• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II KAJIAN PUSTAKA

2.2. Landasan Teori

2.2.1. Pengertian Pengendalian Manajemen

Pengendalian adalah proses untuk mengarahkan seperangkat

variabel (misalnya mesin-mesin, manusia, equipment) menuju arah atau

mencapai tujuan. Dalam organisasi, pengendalian adalah proses

mengarahkan kegiatan yang menggunakan berbagai sumber ekonomis

agar sesuai dengan rencana sehingga tujuan organisasi dapat dicapai.

(Supriyono, 2000: 19).

Pengendalian Manajemen adalah meliputi metode, prosedur dan

cara yang digunakan oleh manajemen untuk mempengaruhi para anggota

organisasi agar melaksanakan strategi dan kebijakan secara efektif dan

efisien dalam rangka pencapaian tujuan organisasi. (Supriyono, 2000:27).

Menurut Anthony, dkk (1993: 11) Pengendalian Manajemen

terutama adalah proses yang digunakan manajemen untuk memastikan

bahwa organisasi melaksanakan strategi-strateginya.

2.2.1.1.Pengertian Sistem Pengendalian Manajemen

Sistem Pengendalian Manajemen adalah sistem yang digunakan

oleh manajemen untuk mempengaruhi para anggota organisasinya agar

melaksanakan strategi dan kebijakan organisasi secara efisien dan efektif

dalam rangka pencapaian tujuan organisasi. Sistem pengendalian terdiri

Karakteristik Sistem Pengendalian Manajemen, sebagai berikut

(Anthony, dkk., 1993: 13-14) :

1. Sistem pengendalian manajemen dipusatkan pada program-program

dan pusat pertanggungjawaban.

2. Informasi yang diproses dalam sistem pengendalian manajemen

terbagi dalam dua jenis : (a) data terencana dalam bentuk program,

anggaran dan standar; (b) data actual, yaitu yang benar-benar terjadi

baik di dalam maupun dilingkungan organisasi.

3. Sistem pengendalian manajemen adalah sistem organisasi total yang

merangkum semua aspek dalam operasi organisasi.

4. Sistem pengendalian manajemen biasanya berhubungan erat dengan

struktur keuangan (financial structure), dimana kegiatan-kegiatan dan

sumber daya organisasi dinyatakan dalam satuan uang (misalnya;

rupiah atau dolar).

5. Aspek-aspek perencanaan dari sistem pengendalian manajemen

cenderung mengikuti pola dan jadwal tertentu.

6. Sistem pengendalian manajemen merupakan sistem yang terkoordinasi

dan terpadu, dimana data yang terkumpul digabungkan untuk saling

2.2.1.2. Struktur dan Proses Dalam Sistem Pengendalian Manajemen a. Struktur Pengendalian Manajemen

Struktur pengendalian manajemen terdapat struktur organisasi,

aliran informasi, pusat pertanggungjawaban dan pendelegasian

wewenang (Anthony, dkk., 1993: 11).

b. Proses Pengendalian Manajemen

Banyak dari proses pengendalian manajemen melibatkan

komunikasi informal dan interaksi antara manajer dengan karyawan.

Komunikasi informal terjadi lewat memo, pertemuan, percakapan

bahkan lewat isyarat-isyarat. Walaupun kegiatan informal ini sangat

penting dalam pengendalian manajemen, tetapi tidak diterima sebagai

deskripsi yang sistematis untuk melengkapi pengendalian informal.

Kebanyakan perusahaan juga mempunyai pengendalian formal

meliputi penyusunan anggaran, pelaporan dan analisis (Anthony, dkk.,

1993: 27).

2.2.1.3. Efektivitas Dalam Sistem Pengendalian Manajemen

Menurut Anthony dkk (1993: 12) pengendalian manajemen

menggunakan pengendalian tugas untuk memastikan pelaksanaan tugas

yang efektif dan efisien. Efektivitas diartikan sebagai kemampuan suatu

unit untuk mencapai tujuan yang diinginkan, sedangkan efisiensi

menggambarkan berapa masukan (input) yang diperlukan untuk

efisien adalah unit yang dapat memproduksi sejumlah keluaran dan

penggunaan masukan yang minimal atau menghasilkan keluaran

terbanyak dari masukan yang tersedia.

Manajer senior menggunakan sistem pengendalian manajemen

untuk mendeteksi situasi-situasi yang tak terkendali dan untuk

menyakinkan diri sendiri bahwa organisasi telah melaksanakan strategi

dengan efektif dan efisien. Proses memastikan ini penting bagi para

manajer terutama karena waktu mereka berperan sebagai manajer, mereka

tidak melakukan pekerjaan itu sendiri. Fungsi manajer adalah memastikan

bahwa pekerjaan telah dilakukan oleh orang lain; dan bila mereka dapat

mengamati pekerjaaan yang sedang dilaksanakan, mereka membutuhkan

kepastian yang konstan lewat sistem pengendalian manajemen bahwa

pekerjaan tersebut memang sedng dilaksanakan. (Anthony, dkk., 1993:

13).

2.2.1.4. Hubungan Sistem Pengendalian Manajemen (SPM) dengan Bidang Lainnya.

Menurut Supriyono (2000, 1: 31), fungsi manajemen mencakup

pengorganisasian, perencanaan, pelaksanaan, dan pengendalian. SPM

merupakan bagian proses manajemen yang berhubungan dengan fungsi

perencanaan dan pengedalian organisasi. SPM berhubungan dengan

aspek kebijakan administrasi fungsi perencanaan dan pengendalian

Sistem pengendalian manajemen berhubungan erat dengan

akuntansi manajemen. Menurut Supriyono (2000, 1: 32), Akuntansi

Manajemen adalah proses dalam organisasi yang bertujuan untuk

menghasilkan informasi keuangan dan nonkeuangan yang telah terjadi

atau yang diperkirakan akan terjadi untuk disajikan kepada manajemen

untuk digunakan melaksanakan fungsi-fungsinya dan kepada pihak luar

yang berkepentingan yang berkepentingan pada organisasi.

Informasi akuntansi manajemen meliputi informasi mengenai: (1)

pendapatan, (2) beban, (3) laba, dan (4) investasi. Informasi akuntansi

manajemen digunakan dalam lingkungan sturktur dan proses Sistem

Pengendalian Manajemen (Supriyono, 2000: 33).

2.2.2. Sistem Informasi

2.2.2.1. Pengertian dan Tinjauan Sistem Informasi

Sistem informasi adalah seperangkat komponen yang saling

berhubungan yang berfungsi mengumpulkan, memproses, menyimpan

dan mendistribusikan informasi untuk mendukung pembuatan keputusan

dan pengawasan dalam organisasi (Husein, 1993: 8). Menurut Supriyono

(2000: 273) didalam sistem pengendalian manajemen mempunyai dua

aspek informasi yaitu:

1. Aspek teknis yaitu aspek yang berhubungan dengan komputer yang

penting maanfaatnya bagi sistem informasi sistem pengendalian

2. Aspek perilaku yaitu aspek perilaku manusia mempengaruhi sistem

informasi sistem pengendalian manajemen sangat penting.

Sistem pengendalian manajemen dapat didefinisikan sebagai sutu

rangkaian struktur komunikasi yang saling berhubungan yang

memungkinkan pengolahan informasi untuk tujuan membantu para

manajemen secara berkesinambungan dalam mengkoordinasikan

bagian-bagian organisasi dalam mencapai tujuannya.

Menurut Supriyono (2000: 317), sistem informasi menghasilkan

informasi yang diperlukan oleh sistem pengendalian manajemen. Sistem

informasi mengumpulkan data terinci mengenai:

1. Setiap transaksi

2. Informasi formal lainnya

3. Observasi informal

4. Peristiwa-peristiwa eksternal yang relevan untuk diolah menjadi

informasi.

Informasi yang di hasilkan oleh sistem informasi digunakan

pemakai internal dan disajikan secara terinci digunakan untuk

melaksanakan dan mengendalikan tugas-tugas. Informasi teringkas

digunakan untuk pengendalian manajemen menentukan aturan-aturan dan

2.2.2.2.Karakteristik Sistem Informasi

Karakteristik sistem informasi meliputi (Wilkinson, 1993: 4-5) :

1. Jaringan informasi

Informasi mengalir diantara berbagai manajer dan karyawan secara

intern dan mengalir pula ke pihak-pihak luar yang jumlahnya sekarang

telah jauh lebih banyak.

2. Tahapan dan fungsi konversi data

Sistem informasi (mengkonversikan) masukan-masukan menjadi

keluaran. Ada tiga tahap yang dilakui dalam pengubahan atau

transformasi ini : tahap masukan, tahap pemrosesan atau pengolahan

dan tahap keluaran.

3. Masukan data dan keluaran informasi

Berbagai data dimasukan untuk diproses selama tahap masukan,

sedangkan informasi tersaji selama tahap keluaran.

4. Pengguna informasi

Pengguna informasi, meliputi : pengguna intern terdiri dari para

manajer dan karyawan perusahaan dan pengguna ekstern seperti

kreditor, pemasok, pelanggan, pemegang saham, badan-badan

2.2.2.3.Penggolongan Informasi

Informasi banyak sekali ragamnya dan masing-masing memiliki

sifat serta kegunaan yang berbeda-beda. Agar informasi yang digunakan

dapat sesuai dengan masalah yang dihadapinya, maka perlu diadakan

penggolongan informasi kedalam kelompok yang sangat membantu

manajemen. Penggolongan tersebut membagi informasi menjadi lima

golongan, (Swastha, 1997: 162-163) yaitu :

1. Informasi Internal dan Eksternal

Penggolongan informasi kedalam : Informasi internal (informasi yang

berasal dari dalam) dan eksternal (informasi yang berasal dari luar) ini

didasarkan pada sumber informasi tersebut. Contoh informasi tentang

upah dan gaji karyawan, karakteristik barang yang dijual, kapasitas

produksi dan sebagainya. Sedangkan contoh informasi yang berasal

dari luar antara lain : jumlah pesanan dari langganan, kebijaksanaan

harga serta perencanaan produksi dari pesaing, peraturan-peraturan

perpajakan dan sebagainya.

2. Informasi Yang Diulang dan Yang Tidak Diulang

Disini penggolongan informasi didasarkan pada jarak atau interval

waktunya. Informasi yang mempunyai interval waktu kurang dari satu

tahun dikategorikan sebagai informasi yang diulang, sedangkan

3. Informasi Keharusan dan Operasional

Informasi keharusan merupakan informasi yang dim inta sebagai

prasyarat oleh pemerintah dan atau lembaga-lembaga lain diluar

perusahaan. Karena permintaan bersifat kontinyu, maka informasi

tersbut dapat dibuat secara rutin. Hal ini dapat mendorong manajemen

untuk meningkatkan perhatiannya pada tugas-tugas yang lain.

Berbeda dengan informasi keharusan, informasi operasional ini lebih

banyak dibutuhkan oleh para manajer dalam perusahaan. Mereka

memerlukan informasi tersebut untuk keperluan perencanaan serta

operasi perusahaan.

4. Informasi Aktif dan Pasif

Informasi aktif adalah informasi yang memberitahukan kepada

seseorang bahwa ia (si penerima) harus melakukan sesuatu. Sedangkan

informasi pasif hanya bersifat sebagai pemberitahuan saja, dan tidak

mengikat seseorang untuk melakukan suatu pekerjaan.

5. Informasi Yang Sudah Terjadi dan Yang Akan Terjadi

Informasi yang sudah terjadi merupakan informasi yang

penggunaannya dilakukan pada waktu lampau, sedangkan informasi

yang akan terjadi merupakan informasi yang baru akan digunakan

untuk waktu mendatang. Kedua macam informasi ini sangat penting

2.2.3. Penganggaran

Dokumen terkait