• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I: PENDAHULUAN

II.3 Pengertian Pemasaran

Perusahaan tidak dapat bertahan hidup hanya dengan sekedar melakukan pekerjaannya secara baik. Perusahaan harus bekerja secara baik agar dapat berhasil di pasar yang ditandai dengan pertumbuhan dan persaingan yang tajam. Keberhasilan untuk tetap bertahan bagi setiap perusahaan tentunya tidak lepas dari kemampuan dan kehandalan bidang pemasaran dan bidang-bidang lain yang mendukung. Pemasaran memiliki definisi yang berbeda, tergantung dari sudut pandang masing-masing, ahli pemasaran yang pada dasarnya memiliki arti yang sama.

Menurut Kotler (1997:6), definisi pemasaran adalah suatu proses sosial dan manajerial yang didalamnya individu dan kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan menciptakan, menawarkan, dan mempertukarkan produk yang bernilai dengan pihak lain.

Sedangkan menurut William J. Stanton, Bruce J. Walker, Michael J. Etzel (2004:6) mendefinisikan pemasaran, pengertian pemasaran adalah suatu sistem keseluruhan dari kegiatan-kegiatan usaha yang ditujukan untuk merencanakan, menentukan harga,

mempromosikan, dan mendistribusikan barang dan jasa yang dapat memuaskan kebutuhan baik kepada pembeli yang ada maupun pembeli potensial.

Dari definisi di atas dapat disimpulkan bahwa pemasaran merupakan fungsi bisnis yang bertugas untuk mengenali kebutuhan dan keinginan pelanggan, menentukan pasar sasaran, serta merancang produk atau jasa dan program yang tepat. Sasaran dari pemasaran adalah menciptakan kepuasan pelanggan sambil mendatangkan laba dengan membangun hubungan dengan para pelanggan.

Dalam menyusun berbagai program pemasaran, harus dipertimbangkan empat karakteristik yang dimiliki oleh suatu jasa (Kotler, 1997:126), yaitu :

a. Tidak berwujud

Jasa memiliki sifat tidak berwujud, karena tidak dapat dilihat, dirasa, didengar, atau dicium sebelum adanya transaksi pembelian.

b. Tidak dapat dipisah-pisahkan

Sebuah bentuk jasa tidak dapat dipisahkan dari sumbernya, apakah sumber itu merupakan orang atau mesin.

c. Berubah-ubah

Bidang jasa sesungguhnya sangat mudah berubah-ubah, karena jasa ini sangat tergantung pada siapa yang menyajikan, kapan, dimana disajikan.

d. Daya tahan

Jasa tidak dapan disimpan. Daya suatu jasa tidak akan menjadi masalah bila permintaan selalu ada dan mantap.

Pada dasarnya pemasaran merupakan salah satu kegiatan pokok yang harus dilakukan oleh sebuah perusahaan untuk tetap bertahan lebih lama, berkembang dan mendapatkan keuntungan. Pemasaran meliputi berbagai usaha perusahan yang dilakukan dengan cara memasarkan produknya. Perusahaan yang telah mengenal bahwa pemasaran merupakan

faktor penting untuk dapat mencapai kesuksesan usahanya, akan berusaha mengetahui adanya cara dan falsafah baru yang terlibat didalamnya. Konsep pemasaran menurut Kotler (1993:22) yaitu : “Upaya pemasaran terkoordinasi yang berfokus pada pasar dan berorientasi kepada pelanggan sebagai kunci untuk mencapai tujuan perusahaan”.

Jadi konsep pemasaran tidak berorientasi pada produk perusahaan maupun penjualan secara langsung, namun bertolak dari kegiatan pemasaran suatu perusahaan dengan melakukan usaha mengenal dan merumuskan keinginan dan kebutuhan konsumennya. Perusahaan juga harus merumuskan dan menyusun suatu komunikasi dari kebijaksanaan produk, harga, promosi dan distribusi sehingga kebutuhan para konsumen dapat dipenuhi.

Dharmmesta dan Handoko (1997:6) mengatakan ada tiga unsur pokok konsep pemasaran adalah :

1. Orientasi pada konsumen

Perusahaan yang benar-benar ingin memperhatikan konsumen harus : a. Menentukan kebutuhan pokok dari pembeli yang akan dilayani

b. Menentukan kelompok pembeli yang akan dijadikan sasaran penjualan. Perusahaan tidak mungkin dapat memenuhi segala kebutuhan pokok konsumen, maka perusahaan harus dapat memilih kelompok pembeli tertentu, bahkan kebutuhan tertentu dari kelompok pembeli tersebut.

c. Menentukan produk dan program pemasarannya. Untuk memenuhi kebutuhan yang berbeda-beda dari kelompok pembeli yang dipilih sebagai sasaran, perusahaan dapat menghasilkan produk yang berbeda-beda dan dipasarkan dengan program pemasaran yang berlainan.

d. Mengadakan penelitian pada konsumen untuk mengukur, menilai, dan menafsirkan keinginan, sikap serta perilaku konsumen.

2. Penyusunan kegiatan pemasaran secara integral

Pengintegrasi kegiatan pemasaran berarti bahwa setiap orang dan setiap bagian dalam suatu usaha yang terkoordinasi untuk memberikan kepuasan konsumen, sehingga tujuan pemasaran dapat terealisir.

3. Kepuasan konsumen

Perusahaan harus mendapatkan laba dengan cara memberikan kepusan kepada konsumen. Meskipun demikian, kepuasan maksimal yang diperoleh konsumen harus disesuaikan dengan harga yang dikeluarkan oleh konsumen. Perusahaan dapat meraih keuntungan harus mengetahui keinginan dan kebutuhan konsumen. Persaingan yang semakin ketat dalam pemenuhan harus menempatkan orientasi pada kepuasan konsumen sebagai tujuan utama.

Walaupun ada ciri yang membedakan antara keduanya, Philip Kotler mendefinisikan pemasaran jasa sebagai berikut : “Jasa adalah setiap kegiatan atau manfaat yang dapat ditawarkan oleh suatu pihak kepada pihak lainnya yang pada dasarnya tidak berwujud dan dapat atau tidak dapat terkait pada produk fisik (Kotler, 1993:126)

Jasa pertukaran yaitu jasa yang menghasilkan laba, sebagai barang tidak ketara (Intangible Product) adalah barang yang dibeli dan dijual dipasar melalui transaksi pertukran yang saling memuaskan (Swasta dan Irawan, 1986:56).

Jasa secara umum dipandang sebagai suatu aktifitas yang terkait dalam memasarkan sesuatu yang dengan mudah diterima oleh konsumen. Dalam arti yang lebih luas, jasa juga bisa berdiri sendiri secara utuh sebagaimana halnya barang.

Dari definisi diatas, dapat ditarik kesimpuln bahwa jasa adalah sutu aktifitas yang berdiri sendiri, dalam arti mempunyai pengertian sebagai produk. Perbedaannya kalau produk bersifat riil, sedangkan jasa bersifat nonriil. Persamaannya adalah sama-sama bertujuan memuaskan konsumen.

Menurut Swasta dan Irawan (1986:319-322), ada beberapa macam jasa yang dapat digolongkan menjadi dua golongn besar, yaitu :

a. Jasa Industri

Jasa ini disediakan untuk golongan dalam lingkup yang luas termasuk pengolahan, pertambangan, pertanian, organisasi nirlaba, dan pemerintahan. Contohnya jasa penggadaian, pendidikan, keuangan, ketenaga kerjaan, dan kesehatan.

b. Jasa Konsumen

Jasa ini digunakan secara luas dalam masyarakat dan dapat dibagi dalam tiga golongan berdasarkan perilaku konsumen dalam mencari atau membeli produk. Ada tiga macam jasa konsumen, yaitu :

1. Jasa Convenience

Jasa konsumsi yang pembeliannya sering dilakukan dan pembeliannya dilakukan dengan usaha yang minimal. Contohnya adalah jasa reparasi dan salon. Lokasi biasanya merupakan variabel yang sangat penting.

2. Jasa Shopping

Jasa konsumsi yang dipilih masyarakat sesudah mengadakan perbandingan kualitas, harga, dan reputasi. Promosi merupakan kunci sukses dalam pemasaran jasa shopping, karena dengan promosi konsumen bisa membandingkan jasa shopping dalam hal harga, kualitas, dan reputasi jasa tersebut. Contohnya adalah bengkel mobil, perusahaan asuransi, dan berbagai macam jasa rental.

3. Jasa Spesial

Jasa konsumen dimana pembeli harus melakukan usaha pembelian tertentu atau dengan pembayaran yang lebih besar. Contoh jasa ini adalah Dokter spesialis, dvokad dan Akuntan.

Dokumen terkait