• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II KAJIAN PUSTAKA

2.2. Landasan Teori

2.2.5. Teori Yang Melandasi Pengaruh Sistem Informasi

Menurut McGregor, yang dikutip oleh Supriyono (2000: 2: 241),

sikap manajer terhadap para karyawan akan mempengaruhi motivasi para

karywannya, sehingga akhirnya akan mempengaruhi pula produktivitas

karyawan, sehingga akhirnya mempengaruhi pula produktivitas karyawan.

Atas dasar teori ini, untuk menilai sikap dasar karyawan dapat digunakan

dua perangkat asumsi yang diberi nama teori X dan Y. Teori X

beranggapan bahwa pada umumnya manusia lebih senang diawasi

daripada diberi kebebasan. Teori Y beranggapan bahwa pada umumnya

manusia suka bekerja, manusia dapat belajar mencari tanggung-jawab,

pengendalian diri adalah penting di dalam mencapai tujuan individu

maupun perusahaan. Teori Y beranggapan bahwa pada umumnya manusia

pengendalian diri adalah penting di dalam mencapai tujuan individu

maupun perusahaan, manusia mempunyai pembawaan kreatif dan

imajinasinya disumbangkan untuk menyelesaikan masalah-masalah

perusahaan. Sistem informasi merupakan alat pengendalian untuk

menunjang efektivitas sistem pengendalian manajemen.

Menurut Supriyono (2000: 7) Perancang sistem harus mempelajari

dan mengobservasi dengan seksama informasi apa yang diperlukan oleh

organisasi tersebut dan mendesain sistem pengendalian manajemen untuk

memenuhi kebutuhan tersebut. Sistem informasi menghasilkan informasi

yang diperlukan oleh Sistem Pengendalian Manajemen, sistem informasi

mengumpulkan data terinci mengenai setiap data transaksi yang terjadi

dalam organisasi. Informasi yang dihasilkan oleh sistem informasi

digunakan oleh pemakai eksternal dan pemakai internal.

Menurut Menurut Dodyk (2003) Sistem informasi mempunyai

pengaruh yang bermakna terhadap keberhasilan efektivitas sistem

pengendalian manajemen.

2.2.6. Teori Yang Melandasi Pengaruh Penganggaran Terhadap Efektivitas Sistem Pengendalian Manajemen

Menurut Herzberg yang dikutip oleh Supriyono (2000: 2: 247),

kepuasan diperoleh karena karyawan melakukan pekerjaan. Kepuasan

tersebut merupakan motivasi yang semuanya berhubungan dengan apa

motivasi, dimana faktor motivasi terdiri dari pertanggungjawaban,

perkembangan. Hal ini didukung dengan adanya prinsip-prinsip

meningkatkan pertanggungjawaban individu atas pekerjaannya sendiri,

pembuatan periodik yang langsung tersedia bagi karyawan. Teori

Y beranggapan bahwa pada umumnya manusia suka bekerja, manusia

dapat belajar mencari tanggung-jawab, pengendalian diri adalah penting di

dalam mencapai tujuan individu maupun perusahaan, manusia mempunyai

pembawaan kreatif dan imajinasinya disumbangkan untuk menyelesaikan

masalah-masalah perusahaan.

Menurut Supriyono (200: 2: 40) penganggaran adalah proses

penentuan peran setiap manajer dalam melaksanakan program atau bagian

program, karena anggaran merupakan komitmen manajer pusat

pertanggungjawaban maka anggaran tersebut akan digunakan sebagai alat

pengendalian kegiatan sehingga disebut pengendalian melalui

penganggaran.

Menurut Dodyk (2003) penganggaran mempunyai pengaruh yang

bermakna terhadap keberhasilan efektivitas sistem pengendalian

manajemen.

2.2.7. Teori Yang Melandasi Pengaruh Pelaporan dan Analisis terhadap Efektivitas Sistem Pengendalian Manajemen

Menurut Herzberg yang dikutip oleh Supriyono (2000: 2: 247),

tersebut merupakan motivasi yang semuanya berhubungan dengan apa

yang harus dikerjakan, sehingga faktor kepuasan disebut juga faktor

motivasi, dimana faktor motivasi terdiri dari pertanggungjawaban,

perkembangan. Hal ini didukung dengan adanya prinsip-prinsip

meningkatkan pertanggungjawaban individu atas pekerjaannya sendiri,

pembuatan periodik yang langsung tersedia bagi karyawan. Teori Y

beranggapan bahwa pada umumnya manusia suka bekerja, manusia dapat

belajar mencari tanggung-jawab, pengendalian diri adalah penting di

dalam mencapai tujuan individu maupun perusahaan, manusia mempunyai

pembawaan kreatif dan imajinasinya disumbangkan untuk menyelesaikan

masalah-masalah perusahaan.

Menurut Supriyono (2000: 2: 140) Laporan pengendalian

menyajikan perbandingan antara kinerja sesungguhnya dengan kinerja

yang diharapkan, laporan ini dapat digunakan untuk memotivasi manajer

tersebut agar melakukan tindakan koreksi atas kinerjanya di masa yang

akan datang. Menurut Anthony, dkk (1993: 29) Pelaporan juga digunakan

sebagai alat pengendalian. Beberapa diturunkan dari analisis yang

mengembangkan rencana dan membandingkan hasil aktual dengan hasil

yang direncanakan, dengan penjelasan mengenai penyimpangan yang ada,

manajer memutuskan apa yang harus dilakukan.

Menurut Dodyk (2003) pelaporan dan analisis mempunyai

pengaruh yang bermakna terhadap keberhasilan efektivitas sistem

2.2.8. Teori Yang Melandasi Pengaruh Sistem Informasi, Penganggaran, Serta Pelaporan dan Analisis Terhadap Efektivitas Sistem Pengendalian Manajemen.

Pengendalian manajemen mencakup sistem pengendalian

manajemen yang terdiri dari struktur-struktur organisasi, wewenang,

tanggungjawab, dan konsepsi organisasi untuk memudahkan pelaksanaan

pengendalian dan suatu proses atau seperangkat tindakan yang dilakukan

untuk memastikan bahwa organisasi bekerja untuk mencapai tujuannya

(Anthony, dkk., 1993: 11).

Struktur pengendalian dipusatkan pada berbagai macam pusat

pertanggungjawaban. Setiap pusat pertanggungjawaban mempunyai

masukan dan keluaran. Sedangkan kelompok proses sistem pengendalian

manajemen yang terdiri atas penganggaran, operasi dan pengukuran serta

pelaporan dan analisis saling terkait dalam pelaksanaannya yang disertai

dengan adanya keefektifan system pengendalian manajemen guna

mencapai tujuan yang telah ditetapkan (Anthony, dkk., 1993: 26-29).

Sistem pengendalian manajemen menyediakan struktur yang

memungkinkan proses perencanaan dan implementasi rencana dapat

dijalankan. Sistem pengendalian manajemen juga menyediakan berbagai

sistem untuk melaksanakan proses perencanaan dan implementasi rencana.

Melalui sistem pengendalian manajemen, keseluruhan kegiatan utama

untuk menjadikan perusahaan sebagai institusi pencipta kekayaan dapat

sehingga menjanjikan tercapainya tujuan perusahaan , bertambahnya

kekayaan dalam jumlah yang memadai (Mulyadi, 2001: 5).

Menurut Supriyono (2000: 2: 241) teori X dan Y pertama kali

dikemukakan oleh Gregor (1960 dan 1967). Gregor mengemukakan

bahwa sikap manajer terhadap para karyawan akan mempengaruhi

motivasi para karyawannya, sehingga akhirnya mempengaruhi pula

produktiitas karyawan. Atas dasar teori ini, untuk menilai sikap dasar

karyawan dapat digunakan dua perangkat asumsi yang diberi nama teori X

dan teori Y. Pengendalian manajemen adalah proses untuk memotivasi

dan memberi semangat kepada para anggota organisasi untuk

melaksanakan kegiatan organisasi dan selanjutnya mencapai tujuan

organisasi. Ini merupakan proses mendeteksi dan memperbaiki

kesalahan-kesalahan yang tidak disengaja dan ketidakberesan yang disengaja, seperti

pencurian atau penyalahgunaan sumber daya.

Di dalam mengelola perusahaan, manajer tidak dapat semata-mata

menggunakan perangkat anggapan di dalam teori X dan teori Y untuk

menentukan strategi manajerial. Pengelolaan perusahaan jangan

menggunakan pendekatan yang terlalu keras, misalnya dengan paksaaan

atau hukuman, tetapi juga jangan terlalu lunak, misalnya selalu

Dokumen terkait