• Tidak ada hasil yang ditemukan

2.4.1. Defenisi Posyandu Lansia

Posyandu lansia adalah pos pelayanan terpadu untuk masyarakat usia lanjut disuatu wilayah tertentu yang sudah disepakati, yang digerakkan oleh masyarakat dimana mereka bisa mendapatkan pelayanan kesehatan. Posyandu lansia merupakan pengembangan dari kebijakan pemerintah melalui pelayanan kesehatan bagi lansia yang penyelenggaraannya melalui program Puskesmas dengan melibatkan peran serta para lansia, keluarga, tokoh masyarakat dan organisasi sosial dalam penyelenggaraannya (Erfandi, 2008).

Posyandu merupakan salah satu bentuk Upaya Kesehatan Bersumberdaya masyarakat (UKBM) yang dikelola dan diselenggarakan dari, oleh, untuk dan bersama masyarakat guna memberdayakan masyarakat dengan menitikberatkan pelayanan pada upaya promotif dan preventif. Pemberdayaan masyarakat dalam menumbuhkembangkan posyandu lansia merupakan upaya fasilitas agar masyarakat mengenal masalah yang dihadapi, merencanakan dan melakukan upaya

pemecahannya dengan memanfaatkan potensi setempat sesuai situasi, kondisi kebutuhan setempat (Dinkes Provinsi Sumatera Utara, 2007) Beberapa pendekatan yang dapat digunakan dalam pembentukan posyandu lansia, misalnya mengembangkan kelompok-kelompok yang telah ada seperti kelompok arisan lansia, kelompok pengajian, kelompok jemat gereja, kelompok senam lansia dan lain-lain (Depkes RI,2004). Selain itu posyandu lansia merupakan perwujudan pelaksanaan program pengembangan dari kebijakan pemerintah melalui pelayanan kesehatan bagi lansia, sebagai suatu forum komunikasi dalam bentuk peran serta masyarakat usia lanjut, keluarga, tokoh masyarakat dan organisasi sosial dalam penyelenggaraannya, dalam upaya peningkatan tingkat kesehatan secara optimal.

2.4.2. Tujuan

Menurut Ismawati (2010) Tujuan pembentukan posyandu lansia ini adalah: 1. Tujuan Umum :

a. Meningkatkan derajat kesehatan dan mutu pelayanan kesehatan usia lanjut di masyarakat,untuk mencapai masa tua yang bahagia dan berdaya guna bagi keluarga. b. Mendekatkan pelayanan dan meningkatkan peran serta masyarakat dan swasta dalam pelayanan kesehatan disamping meningkatkan komunikasi antara masyarakat lanjut.

2. Tujuan Khusus :

a. Meningkatkan kesadaran pada lansia b. Membina kesehatan dirinya sendiri

d. Meningkatkan pelayanan kesehatan lansia 2.4.3. Sasaran posyandu lansia

Sasaran posyandu lansia, terbagi 2 yaitu (1). Sasaran langsung, yang meliputi pralanjut usia ( 45 – 59 tahun), usia lanjut (60 tahun keatas), usia lanjut resiko tinggi (70 tahun keatas), (2). Sasaran tidak langsung, yang meliputi keluarga dimana usia lanjut berada, masyarakat dilingkungan usia lanjut, organisasi sosial yang peduli terhadapa pembinaan kesehatan usia lanjut, petugas kesehatan yang melayani kesehat usia lanjut, petugas lain yang menangani kelompok usia lanjut dan masyarakat luas (Ismawati, 2010).

2.4.4. Pelayanan kesehatan di posyandu lansia

Pelayanan kesehatan di posyandu lansia meliputi pemeriksaan kesehatan fisik dan mental emosional.Kartu Menuju Sehat ( KMS ),lansia sebagai alat pencatat dan pemantau untuk mengetahui lebih awal penyakit yang diderita (deteksi dini) atau ancaman masalah kesehatan yang dihadapi dan mencatat perkembangannya dalam Buku Pedoman Pemeliharaan Kesehatan (BPPK) lansia atau catatan kondisi kesehatan yang lazim digunakan dipuskesmas.

Jenis pelayanan kesehatan yang dapat diberikan kepada lansia di posyandu adalah sebagai berikut: Pemeriksaan aktivitas kegiatan sehari-hari (Activity of daily living), Pemeriksaan status mental, Pemeriksaan status gizi melalui penimbangan berat badan dan pengukuran tinggi badan dan dicatat pada grafik indeks massa tubuh (IMT), pengukuran pengukuran tekanan darah denganmenggunakan tensimeter dan steteskop serta perhitungan denyut nadi, pemeriksaan hemoglobin menggunakan talquist, sahli

atau cuprisulfat, Pemeriksaan adanya gula dalam air seni sebagai deteksi awal adanya penyakit gula (diabetes mellitus), pemeriksaan adanya zat putih telur (protein)dalam air seni sebagai deteksi awal adanya penyakit ginjal, rujukan ke puskesmas bilamana ada keluarga dan atau ditemukan kelainan pada pemeriksaan butir 1 sampai 7, penyuluhan bias dilakukan didalam maupun diluar kelompok dalam rangka kunjungan rumah dan konseling kesehatan, pemberikan makanan tambahan (PMT), kegiatan olahraga seperti senam lansia, gerak jalan, program kunjungan lansia ini minimal dapat dilakukan 1 (satu) bulan sekali atau sesuai dengan program pelayanan kesehatan puskesmas setempat (Ismawati, 2010).

2.4.5. Mekanisme pelayanan posyandu lansia

Mekanisme pelayanan posyandu lansia tentu saja berbeda dengan posyandu balita pada umumnya mekanisme pelayanan ini tergantung pada mekanisme dan kebijakan pelayanan kesehatan di suatu wilayah penyelenggara ada yang menyelenggarakan posyandu lansia ini dengan system 5 meja seperti posyandu balita, ada pula yang hanya 3 meja yaitu :

1. Meja pertama : pendaftaran lansia, pengukuran dan penimbangan berat badan dan atau tinggi badan

2. Meja kedua : melakukan berat badan, tinggi badan dan index massa tubuh (IMT) ; juga pelayanan kesehatan seperti pengobatan sederhana dan rujukan kasus

3. Meja ketiga : melakukan kegiatan konseling atau penyuluhan, dapat juga dilakukan pelayanan pojok gizi (Ismawati, 2010)

2.4.6. Penyelenggaraan Posyandu Lansia

Untuk memberikan pelayanan kesehatan yang prima terhadap lansia, mekanisme penyelenggaraan kegiatan yang sebaiknya digunakan adalah sistem 5 tahapan (5 meja) sebagai berikut : Tahap pertama yaitu pendaftaran anggota posyandu lansia sebelum pelaksanaan pelayanan. Tahap kedua yaitu pencatatan kegiatan sehari-hari yang dilakukan lansia serta penimbangan berat badan dan pengukuran tinggi badan. Tahap ketiga yaitu pengukuran tekanan darah, pemeriksaan kesehatan dan pemeriksaan status mental. Tahap keempat yaitu pemeriksaan air seni dan kadar darah (laboratorium sederhana). Tahap kelima yaitu pemberian penyuluhan dan konseling (Depkes RI, 2003).

a. Waktu Penyelengaraan

Penyelenggaraan posyandu lansia pada hakikatnya dilaksanakan dalam 1 (satu) bulan kegiatan, baik pada hari buka posyandu maupun di luar hari buka posyandu sekurang-kurangnya satu hari dalam sebulan. Hari dan waktu yang dipilih, sesuai dengan hasil kesepakatan. Apabila diperlukan, hari buka posyandu dapat lebih dari satu kali dalam sebulan (Depkes Provinsi Sumatera Utara,2007).

b. Tempat Penyelengaraan

Tempat penyelengaran kegiatan posyandu lansia sebaiknya berada pada lokasi yang mudah dijangkau oleh masyarakat. Tempat penyelengaraan tersebut dapat di salah satu rumah warga, halaman rumah, balai desa/kelurahan, balai RW/RT/dusun, salah satu kios di pasar, salah satu ruangan perkantoran atau tempat khusus yang

dibangun secara swadaya oleh masyarakat yang dapat disebut dengan nama “Wisma Posyandu” atau sebutan lainnya (Depkes Provinsi Sumatera Utara,2007).

2.4.7. Sarana dan Prasarana

Untuk kelancaran pelaksanaan kegiatan posyandu lansia, dibutuhkan sarana dan prasarana penunjang antara lain :

a. Tempat kegiatan (gedung, ruangan atau tempat terbuka) b. Meja dan kursi

c. Alat tulis

d. Buku pencatat kegiatan (buku register bantu)

e. Kit lansia, yang berisi : timbangan dewasa, meteran pengukur tinggi badan, stetoskop, tensi meter, peralatan laboratorium sederhana, thermometer.

f. KMS (kartu menuju sehat) lansia.

g. Buku Pedoman Pemeliharaan Kesehatan (BPPK) lansia (Depkes RI, 2003 ). 2.4.8. Peran serta lansia

Para lansia diharapkan dapat bersama-sama mewujudkan kesehatan dengan cara: berperan akti dalam kegiatan penyuluhan, olah raga secara teratur sesuai kemampuan, mejalani pemeriksaan kesehatan secara berkala, menjalani pengobatan, meningkatkan upaya kemandirian dan pemenuhan kebutuhan pribadi ( Ismawati, 2010).

Kerangka konseptual penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi Pengetahuan keluarga tentang pentingnya Posyandu Lansia di wilayah kerja puskesmas padang sibusuk kecamatan kupitan. Tujuan dari posyandu lansia yaitu meningkatkan derajat kesehatan lansia, meningkatkan mutu pelayanan kesehatan lansia di masyarakat, meningkatkan komunikasi antara masyarakat lansia. Jika tujuan dari posyandu lansia tersebut dapat dirasakan oleh lansia maka kehidupan lansia yang akan datang akan berdampak positif terhadap lansia tersebut.

Skema 3.1 Kerangka penelitian pengetahuan keluarga tentang posyandu lansia di wilayah kerja puskesmas padang sibusuk kecamatan kupitan.

Dokumen terkait