• Tidak ada hasil yang ditemukan

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Tinjauan Teoritis .1 Pengertian Efikasi Diri

2.1.3 Pengertian Minat Berwirausaha

Minat adalah perasaan tertarik yang berkaitan pada sesuatu hal atau aktivitas tanpa ada yang meminta atau menyuruh. Minat seseorang dapat diekspresikan melalui pernyataan yang menunjukkan seorang lebih tertarik pada suatu obyek lain dan melalui partisipasi dalam suatu aktivitas (Tarmudji, 2006:87).Menurut Riyanti (2003:21) minat adalah sumber motivasi yang mendorong seseorang untuk melakukan apa yang ingin dilakukan bila seseorang bebas memilih. Ketika seseorang menilai bahwa sesuatu akan bermanfaat, maka akan terbentuk minat yang kemudian hal tersebut akan mendatangkan kepuasan. Ketika kepuasan menurun maka minatnya juga akan menurun sehingga minat tidak bersifat permanen, tetapi bersifat sementara atau dapat berubah-ubah.

Menururt Bygrave dalam Suryana, (2003:12) wirausaha adalah orang yang memperoleh peluang dan menciptakan suatu organisasi untuk mengejar peluang itu. Wirausaha juga dapat diartikan sebagai suatu kemampuan untuk melihat dan menilai peluang-peluang bisnis, mengumpulkan sumber daya yang dibutuhkan guna mengambil keuntungan dari padanya dan mengambil tindakan yang tepat guna menghasilkan keuntungan dari peluang tersebut, Meredith dalam Suryana (2003:12).

Menurut Fuadi (2009:93) minat berwirausaha adalah keinginan, ketertarikan, serta kesediaan untuk bekerja keras atau berkemauan keras untuk berusaha secara maksimal untuk memenuhi kebutuhan hidupnya tanpa merasa takut dengan resiko yang akan terjadi, serta berkemauan keras untuk belajar dari kegagalan. Subandono (2007:18), minat wirausaha adalahkecenderungan hati

dalam diri subjek untuk tertarik menciptakan suatu usaha yang kemudian mengorganisir, mengatur, menanggung risiko danmengembangkan usaha yang diciptakannya tersebut. Yuwono (2008:34) menyatakan bahwa minat kewirausahaan adalah rasa ketertarikan seseorang untuk melakukan kegiatan usaha yang mandiri dengan keberanian mengambil resiko.Minat berwirausaha berasal dari dalam diri seseorang untuk menciptakan sebuah bidang usaha.

Menurut Suryana (2006:24) seseorang yang memiliki bakat kewirausahaan dapat mengembangkan bakatnya melalui pendidikan. Siswa/siswi yang menjadi wirausaha adalah orang-orang yang mengenal potensi dan belajar mengembangkannya untuk menangkap peluang serta mengorganisasi usaha dalam mewujudkan cita-citanya.

Steinhoff dan Burgess dalamSuryana (2006:55) menyatakan bahwa ada tujuh alasan mengapa seseorang berminat terhadap kegiatan kewirausahaan, yakni:

1. Ingin memiliki penghasilan yang tinggi. 2. Ingin memiliki karier yang memuaskan.

3. Ingin bisa mengarahkan diri sendiri/tidak diatur oleh orang lain. 4. Ingin meningkatkan prestise diri/gengsi sebagai pemilik bisnis. 5. Ingin menjalankan ide atau konsep yang dimiliki secara bebas. 6. Ingin memiliki kesejahteraan hidup dalam jangka panjang.

7. Ingin menyumbangkan sesuatu yang bermanfaat bagi kemanusiaan.

Wirasasmita dalam Suryana (2006:55), mengemukakan beberapa alasan yang menumbuhkan minat seseorang menjadi wirausaha yakni:

1. Alasan keuangan

Untuk mencari nafkah, menjadi kaya, mencari pendapatan tambahan dan sebagai jaminan stabilitas keuangan.

2. Alasan sosial

Memperoleh gengsi/status agar dikenal dan dihormati banyak orang, menjadi teladan untuk ditiru orang lain dan agar dapat bertemu banyak orang.

3. Alasan pelayanan

Agar bisa membuka lapangan pekerjaan dan membantu meningkatkan perekonomian masyarakat.

4. Alasan pemenuhan diri

Untuk bisa menjadi seorang atasan, mencapai sesuatu yang diinginkan, menghindari ketergantungan kepada orang lain, menjadi lebih produktif dan menggunakan potensi pribadi secara maksimum.

Menurut Djaali (2008:122) faktor-faktor dalam minat, yaitu:

1. Kemauan, yaitu suatu kegiatan yang menyebabkan seseorang mampu untuk melakukan tindakan dalam mencapai tujuan tertentu.

2. Ketertarikan, yaitu perasaan senang, terpikat, menaruh minat kepada sesuatu.

3. Lingkungan keluarga, yaitu orang tua merupakan pendidik pertama dan sebagai tumpuan dalam bimbingan kasih sayang yang utama.

4. Lingkungan sekolah, yaitu proses pendidikan di sekolah sebagai bekal untuk diterapkan dalam kehidupan di lingkungan masyarakat.

Mudjiarto dan Aliaras Wahid, (2006:42) menyatakan bahwa orang yang berminat membuka usaha sendiri umumnya karena beberapa alasan berikut ini:

1. Mempunyai kesempatan untuk memperoleh keuntungan. 2. Memenuhi minat dan keinginan pribadi.

3. Membuka diri untuk berkesempatan menjadi pemimpin bagi diri sendiri. 4. Adanya kebebasan dalam manajemen.

2.1.3.1 Dimensi Minat Berwirausaha

Pada literatur kewirausahaan, faktor terpenting yang membentuk minat berwirausaha adalah faktor psikologis. Beberapa faktor psikologis menjelaskan pola bertindak melalui minat seseorang dalam memilih untuk berwirausaha (Sagiri danAppolloni, 2009:77). Faktor-faktor psikologis ini terdiri atas penentuan nasib sendiri(self-determination), kemampuan menghadapi resiko (risk-bearing ability), serta kepercayaan dan sikap (belief and attitude) dan dijelaskan sebagai berikut:

a. Penentuan Nasib Sendiri (Self-determination), Menurut Spitzer dan Kroenke (1997) penentuan nasib sendiri merupakan keyakinan seseorang bahwa orang tersebut mempunyai kebebasan atau otonomi dan kendali tentang bagaimana mengerjakan pekerjaannya. Self determination merupakan anggapan bahwa suatu pekerjaan tidak membutuhkan satu perasaan seseorang yang memiliki peluang untuk menggunakan inisiatif dan mengatur tingkah laku dalam mengerjakan pekerjaan mereka. Dalam pandangan humanistik, self determination (penentuan diri) merupakan sesuatu yang aktif yang mana terdapat self aware ego dan memiliki kesadaran diri (self consciousness).

b. Kemampuan Menghadapi Resiko(Risk bearing ability), resiko adalah sesuatu yang selalu dikaitkan dengan kemungkinan terjadinya keadaan yang merugikan dan tidak diduga sebelumnya bahkan bagi kebanyakan orang tidak menginginkannya. Kemampuan menghadapi resiko merupakan salah satu faktor penting dalam menciptakan usaha baru. Resiko yang dihadapi oleh wirausaha dapat berbentuk resiko psikologis, finansial, maupun sosial. Seorang wirausaha harus mampu mengatasi berbagai risiko yang dihadapi agar dapat memperoleh imbalan atas usaha-usaha yang telah dilakukannya, terutama imbalan finansial yang sering diidentifikasikan sebagai wujud kesuksesan seorang wirausaha. Dengan kata lain, risk bearing ability merupakan kemampuan seorang wirausaha untuk mengatasi berbagai risiko yang akan dihadapi dalam upaya mencapai kesuksesan suatu usahanya.

c. Kepercayaan dan Sikap(Belief and attitude), perilaku seseorang sangat dipengaruhi oleh kepercayaan dan sikap yang dimiliki seseorang. Kepercayaan dan sikap individu terhadap keinginan pribadi untuk melakukan tindakan-tindakan. Terkait dengan minat berwirausaha, belief and attitude berperan penting dalam diri seseorang saat mengambil pilihan berwirausaha sebagai karir yang akan ditekuni. Faktor ini juga dapat diterjemahkan sebagai persepsi seseorang atas keinginan pribadi untuk melakukan tindakan-tindakan berwirausaha seperti menciptakan usaha baru (Krueger et. al, 2000).

Pada penelitian ini yang dimaksudkan dengan minat berwirausaha adalah suatu keinginan, keingintahuan, ketertarikan serta ketersediaan seseorang untuk bekerja keras, mandiri, berani mengambil resiko maupun menghadapi tantangan dalam keterbatasan, dengan bertindak kreatif untuk memenuhi kebutuhan hidup serta kemajuan suatu usaha.

Dokumen terkait