• Tidak ada hasil yang ditemukan

7. Perubahan nilai negatif atau peyoratif (kachi no rakka)

2.3 Pengertian Idiom

Menurut Fatimah Djajasudarma (1999:16) makna idiom adalah makna leksikal yang terbentuk dari beberapa kata. Kata-kata yang disusun dengan

kombinasi kata lain dapat pula menghasilka makna yang berlainan. Sebagian idiom merupakan bentuk baku (tidak berubah), artinya kombinasi kata-kata dalam idiom dalam bentuk tetap. Bentuk tersebut tidak dapat diubah berdasarkan kaidah sintaksis yang berlaku bagi suatu bahasa.

Makna idomatik adalah makna leksikal yang dibangun dari beberapa kata, yang tidak dapat dijelaskan lagi lewat makna kata-kata pembentuknya. Sebagian bentuk idiom sudah merupakan bentuk beku dari sebuah frase atau klausa. Kombinasi kata-kata dalam ekspresi idiomatik itu telah merupakan bentuk tetap yang tidak dapat diubah menurut kaidah sintaksis yang berlaku.

Para ahli linguistik Jepang dan Indonesia mendefinisikan makna idiom sebagai berikut.

a. Beberapa ahli linguistik Jepang dalam Siregar (2005:13) 1. SakataYukiko mengatakan idiom adalah:

Kanyoukuwa futatsu ijo no tango ga tunagari, sorezore no imi dewanaku,

zentai toshite betsu no imi o arawasumono.

‘Idiom adalah gabungan dua buah kata atau lebih yang maknanya dapat bermacam-macam, menerangkan arti masing-masing secara keseluruhan’. 2. Takao Matsumura mengatakan idiom adalah:

慣用句というのは二つ以上の単語

Kanyooku to iu nowa futatsu ijo no tango o kumiawase, hito katamari

‘Idiom adalah gabungan dua buah kata atau lebih yang membentuk sebuah arti kelompok tersebut’.

3. Miyaji Yutaka bahwa idiom adalah:

慣用句は単語の二つ以序連結体であって、その結びつきが比較的こ く、全体で決まった意味お持つ元ことだという程度のところが、一

Kanyoku wa tango no futatsu ijo no renketsutai de atte, sono ketsubisu ki

ga hikakuteikikoku, zentai de kimatta imi o motsu genkoto da to iu teido

no tokoro ga, ippaintekina kiyotsurikai ni natte iru darou.

‘Idiom adalah gabunga dua buah kata atau lebih, yang mempunyai perpaduan kata-kata yang relatif sulit dan secara keseluruhan menjadi kata yang memiliki arti tetap, sehingga menjadi suatu pengertian umum’.

b. Beberapa ahli linguistik Indonesia

1. Gorys Keraf (1996:109) mengatakan idiom adalah pola-pola struktural yang menyimpang dari kaidah-kaidah bahasa yang umum, biasanya berbentuk frasa, sedangkan artinya tidak dapat diterangkan secara logis atau secara gramatikal, dengan bertumpu pada makna kata-kata yang membentuknya.

2. Chaer menyebutkan idiom adalah satuan ujaran yang maknanya tidak dapat ‘diramalkan’ dari makna-makna unsurnya, baik secara leksikal maupun secara gramatikal (994:296).

3. Alwasilah mengatakan idiom adalah kata-kata yang mempunyai makna tersendiri yang berbeda dari makna tiap kata dalam grup itu. Idiom tidak bisa diterjemahkan secara harafiah ke dalam bahasa asing. Idiom adalah persoalan pemakaian bahasa oleh penutur asli. Kita tidak bisa membuat idiom sendiri (1993:165).

4. Peter Salim dan Yenny salim (1995:548) mengatakan idiom adalah : 1. Kata kata atau atau ungkapan yang berbeda dari unsur gabungan 2. Bahasa suatu golongan, daerah dan sebagainya

3. Ciri atau sifat gramatikal yang khas pada suatu bahasa

Dari sebuah situs internetmendefinisikan Idiom atau disebut juga ungkapan adalah gabungan kata yang membentuk arti baru di mana tidak berhubungan dengan kata pembentuk dasarnya

Untuk mempelajari sebuah bahasa, maka si pembelajar bahasa harus mengetahui seluk beluk dari bahasa tersebut, misalnya kata, morfem, frase, kalimat, klausa dan sebagainya. Berdasarkan definisi makna idiom di atas, maka dapat disimpulkan bahwa aturan semantik untuk penggabungan arti kata tidak berlaku untuk frase.

Sebagai contoh frase hon o yomu (membaca buku) dan tegami kaku (menulis surat) merupakan contoh frase biasa (rengo) yang bisa dipahami melalui arti setiap kata dalam frase tersebut atau yang biasa disebut arti leksikalnya. (mijoudori no imi). Diantara unsur-unsur frase tersebut dapat disisipkan kata,

tanpa mengubah makna frase itu. Sedangkan untuk memperluas frase, dapat dilakukan dengan menambah kata depan atau di belakang frase tersebut, serta menyisipkan kata. Misalnya di depan frase menyiram bunga dapat ditambahkan

kata ibu dan didepan frase pergi ke pasar dapat ditambah kata saya. Sedangkan pada idiom, kita tidak dapat menambah sebuah kata atau menguranginya karena akan mempengaruhi makna idom tersebut. Misalnya pada idiom panjang tangan, jika disisipkan kata yang maka akan menimbulkan makna yang rancu.

Berdasarkan uraian di atas, maka kita dapat melihat persamaan dan perbedaan antara idiom dan frase sebagai berikut :

Persamaan :

IDIOM FRASE

Terdiri atas dua kata atau lebih Terdiri atas dua kata atau lebih

Perbedaannya :

IDIOM FRASE

a) Tidak dapat disisipkan kata diantara unsur-unsur pembentuknya

b) Tidak dapat diperluas dengan menambah kata

c) Makna idiom tidak dapat diketahui berdasarkan makna yang membentuknya

a) dapat diperluas kata diantara unsur-unsur pembentuknya

b) dapat diperluas dengan menambah kata

c) makna frase dapat diketahui berdasarkan kata-kata yang membentuknya

Setiap bahasa di muka bumi ini memiliki karakteristik dan keunikannya masing-masing yang tidak dapat disamakan atau dipisahkan dari bahasa itu sendiri. Demikian halnya dengan idiom yang juga memiliki karakteristiknya

tersendiri yang membedakannya dari objek kajian semantik lainnya. Berikut diuraikan karakteristik atau keunikan idiom.

1. Arti sebuah idiom adalah kiasan dan bukan literal. Ini bukanlah hasil dari fungsi komposisional dari bagian-bagiannya.

2. Bentuk struktur bahasa idom tidak bervariasi melainkan mempunya bentuk yang tetap

3. Proses pergantian, pengurangan, dan penambahan tidak diperbolehkan dalam pembentukan idiom, tetapi idiom membuat banyaknya kata-kata yang bersifat kiasan sehingga idiom tidak terpisahkan dari bentuk kiasan tersebut.

Dokumen terkait