• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II KAJIAN TEORI

3. Pengertian Metode Permainan Reka Cerita Gambar

Menurut pendidik dan ahli psikologi, bermain merupakan pekerjaan anak dan cermin pertumbuhan anak. Melalui bermain anak memperoleh pembatasan dan memahami kehidupan, bermain merupakan kegiatan yang memberikan kesenangan dan dilaksanakan untuk kegiatan itu sendiri yang lebih ditekankan pada proses daripada hasil yang diperoleh, kegiatan bermain dilaksanakan tidak serius dan fleksibel.15

Bermain merupakan salah satu fenomena yang paling alamiah dan luas dalam kehidupan anak. Bermain dapat dikembangkan menjadi semacam alat untuk mengaktualisasikan potensi-potensi kritis pada diri anak, mempersiapkan fungsi intelektual, dan aspek emosi dan sosialnya. Dengan demikian, bermain berkembang bukan hanya menjadi sarana yang dapat dinikmati dan menyenangkan saja tetapi juga bersifat mendidik.16

Permainan adalah alat bagi anak untuk menjelajahi dunianya, dari yang tidak ia kenali sampai pada yang ia ketahui dan dari yang tidak dapat

15

Moeslichatoen, Metode Pengajaran, ( Jakarta: PT Rineka Cipta, 2004) hlm.24

16

Novi Resmini dan Dadan Juanda, Pendidikan Bahasa dan Sastra di Kelas Tinggi, (Bandung: Upi Press, 2007) hlm. 245

diperbuatnya sampai mampu melakukannya. Jadi, bermain mempunyai nilai dan ciri yang penting dalam kemajuan perkembangan kehidupan sehari-hari seorang anak.17

Permainan merupakan suatu aktivitas untuk memperoleh suatu keterampilan tertentu dengan cara yang menggembirakan. Apabila keterampilan yang di peroleh dalam permainan itu berupa keterampilan bahasa tertentu, permainan tersebut dinamakan permainan bahasa. Permainan bahasa mempunyai tujuan ganda, yaitu untuk memperoleh kegembiraan sebagai fungsi bermain, dan untuk melatih keterampilan berbahasa tertentu sebagai materi pelajaran.18

Dengan diterapkannya metode permainan dimaksudkan untuk membangun suasana belajar yang dinamis, penuh semangat dan antusiasme. Karakteristik permainan adalah menciptakan suasana belajar yang menyenangkan serta serius tapi santai. Permainan digunakan untuk penciptaan suasana belajar dari pasif ke aktif, dari kaku menjadi gerak, dan dari jenuh menjadi semangat.

Pemilihan metode permainan diarahkan agar tujuan belajar dapat dicapai secara efisien dan efektif dalam suasana gembira meskipun membahas hal-hal yang sulit atau berat. Sebaiknya, permainan digunakan sebagai bagian dari proses belajar, bukan hanya untuk mengisi waktu kosong atau sekedar permainan.19

Namun pada pelaksanaannya terdapat kelebihan dan kekurangan pada permainan bahasa. Kelebihan permainan bahasa ialah: (a) permainan bahasa sebagai metode pembelajaran dapat meningkatkan keaktifan siswa dalam proses belajar mengajar, (b) aktivitas yang dilakukan siswa bukan saja fisik tetapi juga mental, (c) dapat membangkitkan motivasi siswa

17

Conny R. Semiawan, Belajar dan Pembelajaran Prasekolah dan Sekolah Dasar, (PT Indeks, cet.ke-3, 2008) hlm.

18

Novi Resmini dan Dadan Juanda, ibid, hlm. 255

19

Sobry Sutikno, Metode dan Model-Model Pembelajaran, (Lombok: Holistica, 2014), hlm.44-45

dalam belajar, (d) dapat memupuk rasa solidaritas dan kerjasama, (e) dengan permainan materi lebih mengesankan sehingga sukar dilupakan.

Kekurangan permainan bahasa ialah: (a) bila jumlah siswa terlalu banyak akan sulit untuk melibatkan seluruh siswa dalam permainan, (b) tidak semua materi dapat dilaksanakan melalui permainan, (c) permainan banyak mengandung unsur spekulasi sehingga sulit untuk dijadikan ukuran yang terpercaya, (d) permainan biasanya menimbulkan suara gaduh, hal tersebut dapat mengganggu kelas yang berdekatan, dan (e) banyak yang menggunakan permainan bahasa hanya sebagai kegiatan untuk mengisi waktu kosong bukan sebagai teknik pembelajaran bahasa.

Sedangkan metode reka cerita gambar adalah sebuah metode yang menggunakan media gambar. Sebuah gambar atau rangkaian beberapa gambar merupakan sarana ampuh untuk memancing, mendorong, atau memotivasi seorang siswa berbicara. Penghayatan atau pemahaman terhadap suatu gambar atau seri gambar akan berbeda antara satu siswa dan siswa lainnya. Karena itu, wajar jika cerita yang mereka hasilkan akan berbeda pula. Guru harus menggunakan hal sebagai suatu kewajaran asal cerita yang siswa hasilkan masih relevan dengan gambar yang mereka perhatikan.

Gambar secara garis besar dapat dibagi pada tiga jenis, yaitu sketsa, lukisan dan photo. Pertama, sketsa atau biasa disebut sebagai gambar garis yaitu gambar sederhana atau draft kasar yang melukiskan bagian-bagian pokok suatu objek tanpa detail. Kedua, lukisan merupakan gambar hasil representasi simbolis dan artistik seseorang tentang suatu objek atau situasi. Ketiga, photo yaitu gambar hasil pemotretan atau photografi. Photo merupakan media visual gambar yang efektif karena

dapat memvisualisasikan objek dengan lebih konkrit, lebih realistis dan lebih akurat.20

Metode permainan reka cerita gambar pada penelitian ini digunakan oleh pendidik dengan maksud mengajak peserta didik untuk membangkitkan keberaniannya dalam berbicara di depan umum dengan menceritakan sesuatu sesuai dengan gambar yang ada pada kartu yang telah diberikan oleh guru. Metode permainan ini dilakukan secara berkelompok, sehingga dapat menjadi sebuah cerita yang menarik yang terlebih dahulu harus disusun oleh masing-masing anggota kelompok untuk menentukan mana gambar yang pertama, kedua, dan seterusnya sesuai anggota kelompok.

Adapun hal-hal yang perlu diperhatikan dalam memilih gambar yang baik sebagai berikut:21

1. Keaslian gambar, sumber yang digunakan hendaklah menunjukkan keaslian atas situasi yang sederhana.

2. Kesederhanaan, terutama dalam menentukan warna akan menimbulkan kesan tertentu, mempunyai nilai estetis secara murni dan mengandung nilai praktis. Usahakan supaya anak tertarik pada gambar yang dipergunakan.

3. Bentuk item, diusahakan agar anak memperoleh tanggapan yang tepat tentang objek-objek dalam gambar.

4. Gambar yang digunakan hendaklah menunjukkan hal yang sedang dibicarakan atau sedang dilakukan..

5. Harus diperhatikan nilai fotografinya. Biasanya anak-anak memusatkan perhatian pada sumber-sumber yang lebih menarik. 6. Segi artistik juga perlu diperhatikan. Penggunaannya harus

disesuaikan dengan tujuan yang ingin dicapai.

20

Yudhi Munadi, Media Pembelajaran Sebuah Pendekatan Baru, (Jakarta: Gaung Persada (GP) Press, 2012) hlm.85-88

21

Asnawir dan Basyiruddin Usman, Media Pembelajaran, (Jakarta: Ciputat Pers, 2002) hlm.49-50

7. Gambar harus cukup populer, dimana gambar tersebut telah cukup dikenal oleh anak-anak secara sebagian atau keseluruhannya.

8. Gambar harus dinamis yaitu menunjukkan aktivitas tertentu.

9. Gambar harus membawa pesan yang cocok untuk tujuan pengajaran yang sedang dibahas.

Meskipun demikian, media gambar juga mempunyai kelebihan dan kekurangan.22

1. Kelebihan gambar

a Gambar cukup murah dan tersedia cukup banyak

b Detil gambar memungkinkan sesuatu yang tidak mungkin untuk dipelajari

c Gambar dapat menimbulkan stimulus untuk belajar lebih lanjut seperti membaca dan meneliti

d Gambar dapat membantu memfokuskan perhatian, dan mengembangkan daya kritis

e Gambar mudah dibuat dan diperagakan 2. Kekurangan gambar

a Ukuran dan jarak sering berubah

b Yang buram mengurangi ketepatan interpretasi c Siswa tidak selalu tahu bagaimana membaca gambar

Dokumen terkait