• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II : PENGATURAN RESTRUKTURISASI DALAM HUKUM

A. Pengertian PT Terbuka

Bahwa dalam rangka lebih meningkatkan pembangunan perekonomian nasional dan sekaligus memberikan landasan yang kokoh bagi dunia usaha dalam menghadapi perkembangan perekonomian dunia dan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi di era globalisasi pada masa mendatang, perlu di dukung oleh suatu undang-undang yang mengatur tentang perseroan terbatas yang dapat menjamin terselenggaranya iklim dunia usaha yang kondusif.

Perseroan terbatas sebagai salah satu pilar pembangunan perekonomian nasional perlu diberikan landasan hukum untuk lebih memacu pembangunan nasional yang disusun sebagai usaha bersama berdasar atas asas kekeluargaan. Oleh karena itu pemerintah membentuk suatu peraturan yang mengatur tentang perseroan terbatas yang dapat memajukan perekonomian nasional dan dapat bersaing ditingkat internasional dalam era globalisasi.

Perseroan Terbatas adalah salah satu bentuk dari perusahaan.97 Bentuk badan usaha98 perseroan terbatas ini di atur di dalam UU Nomor 40 Tahun 2007

97

UU Nomor 8 Tahun 1997 tentang Dokumen Perusahaan mengartikan perusahaan sebagai setiap bentuk usaha yang melakukan kegiatan secara tetap dan terus-menerus dengan tujuan

tentang Perseroan Terbatas.

Perseroan Terbatas atau disingkat PT, yang selanjutnya disebut dengan perseroan, adalah badan hukum yang didirikan berdasarkan perjanjian, melakukan kegiatan usaha dengan modal dasar yang seluruhnya terbagi dalam saham, dan memenuhi persyaratan yang ditetapkan dalam Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007 serta peraturan pelaksanaannya.99 Dari pengertian tersebut terlihat bahwa perseroan terbatas didirikan berdasarkan perjanjian oleh para pendiri yang masing- masingnya memberikan saham (andil atau sero) untuk menjadi modal usaha perseroan, dan perseroan tersebut merupakan badan hukum yang memisahkan harta kekayaan perseroan dari harta kekayaan para persero (pemegang saham).

Pengertian perseroan tersebut diatas adalah pengertian perseroan terbatas tertutup. Setiap perseroan pada mulanya didirikan sebagai perseroan terbatas tertutup, dan kemudian akan menjadi perseroan terbatas terbuka setelah memenuhi syarat- syarat yang ditentukan didalam peraturan perundang-undangan. Oleh karena itu, pengertian perseroan terbatas terbuka (disingkat PT. Tbk), atau sering disingkat dengan Perseroan Terbuka, adalah perseroan yang modal dan jumlah pemegang sahamnya memenuhi kriteria tertentu, atau perseroan yang melakukan penawaran

memperoleh keuntungan atau laba, baik yang di selenggarakan oleh perorangan maupun badan usaha yang berbentuk badan hukum atau bukan badan hukum, yang di dirikan dan berkedudukan dalam wilayah Negara Republik Indonesia.

98

Badan usaha dapat dibagi dalam beberapa bentuk, yakni Perseroan Terbatas atau PT, Koperasi, Maatschap atau Persekutuan, Firma (Vennootschap Onder Firma atau VOF) yang sering disingkat Fa, dan Commanditaire Vennootschap (CV) yang sering diartikan dengan Persekutuan Komanditer. Lihat I.G Rai Widjaja, Hukum Perseroan Terbatas, Khusus Pemahaman Atas Undang-

Undang Nomor 1 Tahun 1995, (Jakarta; Kesaint Blanc, 2002), hal. 1.

99

umum sesuai dengan peraturan perundang-undangan di bidang Pasar Modal (Undang- Undang Nomor 8 Tahun 1995).100

Bahwa pada tanggal 16 Agustus 2007 Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1995 tentang Perseroan Terbatas telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007. Perubahan undang-undang ini dirasakan sangat perlu, mengingat Undang- Undang Nomor 1 tahun 1995 dipandang sudah tidak sesuai lagi dengan perkembangan hukum dan kebutuhan masyarkat sehingga perlu diganti dengan undang-undang yang baru

Menurut Pasal 1 angka 1 Undang-Undang nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas, yang dimaksud dengan perseroan terbatas yang selanjutnya disebut perseroan adalah badan hukum yang merupakan persekutuan modal didirikan berdasarkan perjanjian, melakukan kegiatan usaha dengan modal dasar yang seluruhnya terbagi dalam saham dan memenuhi persyaratan yang ditetapkan dalam undang-undang ini serta peraturan pelaksanaannya.

Sedangkan menurut angka 7 yang dimaksud dengan Perseroan Terbuka adalah perseroan publik atau perseroan yang melakukan penawaran umum saham, sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan dibidang pasar modal. Yang dimaksud dengan perseroan publik adalah perseroan yang memenuhi kriteria jumlah pemegang saham dan modal disetor sesuai dengan ketentuan peraturan perundang- undangan di bidang pasar modal (angka 8).

100

Sebagaimana PT. Tertutup, PT. Terbuka juga memiliki tanggung jawab terbatas sesuai dengan bentuknya sebagai badan hukum. Perseroan sebagai badan hukum berarti bahwa perseroan merupakan badan atau organisasi yang oleh hukum diperlakukan sebagai subjek hukum, yaitu pemegang hak dan kewajiban.101 Tanggung jawab terbatas PT. Terbuka mengandung konsekuensi bahwa tanggung jawab perseroan dibatasi hanya sampai kepada jumlah saham perseroan, yang berarti :

a. Pemegang saham perseroan tidak bertanggung jawab secara pribadi atas perikatan yang dibuat atas nama perseroan.

b. Pemegang saham perseroan tidak bertanggung jawab atas kerugian perseroan melebihi nilai saham yang telah diambilnya, dan tidak meliputi harta kekayaan pribadinya.

Tanggung jawab terbatas pemegang saham ini bisa dihapus (tidak berlaku) disebabkan “hal-hal tertentu” , disamping dikarenakan apabila terbukti bahwa terjadi pembauran harta kekayaan pribadi pemegang saham dan harta kekayaan perseroan, juga di akibatkan oleh :

a. Persyaratan perseroan sebagai badan hukum belum atau tidak terpenuhi

b. Pemegang saham yang bersangkutan, baik langsung maupun tidak langsung, dengan itikad buruk memanfaatkan perseroan untuk kepentingan pribadi.

101

c. Pemegang saham yang bersangkutan terlibat dalam perbuatan melawan hukum yang dilakukan oleh perseroan, atau;

d. Pemegang saham yang bersangkutan, baik langsung maupun tidak langsung, secara melawan hukum menggunakan harta kekayaan perseroan yang mengakibatkan kekayaan perseroan menjadi tidak cukup untuk melunasi utang perseroan.102

Perseroan dalam menyelenggarakan usahanya memerlukan organ perseroan yang terdiri dari Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS), Direksi dan Komisaris. Organ-organ perseroan tersebut dijabat oleh orang-orang yang memiliki kehendak menjalankan, mengelola dan mengurus perseroan sesuai dengan maksud dan tujuan pendirian perseroan. Ketiga organ tersebut bersifat organisa, artinya ketiganya harus senantiasa ada dalam setiap perseroan, baik lingkungan jabatannya (ambtensfeer) maupun pejabatnya (ambtsdrager).103

Direksi adalah organ perseroan yang bertanggung jawab penuh atas pengurusan perseroan untuk kepentingan dan tujuan perseroan.104 Setiap anggota direksi wajib dengan itikad baik dan penuh tanggung jawab menjalankan tugas untuk kepentingan dan usaha perseroan.105 Jadi pada hakekatnya pengelolaan PT merupakan tugas dari semua anggota direksi tanpa kecuali (collegiale bestuursverant

102

I.G. Rai Widjaja, Op. Cit., hal. 4.

103

Bismar Nasution, Op. Cit., hal. 7.

104

Pasal 79 ayat (1) UU No. 1 Tahun 1995 .

105

woordelijkheid).106 Direksi perseroan dalam menjalankan tugasnya mengelola PT harus senantiasa :

1. Bertindak dengan itikad baik

2. Senantiasa memperhatikan kepentingan perseroan dan bukan kepentingan dari pemegang saham semata-mata.

3. Kepengurusan perseroan harus dilakukan dengan baik sesuai tugas dan kewenangan yang diberikan kepadanya dengan tingkat kecermatan yang wajar.

4. Tidak diperkenankan melakukan tindakan yang dapat menyebabkan benturan kepentingan (conflict of interest) antara kepentingan perseroan dengan kepentingan direksi.107