• Tidak ada hasil yang ditemukan

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2007:151) pengertianbilingual adalah mampu atau biasa memakai dua bahasa dengan baik dan

bersangkutan dengan atau mengandung dua bahasa.Bilingualyang dipergunakan oleh guru dalam melaksanakan pembelajaran adalah bahasa Indonesia dan bahasa Inggris. Baker (2001) mengatakan kemampuan bilingualbukan hanya sekedar mempunyai dua bahasa, akan tetapi juga mempunyai konsekuensi pendidikan, sosial, ekonomi, dan budaya.

keuntungan lain dalam berkomunikasi secarabilingualadalah ketika anak belajar dalam dua bahasa, saat dewasa dapat mengakses dua literatur, memahami tradisi yang berbeda, juga cara berpikir dan bertindak. Hasil penelitian yang dilakukan oleh Itta The di kelompok bermain TKK 6 BPK Penabur tentang penggunaanbilingualini menunjukkan komponen

kemampuan komunikasi dari pembelajaranbilingualmenunjukkan hasil sebesar 76%, para ibu berpendapat bahwa karena belajarbilingual anak-anak mereka mengalami peningkatan berkomunikasi dalam bahasa Inggris,

13 anak juga dapat berkomunikasi dalam bahasa Inggris dengan orangtua, guru, sanak keluarga lain, dannative speaker.

Komponen kemampuan mengenal budaya menunjukan hasil sebesar 57%, para ibu berpendapat bahwa terhadap kemampuan mengenal budaya cukup baik. Anak dapat menyanyikan lagu kanak-kanak baik dalam bahasa Indonesia dan bahasa Inggris, mengucap syair, dan mengerti film kartun dalam bahasa Inggris. Komponen kemampuan perkembangan kognitif menunjukkan hasil sebesar 74%. Persentase ini menunjukkan kemampuan anak mengerti dan berbicara secara langsung dengan bahasa Inggris cukup baik dan cukup kritis bila ada yang ditanyakan. Komponen mengembangkan kepribadian menunjukkan hasil sebesar 86%. Persentase ini menunjukkan

anaknya. Mereka memiliki rasa percaya diri, mandiri dan memiliki keberanian saat berbicara dengan guru kelas dannative speaker.

Komponen manfaat peningkatan prestasi pendidikan menunjukkan hasil sebesar 94%, setelah belajarbilingualanak dapat mengucapkan kata-kata dalam bahasa Inggris, dan memperoleh kata-kata baru untuk kata yang sama dalam bahasa Indonesia. Hasil seperti inilah yang diharapkan dalam

penerapanbilingualdalam pembelajaran.

Pada Implementasi programbilingualdi pelajaran IPA hal yang harus dihindari adalah dihasilkannya lulusan dengan bahasa Inggris kelas 2 karena tidak baiknya tata bahasa dan ucapan. Perlu diperhatikan beberapa hal agar program pembelajaran IPA denganbilingualdapat diimplementasikan

14 dengan tingkat pencapaian yang tinggi dalam kompetensi bidang studi maupun kompetensi dalam bahasa Inggris. Tingkat pencapaian kompetensi yang tinggi dalam bahasa Inggris ditandai dengan keterampilan berbahasa Inggris yang lancar dan akurat, baik dari segi tatabahasa maupun ucapan. Perlu diketahui bahwa program semacam ini disebut juga program imersi. Penguasaan yang tinggi dan seimbang dalam bahasa Inggris dan bidang studi biasanya sulit dicapai secara bersamaan. Artinya, pencapaian yang tinggi dalam satu aspek cenderung dibarengi oleh pencapaian yang agak rendah dalam aspek lainnya.

Penguasaan bahasa lulusan/siswa dalam bahasa Inggris jauh lebih tinggi dibandingkan dengan lulusan/siswa yang mengikuti kelas reguler, tetapi tidak sepadan dengan kemampuan penutur asli karena diwarnai oleh sejumlah kesalahan tatabahasa dan ucapan. Agar pencapaian kompetensi dalam bidang studi dan bahasa Inggris tinggi dan seimbang, maka perlu upaya pengembangan program-program pendukung secara nyata seperti:

1. Penciptaan suasana akademik dan sosial yang mendukung. 2. PenyelenggaraanBridging Coursebahasa Inggris.

3. PenyediaanSelf-Access Learning Centre.

Selain itu perlu dikembangkan model pembelajaran Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam dalam Bahasa Inggris yang sesuai dengan ciri dan karakter yang ada pada sekolah pelaksana program. Berikut ini diuraikan beberapa contoh model pembelajaran dimaksud.

15 Model pembelajaran Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam yang baik adalah model yang memfasilitasi pencapaian kompetensi yang tinggi dalam bidang studi dan dalam Bahasa Inggris (subject matter and language) dan keduanya diberi perhatian secara proporsional.Focus on languagesangat penting untuk menghindarkan siswa dari fosilisasi, yaitu pemerolehan Bahasa yang tidak sesuai dengan kaidah Bahasa Inggris sebagaimana digunakan oleh penutur asli Bahasa Inggris.

Contoh model pembelajaran:

1. Terpisah (parallel): perkembangan bahasa siswa difasilitasi melalui kegiatan penunjang di luar pembelajaran Matematika dan Ilmu

Pengetahuan Alam dalam Bahasa Inggris yang diikuti siswa di sekolah.

Siswa menerima pelajaran tambahan berupaEnglish for Mathematics and Scienceyang dilakukan oleh guru Bahasa Inggris dan/atau guru MIPA. Materi pelajaran tambahan ini didasarkan pada kebutuhan dan urutan penyajian tema-tema pelajaran yang ada pada pembelajaran MIPA dalam Bahasa Inggris. Idealnya sebelum siswa mempelajari pokok bahasan tertentu, siswa sudah diperkenalkan dengan bahasa (kosa kata, tata bahasa, ekspresi, dsb.) yang akan dipergunakan dalam mempelajari pokok bahasan tersebut. Fasilitasi pemerolehanEnglish for Mathematics and Science melalui pelajaran Bahasa Inggris reguler sebetulnya dimungkinkan, tetapi diperkirakan waktu yang disediakan untuk itu tidak mencukupi karena pelajaran Bahasa Inggris reguler perlu mengikuti Kurikulum 2004 yang tidak kompatibel dengan kebutuhanEnglish for Mathematics and Science.

16 Model ini cocok bagi sekolah yang guru MIPA-nya memiliki pengetahuan kebahasaan yang terbatas danteam-teachingantara guru Bahasa Inggris dan guru MIPA tidak dapat berjalan dengan baik. Dalam model ini pembelajaran MIPA dalam Bahasa Inggris berlangsung dengan tahapan-tahapan

pembelajaran seperti pada pembelajaran MIPA pada umumnya. Model ini agak mahal dan memerlukan waktu cukup banyak tetapi efektif dalam pencapaian tujuan (peningkatan kemahiran berbahasa Inggris).

2. Terpadu (integrated): perkembangan bahasa siswa difasilitasi secara terpadu dalam pembelajaran Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam dalam Bahasa Inggris. Artinya, siswa menerima materiEnglish for Mathematics and Sciencebersamaan ketika mereka menerima pelajaran Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam dalam Bahasa Inggris.

Model ini cocok/sesuai untuk guru MIPA dengan pengetahuan kebahasaan tinggi (Depdiknas, 2004).

Dokumen terkait