• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengertian Pengelolaan Kelas

Dalam dokumen Oleh : Harum Kumala Putri NIM: (Halaman 59-63)

D. Pengelolaan Kelas

1. Pengertian Pengelolaan Kelas

Pengelolaan kelas terdiri dari dua kata, yakni kata pengelolaan dan kata

kelas.Untuk mendefenisikan istilah pengelolaan kelas perlu melacak defenisi kedua kata tersebut. Kata pengelolaan memiliki makna yang sama dengan

management dalam bahasa Inggris, selanjutnya dalam bahasa Indonesia menjadi

manajemen. Menurut Saiful Sagala (2000:52) manajemen adalah serangkaian kegiatan pendayagunaan segala sumber daya secara efektif untuk mencapai suatu tujuan. Kelas adalah ruangan yang dibatasi oleh empat dinding tempat sejumlah siswa berkumpul untuk mengikuti proses pembelajaran Menurut Syaiful Bahfri Djamah (2000:145) pengelolaan kelas adalah keterampilan guru menciptakan dan memelihara kondisi belajar yang optimal dan mengembalikannya bila terjadi gangguan dalam proses interaksi edukatif.

Dengan kata lain, kegiatan-kegiatan untuk menciptakan dan mempertahankan kondisi yang optimal bagi terjadinya proses interaksi edukatif.

Yang dimaksud dalam hal ini misalnya penghentian tingkah laku anak yang menyeleweng perhatian kelas, perhatian ganjaran bagi ketepatan waktu penyelesaian kerja siswa, atau penetapan norma kelompok produktif. Menurut Mulyasa (2007:91) mengemukakan bahwa pengelolaan kelas merupakan keterampilan guru untuk menciptakan iklim pembelajaran yang kondusif dan mengendalikannya jika terjadi gangguan dalam pembelajaran. Menurut Abdul Majid (2012:165) Sedikitnya terdapat tujuh hal yang harus diperhatikan untuk menciptakan iklim pembelajaran yang kondusif dan menyenangkan yaitu ruang belajar, pengaturan sarana belajar, susunan tempat duduk, penerangan, suhu, pemanasan sebelum masuk materi yang akan dipelajari, dan bina suasana dalam belajar. Menurut Suharsimi Arikunto (1990:2) Pengelolaan dalam pengertian umum adalah pengadministrasian, pengaturan atau penataan suatu kegiatan. Menurut syaifurahman (2013:50) Pengelolaan adalah sistem yang berfungsi untuk mengelola sesuatu. Para ahli memiliki pengertian sendiri-sendiri dan beragam mengenai pengelolaan kelas, diantaranya:

1. Menurut Arifin Abdul Rachman dalam buku “Kerangka Pokok-pokok Pengelolaan”, pengelolaan diartikan sebagai kegiatan/ aktivitas, proses kegiatan dalam rentetan urutan-urutan, lembaga/ orang-orang yang melakukan kegiatan atau proses kegiatan.

2. Menurut Ordway Tead yang disadur oleh FE. Rosyidi dalam buku “Organisasi dan Pengelolaan”, pengelolaan adalah proses dan kegiatan pelaksanaan usaha memimpin dan menunjukkan arah penyelenggaraan tugas suatu organisasi di dalam mewujudkan tujuan yang telah ditetapkan. 3. Menurut Marry Parker Follet, pengelolaan adalah seni dalam menyelesaikan

pekerjaan melalui orang lain

Suatu kegiatan yang memiliki tujuan tidak akan berjalan dengan baik tanpa adanya pengelolaan yang benar. Tidak adanya pengelolaan yang baik ini dengan sendirinya dapat menghambat tercapainya tujuan yang hendak dicapai.Semetara itu, mengenai pengertian “kelas”, terdapat beberapa pendapat, diantaranya:

1. Menurut Oemar Hamalik,(1987:311) kelas adalah suatu kelompok orang yang melakukan kegiatan belajar bersama, yang mendapat pembelajaran dari guru.

2. Menurut Suharsimi Arikunto,(1990:67) kelas adalah sekelompok siswa yang pada waktu yang sama menerima pelajaran yang sama dari guru yang sama. Dengan batasan pengertian ini maka ada tiga persyaratan untuk dapat disebut kelas, yaitu:

a. Sekelompok anak, walaupun dalam waktu yang sama bersama-sama menerima pelajaran, tetapi jika bukan pelajaran yang bersama-sama dari guru yang sama, namanya bukan kelas;

b. Sekelompok anak yang dalam waktu yang sama menerima pelajaran yang sama, tetapi dari guru yang berbeda, namanya juga bukan kelas;

c. Sekelompok anak yang sama, menerima pelajaran yang sama dari guru yang sama, tetapi jika pelajaran tersebut diberikan secara bergantian, namanya juga bukan kelas

Suharsimi Arikunto menegaskan, bahwa kelas yang dimaksud disini adalah kelas dengan sistem pembelajaran klasikal dalam pembelajaran secara tradisional.

3. Hadlari Nawawi,(1989:114) memandang kelas dari dua sudut, yaitu: a. Kelas dalam arti sempit, yakni ruangan yang dibatasi oleh empat

dinding, tempat sejumlah peserta didik berkumpul untuk mengikuti kegiatan pembelajaran. Kelas dalam pengertian tradisional ini mengandung sifat statis karena sekedar menunjuk pengelompokan peserta didik menurut tingkat perkembangannya yang antara lain didasarkan pada batas umur kronologis masing-masing.

b. Kelas dalam arti luas, adalah suatu masyarakat kecil yang merupakan bagian dari masyarakat sekolah, yang sebagai satu kesatuan yang diorganisir menjadi unit kerja yang secara dinamis menyelenggarakan kegiatan pembelajaran yang kreatif untuk mencapai suatu tujuan.

Adapun pengertian pengelolaan kelas juga terdapat beberapa pendapat, diantaranya:

1. Menurut Made Pidarta, pengelolaan kelas ialah proses seleksi dan penggunaan alat-alat yang tepat terhadap problem dan situasi kelas. Ini berarti guru bertugas menciptakan, memperbaiki dan memelihara sistem/organisasi kelas sehingga anak didik dapat memanfaatkan kemampuannya, bakatnya, dan energinya pada tugas-tugas individual.

2. Menurut Sudirman (1991:310) pengelolaan kelas ialah upaya mendayagunakan potensi kelas.

3. Menurut Hadari Nawawi, pengelolaan kelas ialah kemampuan guru atau wali kelas dalam mendayagunakan potensi kelas berupa pemberian kesempatan yang seluas-luasnya pada setiap personil untuk melakukan kegiatan yang kreatif dan terarah sehingga waktu dan dana yang tersedia dapat dimanfaatkan secara efisien untuk melakukan kegiatan-kegiatan kelas yang berkaitan dengan kurikulum dan perkembangan peserta didik.

4. Menurut Suharsimi Arikunto, (1988:67) pengelolaan kelas ialah suatu usaha yang dilakukan oleh penanggung jawab kegiatan belajar mengajar atau yang membantu dengan maksud agar dicapai kondisi optimal sehingga dapat terlaksana kegiatan belajar seperti yang diharapkan. Suharsimi memahami pengelolaan kelas ini dari dua segi yaitu pengelolaan yang menyangkut siswa dan pengelolaan fisik. Menurutnya membuka jendela agar udara segar dapat masuk ke ruangan atau agar ruangan menjadi terang, menyalakan lampu listrik, menggeser papan tulis, mengatur meja merupakan kegiatan pengelolaan kelas secara fisik.

5. Menurut AJE Toenlioe, (1991:16) pengelolaan kelas adalah usaha guru untuk menciptakan dan mempertahankan kondisi yang memungkinkan kegiatan pengelolaan pembelajaran dapat

berlangsung dengan lancar sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai.

6. Menurut Muljani A. Nurhadi,(1983:162) pengelolaan kelas adalah upaya mengelola siswa di kelas yang dilakukan untuk menciptakan dan mempertahankan suasana (kondisi) kelas yang menunjang program pengajaran dengan jalan menciptakan dan mempertahankan motivasi siswa untuk selalu terlibat dan berperan serta dalam proses pendidikan di sekolah.

7. Menurut Amatembun, (1989:22) pengelolaan kelas adalah upaya yang dilakukan oleh guru dalam menciptakan dan mempertahankan serta mengembang- tumbuhkan motivasi belajar untuk mencapai tujuan yang telah di tetapkan.

8. Menurut Usman, (2003:97) pengelolaan kelas yang efektif merupakan prasyarat mutlak bagi terjadinya proses belajar mengajar yang efektif.

Dalam dokumen Oleh : Harum Kumala Putri NIM: (Halaman 59-63)

Dokumen terkait