BAB II : PERALIHAN HAK ATAS SAHAM PADA PERSEROAN
C. Kedudukan Saham sebagai Benda Bergerak
1. Pengertian Saham
Saham merupakan wujud kongkrit modal perseroan sebagaimana dikatakan dalam pasal 24 ayat 1 (satu) Undang-undang Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas, bahwa modal perseroan terdiri atas seluruh nilai nominal saham. Saham ini berbeda beda menurut jenis perseroan, dapat dikeluarkan dalam macam, jenis dan bentuk yang beragam, asal saja saham-saham ini dikeluarkan dalam nilai nominal mata uang Indonesia. Undang-undang Perseroan Terbatas tidak mengakui saham-saham yang dikeluarkan tanpa nominal.27
Surat-surat berharga yang diperdagangkan di pasar modal sering disebut efek atau sekuritas, salah satunya yaitu saham28
27
Ahmad Yani dan Gunawan Widjaya, Ibid, Hal 55
. Seperti yang disebutkan dalam Pasal 60 ayat 1 Undang-undang Nomor 40 tahun 2007 Tentang Perseroan Terbatas : “Saham merupakan benda bergerak dan memberikan hak sesuai dengan pasal 52 kepada pemiliknya”.
28
Abdul Muis, Hukum Persekutuan dan Perseroan, (Fakultas Hukum USU: Medan), 2006, Hal 118
Adapun hak yang dijelaskan pada Pasal 52 Undang-undang Nomor 40 Tahun 2007 Tentang Perseroan Terbatas merupakan hak menghadiri dan mengeluarkan suara dalam RUPS, lalu menerima pembayaran dividen dan sisa kekayaan hasil likuidasi serta hak untuk menjalankan hak lainnya berdasarkan undang- undang ini.29
Saham dapat didefinisikan tanda penyertaan atau kepemilikan seseorang atau badan dalam suatu perusahaan atau perseroan terbatas. Wujud saham adalah selembar kertas yang menerangkan bahwa pemilik kertas tersebut adalah pemilik perusahaan yang menerbitkan surat berharga tersebut. Porsi kepemilikan ditentukan oleh seberapa besar penyertaan yang ditanamkan di perusahaan tersebut.30
Dalam bentuk perwujudan nya saham merupakan tanda kepemilikan seseorang atau badan terhadap suatu perusahaan. Pengertian saham ini artinya adalah surat berharga yang dikeluarkan oleh sebuah perusahaan yang berbentuk
Dapat juga dikatakan sebagai nilai atau pembukuan, saham sebagai bagian dalam instrumen finansial yang mengacu pada bagian kepemilikan sebuah perusahaan. Dengan menerbitkan saham, memungkunkan perusahaan-perusahaan yang membutuhkan pendanaan jangka panjang untuk menjual kepentingan dalam bisnis saham sebagai efek khusus dengan imbalan dalam bentuk uang tunai. Ini merupakan metode utama untuk meningkatkan modal bisnis selain menerbitkan obligasi.
29
Ahmad Yani dan Gunawan Widjaya, Ibid, Hal 69
30
Perseroan Terbatas (PT) atau yang biasa disebut dengan emiten. Saham menyatakan bahwa pemilik saham tersebut adalah juga pemilik sebahagian dari perusahaan itu. Dengan demikian bila seorang investor membeli saham, maka ia pun menjadi pemilik atau pemegang saham perusahaan.31
Kalau kita telusuri makna kata saham kita akan menemukan bahwa yang dimaksud dengan saham adalah suatu tanda penyertaan atau pemilikan seseorang atau badan hukum dalam suatu perusahaan atau beberapa perusahaan. Wujud saham adalah selembar kertas yang menerangkan bahwa pemegang atau pemilik kertas tersebut adalah salah satu pemilik perusahaan yang menerbitkan saham. Kalau seseorang memiliki 1% dari seluruh saham yang dikeluarkan oleh suatu perusahaan berarti kepemilikannya juga sebesar 1%. Kepemilikan tersebut meliputi hak klaim atas aktiva dan penghasilan dari operasional perusahaan, dengan demikian pendapatan yang akan diperoleh (return) dari dividen berdasarkan porsi saham yang dikuasainya. Para pemilik modal membeli saham Bentuk wujud dari saham adalah selembar kertas yang menerangkan bahwa pemilik kertas itu adalah pemilik perusahaan yang menerbitkan kertas tersebut. Jadi bisa kita interpretasikan kedalam contoh seperti kita menabung di bank, setiap kali kita menabung maka kita wajib mendapatkan slip atau bukti tertulis yang menjelaskan bahwa kita telah melakukan pembayaran atau setoran sejumlah uang. Namun bedanya dalam investasi saham, yang kita terima bukan slip setoran melainkan lembaran saham yang sah dikeluarkan oleh perusahaan.
31
suatu perusahaan dapat berarti pula mereka membeli prospek perusahaan. Jika prospek perusahaan membaik harga saham tersebut akan meningkat, karena diperkirakan akan menghasilkan keuntungan yang layak begitu pula sebaliknya. Dengan demikian membeli saham bukanlah semata memiliki benda atau barang yang menjadi alat operasional perusahaan semata, namun juga memiliki manfaat yang lebih besar, yakni prospek perusahaan. Dengan demikian harga saham dapat sewaktu-waktu berubah naik atau turun tergantung pada perubahan 'harapan' terhadap perusahaan terkait, dengan adanya fluktuasi harga saham pemilik modal dimungkinkan memperoleh pendapatan dari hasil dari selisih harga pembelian dan penjualan. Perusahan menerbitkan saham dengan tujuan pemenuhan modal dasar dalam rangka pendirian perusahaan atau meningkatkan modal dasar yang telah dimiliki, sehingga dana yang ditanamkan dalam saham tidak dapat ditarik kembali karena terkait dengan keabsahan pendirian perusahaan yang telah tercantum dalam Anggaran Dasar perusahaan, sehingga penarikan dana penyertaan oleh tidak dapat dilakukan secara langsung dari perusahaan.32
Pada saham tersebut mempunyai nilai keuangan tertentu, nilai saham dibedakan menjadi tiga jenis33
a. Nilai Nominal (Nilai Pari / par value) :
Merupakan nilai yang tercantum atau tertulis dalam lembar kertas saham yang bersangkutan, saham yang diterbitkan harus memiliki
32
Darmadji dan Fahkruddin, Ibid, Hal 6-7
33
nilai nominal dan untuk satu jenis saham yang sama pada suatu perusahaan harus memiliki satu jenis nilai nominal.
b. Nilai Dasar
Merupakan harga dasar saham yang ditentukan pada saat pertama kali penawaran atau penerbitan, harga dasar ini akan berubah sejalan dengan berbagai tindakan perusahaan (corporate action) yang berhubungan dengan saham, misalnya bila perusahaan mengeluarkan saham baru (right issue), pemecahan nilai saham (stock split), atau penerbitan warrant.
c. Nilai Pasar
Merupakan harga saham pada pasar yang sedang berlangsung hingga ditutupnya sesi perdagangan, jika sesi perdagangan ditutup maka harga saham tersebut adalah harga penutupan.
Selain jenis nilai di atas, ada juga yang membagi nilai saham atas tiga jenis, yaitu : a. Nilai Nominal, yaitu nilai yang tercantum dalam saham tersebut. b. Nilai Efektif, yaitu nilai yang tercantum pada kurs resmi jika
saham tersebut diperdagangkan di bursa.
c. Nilai instrinsik, yaitu nilai saham pada saat dilikuidasi. Nilai-nilai inilah yang akan menjadi dasar perhitungan dalam menganalisa saham apakah sudah layak atau belum dalam transaksi
di bursa, atau lazim disebut mispriced yakni penilaian yang terlalu tinggi (over valued) atau terlalu rendah (under valued).34