• Tidak ada hasil yang ditemukan

Merupakan merupakan hasil dari pemenuhan rasa ingin tahu dan ini setelah orang melakukan penginderaan terhadap obyek tertentu. Penginderaan terjadi melalui panca indera manusia, yakni indera penglihatan, pendengaran, Kuesioner dengan 20 pertanyaan terkait 5 komponen posyandu lansia: a.pengertian b.tujuan dan sasaran c.jenis jenis pelayanan kesehatan d.mekanisme pelayanan e.sarana dan prasarana 14-20 : Baik 7-13 : Cukup 0-6 : Kurang Ordinal

penciuman, rasa dan raba. Sebagaian besar pengetahuan manusia diperoleh melalui mata dan telinga

Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif yang bertujuan untuk melihat gambaran pengetahuan keluarga tentang posyandu lansia di wilayah kerja puskesmas padang sibusuk kecamatan kupitan.

4.2. Populasi dan Sampel 4.2.1. Populasi

Populasi pada penelitian ini adalah semua keluarga yang mempunyai lansia yang tinggal di wilayah kerja Puskesmas Padang Sibusuk Kecamatan Kupitan dengan jumlah lansia 582 orang dari 4 posyandu yang ada dalam wilayah kerja puskesmas padang sibusuk, jadi keluarga yang menjadi populasi pada penelitian ini sebanyak 582 keluarga.

4.2.2. Sampel

Sampel merupakan bagian populasi yang akan diteliti atau sebagian julmah dari karakteristik yang dimiliki oleh populasi (Hidayat, 2007).

Berdasarkan jumlah populasi yang ada pada penelitian ini yaitu lebih dari 100 orang maka peneliti mengambil sampel dalam penelitian ini menggunakan rumus Arikunto tahun 2010 yaitu jika populasi lebih dari 100 orang maka dapat diambil 10-20% dari jumlah populasi tergantung dari kemampuan peneliti dilihat dari waktu,tenaga,dan dana. Berdasarkan hal tersebut,peneliti menetapkan jumlah responden 15% dari

jumlah populasi. Dengan demikian jumlah sampel dalam penelitian ini adalah sebanyak 87 orang.

4.2.3. Teknik Sampling

Teknik sampling merupakan suatu proses seleksi sampel yang digunakan dalam penelitian dari populasi yang ada, sehingga jumlah sampel akan mewakili keseluruhan populasi yang ada (Hidayat, 2008).

Pada penelitian ini, peneliti menggunakan metode teknik pengambilan

Purposive Sampling, merupakan teknik pengambilan sampel berdasarkan

pertimbangan tertentu yang dibuat oleh peneliti, berdasarkan ciri atau sifat-sifat populasi yang sudah diketahui sebelumnya yaitu keluarga yang mempunyai lansia. Adapun kriteria inklusif responden dalam penelitian ini adalah Anggota keluarga dari lansia yang dibina di posyandu lansia (keluarga inti dari lansia), ber usia 17 tahun sampai dengan 45 tahun, dapat membaca dan menggunakan bahasa Indonesia dengan baik dan bersedia menjadi responden.

4.3. Lokasi dan Waktu Penelitian 4.3.1. Lokasi Penelitian

Penelitian ini akan dilaksanakan di wilayah kerja puskesmas padang sibusuk kecamatan kupitan.

4.3.2. Waktu Penelitian

4.4. Pertimbangan Etik

Penelitian ini dilakukan setelah peneliti mendapatkan persetujuan dari Fakultas Keperawatan selanjutnya mengirim surat permohonan untuk mendapatkan ijin dari pihak Kepala wilayah kerja puskesmas padang sibusuk kecamatan kupitan, Setelah mendapatkan persetujuan barulah melakukan penelitian.

Dalam pengumpulan data ini terdapat beberapa hal yang berkaitan dengan pertimbangan etik, yaitu peneliti terlebih dahulu memberi penjelasan kepada calon responden penelitian tentang tujuan penelitian dan prosedur pelaksanaan penelitian. Kemudian peneliti menyerahkan langsung lembar persetujuan penelitian kepada responden. Responden yang bersedia terlebih dahulu menandatangani lembaran persetujuan. Responden yang tidak bersedia berhak untuk menolak dan mengundurkan. Apabila calon responden bersedia, maka responden dipersilahkan untuk menandatangani informed consent, tetapi jika calon responden tidak bersedia, maka calon responden berhak untuk menolak dan mengundurkan diri selama peneliti menjelaskan cara pengisian kuesioner kepada responden agar responden mengerti untuk mengisinya. Untuk menjaga kerahasian responden, peneliti tidak mencantumkan nama responden pada lembar pengumpulan data (kuesioner) yang diisi oleh responden. Lembar tersebut hanya diberi nomor kode tertentu. Kerahasian informasi yang diberikan oleh responden dijamin oleh peneliti (Nursalam, 2009) 4.5. Instrumen Penelitian

yaitu: (1) data demografi responden (keluarga lansia) yang meliputi: umur, jenis kelamin, tingkat pendidikan, jenis pekerjaan dan penghasilan, (2) kuesioner tentang Pengetahuan keluarga Lansia Tentang Posyandu Lansia

4.5.1. Kuesioner Data Demografi

Instrumen penelitian ini berisi pertanyaan tentang umur, jenis kelamin, tingkat pendidikan, jenis pekerjaan dan penghasilan.

4.5.2. Kuesioner Pengetahuan keluarga lansia tentang Posyandu Lansia

Bentuk kuesioner Pengetahuan keluarga lansia tentang posyandu lansia berupa dari beberapa komponen. Adapun pertanyaan tentang pengertian posyandu lansia terdiri dari 3 pertanyaan yaitu nomor 1,2, dan 3. Pada komponen tujuan dan sasaran posyandu lansia terdiri dari 2 pertanyaan yaitu nomor 4 dan 5. Pada komponen jenis-jenis pelayanan kesehatan posyandu lansia terdiri dari 5 pertanyaan yaitu nomor 6,7,8,9, dan 10. Pada komponen mekanisme posyandu lansia terdiri dari 3 pertanyaan yaitu 11,12, dan 13. Pada komponen penyelenggaraan posyandu lansia terdiri dari 3 pertanyaan yaitu 14,15, dan 16. Pada komponen sarana dan prasarana terdiri dari 4 pertanyaan yaitu 17,18,19, dan 20. Jumlah pernyataan yang ada pada kuesioner yaitu sebanyak 20 pertanyaan. Untuk menetapkan bobot jawaban terhadap tiap-tiap komponen dengan menggunakan skala guttman, yaitu skor tertinggi adalah Benar = 1 dan Salah = 0. Kuisioner terdiri dari 20 pernyataan dengan total skor tertinggi 20 dan terendah adalah 0. Semakin tinggi skor yang diperoleh maka semakin baiklah Pengetahuan keluarga terhadap posyandu lansia.

Berdasarkan rumus statistika :

P = Skor tertinggi – Skor terendah

Banyak kelas

Berdasarkan rumus diatas maka Pengetahuan keluarga tentang pentingnya posyandu lansia dengan rentang 20 dan banyak kelas 3 maka dinyatakan P = 7. Untuk Pengetahuan baik keberhasilan menjawab pernyataan baik 14 – 20, Pengetahuan cukup 7 – 13 dan Pengetahuan kurang 0 – 6

4.6. Validitas dan Realibilitas Instrumen 4.6.1. Validitas

Prinsip validitas bertujuan untuk memenuhi kemampuan instrumen untuk mengukur apa yang diukur (Notoatmodjo,2012). Sebuah instrumen dikatakan valid apabila dapat mengungkapkan data dari variabel yang diteliti secara tepat. Kuisioner gambaran pengetahuan keluarga tentang posyandu lansia akan dilakukan uji validitas yang sesuai dengan tinjauan pustaka. Uji validitas dilakukan oleh ibu Siti Zahara Nasution,S.Kp,MNS selaku dosen dari fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara. Nilai validitas pada kuisioner gambaran pengetahuan keluarga tentang posyandu lansia bernilai 0,8, maka dikatakan bahwa kuisioner ini telah valid.

4.6.2. Realibilitas

Uji realibilitas ini dilakukan pada 10 responden diluar sampel di wilayah kerja puskesmas padang sibusuk kecamatan kupitan yaitu posyandu Muaro Kelaban. Untuk mengetahui kepercayaan (reliabilitas) instrumen dilakukan uji reliabilitas instrumen

sehingga dapat digunakan untuk penelitian berikutnya dalam ruang lingkup yang sama. Uji reliabilitas ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar derajat atau kemampuan alat ukur untuk mengukur secara konsistensi sasaran yang akan di ukur. Berdasarkan hasil uji reliabilitas yang dilakukan, nilai reliabilitas kuesioner Gambaran pengetahuan keluarga tentang posyandu lansia di Kecamatan Kupitan adalah 0,95 , ini dikatakan reliable karena nilai reliabilitasnya > 0,7.

4.7. Pengumpulan data

Pada tahap awal peneliti mengajukan surat permohonan ijin pelaksanaan penelitian pada institusi Pendidikan Fakultas Keperawatan USU, kemudian mengajukan surat permohonan ijin pelaksanaan penelitian kepada Pemerintahan setempat dan puskesmas yang ada disekitar lokasi penelitian, setelah mendapat izin, kemudian mengadakan pendekatan kepada calon responden untuk memberikan penjelasan maksud dan tujuan penelitian serta prosedur penelitian berdasarkan data lansia yang diperoleh dari kelurahan dan puskesmas kemudian bekerja sama dengan kader posyandu lansia untuk mengunjungi lansia, bila lansia bersedia menjadi responden, maka dipersilahkan menandatangani lembaran persetujuan (informed

concent) untuk menjadi responden, dan menjelaskan kepada responden tentang cara

pengisian kuesioner, serta mencatat jawaban responden dan data dikumpulkan bersama kuesioner dari responden lain.

4.8. Analisa data

Setelah semua data terkumpul, kemudian peneliti akan memastikan bahwa semua jawaban telah diisi. Dilanjutkan dengan analisa data melalui beberapa tahap

yang dimulai dengan editing untuk memeriksa kelengkapan data bertujuan memastikan bahwa semua lambar kuesioner sudah lengkap baik jumlah ataupun isinya, diantaranya kelengkapan isian dilakukan ditempat pengumpulan data, kuesioner yang telah diperiksa apabila terdapat ketidaksesuaian dapat segera dilengkapi, kemudian data yang sesuai diberi kode (coding) untuk memudahkan peneliti melakukan tabulasi dan analisa data,tahap pemberian kode meliputi kegiatan mengubah data berbentuk huruf menjadi data berbentuk angka atau bilangan dari hasil isian formulir yang diserahkan kepada responden. Serta memasukkan entry data,

entry data merupakan suatu proses memasukkan data ke dalam komputer dengan

pengolahan data SPSS. Kemudian pada tahap cleaning yaitu kegiatan pengecekan kembali data yang sudah di entry apakah ada kesalahan atau tidak. Pada tahap terakhir yaitu tabulating data merupakan proses mengklasifikasikan data menurut kriteria tertentu tabulasi data ini bertujuan untuk mempermudah dalam proses uji hipotesis. Hasil analisa data baik data demografi dan data pengetahuan keluarga tentang pentingnya posyandu lansia akan disajikan dalam bentuk tabel distribusi frekuensi dan persentase.

Dalam penelitian ini masih banyak terdapat pengetahuan keluarga tentang posyandu lansia yang tergolong pengetahuan kurang yaitu sebanyak 16 responden (18,4%). Hal ini disebabkan karena masih terdapat beberapa dari responden yang mempunyai latar belakang pendidikan

BAB 5

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Dokumen terkait