• Tidak ada hasil yang ditemukan

C. Masa Dewasa Dini

1. Pengertian Masa Dewasa Dini

Para ahli psikologi perkembangan membagi masa dewasa menjadi tiga periode, walaupun dengan istilah penyebutan yang berbeda namun tetap memiliki arti yang sama, yaitu masa dewasa dini atau masa dewasa awal, masa dewasa madya atau masa dewasa pertengahan, masa dewasa lanjut atau masa dewasa akhir. Sedangkan pengertian masa dewasa dini menururt Feldman (2009: 433) psychologists generally agree that early adulthood begins around age 20 and lasts until about age 40 to 45. Dalam psikologi secara umum menjelaskan bahwa masa dewasa dini dimulai sekitar usia 20 tahun dan berlangsung sekitar usia 40 sampai 45 tahun. Senada dengan yang disampiakan oleh Feldman, menurut Agoes Dariyo (2003: 3) menjelasakan individu yang tergolong dewasa muda (young adulthood) ialah individu yang berusia 20-40 tahun. Para ahli psikologi perkembangan yang lainnya juga menjelasakan bahwa masa dewasa dini juga masuk dalam rentang usia yang disampaikan oleh Feldman, meskipun ada perbedaan usia tentang mulai dan berakhirnya masa dewasa dini, namun masih tetap pada rentang usia tersebut. Seperti yang disampaikan oleh Levinson dkk (Monks, Knoers, dan Siti Rahayu Haditono, 2002: 329) membedakan empat periode kehidupan, masa dewasa awal masuk pada periode kedua

38

yaitu usia 17-45 tahun. Sedangkan menurut Hurlock (2014: 246) masa dewasa dini dimulai pada umur 18 tahun sampai kira-kira umur 40 tahun, saat perubahan-perubahan fisik dan psikologis yang menyertai berkurangnya kemampuan reproduktif. Senada dengan pernyataan Hurlock, menurut Berk (2012: 4) perkembangan masa dewasa awal yang bermula dari sekitar usia 18 tahun hingga 40 tahun. Hurlock juga menjelaskan bahwa pengertian masa dewasa dini bukan hanya dilihat pada faktor usia saja namun melihat perubahan-perubahan yang terjadi pada individu.

Menurut ahli psikososial Erikson (Feist dan Feist, 2008: 225) kaum dewasa muda sekitar usia 19 sampai 30 tahun. Dalam penjelasan yang disampaikan oleh Erikson dalam delapan tahapan perkembangan psikososial, Erikson menjelasakan bahwa pada masa dewasa muda masuk sekitar usia 19 dan berakhir sekitar usia 30 tahun. Penjelasan yang disampaikan oleh Erikson pada berakhirnya masa dewasa muda lebih awal. Meskipun demikian penjelasan yang disampaikan oleh Erikson mengenai masa dewasa muda masih masuk pada rentang usia masa dewasa muda yang dijelaskan oleh Feldman.

Berdasarkan pendapat para ahli diatas dapat disimpulkan bahwa masa dewasa dini terjadi pada individu yang berusia sekitar 20 sampai 45 tahun dengan terjadinya perubahan-perubahan fisik dan psikologis yang ada pada individu.

39 2. Ciri-Ciri Masa Dewasa Dini

Menurut Hurlock (2014: 246) ciri-ciri yang menonjol dalam tahun-tahun masa dewasa dini, adalah:

a. Masa Dewasa Dini sebagai Masa Pengaturan

Telah dikatakan bahwa masa anak-anak dan masa remaja merupakan periode pertumbuhan dan masa dewasa merupakan masa pengaturan. Pada generasi-generasi terdahulu berada pandangan bahwa jika anak laki-laki dan wanita mencapai usia dewasa secara syah, hari-hari kebebasan telah berakhir dan saatnya telah tiba untuk menerima tanggungjawab sebagai orang dewasa.

b. Masa Dewasa Dini sebagai Usia Reproduktif

Orang yang belum menikah hingga menyelesaikan pendidikan atau telah memulai kehidupan karirnya, tidak akan menjadi orangtua sebelum ia merasa bahwa ia mampu berkeluarga. Perasaan ini biasanya terjadi sesudah umurnya sekitar awal tiga puluhan. Demikian pula, jika wanita ingin berkarir sesudah menikah, ia akan menunda untuk mempunyai anak sampai usia tiga puluhan. Dengan demikian, baginya hanyalah dasa warsa terakhir dari masa dewasa dini merupakan usia reproduktif.

c. Masa Dewasa Dini sebagai Masa Bermasalah

Individu yang masuk pada masa dewasa dini sedang mengalami peralihan dari masa remaja akhir menuju dewasa dini. Pada masa dewasa dini seorang individu harus banyak melakukan

40

penyesuaian diri terhadap hal-hal baru atau peran baru dalam kehidupan seperti mulainya mencari pekerjaan yang cocok, menikah, mempunyai anak dan terhadap lingkungan sosial yang baru. Peran-peran baru tersebut ternyata menimbulkan masalah-masalah yang tidak dapat diramalakan oleh orang dewasa muda itu sendiri maupun oleh kedua orang tuanya. Banyak orang dewasa muda yang sangat membanggakan statusnya yang baru itu sehingga segan untuk mengakui bahwa meraka tidak siap mengahadapi status barunya. d. Masa Dewasa Dini sebagai Masa Ketegangan Emosional

Apabila orang berada di suatu wilayah baru akan berusaha untuk memahami letak tanah itu dan mungkin sekali agak bingung dan mengalami keresahan emosional. Sebagai manusia dalam kelompok usia hampir dewasa atau baru saja dewasa, pada umumnya masih sekolah dan di ambang memasuki dunia pekerjaan orang dewasa. Sekitar awal atau pertengahan umur tiga puluhan, kebanyakan orang muda telah mampu memecahkan masalah-masalah dengan cukup baik sehingga menjadi stabil dan tenang secara emosional. Apabila emosi yang menggelora yang merupakan ciri tahun-tahun awal kedewasaan masih tetap kuat pada usia tiga puluhan, maka hal ini merupakan tanda bahwa penyesuaian diri pada kehidupan orang-orang dewasa belum terlaksana secara memuaskan.

41

e. Masa Dewasa Dini sebagai Masa Keterasingan Sosial

Banyak orang muda yang semenjak masa kanak-kanak dan remaja terbiasa tergantung pada persahabatan dalam kelompok merasa kesepian sewaktu tugas-tugas dalam rumah tangga ataupun dalam pekerjaan, memisahkan individu dari kelompok. Khususnya individu yang paling populer selama sekolah dan kuliah, dan yang mencurahkan banyak waktu dalam kegaiatan-kegaitan kelompok akan paling banyak menemukan kesulitan dalam penyesuaian diri pada keterasingan sosial selama masa dewasa dini.

f. Masa Dewasa Dini sebagai Masa Komitmen

Sewaktu menjadi dewasa, orang-orang muda mengalami perubahan tanggungjawab dari seorang pelajar yang sepenuhnya tergantung pada orangtua menjadi orang dewasa mandiri, maka individu dewasa dini menentukan pola hidup baru, memikul tanggung jawab baru dan membuat komitmen-komitmen baru. Meskipun pola-pola hidup, tanggungjawab dan komitmen-komitmen baru ini mungkin akan berubah juga, pola-pola ini menjadi landasan yang akan membentuk pola hidup, tanggungjawab dan komitmen-komitmen awal ini.

g. Masa Dewasa Dini Sering Merupakan Masa Ketergantungan.

Meskipun telah resmi mencapai status dewasa pada usia 18 tahun, dan status ini memberikan kebebasan untuk mandiri, banyak orang muda yang masih agak tergantung atau bahkan sangat

42

tergantung pada orang-orang lain selama jangka waktu yang berbeda-beda. Ketergantungan ini mungkin pada orangtua, lembaga pendidikan yang memberikan beasiswa sebagaian atau penuh atau pada pemerintah karena memperoleh pinjaman untuk membiayai pendidikan.

h. Masa Dewasa Dini sebagai Masa Perubahan Nilai

Banyak nilai masa kanak-kanak dan remaja berubah karena pengalaman dan hubungan sosial yang lebih luas dengan orang-orang yang berbeda usia dan karena nilai-nilai itu kini dilihat dari kaca mata orang dewasa. Orang dewasa yang tadinya menganggap sekolah itu suatu kewajiban yang tidak berguna, kini sadar akan nilai pendidikan sebagai batu loncatan untuk meraih keberhasilan sosial, karir dan kepuasan pribadi. Akibat dari nilai-nilai yang berubah seperti itu, banyak orang dewasa yang semula putus sekolah atau universitas memutuskan untuk belajar kembali menyelesaikan pendidikan. Banyak yang merasakan kegiatan belajar sebagai perangsang semangat, sehingga terus mengikuti berbagai kursus setelah tamat sekolah lanjutan atas maupun perguruan tinggi.

i. Masa Dewasa Dini sebagai Masa Penyesuaian Diri dengan Cara Hidup Baru

Menyesuaikan diri pada suatu gaya hidup yang baru memang selalau sulit, terlebih-lebih bagi kaum muda zaman sekarang karena persiapan yang diterima sewaktu masih anak-anak dan di masa

43

remaja biasanya tidak berkaitan atau bahkan tidak cocok dengan gaya-gaya hidup baru ini. Sebagai contoh, persiapan yang diterima di rumah dan di sekolah untuk kehidupan perkawinan sangat berbeda dari yang sebenarnya dibutuhkan bagi kehidupan suami-istri. Demikian pula orang-orang muda masa kini jarang sekali dipersiapkan agar mampu memikul tanggungjawab sebagai orangtua tunggal atau tugas ganda sebagai orangtua dan pencari nafkah di luar rumah.

j. Masa Dewasa Dini sebagai Masa Kreatif

Orang muda banyak yang bangga karena lain dari yang umum dan tidak menganggap hal ini sebagai tanda kekurangan, tidak seperti anak atau remaja yang selalu ingin sama dengan teman sebaya baik dalam hal berpakaian, gaya bahasa dan tingkah laku karena takut dianggap inferior. Hal ini disebabakan karena sebagai orang yang telah dewasa tidak terikat lagi oleh ketentuan dan aturan orangtua mapuan guru-gurunya. Lepas dari belenggu ikatan ini individu dewasa dini bebas untuk berbuat apa yang diinginkan. Bentuk kreatifitas yang akan terlihat sesudah dewasa akan tergantung pada minat dan kemampuan individual, kesempatan untuk mewujudkan keinginan dan kegiatan-kegiatan yang memberikan kepuasan sebesar-besarnya. Ada yang menyalurkan kreativitasnya melalui pekerjaan yang memungkinkan ekspresi kreativitas.

44

Dokumen terkait