BAB II TINJAUAN PUSTAKA
B. Perhatian ibu berkarier
2. Pengertian ibu berkarier
ﱘﺮﺤﺘﻟﺍ
:
6
(
Artinya: “Hai orang- orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu.”(At-Tahrim : 6)
Dari definisi-definisi diatas penulis dapat menyimpulkan bahwa perhatian merupakan suatu keadaan, sikap dimana kesadaran jiwa dipusatkan kepada suatu objek tertentu baik dari dalam maupun dari luar dirinya dengan disertai reaksi-reaksi organisme yang dapat memungkinkan adanya perlakuan khusus terhadap objek tesebut.
2. Pengertian ibu berkarier
Pengertian ibu menurut kamus besar bahasa Indonesia Departemen Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) halaman 365 pengertian ibu adalah: 1.Orang perempuan yang telah melahirkan seorang anak
2.Sebutan seorang wanita yang telah bersuami
3.Panggilan yang takzim kepada wanita yang sudah / belum bersuami 4.Bagian yang pokok (besar, asal dan sebagainya)
Menurut Websters New Dictionary ”karier” adalah suatu pekerjaan atau profesi yang membutuhkan suatu keterampilan dan mengikat diri sebagai suatu panggilan atau pekerjaan tetap.38
Menurut Wjs, Puswadarminta dalam kamusnya mengatakan ”karier” adalah kemajuan dalam kehidupan, perkembangan dan kemajuan dalam pekerjaan, jabatan dan sebagainya. Misalnya karier itu dicapai dengan kerja keras dan berdisiplin yang tinggi.39
Membicarakan ibu berkarier, penekanannya justru pada ”karier”
itu sendiri meskipun dalam banyak hal mempunyai implikasi finansial, tetapi bukan merupakan tujuan utama. Karier dikonotasikan dengan tangga, hirarkhi dan stuktur organisasi, melibatkan perencanaan yang matang dan memungkinkan bagi individu yang potensial untuk meningkatkan posisi dan jabatanya dilingungan kerja. Artinya, tidak setiap ibu yang berkerja diluar rumah dapat disebut atau mengklaim dirinya sebagai ibu karier. Karier adalah profesi yang ditekuni secara serius dan total untuk mencapai setatus setinggi-tingginya dalam hirarkhi organisasi dilingkungan kerja. Mereka yang berorientasi karier, memandang keberhasilan kerja tidak hanya diukur dengan capaian materi, semisal gaji atau upah, melainkan juga ditentukan oleh prestasi kerja yang pada giliranya mengatarkan individu kejenjang tertinggi dalam organisasi atau atau pun prestige sosial lainnya.
Ibu berkarier adalah ibu yang berkecimpung dalam kegiatan profesi seperti bidang usaha, perkantoran dan sebagainya dilandasi pendidikan keahlian seperti keterampilan, kejujuran dan sebagainya yang menjanjikan untuk mencapai kemajuan. Ibu berkarier biasanya memiliki pendidikan atau pengalaman khusus, menjalani profesi sebagai suatu panggilan dan menekuninya seumur hidup melalui jenjang- jenjang peningkatan tertentu dan melakukanya secara fulltime.40
38
Websters New Dictionary,United Staties Of America, tp, tth, h.208 39
Wjs Puswadarminta, Kamus Umum Bahasa Indonesia, (Jakarta Balai Pustaka, 1976) h1147
40
Hj. Siti Muri’ah,Wanita Karir Dalam Bingkai Islam,(Bandung :Angkasa, 2004), cet, ke-1, h.29
Dari dua pengertian diatas menggambarkan adanya upaya untuk mengetahui perbedaan yang jelas antara kecendrungan wanita dan laki-laki dan sekaligus pula menjelaskan bahwa isu untuk memposisikan perbedaan peran wanita dan laki-laki dalam interaksi sosial mereka di masyarakat. Seorang wanita untuk menyandang predikat karier itu tidaklah mudah, dalam arti bukan merupakan suatu yang secara tiba-tiba diraihnya. Tetapi pada umumnya harus melalui usaha keras disertai kesabaran, ketekunan dan kontinyuitas yang panjang, kalau memang seseorang sudah dapat membentengi akan berbagai hal yang semula tidak dibayangkan, maka jalan menuju garis harapan akan segera terwujud.
Sedangkan yang dimaksud ibu berkarier menurut Prof. Dr. Maftuhah Yusuf: “Ibu berkarier, adalah ibu yang atas kemauan, asfirasi serta keinginan mendapatkan kepuasan dari berkerja diluar rumah tangga, dengan suatu fropesi yang mempersyaratkan keahlian, ketekunan dan dedikasi tertentu.41
Menurut Prof. Dr.M. YunanYusuf ibu berkarier adalah ibu yang berkerja diluar rumah yang dalam pekerjannya memerlukan pengetahuan dan keahlian khusus untuk berkerja dibidang profesinya.42
Berkarier adalah berkerja untuk mengembangkan kemajuan diri dalam pekerjaan. Jadi, berkarier dapat juga dikaitkan dengan harapan yang didalamnya ada standar keunggulan tertentu.
Sebagaimana didefinisikan oleh Dr. Muri’ah ibu berkarier adalah ibu yang menekuni atau mencintai suatu atau beberapa pekerjaan secara penuh dalam waktu yang relatif lama, untuk suatu kemajuan dalam hidup, pekerjaan atau jabatan. Umumnya karier, ditempuh oleh ibu diluar rumah sehingga ibu karier tergolong mereka yang berkifrah di sekolah publik. Disamping itu untuk berkarier, ibu harus menekuni propesi tertentu yang membutuhkan kemampuan kapasitas dan keahlian dan acap kali hanya bisa diraih dengan persyaratan telah menempuh pendidikan tertentu.43
41
Maftuhah Yusuf, Problematika Wanita Karier, makalah seminar. IIQ 1986. 42
Hj. Siti Muri’ah,Wanita Karir Dalam Bingkai Islam,(Bandung :Angkasa, 2004), cet, ke-1, h.16
43
Hj. Siti Muri’ah,Wanita Karir Dalam Bingkai Islam,(Bandung :Angkasa, 2004), cet, ke-1, h.30
Jadi, suatu pekerjaan baru dikatakan sebagai karier, apabila pekerjaan itu diperoleh atau dilakukan berdasarkan pendidikan khusus atau keterampilan, dan merupakan suatu program tetap yang membutuhkan keseriusan dalam pengembanganya. Disini yang paling menentukan adalah ada keahlian tertentu yang dimiliki dan tidak bersifat sampingan yakni merupakan pekerjaan tetap serta ada ambisi untuk maju dalam pekerjaanya.
Untuk mencapai puncak karier yang diinginkan seorang harus menyiapkan dirinya, baik yang bersifat materi maupun moril. Hal ini sangat jelas, sangat diperlukan oleh ibu berkarier, karena dalam meniti karier kadang-kadang harus melalui perjalanan yang cukup panjang dan terjal, sehingga untuk dapat melangkah ke jenjang kenaikan karier yang dicita-citakan adalah merupakan suatu perjuangan tersendiri. Disamping itu seseorang bisa saja naik turun dalam kariernya.
Dari definisi- definisi diatas dapat disimpulkan bahwa ibu berkarier adalah ibu yang berkecimpung dalam kegiatan fropesi.kegiatan seperti bidang usaha, keterampilan, kejujuran, dan sebagainya yang menjajikan untuk kemajuan.
3. Perhatian Ibu Berkarier
Perhatian ibu berkarier adalah sikap atau upaya seorang ibu berkarier mncurahkan waktunya yang sedikit dengan penuh kesadaran dengan cara mengawasi dan membinanya guna mendorong anak mendapatkan hasil belajar dan harmonis untuk belajar anak dirumah.
Dalam praktiknya perhatian dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain: kebutuahan kewajiban, pembawaan, latihan, keadaan jasmani, suasana jiwa dan sekitar kita kuat tidakanya rangsangan dari objek itu sendiri.44
Dalam teori psikologi dijelaskan beberapa faktor yang mempengaruhi besar kecilnya perhatian yang diberikan ibu terhadap 44
anaknya. Secara umum faktor-faktor yang dimaksud bergantung pada 2 aspek:45
Pertama : aspek internal, meliputi kondisi jasmani rohani dan intelektual ibu selaku pemberi perhatian merupakan hal terpenting adalam aspek ini. Contoh: ibu berkarier yang keadaan jasmaninya dan rohaninya lemah tentu tidak dapat memberikan perhatian yang lebih besar, karena mereka sendiri memiliki keterbatasan tersebut dapat dikarenakan antara lain: bodoh, gila, cacat, sering sakit dan lain-lain.
Kedua: asfek eksternal, yaitu kondisi-kondisi diluar ibu berkarier selaku pemberi perhatian seperti keadaan ekonomi, budaya sekitar, rangsangan dari objek itu sendiri dan lain-lain.
Berdasarkan intensitasnya perhatian dibagi menjadi dua: 1) Perhatian insentif
2) Perhatian tidak insentif Berdasarkan
Semakin tinggi kesadaran dan kesiapan yang menyertai suatu aktivitas atau pengalaman, berarti semakin insentif perhatiannya. Dalam hal ini membantu suksesnya aktivitas yang dilakukan tersebut.46
Perhatian ibu berkarier guna mendorong anak untuk mendapatkan hasil belajar yang diinginkan secara aktif mengatur dan memonitor waktu anak.
Khususnya di Indonesia gerakan emansipasi menuntut apa yang disebut peran ganda wanita. Wanita boleh memasuki bidang dan tugas yang seharusnya untuk kaum laki-laki, karena konstitusinya tidak melarang yang lain. Selain itu wanita tetap mengemban atau mempertahankan kodrat kewanitaannya, yaitu tetap menjalankan tugas-tugas kewanitaan, seperti hamil, menyusui, merawat anak dan mengurus
45
Fuaddin, Pengasuh Anak Dalam Keluarga Islam,(Jakarta: Lembaga kajia Agama dan Gender, 1999), h.65
46
Humaidi Surya Barata, Psikologi Pendidikan, (Jakarta: Raja Grafindo 2002), Cet, ke-7 h.14
rumah tangga. Disamping melayani suami, jadi wanita harus memainkan kariernya ia harus meraih 2 sukses sekaligus yaitu:
1. Sukses dengan tugas kewanitaanya yang sesuai dengan kodratnya. 2. Sukses dalam berkarier.47
Berdasarkan pendapat-pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud dengan perhatian ibu berkarier adalah sikap atau upaya seorang ibu berkarier mencurahkan waktunya yang sedikit untuk mengawasi dan membina serta mendorong anaknya untuk mendapat kan hasil yang baik