• Tidak ada hasil yang ditemukan

H. Pengertian Bauran Pemasaran (Marketing Mix)

I. Pengertian Strategi Pemasaran

Strategi pemasaran dari setiap perusahaan merupakan

suatu rencana keseluruhan untuk mencapai tujuan. Strategi

pemasaran merincikan pasar target dan bauran pemasaran (marketing

mix) yang berkaitan.

Menurut Jerome McCarthy dan William D. Perreault

(1993:32) menyatakan, bahwa strategi pemasaran adalah gambar

besar yang memperlihatkan hal-hal yang akan dilakukan perusahaan

dalam pasar tertentu. Ada dua bagian yang diperlukan, yaitu :

a. Pasar Target, yaitu sekelompok konsumen yang agak homogen

(serupa) yang akan dihimbau perusahaan.

b. Bauran Pemasaran, yaitu sejumlah variabel yang dapat

dikendalikan yang digabungkan perusahaan untuk memenuhi

36

Pada tahap ini, seorang manajer mulai memaparkan secara garis

besar strategi pemasaran yang akan digunakannya sepanjang periode

yang akan datang.

Menurut Kotler (1994:401), strategi pemasaran adalah

pendekatan pokok yang akan digunakan oleh unit bisnis dalam

mencapai sasaran yang telah ditetapkan lebih dulu. Didalamnya

tercantum keputusan-keputusan pokok mengenai target pasar,

penempatan produk di pasar, bauran pemasaran dan tingkat biaya

pemasaran yang diperlukan.

Menurut Swasta dan Irawan (1990:75), ada 5 konsep yang

mendasari suatu strategi pemasaran yaitu :

a. Segmentasi Pasar

Segmentasi pasar adalah kegiatan membagi-bagi pasar

yang bersifat heterogen dari suatu produk ke dalam satuan-satuan

pasar (segmen pasar) yang bersifat homogen. Segmentasi pasar

merupakan dasar untuk mengetahui bahwa setiap pasar itu terdiri

atas beberapa segmen yang berbeda-beda. Dalam setiap segmen

terdapat pembeli-pembeli yang mempunyai :  Kebutuhan yang berbeda-beda.

 Pola pembelian yang berbeda-beda.

 Tanggapan yang berbeda-beda terhadap berbagai macam penawaran.

37

Adapun faktor-faktor yang harus dipertimbangkan untuk

menunjang usaha segmentasi secara efektif, yaitu :  Measurability

Yaitu tingkat informasi yang ada mengenai sifat-sifat

pembeli, sejauh mana sifat-sifat tersebut dapat diukur.  Accessibility

Yaitu tingkat dimana perusahaan secara efektif memusatkan

usaha pemasarannya pada segmen yang telah dipilh. Misalkan

kegiatan periklanannya, belum tentu sama antara segmen yang

lama dengan segmen yang baru.  Substantiality

Yaitu suatu tingkat di mana segmen itu adalah luas dan

cukup menguntungkan untuk melakukan kegiatan pemasaran

tersendiri.

Swasta dan Irawan (1990:89).

b. Penentuan Posisi Pasar

Konsep yang kedua sebagai dasar dari strategi pemasaran

adalah penentuan posisi pasar (market positioning). Di sini

perusahaan berusaha memilih pola konsentrasi pasar khusus yang

dapat memberikan kesempatan maksimum untuk mencapai tujuan

38

Dalam menentukan posisi pasar ini terdapat dua macam

strategi, yakni :

 Konsentrasi segmen tunggal

Konsentrasi segmen tunggal ini merupakan strategi yang dapat

ditempuh perusahaan bilamana ingin mempunyai posisi yang

kuat pada satu segmen saja.  Konsentrasi segmen ganda

Merupakan strategi dimana perusahaan menginginkan posisi

yang kuat dalam beberapa segmen. Hal ini didasarkan pada

suatu keadaan bahwa kekuatan dalam satu segmen akan

memberikan keuntungan pada segmen lainnya.

Swasta dan Irawan (1990:76).

c. Strategi Memasuki Pasar

Konsep ketiga yang mendasari strategi pemasaran adalah

menentukan bagaimana memasuki segmen pasar yang dituju.

Perusahaan dapat menempuh beberapa cara untuk memasuki

segmen pasar yang dituju, yaitu dengan :  Membeli perusahaan lain.

 Berkembang sendiri.

 Mengadakan kerjasama dengan perusahaan lain. Swasta dan Irawan (1990:77).

39

d. Strategi Bauran Pemasaran (Marketing Mix)

Bauran pemasaran adalah istilah yang dipakai untuk

menjelaskan kombinasi empat unsur pembentuk inti sistem

pemasaran sebuah organisasi. Keempat unsur tersebut adalah

penawaran produk, struktur harga, kegiatan promosi, dan sistem

distribusi.

William J.Stanton Y.Lamarto (1994:45).

e. Strategi Penentuan Waktu

Konsep kelima dari strategi pemasaran adalah Strategi

Penentuan Waktu (timing). Apabila perusahaan telah menemukan

kesempatan yang baik kemudian menetapkan tujuan dan

mengembangkan suatu strategi pemasaran, ini tidak berarti bahwa

perusahaan tersebut dapat segera beroprasi. Perusahaan dapat

mengalami kegagalan dalam mencapai tujuan apabila bergerak

terlalu cepat atau terlalu lambat. Oleh karena itu masalah

penentuan waktu yang tepat sangat penting bagi perusahaan untuk

melaksanakan program pemasarannya.

40 J. Konsep Pemasaran

Menurut Swasta dan Irawan (1990:10), konsep pemasaran

adalah sebuah filsafah bisnis yang menyatakan bahwa pemuasan

kebutuhan konsumen merupakan syarat ekonomi dan sosial bagi

kelangsungan hidup perusahaan.

Menurut William J.Stanton Y.Lamarto (1994:13), konsep

pemasaran adalah sebuah filsafah bisnis yang mengatakan bahwa

kepuasan keinginan dari konsumen adalah dasar kebenaran sosial

dan ekonomi kehidupan sebuah perusahaan.

Tujuan dari konsep pemasaran yaitu memberikan

kepuasan terhadap keinginan dan kebutuhan pembeli atau konsumen.

Apabila konsumen tidak puas, maka mereka akan bereaksi mulai dari

reaksi yang pasif dan tidak berbahaya bagi perusahaan sampai

dengan reaksi yang berbahaya bagi perusahaan. Dalam konsep ini

pengusaha berpikir untuk memperoleh posisi persaingan yang lebih

unggul dibandingkan dengan para pesaingnya dalam melayani

konsumen.

Penggunaan konsep pemasaran bagi sebuah perusahaan

dapat menunjang berhasilnya bisnis yang dilakukan. Swasta dan

Irawan (1990:8), mengemukakan konsep pemasaran tersebut disusun

41

 Orientasi konsumen, pasar dan pembeli

Pada dasarnya, perusahaan yang ingin mempraktekkan orientasi

konsumen ini harus :

a. Menentukan kebutuhan pokok dari pembeli yang akan dilayani

dan dipenuhi.

b. Memilih kelompok pembeli tertentu sebagai sasaran dalam

penjualannya.

c. Menentukan produk dan program pemasarannya.

d. Mengadakan penelitian pada konsumen, untuk mengukur,

menilai, dan menafsirkan keinginan, sikap, serta tingkah laku

mereka.

e. Menentukan dan melaksanakan strategi yang paling baik,

apakah menitik beratkan pada mutu yang tinggi, harga yang

murah, atau model yang menarik.

 Volume penjualan yang menguntungkan

Volume penjualan yang menguntungkan merupakan tujuan dari

konsep pemasaran, artinya laba itu dapat diperoleh dengan melalui

pemuasan konsumen.

 Koordinasi dan integrasi seluruh kegiatan pemasaran dalam perusahaan.

Koordinasi dan integrasi seluruh kegiatan pemasaran dalam

perusahaan perlu dilakukan untuk memberikan kepuasan

42 K. Volume Penjualan

Menurut Swasta dan Irawan (1990:141), Analisa volume

penjualan merupakan suatu studi mendalam tentang masalah

penjualan bersih dari laporan rugi laba perusahaan (laporan

perusahaan). Manajemen perlu menganalisa volume penjualan total,

dan juga volume itu sendiri. Analisa tersebut dapat didasarkan pada :

a. Product line

b. Segmen Pasar (teritoral, kelompok pembeli dan sebagainya).

Dalam menganalisa, manajer dapat membandingkan

penjualannya dengan sasaran perusahaan dan juga dengan penjualan

industri.

Dokumen terkait