadi faktor kedua yang mempengaruhi harga saham. Dengan asumsi bahwa begitu investor mengetahui kondisi fundamental perusahaan, mereka akan melakukan transaksi jual beli. Transaksi – transaksi inilah yang akan mempengaruhi fluktuasi harga saham.

3. Tingkat Suku Bunga

Dengan adanya perubahan suku bunga, tingkat pengembalian hasil berbagai sarana investasi akan mengalami perubahan. Bunga yang tinggi akan berdampak pada alokasi dana investasi pada investor. Investor produk bank seperti atau tabungan jelas lebih kecil risikonya jika dibandingkan dengan investasi dalam bentuk saham. Oleh karena itu investor akan menjual saham dan dananya ditempatkan di bank. Penjualan saham secara serentak akan berdampak pada penurunan harga saham secara signifikan.

4. Valuta Asing

Mata uang Amerika (dollar) merupakan mata uang terkuat diantara mata uang yang lain. Apabila dollar naik maka investor akan

menjual sahamnya dan ditempatkan di bank dalam bentuk valuta asing (valas) sehingga akan mengakibatkan implikasi yang negatif terhadap harga saham di pasar.

5. Dana Asing di Bursa

Mengamati jumlah dana investasi asing merupakan hal yang penting, karena besarnya dana yang ditanamkan menandakan bahwa kondisi investasi di Indonesia telah kondusif yang berarti pertumbuhan ekonomi tidak lagi negatif, yang tentu saja akan merangsang kemampuan emiten untuk mencetak laba. Sebaliknya jika investasi asing berkurang, ada pertimbagan bahwa mereka sedang ragu atas negeri ini, baik atas keadaan sosial, politik maupun keamanannya. Jadi besar kecilnya investasi dana asing di bursa akan berpengaruh pada kenaikan atau penurunan harga saham.

6. Indeks Harga Saham

Kenaikan indeks harga saham gabungan sepanjang waktu tentunya menandakan kondisi investasi dan perekonomian negara dalam keadaan baik. Sebaliknya jika turun, berarti iklim investasi sedang buruk. Kondisi demikian akan mempengaruhi naik atau turunnya harga saham di pasar bursa.

7. News and Rumors

Berita yang beredar di masyarakat menyangkut beberapa hal baik itu masalah ekonomi, sosial, politik keamanan, hingga berita seputar

memprediksi seberapa kondusif keamanan negeri ini sehingga kegiatan investasi dapat di laksanakan. Ini akan berdampak pada pergerakan harga saham di bursa.

2.2.4 Analisis Rasio Keuangan

Sudana (2011 : 22), analisis laporan keuangan penting dilakukan untuk mengetahui kekuatan dan kelemahan suatu perusahaan. Informasi ini diperlukan untuk mengevaluasi kinerja yang dicapai manajemen perusahaan dimasa lalu, dan juga sebagai bahan pertimbangan dalam menyusun rencana perusahaan kedepan. Salah satu cara untuk memperoleh informasi yang bermanfaat dari laporan keuangan perusahaan adalah dengan melakukan analisis rasio keuangan. Rasio keuangan didesain untuk memperlihatkan hubungan antara item-item pada laporan keuangan (neraca dan laporan laba rugi).

Raharjaputra (2009 : 196), pengertian analisis rasio keuangan secara simpel adalah membandingkan satu angka dengan angka lainnya yang memberikan suatu makna. Suatu keuntungan dengan menggunakan analisis rasio keuangan adalah meringkas suatu data historis perusahaan sebagai data perbandingan.

2.2.5 J enis-jenis Rasio Keuangan

Dokumen terkait