• Tidak ada hasil yang ditemukan

Dividend Payout Ratio

H. Pengertian Return Saham

Return atau tingkat keuntungan merupakan persentase dari kekayaan pemegang saham untuk sesuatu jangka waktu. Peningkatan dalam rupiah adalah

sama dengan deviden tunai yang diterima dalam satu jangka waktu ditambah dengan perubahan dalam nilai saham yang berlaku dalam jangka waktu tersebut. (Ahmad Rodoni dan Othman Yong, 2002;1).

Tingkat keuntungan (return) adalah konsep penting dalam setiap keputusan investasi karena merupakan tolak ukur investasi. Suatu investasi dinyatakan berhasil apabila kekayaan investor itu meningkat, sebaliknya investasi itu rugi apabila kekayaan investor itu menurun. Tingkat keuntungan suatu saham adalah seluruh pendapatan bersih yang diterima pemegang saham pada suatu akhir periode tertentu. Yaitu deviden ditambah dengan capital gain atau capital loss dibagi dengan saham awal periode.

Saham menurut Dahlan Siamat adalah suatu bukti kepemilikan gabungan suatu modal pada suatu perseroan terbatas.

Vonny Dwiyanti, saham adalah surat berharga yang menunjukkan adanya kepemilikan seseorang atau badan hukum terhadap perusahaan penerbit saham. Para pemegang saham perusahaan berhak untuk memilih direksi perusahaan yang umum berlaku adalah one share one vote artinya satu saham satu suara, pemegang saham biasanya memberikan suara pada RUPS.

Secara umum hak pemegang saham biasa adalah sebagai berikut; a. Berhak atas pendapatan perusahaan

b. Berhak atas harta perusahaan

c. Berhak mengeluarkan suara (UU PT Pasar Modal 45,46) d. Tanggung jawab terbatas (UU perseroan Terbatas pasal 3) e. Hak memesan efek terlebih dahulu.

Ada beberapa faktor yang harus disadari oleh setiap investor. Faktor tersebutlah yang menjadu salah satu daya yang memicu berfluktuasi harga saham. Menurut Ali Arifin (2002,117) faktor yang dapat mempengaruhi harga saham adalah sebagai berikut;

a. Kondisi Fundamental

b. Hukum permintaan dan penawaran c. Tingkat suku bunga

d. Valuta asing

e. Dana asing di Bursa f. IHSG

Keuntungan (return) yang akan diperoleh para investor dari investasi saham di pasar modal dapat berupa:

a. Capital gain, yaitu keuntungan dari hasil jual beli saham berupa kelebihan nilai jual dari nilai beli saham

b. Deviden, yaitu keuntungan perusahaan yang dibagikan kepada pemegang saham.

Biasanya tidak seluruh keuntungan perusahaan dibagikan kepada pemegang saham, tetapi ada bagian yang diinvestasikan kembali. Besarnya deviden yang dibagikan ditentukan dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) perusahaan tersebut.

Dari pengertian diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa tingkat pengembalian keuntungan yang berasal dari investasi selama beberapa periode

adalah perubahan harga pasar ditambah dengan kas yang diterima karena hak kepemilikan, dibagi dengan harga pasar awal investasi.

Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Return Saham

Perkembangan saham yang semakin meningkat, maka semakin banyak investor yang ingin menginvestasikan dananya di pasar modal. Sebagai seorang Investor dalam menginvestasikan saham harus dapat mengetahui faktor-faktor apa saja yang dapat mempengaruhi return saham. Banyak faktor yang mempengaruhi return saham. Bagi seorang pemodal informasi mengenai naik turunya harga saham sangat dibutuhkan, karena seorang pemodal dapat mengetahui bagaimana menghitung tingkat keuntungan (return) yang akan diterima. Seorang pemodal juga harus mengetahui seberapa besar atau resiko yang akan muncul ketika akan melakukan investasi. Resiko dan return saham dapat diukur dengan metode CAPM dan SIM. Tetapi dalam menghitung return dan resiko harus memiliki informasi yang cukup akurat dan cepat, sehingga dapat mengambil suatu keputusan yang tepat untuk menentukan investasi.

Menurut Maorish Kandel dalam teorinya menyatakan bahwa harga saham bersifat uncretable (tidak dapat di prediksi) atau biasa disebut random walk (acak/tidak beraturan), maka harga saham hanya dapat diperkirakan saja berdasarkan berdasarkan harga saham masa lalu, dan hanya dapat dilihat berdasarkan naik turunya harga saham berdasarkan kekuatanya. Dan dapat dihitung dengan menggunakan metode regresi linier sederhana yang dapat menghitung saham di masa lalu. Return saham tidak hanya dipengaruhi oleh

tingkat resiko ( ) tetapi terdapat beberapa faktor lain yang dapat mempengaruhi dan menjadi acuan dalam penentuan return suatu perusahaan.

Penelitian Terdahulu

Menurut Fama dan French, 2001 menyatakan bahwa perusahaan besar menyukai untuk membayar dividen, sehingga perusahaan yang memiliki asset yang besar akan lebih mampu untuk memperbesar payout ratio mereka.

Penelitian lain dilakukan oleh Aivazian et.al, 2003 menemukan hasil yang mixed berkenaan dengan hubungan antara firm size dan kebijakan dividen untuk beberapa pasar modal yang berkembang.

Penelitian lain dilakukan oleh Hartono,2000 dan Wuryatiningsih, 2002 menemukan bahwa perusahaan besar cenderung memiliki dividend payout yang lebih tinggi. Dibandingkan dengan perusahaan kecil, perusahaan besar memiliki akses kepada pasar modal sehingga tidak tergantung pada dana internal perusahaan. Sehingga dividend payout ratio memiliki hubungan yang positif dengan ukuran perusahaan (firm size).

Penelitian lain dilakukan oleh Fama dan French,2001 melaporkan bahwa kecenderungan untuk membayar dividen berhubungan dengan secara positif terhadap ukuran (size) dan keuntungan perusahaan, dan berhubungan secara negative terhadap kesempatan pertumbuhan perusahaan. Pembatasan untuk karakteristik tersebut, Fama dan French melaporkan bahwa proporsi pembayaran dividen dalam perusahaan Go Public Amerika, non keuangan, non utilitas telah menurun secara substansial pada dua decade terakhir.

Penelitian lain dilakukan oleh Bandi dan Hartono,2000:205, Perubahan harga merefleksikan perubahan kepercayaan rata-rata pasar secara agregat, sebaliknya volume perdagangan harga saham merupakan jumlah tindakan atau perdagangan investor individual. Reaksi harga atas informasi publik merefleksikan revisi kepercayaan dalam pasar agregat yang merupakan akibat dari adanya informasi tersebut.

Menurut Bandi dan Jogianto,2000:205 mengamati makin besar ukuran perusahaan dalam kondisi “economic of scale” akan lebih efisien dalam menjalankan operasinya. Ukuran perusahaan dapat dilihat dari besarnya total aktiva. Salah satu cara untuk memperbesar ukuran perusahaan adalah melalui pemanfaatan hutang disamping akuitas.

Menurut Chang dan Rhee,2000 Deviden merupakan sebagian dari laba bersih yang diperoleh perusahaan, oleh karenanya deviden akan dibagikan jika perusahaan memperoleh keuntungan. Oleh karena deviden diambil dari keuntungan bersih yang diperoleh perusahaan, maka keuntungan tersebut akan mempengaruhi besarnya deviden payout ratio.

Penelitian tentang Price Earning Ratio pertama kali dipopulerkan oleh Volkert S. Whitbeck dan Manown Kisor Jr,2002 dengan menggunakan variable eksplantori yaitu Pertumbuhan laba, Dividen Payout Ratio, dan standar deviasi pertumbuhan laba terhadap Price Earning Ratio. Faktor pertumbuhan laba dan Dividen Payout Ratio mempunyai hubungan Positif terhadap Price Earning Ratio, sedangkan faktor standar deviasi pertumbuhan laba mempunyai hubungan yang negative terhadap Price Earning Ratio.

Menurut Jones,2000 menyatakan Price Earning Ratio sebagai salah satu aspek keuangan yang penting bagi manajer dan para analis. Menurutnya, Model Price Earning Ratio konsisten dengan nilai sekarang karena mempertimbangkan nilai intrinsik suatu saham atau bursa saham agregat dan menggambarkan seberapa besar para investor bersedia dibayar untuk setiap keuntungan yang diperoleh perusahaan.

Penelitian tentang Price Earning Ratio sebelumnya dilakukan oleh beberapa peneliti antara lain Rosemarie S.N, 2003 tentang analisis faktor-faktor yang mempengaruhi Price Earning Ratio emiten di Bursa Efek Indonesia. Hasil dari penelitian tanpa pengelompokkan menunjukkan bahwa secara serempak faktor-faktor Fundamental seperti Fixed Asset, Dividen Payout Ratio, Total Asset, Firm Size, berpengaruh signifikan terhadap Price Earning ratio dan pengujian secara sendiri-sendiri faktor-faktor Fundamental yang berpengaruh terhadap Price Earning Ratio adalah Dividen Payout ratio dan Earning growth.

Menurut Mohammad Usman 2001;83 dalam penelitiannya mengenai pengaruh dividend payout ratio, return on equity, dan earning growth terhadap price earning ratio, menghasilkan pengujian secara serempak ke tiga variabel yaitu; dividend payout ratio, return on equity, dan earning growth berpengaruh signifikan terhadap price earning ratio dan pengujian secara sendiri-sendiri ketiga variable tersebut juga berpengaruh signifikan terhadap price earning ratio, namun variabel yang paling dominan mempengaruhi Price Earning Ratio adalah Return On Equity.

Dengan pertimbangan berdasarkan teori dan penelitian terdahulu maka peneliti mencoba menganalisa kembali dengan variabel bebas yang sama, tetapi dengan tambahan satu variabel bebas yaitu debt to equity ratio. Dalam sumber yang peneliti baca, debt to equity ratio adalah salah satu variabel yang mempengaruhi return. Dengan pertimbangan itu maka peneliti mencoba menganalisa kembali dan akan menganalisa sesuai tahun penelitian selama lima tahun dengan sektor yang berbeda dari penelitian sebelumnya. Mudah-mudahan dengan penelitian yang akan diteliti akan menghasilkan hasil yang yang sesuai demgan teori dan dapat bermanfaat bagi para investor dalam menganalisa keadaan return saham dengan tujuan menghasilkan keuntungan yang lebih baik lagi.

Kerangka Pemikiran

Kerangka Pemikiran

Hipotesis Penelitian

Uji Asumsi Klasik Uji Normalitas Uji Multikolonieritas

Uji Autokolerasi Uji Heterokedastitas Uji Model Regesi

DPR, Volume Perdagangan, Ukuran Perusahaan, DER,PER

Bursa Efek Indonesia Return Saham

Uji T

Uji F Uji R2

1. H0 : b1, b2, b3, b4, b5 = 0 Deviden Payout Ratio, Volume Perdagangan Saham, Ukuran Perusahaan (firm size), Debt To Equity Ratio, Price Earning Ratio tidak berpengaruh secara signifikan simultan terhadap Return Saham.

H1 : b1, b2, b3, b4, b5, 0 Deviden Payout Ratio, Volume Perdagangan Saham, Ukuran Perusahaan (Firm Size), Debt To Equity, Price Earning Ratio berpengaruh secara signifikan simultan terhadap Return Saham.

2. H0 : b1, b2, b3, b4, b5 = 0 Deviden Payout Ratio, Volume Perdagangan Saham, Ukuran Perusahaan (firm size), Debt To Equity Ratio, Price Earning Ratio tidak berpengaruh secara parsial terhadap Return Saham.

H1 : b1, b2, b3, b4, b5, 0 Deviden Payout Ratio, Volume Perdagangan Saham, Ukuran Perusahaan (Firm Size), Debt To Equity, Price Earning Ratio berpengaruh secara parsial terhadap Return Saham.

BAB III

Dokumen terkait