• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV TANGGUNG JAWAB DIREKSI YANG BERTINDAK SEBAGAI PERSONAL GARANSI DALAM KEPAILITAN PERSEROAN

KEDUDUKAN PENJAMIN DALAM KEPAILITAN

A. Pengertian Jaminan dan Penjamin

Ketika suatu perseroan telah dinyatakan pailit oleh putusan pengadilan niaga yang telah memperoleh kekuatan hukum tetap, maka harta atau aset perseroan tersebut juga akan beralih kepada kurator dimana kurator yang akan melakukan pemberesan harta untuk membayar kewajiban debitor pailit kepada kreditornya. Sehingga untuk memantapkan keyakinan kreditornya diangkat seorang penjamin dan penjamin ini merupakan pihak ketiga yang secara sukarela mengikatkan diri untuk membayar kewajiban debitor pailit kepada kreditonya apabila harta debitor pailit tidak mencukupi. Selanjutnya penulis akan membahas tentang jaminan dan penjamin dalam kepailitan dan kewajiban apa yang harus dilakukan oleh seorang penjamin.

1. Pengertian jaminan

Dalam rangka pembangunan ekonomi Indonesia di bidang hukum yang meminta perhatian serius dalam pembinaan hukumnya diantaranya ialah lembaga jaminan. Pembinaan hukum terhadap hukum jaminan adalah sebagai konsekwensi logis dan merupakan perwujudan tanggung jawab dari pembinaan hukum mengimbangi lajunya kegiatan dalam bidang perdagangan, perindustrian, pengangkutan dalam proyek pembangunan. Lembaga jaminan tergolong bidang hukum yang bersifat netral tidak mempunyai hubungan yang erat dengan kebudayaan bangsa. Hukum jaminan tergolong hukum jaminan yang akhir-akhir

ini secara populer disebut the economic law (hukum ekonomi), wiertschaftrecht atau droit economique yang mempunyai fungsi menunjang kemampuan pada umumnya.50

Jaminan kebendaan mempunyai ciri-ciri ‘kebendaan’ dalam arti memberikan hak mendahului di atas benda-benda tertentu dan mempunyai sifat meleket dan

Istilah jaminan merupakan terjemahan dari bahasa Belanda, yaitu

zekerheid atau cautie. Zakerheid atau cautie mencakup secara umum cara-cara

kreditor menjamin dipenuhinya tagihannya, disamping pertanggungjawaban umum debitor terhadap barang-barangnya. Selain istilah jaminan, dikenal juga dengan agunan. Istilah agunan dapat dibaca di dalam Pasal 1 angka 23 undang-undang no. 10 tahun 1998 tentang perbankan.

Dalam seminar badan pembinaan hukum nasional yang diselenggarakan di Yogyakarta, dari tanggal 20 sampai dengan 30 Juli 1977 disimpulkan pengertian jaminan. Jaminan adalah menjamin dipenuhinya kewajiban yang dapat dinilai dengan uang yang timbul dari suatu perikatan hukum. Oleh karena itu, hukum jaminan erat sekali dengan hukum benda. Jaminan dapat digolongkan menurut hukum yang berlaku di Indonesia dan yang berlaku di luar negeri. Dalam undang-undang perbankan ditentukan bahwa bank tidak akan memberikan kredit tanpa adanya jaminan.

Jaminan dapat dibedakan menjadi 2 macam, yaitu: a. Jaminan materiil (kebendaan), yaitu jaminan kebendaan b. Jaminan immateriil (perorangan), yaitu jaminan perorangan.

50

Sri Soedewi Masjchoen Sofwan, Hukum Jaminan Di Indonesia Pokok-Pokok Hukum

mengikuti benda yang bersangkutan. Sedangkan jaminan perseorangan tidak mendahului atas benda-benda tertentu, tetapi hanya dijamin oleh harta kekayaan seseorang lewat orang yang menjamin pemenuhan perikatan yang bersangkutan.51

Penilaian jaminan utang dari segi hukum, pihak pemberi pinjaman seharusnya melakukannya menurut ketentuan hukum yang berkaitan dengan objek jaminan utang dan ketentuan hukum tentang penjaminan utang yang disebut hukum jaminan. Hukum jaminan merupakan himpunan ketentuan yang mengatur atau berkaitan dengan penjaminan dalam rangka utang-piutang (pinjaman uang) yang terdapat dalam berbagai peraturan perundang-undangan yang berlaku saat ini.

Dalam kegiatan pinjam-meminjam uang yang terjadi di masyarakat dapat diperhatikan bahwa umumnya dipersyaratkan dengan adanya penyerahan jaminan utang oleh pihak peminjam kepada pihak pemberi pinjaman. Jaminan utang dapat berupa benda (barang) sehingga merupakan jaminan kebendaan dan atau berupa janji penanggungan utang sehingga merupakan jaminan perorangan. Jaminan kebendaan memberikan hak kebendaan kepada pemegang jaminan. Kewajiban untuk menyerahkan jaminan utang oleh pihak peminjam dalam rangka pinjaman uang sangat terkait dengan kesepakatan di antara pihak-pihak yang melakukan pinjam-meminjam uang.

52

Ruang lingkup hukum jaminan di Indonesia mencakup berbagai ketentuan peraturan perundang-undangan yang mengatur hal-hal yang berkaitan

51

. H. Salim, Perkembangan Hukum Jaminan Di Indonesia, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2007), hlm. 21-24.

52

dengan penjaminan utang yang terdapat dalam hukum positif di Indonesia. Dalam hukum positif Indonesia terdapat peraturan perundang-undangan yang sepenuhnya mengatur tentang hal-hal yang berkaitan dengan penjaminan utang. undang-undang tersebut memuat ketentuan yang secara khusus mengatur tentang hal yang berkaitan dengan penjaminan utang, antara lain mengenai prinsip-prinsip hukum jaminan, lembaga jaminan, objek jaminan utang, penanggungan utang dan sebagainya.

2. Pengertian penjamin

Menurut Rasjim Wiraatmadja seorang Advokat senior mengatakan bahwa penjamin adalah pihak yang menjamin dan berjanji serta mengikatkan diri untuk dan atas permintaan pertama dan kreditor membayar utang secara tanpa syarat apapun dengan seketika dan secara sekaligus lunas kepada kreditor, termasuk bunga, provisi dan biaya-biaya lainnya yang sekarang telah ada dan atau dikemudian hari terutang dan wajib dibayar oleh debitor.53

Seorang penjamin berkewajiban untuk membayar utang debitor kepada kreditor manakala debitor lalai atau cidera janji, penjamin baru menjadi debitor atau berkewajiban untuk membayar setelah debitor utama yang utangnya ditanggung cidera janji dan harta benda milik debitor utama atau debitor yang ditanggung telah disita dan dilelang terlebih dahulu tetapi hasilnya tidak cukup untuk membayar utangnya, atau debitur utama lalai atau cidera janji sudah tidak

53

mempunyai harta apapun. Penjamin atau penanggung tidak wajib membayar kepada kreditor, kecuali debitor lalai membayar.

Pemberi jaminan adalah orang-orang atau badan hukum yang menyerahkan barang jaminan kepada penerima jaminan, dimana yang bertindak sebagai pemberi jaminan ini adalah orang atau badan hukum yang membutuhkan fasilitas kredit. Penanggungan utang atau borgtocht adalah suatu persetujuan dimana pihak ketiga guna kepentingan kreditor, mengikatkan dirinya untuk memenuhi kewajiban debitor apabila debitor bersangkutan tidak dapat memenuhi kewajibannya.54

a. Penanggung adalah jaminan perorangan (security right in personal) yang diberikan:

Mengenai pengertian penanggungan ditegaskan dalam Pasal 1820 KUHPerdata, yang menyatakan bahwa penanggungan adalah suatu persetujuan dengan mana seorang pihak ketiga, guna kepentingan debitor, mengikatkan diri untuk memenuhi perikatannya debitor manakala orang ini sendiri tidak memenuhinya. Dalam hal ini dapat dikatakan hakikat dari penanggungan adalah sebagai berikut:

55

54

Ibid, hlm. 39. 55

Kwik Kian Gie, Hukum Bisnis Untuk Perusahaan Teori Dan Contoh Kasus.

1). Oleh pihak ketiga dengan sukarela 2). Guna kepentingan kreditor

3). Untuk memenuhi kewajiban debitor bila ia tidak memenuhinya. b. Penanggung adalah perjanjian asesor (accesoir), oleh karena itu: 1). Tidak ada penanggungan tanpa perjanjian pokok yang sah.

2). Cakupan penanggungan tidak dapat melebihi kewajiban debitor sebagaimana dimuat dalam perjanjian pokok.

3. Hak-hak istimewa seorang penjamin.

Ketika seorang penjamin bersedia memenuhi segala kewajiban debitor kepada kreditor maka undang-undang memberikan hak istimewa kepada penjamin tersebut, adapun hak-hak istimewa seorang penjamin antara lain sebagai berikut:56

b. Hak untuk meminta pemecahan hutang (voorrecht van schuldsplising benefit of

division of debt). Hak istimewa ini hanya penting apabila terdapat lebih dari

satu orang penjamin. Apabila terdapat lebih dari satu orang penjamin, maka lazimnya para penjamin diminta untuk melepaskan hak istimewanya tersebut a. Hak agar kreditor menuntut terlebih dahulu (vorrecht van erdere uitwining

prior exchaustion or remedies against the debitor), sebagaimana dimuat dalam

Pasal 1831 KUHPerdata. Hak istimewa ini memungkinkan bahwa kekayaan penjamin hanya merupakan cadangan untuk menutupi sisa hutang yang tidak dapat ditutupi dengan kekayaan debitor. Kewajiban penjamin hanya sebatas kekurangan yang tidak dapat dilunasi debitor. Dalam Pasal 1831 KUHPerdata menentukan bahwa penjamin tidak diwajibkan membayar kepada kreditor, kecuali jika debitor lalai, sedangkan benda debitor ini harus terlebih dahulu disita dan dijual untuk melunasi hutangnya. Namun, dalam hal ini penjamin tidak dapat menggunakan Hak istimewanya ini bila ia telah melepaskan hak istimewanya.

56

sehingga dalam hal ini berlakulah ketentuan Pasal 1836 KUHPerdata yang mengatur bahwa masing-masing penjamin terikat untuk seluruh hutang yang mereka jamin (jointly and sevellay liable).

c. Hak untuk dibebaskan dari penjaminan bilamana karena salahnya kreditor, penjamin tidak dapat menggantikan hak hipotik/hak tanggungan dan hak-hak istimewa yang dimiliki kreditor.

4. Lembaga jaminan di Indonesia

Lembaga jaminan di Indonesia terdiri dari lembaga jaminan benda tidak bergerak yaitu hak tanggungan dan lembaga jaminan benda bergerak yang terdiri dari gadai dan fidusia. Adapun penjelesan dari lembaga-lembaga jaminan yang ada sebagai berikut:

a. Hak tanggungan

Hak tanggungan adalah hak jaminan yang dibebankan pada hak atas tanah sebagaimana dimaksud dalam dalam Undang-Undang No. 5 Tahun 1960 tentang Peraturan Dasar Pokok Agraria, berikut atau tidak berikut benda-benda lain yang merupakan kesatuan dengan tanah itu, untuk pelunasan tertentu, yang memberikan kedudukan yang diutamakan kepada kreditor tertentu terhadap kreditor lain. Dari pengertian di atas, menunjukkan bahwa pada prinsipnya hak tanggungan adalah hak yang dibebankan pada hak atas tanah beserta benda-benda lain yang merupakan kesatuan dengan tanah. Benda-benda tersebut berupa

bangunan, tanaman, dan hasil karya (seperti lukisan) yang melekat secara tetap pada bangunan57

b. Hak gadai .

Hak gadai adalah suatu hak yang diperoleh seorang berpiutang atas suatu barang bergerak, yang diserahkan kepadanya oleh seorang yang berutang atau seorang lain atas namanya, dan yang memberikan kekuasaan kepada si berpiutang itu untuk mengambil pelunasan dari barang tersebut secara didahulukan daripada orang-orang berpiutang lainnya, dengan kekecualian biaya untuk melelang barang tersebut dan biaya yang telah dikeluarkannya untuk menyelamatkannya setelah barang itu di gadaikan, biaya-biaya mana yang harus didahulukan.

Jaminan gadai dalam pelaksanaannya dilakukan oleh lembaga pegadaian. Pegadaian adalah suatu lembaga keuangan bukan bank yang memberikan kredit kepada masyarakat dengan corak khusus yang telah dikenal di Indonesia sejak tahun 1901. Mengenai gadai diatur dalam Pasal 1150 sampai dengan Pasal 1161 KUHPerdata, dan secara kelembagaan diatur dalam Peraturan Pemerintah No. 10 Tahun 1990 tentang Pegadaian. Lembaga pegadaian saat ini berbentuk suatu perusahaan umum (Perum) dan berada di bawah naungan kantor Menteri negara badan usaha milik negara (BUMN).58

c. Jaminan fidusia.

Jaminan fiducia adalah merupakan suatu jaminan yang tidak asing lagi bagi warga negara Indonesia karena telah dikenal sajak zaman penjajahan belanda sebagai sebagai suatu bentuk jaminan yang lahir dari yurisprudensi, yang bersal

57

Abdul R Saliman, Hermansyah, Ahmad Jalis, Op.Cit. hlm. 24.

58

dari zaman romawi. Di negeri asalnya tersebut, selain bentuk jaminan juga sebagai lembaga titipan.

Fiducia ini berasal dari kata fiduciair atau fides, yang artinya kepercayaan, yakni penyerahan hak milik atas benda secara kepercayaan sebagai jaminan (agunan) bagi pelunasan piutang kreditor. Penyerahan hak milik atas benda ini dimaksudkan hanya sebagai agunan bagi pelunasan utang tertentu, dimana memberikan kedudukan yang diutamakan kepada peneriman (kreditor) terhadap kreditor lainnya.

Dengan demikian, artinya bahwa dalam fiducia telah terjadi penyerahan dan pemindahan dalam kepemilikan atas suatu benda yang dilakukannya atas dasar fiduciair dengan syarat bahwa benda yang hak kepemilikannya tersebut diserahkan dan dipindahkan kepada penerima fiducia tetap dalam penguasaan pemilik benda (pemberi fiducia). Dalam hal ini yang diserahkan atau dipindahkan itu dari pemiliknya kepada kreditor (penerima fiducia) adalah hak kepemilikan atas suatu benda yang dijadikan sebagai jaminan, sehingga hak kepemilikan secara yuridis atas benda yang dijaminkan beralih kepada kreditor (penerima gadai). Sementara itu hak kepemilikan secara ekonomis atas benda yang dijaminkan tersebut tetap berada di tangan atau dalam penguasan pemiliknya.59

Dokumen terkait