• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II KAJIAN PUSTAKA

1. Pengertian Kompetensi Pedagogik Guru

Dalam blook Arrash sidik kompetensi pedagogik adalah kemampuan mengelola pembelajaran peserta didik yaitu kemampuan guru dalam mengelola pembelajaran yang meliputi pemahaman terhadap peserta didik, perancangan, dan pelaksanaan pembelajaran dan pengembangan untuk mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimilikinya. Menurut Peraturan Pemerintah tentang Guru, kompetensi pedagogik Guru merupakan kemampuan Guru dalam pengelolaan pembelajaran peserta didik yang sekurang-kurangnya meliputi:

a. Mengenal karakteristik peserta didik. b. Membuat perencanaan pembelajaran

c. Menyelenggarakan pembelajaran yang mendidik.

d. Memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi untuk kepentingan pembelajaran.

e. Menyelenggarakan penilaian dan evaluasi proses dan hasil belajar Untuk mencapai hasil belajar yang ideal, kemampuan para siswa.

Merujuk pada hal tersebut, jelas bahwa guru tidak hanya terbatas pada mengajar, tetapi juga melakukan penelitian untuk pengabdian kepada masyarakat. Sebagai seorang guru, tugas guru tidak hanya sebatas mengajar saja, tetapi juga guru harus mau bertanggung jawab akan keseluruhan kepribadian siswa. Guru harus mampu menciptakan kondisi belajar-mengajar yang kondusif, sehingga dapat merangsang siswa untuk berpikir aktif.

Kompetensi guru terdapat empat macam yaitu kompetensi profesional, kompetensi sosial, kompetensi kepribadian, kompetensi pedagogik, namun kompetensi yang harus dimiliki guru agar pembelajaran yang dilakukan efektif dan dinamis adalah kompetensi pedagogis. Guru harus belajar untuk menguasai kompetensi pedagogis ini secara teori dan praktik. Dari sinilah, perubahan dan kemajuan akan terjadi dengan pesat dan produktif (Jamal Ma’mur Asmani, 2009:59).

Keempat kompetensi di atas bersifat holistik dan integratif dalam kinerja guru. Oleh karena itu, secara utuh sosok kompetensi guru meliputi: (1) Pengenalan peserta didik secara mendalam; (2) Penguasaan bidang studi baik disiplin ilmu (disciplinary content) maupun bahan ajar dalam kurikulum sekolah (pedagogical content); (3) Penyelenggaraan pembelajaran, evaluasi proses, hasil belajar, serta tindak lanjut untuk perbaikan dan pengayaan; (4) Pengembangan kepribadian dan profesionalitas secara berkelanjutan (Jamal Ma’mur Asmani, 2009:45)

Kompetensi adalah seperangkat tindakan intelegen penuh tanggung jawab yang harus dimiliki seseorang sebagai syarat untuk dianggap mampu melaksanakan tugas-tugas dalam bidang pekerjaan tertentu (Majid, 2008:127). Di atas telah di jelaskan oleh Mulyasa , M.Pd. (2008: 75). Kompetensi Pedagogik merupakan kemampuan guru dalam pengelolaan pembelajaran peserta didik yang sekurang-kurangya meliputi: a. Pemahaman wawasan atau landasan kependidikan.

Menurut Syaiful Bahri (2000: 22). Landasan pendidikan adalah suatu usaha sadar dan bertujuan untuk mengembangkan kualitas manusia. Penyelenggaraan di Indonesia merupakan suatu sistem pendidikan nasional yang diatur dalam Undang-Undang RI No. 2 Tahun 1989. Dalam undang-undang itu telah dirumuskan tujuan pendidikan nasional sebagai suatu cita-cita sebagai segenap bangsa Indonesia. Intisari dari tujuan pendidikan nasional itu adalah untuk membentuk manusia Indonesia yang Paripurna dalam arti selaras, serasi, dan seimbang dalam pengembangan jasmani dan rohani.

b. Pemahaman terhadap peserta didik

Menurut Dr. E. Mulyasa, M.Pd. (2008:79). Pemahaman terhadap peserta didik merupakan salah satu kompetensi pedagogik yang harus dimiliki guru. Sedikitnya terdapat empat hal yang harus dipahami guru dari peserta didiknya, yaitu: (1) Tingkat Kecerdasan; (2) Kreativitas; (3) Cacat Fisik; (4) dan Perkembangan Kognitif.

c. Pengembangan Kurikulum atau Silabus

Sebelum membahas rencana pembelajaran, terlebih dahulu harus dipahami tentang silabus dan langkah pengembangannya karena rencana pengajaran dikembangkan berdasarkan rumusan silabus yang telah ditetapkan. Silabus adalah rancangan pembelajaran yang berisi tentang bahan ajar mata pelajaran tertentu pada jenjang dan kelas tertentu, sebagai hasil dari seleksi, pengelompokkan, pengurutan dan penyajian materi kurikulum, yang dipertimbangkan berdasarkan ciri dan kebutuhan daerah setempat. Secara umum proses pengembangan silabus berbasis kompetensi terdiri atas tujuh langkah dalam Buku Pedoman Umum Pengembangan Silabus (Depdiknas, 2004) yaitu: (1) penulisan identitas; (2) perumusan standar kompetensi; (3) penentuan kompetensi dasar; (4) penentuan materi pokok dan uraiannya; (5) penentuan pengalaman belajar; (6) penentuan alokasi waktu; (7) penentuan sumber bahan (Abdul Majid, 2008:37).

d. Perancangan Pembelajaran

Menurut Dr. E. Mulyasa, M.Pd. (2008:100). Perancangan pembelajaran merupakan salah satu kompetensi pedagogis yang harus dimilki guru, yang akan bermuara pada pelaksanaan pembelajaran. Perancangan pembelajaran sedikitnya mencangkup tiga kegiatan, yaitu identifikasi kebutuhan, perumusan kompetensi dasar, dan penyusunan program pembelajaran.

e. Pelaksanaan pembelajaran yang mendidik dan dialogis

Salah satu kompetensi pedagogik yang harus dimilki guru seperti dirumuskan dalam SNP berkaitan dengan pelaksanaan pembelajaran. Hal tersebut ditegaskan kembali dalam Rencana Peraturan Pemerintah tentang Guru, bahwa guru harus memiliki kompetensi untuk melaksanakan pembelajaran yang mendidik dan dialogis. Hal ini berarti, bahwa pelaksanaan pembelajaran harus berangkat dari proses dialogis antar sesama subjek pembelajaran, sehingga melahirkan pemikiran kritis dan komunikasi. Tanpa komunikasi tidak akan ada pendidik sejati. Dalam pembelajaran, tugas guru yang paling utama adalah mengkondisikan lingkungan agar menunjang terjadinya perubahan perilaku dan pembentukan kompetensi peserta didik. Umumnya pelaksanaan pembelajaran mencangkup tiga hal: pre tes, proses, dan post test (Dr. E. Mulyasa, M.Pd, 2008:102).

f. Pemanfaatan teknologi pembelajaran

Penggunaan teknologi dalam pendidikan dan pembelajaran (elearning) dimaksudkan untuk memudahkan atau mengafektifkan kegiatan pembelajaran. Dalam hal ini, guru dituntut untuk memiliki kemampuan menggunakan dan mempersiapkan materi pembelajaran dalam suatu sistem jaringan komputer yang dapat diakses oleh peserta didik. Oleh karena itu, seyogyanya guru dan calon guru dibekali dengan berbagai kompetensi guru dibekali dengan berbagai

kompetensi yang berkaitan dengan penggunaan teknologi informasi dan komunikasi sebagai teknologi pembelajaran (Dr. E. Mulyasa, M.Pd, 2008:106).

g. Evaluasi hasil belajar

Tes pada umumnya digunakan untuk menilai dan mengukur hasil belajar siswa, terutama hasil belajar kognitif berkenaan dengan penguasaan bahan pengajaran sesuai dengan tujuan pendidikan dan pengajaran, tidak hanya kognitif saja tes juga dapat mengukur atau menilai hasil belajar dalam bidanag afektif dan psikomotoris. Ada dua jenis tes dalam penilaian yaitu tes uraian dan tes objektif (Dr. Nana Sudjana, 2005:35).

h. Pengembangan peserta didik untuk mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimiliki.

Pengembangan peserta didik merupakan bagian kompetensi pedagogik yang harus dimilki guru, untuk mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimiliki oleh peserta didik. Pengembangan peserta didik dapat dilakukan oleh guru melalui berbagai cara antara lain melalui kegiatan ekstra kurikuler (ekskul), pengayaan dan remidial, serta membimbing dan konseling (BK) (Dr. E. Mulyasa, M.Pd, 2008:111).

Dokumen terkait