• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengertian Media Relations

Dalam dokumen DONI IRAWAN D1609027 (Halaman 26-38)

commit to user

C. Pengertian Media Relations

diharapkan oleh publiknya. Dipihak lain, dapat juga dituntut mampu menjelaskan kembali keinginan, kebijakan dan harapan organisasi kepada pihak publiknya. Sehingga dengan komunikasi timbal balik tersebut dapat tercipta saling pengertian, mempercayai, menghargai, mendukung dan toleransi yang baik antara kedua belah pihak.

c) Fasilitator Proses Pemecah Masalah (Problem Solving Proces Fasilitator). Peranan Praktisi PR dalam proses pemecahan persoalan PR ini merupakan bagian dari tim manajemen. Hal ini dimaksudkan untuk membantu pimpinan organisasi baik sebagai penasehat (advisor) hingga mengambil tindakan eksekusi (keputusan) dalam mengatasi persoalan atau krisis yang tengah dihadapi secara rasional dan professional.

d) Teknisi Komunikasi (Communications Technician), peranan Communications technician ini menjadi praktisi PR yang hanya menyediakan layanan teknik komunikasi atau dikenal dengan method of communication in organization.

C. Pengertian Media Relations

Media relations (hubungan media) merupakan salah satu kegiatan yang dilakukan oleh PR dalam memberikan informasi kepada public / masyarakat untuk memperoleh dukungan dan kepercayaan public. Istilah lainya Press relations or media relations (hubungan pers atau hubungan media), yakni membina hubungan baik dengan kalangan pers yang mengelola media cetak ( surat kabar dan majalah ), media elektronik ( radio dan televisi), dan media massa online ( newspaper online, magazine online, radio digital, televise digital

commit to user

 

Menurut Frank Jefkins, definisi hubungan pers dan hubungan media adalah suatu usaha untuk mencapai pemuatan dan penyiaran yang maksimal atas suatu pesan atau informasi dari PR dalam membentuk pengetahuan dan pemahaman khalayak organisasi atau perusahaan yang bersangkutan.

Hubungan media tidak hanya terkait dengan kalangan pers media cetak saja, tetapi juga media elektronik, seperti radio dan televise. Istilah-istilah dari dunia media cetak memang cenderung agak popular, sedangkan istilah lebih tepat justru kurang di terima secara luas, misalnya saja hubungan media (media relations).Meskipun kurang popular bisa dibandingkan dengan siaran berita atau paparan berita (press release) masih banyak yang menggunakan, termasuk kalangan praktisi PR professional.

Tujuan Media Relations

Tujuan diadakanya hubungan pers adalah menciptakan pengetahuan dan pemahaman, bukan semata-mata untuk menyebarkan suatu pesan sesuai keinginan perusahaan induk atau klien demi mendapatkan suatu citra atau sosok yang lebih indah daripada aslinya dimata umum. Tidak seorang pun berhak mendikte apayang harus diterbitkan atau disiarkan oleh media massa, setidak tidaknya disuatu masyarakat yang demokratis.

Seperti yang telah dikemukakan oleh Ivi Ledbetter Lee, dalam bukunya yang berjudul Deklaration of Principles (1906), bahwa semua jenis materi pers harus bebas dari nilai-nilai dan kepentingan sepihak. Kejujuran dan kenetralan harus dipegang teguh oleh kalangan humas.Setiap pesan atau berita yang mereka

commit to user

 

sampaikan kepada masyarakat melalui pers harus sesuai kenyataan yang sesungguhnya.Baik buruknya PR diukur berdasarkan kejujuran dan sikap netralnya.Kepentingan masyarakat, dalam hal ini para pembaca, pendengar atau pemirsa, harus senantiasa diutamakan. Jika hal ini benar-benar diperhatikan, dengan sendirinya sebutan khalyak pembaca, pendengar dan pemirsa, akan positif sehingga perusahaan induk atau klien PR pasti akan memperoleh suatu pubisitas yang baik seperti yang diinginkannya. Pada saat itulan kepentingan-kepentingan sendiri akan dapat terpenuhi.

Selain memasok berbagai materiyang layak diterbitkan atau disiarkan, pejabat PR perlu memahami media, seperti bagaimana surat kabar dan majalah itu diterbitkan, serta bagaimana pula cara memproduksi program-program siaran radio dan televisi, termasuk media massa online (newspaper online, magazine online, radio digital, televisi digital). Sebagian pengetahuan tentang media dapat dipelajari dengan hanya mengamatinya.Seorang pejabat PR harus mengetahui segala sesuatunya tentang media itu selengkap mungkin.

Hubungan media yang semula merupakan hubungan kerja yang sederhana antara humas dan pers, akan semakin komplek karena meningkatkan jumlah media, semakin terspesialisasinya media, semakin tajam persaingan media, dan pentingnya publisitas melalui media dan kegiatan humas.

Dalam membina hubungan media, PR melakukan berbagai kegiatan yang bersentuhan dengan media, antara lain :

1.Press conference (konferensi pers, temu media atau jumpa media)

commit to user

 

atau swasta kepada sekelompok wartawan. Syarat utama konferensi pers adalah berita yang disampaikan sangat penting, sebuah konferensi pers akan kehilangan fungsinya bila berita yang disampaikan kurang penting.

2. Press Breafing( perbincangan dengan media ), diselenggarakan secara regular oleh seorang pejabat PR. Dalam kegiatan ini, pejabat PR menyampaikan informasi-informasi mengenai kegiatan yang baru terjadi kepada media.

3. Press tour (wisata media ), diselenggarakan oleh suatu perusahaan atau lembaga untuk mengunjungi daerah tertentu.

4.News release( siaran pers, press release, broadcast release)sebagai publisitas, yaitu media yang banyak digunakan dalam kegiatan kehumasan karena dapat menyebarkan berita

5.Special events, yaitu peristiwa khusus sebagai suatu kegiatan PR yang penting yang memuaskan banyak orang untuk ikut serta dalam kesempatan, mampu meningkatkan pengetahuan dan memenuhi selera public, seperti peresmian gedung, peringatan ulang tahun, kegiatan ini biasanya mengundang media untuk meliputnya.

Prinsip-Prinsip Hubungan Media Yang Baik

Pertama, memahami dan melayani media.Seorang PR harus mampu menjalin kerjasama dengan pihak media.Ia juga harus menciptakan suatu hubungan timbale balik yang saling menguntungkan. Kedua, membangun reputasi seorang yang dapat dipercaya.Pejabat PR harus senantiasa siap menyediakan

commit to user

 

waktu atau memasok materi-materi yang akurat dimana saja dan kapan saja dibutuhkan. Hanya dengan cara ini ia akan dinilai sebagai sumber informasi yang akurat dan dapat dipercaya oleh pers. Ketiga, menyediakan salinan naskah yang baik. Misalnya menyediakan foto-foto yang baik, menarik, dan jelas. Dengan adanya teknologi input langsung melalui computer, akan sangat mudah mengoreksi dan menyusun ulang siaran berita atau news release. Penyediaan salinan naskah dan foto-foto yang baik secara cepat sangat penting.

Keempat, bekerjasama dengan penyediaan materi.Sebagai contoh, pejabat humas dan wartawan untuk melakukan verifikasi.Para pejabat humas juga perlu member kesempatan kepada para wartawan untuk melakukan verifikasi (membuktikan kebenaran) setiap materi yang mereka punya.Contoh konkretnya, para wartawan itu diizinkan melihat fasilitas atau kondisi-kondisi organisasi yang hendak diberitakan. Keenam, membangun hubungan personal yang kokoh dan positif yang akan tercipta serta terpelihara apabila dilandasi oleh keterbukaan, kejujuran, kerjasama dan sikap saling menghormati profesi masing-masing

D. Public Relations Pemerintahan

Di dunia pemerintahan, PR bertugas menjalankan kegiatan kebijakan public dan pelayanan public adalah memberikan berbagai informasi tentang kebijakan pemerintahan yang mengikat rakyat atau masyarakat.Sedangkan untuk pelayanan public adalah memberikan pelayanan terbaik, dengan birokrasi yang tidak berbelit-belit untuk memberikan kepuasan kepada rakyat atau masyarakat sehingga dunia pemerintahan memperoleh citra positif dari rakyat atau public.

commit to user

 

Esensi tujuan PR di dunia pemerintahan, Seperti halnya PR di dunia bisnis adalah membuat berbagai program pemerintahan yang dapat membentuk, meningkatkan dan memelihara citra positif dan reputasi baik agar memperoleh opini public yang menguntungkan, serta dukungan dan simpati rakyat atau public.Citra sengaja diciptakan oleh PR dalam dunia pemerintahan, dalam bentuk events (kegiatan-kegiatan), campaigns (kampanye-kampanye), dan programs (program-program jangka panjang).

PR di pemerintahan jangan sampai terjebak dengan retorika, agitasi dan propaganda. Retorika awalnya bersifat netral, namun dalam perkembanganya berkonoyasi lain. Seolah retorika itu omong kosong.Jadi, retorika dipresepsi menjadi pesan yang tidak ada isinya.Begitupun provokator. Awalnya netral, tetapi menjadi negative ketika diartikan sebagai biang keladi kerusuhan sehingga muncul jargon lain provokator itu disebut siapa actor intelektual dalam kerusuhan atau konflik social itu.Awalnya retorika adalah komunikasi yang bersifat dua arah dialogis.Atau satu orang berbicara kepada satu orang berbicara kepada satu orang atau beberapa orang secara persuasive dan timbal balik (timbal balik) untuk saling mempengaruhi.Itu sebabnya, pada awalnaya retorika dikembangkan sebagai suatu kegiatan seni berbicara.Namun dalam perkembanganya, para agitator dan propagandis menggunakan retorika sebagai media propaganda yang berisi kebohongan dan pemalsuan tanpa memperhitungkan prinsip-prinsip kebenaran, kebijakan dan moralitas. Karena itu, retorika yang digunakan sebagai medium propaganda politik, sebagai retorika persuasi negative sangat dikecam, termasuk retorika yang digunakan Adolf Hitler di Jerman.

commit to user

 

Penulisan Public Relations/ Public Relations writing adalah upaya untuk melakukan hubungnan positif antara suatu organisasi/ perusahaan dan berbagai publiknya, biasanya melalui teknik image building (membangun citra). Dalam PR, banyak sekali writing (penulisan), tetapi kesemuanya itu dapat dipilah menjadi dua kategori utama: (1) uncontrolled information adalah informasi di luar kendali PR, kendali ada di media (massa) sehingga tidak bisa dikontrol atau apa yang PR inginkan secara total ada dikendali redaksi, baik menyangkut isi, gaya, penempatan maupaun pengaturan waktu terbit. Contoh, press release/ news release/ broadcast release/ siaran pers, wawancara pers dan konferensi pers

E. Kegiatan Public Relations

a) Publication (publikasi dan publisitas)

Salah satu fungsi dan tugas public relations adalah menyelenggarakan publikasi atau menyebarluaskan informasi melalui berbagai media tentang kegiatan perusahaan/informasi, yang pantas untuk diketahui oleh public.

b)Events (penyusunan program acara)

PR juga merancang acara tertentu yang dipilih dalam jangka waktu, tempat, dan obyek tertentu yang secara khusus untuk mempengaruhi opini public. c. News (menciptakan berita), yaitu upaya untuk menciptakan berita melalui press release, news letter, dan lain-lain yang biasanya mengacu penulisan 5W + 1H

(Who,What, Where, When, Why, dan How). Sistematika penulisanya adalah

”piramida terbalik”.

commit to user

 

tugas sehari-hari seorang public relations officer (PRO) adalah mengadakan kontak social dengan kelompok masyarakat tertentu, serta menjaga hubungan baik dengan pihak organisasi atau lembaga yang diwakilinya.

e. Irm onfor Image (Memberitahukan atau meraih citra),

Yaitu memberitahukan sesuatu kepada public atau menarik perhatian, sehingga diharapkanakan memperoleh tanggapan berupa citra positif. Proses dari “nothing” menjadi “something”: dari yang tidak tahu menjadi tahu, setelah tahu menjadi suka, dan diharapkan timbul sesuatu (something), yaitu berupa citra. f)Lobbying and negotiating (pendekatan dan bernegosiasi)

ketrampilan untuk melobi secara personal, dan kemampuan bernegosiasi sangat diperlukan seorang PRO, agar semua rencana, ide, gagasan kegiatan suatu lembaga memperoleh dukungan dari individu dan lembaga yang berpengaruh, sehingga timbul situasi saling menguntungkan (win-win solution).

g) Social Responbility (Tanggung Jawab)

Aspek tanggung jawab dalam duania public relations sangat penting.PR tidak hanya memikirkan keuntungan materi bagi lembaga atau organisasi serta tokoh yang diwakilinya, tetapi juga kepedulian kepada masyarakat. Hal ini penting, supaya ia memperoleh simpati atau empati dari khalayaknya. Inilah yang di dalam teori Public Relations disebut sebagai social marketing

commit to user

 

F.Penulisan News Release

News release (siaran pers), sebutan lain press release atau broadcast release adalah informasi dalam bentuk berita yang dibuat oleh PRO atau pejabat humas suatu perusahaan atau organisasi yang disampaikan kepada pengelola media massa/ pers (televisi, radio, surat kabar, majalah, dan media online) untuk dimuat dalam media tersebut. Sebuah news release layak dimuat di media massa apabila cara menulisnya dengan gaya piramida terbalik, termasuk memiliki unsurdaya tarik dan mempunyai nilai berita bagi media massa yang memuatnya.

News release (siaran pers) adalah istilah PR, dan news (berita) adalah istilah jurnalistik, pers atau media massa, yang sama-sama membuat berita. Baik

news release maupun news, cara menulisnya menggunakan gaya piramida

terbalik, yaitu dimulai dengan membuat lead, intro/ kepala berita yang memuat unsur 5w+1H sebagai unsur yang sangat penting, baru kemudian menulis tubuh berita, dan terakhir menulis judul berita. Unsur apa dari 5W+1H yang akan dionjolkan dalam berita tergantung faktanya. Penulisan judul news release diambil dari lead (teras berita, kepala berita atau intro berita). Sedikit perbedaan orientasi antar news release yang dibuat PR biasanya good news is good news, sedangkan pers atau media kadang kala menulis bad news is good news. Alasan digunakan gaya piramida terbalik pada penulisan news release: (1) untuk mempermudah penyuntingan bagi redaksi ;(2) redaksi menyeleksi news release dengan melihat lead atau ters berita ;(3) pembaca dikategorikan seorang yang sibuk.

Press Release atau siaran pers menurut Soemirat dan Ardianto adalah informasi dalam bentuk berita yang dibuat oleh Public Relations (PR) suatu

commit to user

 

organisasi/ perusahaan yang disampaikan kepada pengelola pers/ redaksi media massa (tv, radio, media cetak, media online) untuk dipublikasikan dalam media massa tersebut.Meskipun semua press release yang dibuat PR memiliki format yang sama, sebenarnya memiliki perbedaan penekanan pada informasinya yaitu:

Basic Press Release mencakup berbagai informasi yang terdapat di dalam suatu organisasi/ perusahaan yang memiliki berbagai nilai berita untuk media lokal, regional atau pun nasional;

Product Release mencakup transaksi tentang target suatu produk khusus atau produk reguler lainnya untuk suatu publikasi perdagangan di dalam suatu industri;

Financial Release digunakan terutama dalam membina hubungan dengan pemegang saham.

Penulisan press release layak muat apabila cara menulisnya seperti halnya wartawan menulis berita langsung (straight news) dengan gaya piramida terbalik (inverted pyramid). Dimulai dengan membuat lead/ teras berita/ kepala berita sebagai paragraf pertama yang mengandung unsur 5W + 1H (What: apa yang terjadi? Where: dimana terjadinya? When: kapan peristiwa tersebut terjad? Who:

siapa yang terlibat dalam peristiwa tersebut? Why: mengapa peristiwa tersebut terjadi? How: bagaimana berlangsungnya peristiwa tersebut?).

Penulisan dengan gaya piramida terbalik ini digunakan dengan alasan:

Pertama, pembaca dikategorikan sebagai orang sibuk dan mempunyai waktu yang singkat untuk mendapatkan berita-berita yang faktual. Kedua, redaksi media massa

commit to user

 

harus memotong Press Release tersebut tanpa mengurangi isi pokoknya. Ketiga, redaksi tidak mempunyai cukup waktu untuk membaca keseluruhan Press Release.

Sebelum redaksi memutuskan dibuang atau dipakai release tersebut, mereka harus tahu dengan cepat apa keseluruhan isi release itu

Setelah menulis lead sebagai paragraf pertama, kembangkan lead itu dalam paragraf kedua untuk menjelaskan atau mendukung paragraf pertama yang perlu dijelaskan atau mendukung paragraf pertama yang perlu dijelaskan. Kemudian masuk kepada tubuh berita. Penulisan dengan gaya piramida terbalik ini berarti menulis berita dari mulai yang sangat penting (lead) sampai kepada semakin tidak penting. Sedangkan judul diambil dari lead (berita yang sangat penting tadi).(Soemirat, 2004:14-16).

commit to user

 

Sangat penting

Kurang penting

Gambar 2.1 Rumus Piramida Terbalik

• Sebuah news release layak dimuat di media massa apabila mengandung nilai berita (news value): signifikan (penting), proximity (kedekatan), possibility (hal yang dapat terjadi), lengkap dengan unsur 5W+1H (What, Where, When, Who, Why, How), disusun dengan gaya piramida terbalik.

LEAD (5W+1H)

JUDUL

Tubuh Rincian lead, latar

belakang dan informasi lanjutan

commit to user

 

BAB III

A. DESKRIPSI INSTANSI MAGANG

Dalam dokumen DONI IRAWAN D1609027 (Halaman 26-38)

Dokumen terkait