• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II KAJIAN TEOR

D. Strategi Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw

1. Pengertian Strategi Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw

Jigsaw dalam istilah bahasa Inggris mempunyai arti gergaji ukir atau puzzle yaitu teka-teki menyusun potongan gambar. Pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw mengambil pola kerja gergaji dimana siswa melakukan kegiatan belajar dengan cara bekerjasama dengan siswa lain untuk mencapai suatu tujuan. Lie (2007: 69) menyatakan bahwa pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw menggabungkan kegiatan membaca, menulis, mendengarkan, berbicara serta menitikberatkan pada pembentukan dua kelompok yaitu home (terdiri dari tema heterogen) dan ahli (kelompok delegasi tim yang mempunyai topik sama).

Strategi pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw merupakan pembelajaran berkelompok didesain untuk melatih tanggung jawab terhadap pembelajarannya sendiri dan pembelajaran orang lain dimana siswa tidak hanya bertanggung jawab menguasai sub materi yang diberikan, namun mampu mengajarkan penguasaan kepada anggota demi keberhasilan kelompok, sehingga kemampuan siswa secara kognitif maupun sosial sangat diperlukan. Oleh karena itu, kooperatif tipe Jigsaw tidak hanya berorientasi pada peningkatan penguasaan konsep siswa saja, tetapi juga membentuk sikap sosial yang positif yaitu kerjasama dan berkomunikasi.

Jigsaw can be used whenever the material to be studied is in written narrative form. It’s most appropriate in such subjects as social studies, literature, some parts of science and related areas in which concepts rather than skills are their learning goals. The instructional raw materials for Jigsaw should usually be a chapter, story, bioghraphy, or simillar narrative and descriptive materials (Slavin, 1995: 122)

Hal diatas diartikan bahwa Jigsaw dapat digunakan apabila materi yang dipelajari adalah berbentuk narasi tertulis. Strategi ini paling sesuai untuk subjek- subjek seperti pelajaran ilmu sosial, literatur, sebagian pembelajaran ilmu pengetahuan ilmiah, dan bidang-bidang yang mempunyai tujuan lebih kepada penguasaan konsep daripada penguasaan keterampilan. Pengajaran bahan baku untuk Jigsaw biasaanya selalu berupa sebuah bab, cerita, biografi, atau materi- materi narasi atau deskripsi yang serupa (Slavin, 2009: 237).

Dalam strategi pembelajaran Jigsaw terdapat dua kelompok yaituhomeand expert team. Kelompok ahli (expert) adalah kelompok terdiri dari perwakilan anggota home team dengan tugas mempelajari dan menyelesaikan tugas berhubungan dengan topik. Kelompok asal (home) adalah kelompok yang terbagi

(1995: 124) assign students to four – or five – member heterogenemous teams, exactly as in STAD. Kelompok asal juga berarti kelompok yang terdiri dari para ahli. Slavin (1995: 122) menyatakan langkah-langkah strategi pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw sebagai berikut:

In jigsaw, students work in heterogeneous teams. The students are assigned chapters or other units to read, and are given “expert sheets” that contain different topics for each team member to focus on when reading. When every one has finished reading, students from different teams with the same topic meet in “expert group” to discuss their topic for about thirty minutes. The expert then return to their teams and take turns teaching their teammates about their topic. Finally, students take assesments that cover all the topics, and the quize scores become team scores, as in STAD. Also as in STAD, the scores that students contribute to their teams are based on individual improvement score system, and students on high – scoring teams may receive certificates or their recognition. The key to jigsaw is interdependence: every student depends or his or her teammates to provide the information needed to do well on the assesments (Slavin, 1995: 122)

Dalam Jigsaw, para siswa bekerja dalam team yang heterogen. Para siswa diberikan tugas untuk membaca suatu bab atau unit, dan diberikan “lembar ahli” yang berisi topik berbeda untuk menjadi fokus masing-masing anggota tim saat membaca. Ketika semua telah selesai membaca, para siswa dari tim yang berbeda dengan topik yang sama berkumpul dalam “kelompok ahli” untuk mendiskusikan topik mereka selama tiga puluh menit. Para ahli kemudian kembali pada tim dan mengajarkan anggota satu timnya mengenai topik mereka secara bergantian. Terakhir, para siswa mengikuti penilaian yang mencakup seluruh topik dan skor kuis menjadi skor tim. Seperti dalam STAD, kontribusi skor siswa pada timnya didasarkan pada sistem skor perkembangan individual, dan suatu tim yang mampu meraih skor tertinggi menerima sertifikat atau penghargaan. Kunci metode Jigsaw ini adalah interdependensi: tiap siswa bergantung pada teman satu timnya untuk

dapat memberikan informasi yang diperlukan supaya dapat berkinerja baik pada saat penilaian.

Adapun perhitungan nilai atau poin peningkatan dalam pembelajaran kooperatif Jigsaw sama dengan STAD seperti dalam tabel 2.3 tabel perhitungan poin kemajuan individu di bawah ini:

Tabel 2.3 Tabel Perhitungan Poin kemajuan Individu/Tim (Robert E. Slavin, 1995: 80)

Skor Tes Akhir Nilai Peningkatan >10 poin di bawah skor dasar 5

1 - 10 poin di bawah skor dasar 10 Skor awal – 10 poin di atas skor dasar 20 > 10 poin di atas skor dasar 30

Nilai sempurna 30

Tujuan dibuatnya skor awal dan poin kemajuan adalah memungkinkan siswa terus bekerja keras memberikan kinerja maksimum untuk kesuksesan kelompoknya, disamping itu siswa akan termotivasi dan mempunyai perhatian yanglebih untuk mempelajari materipembelajaran.Kriteria penghargaan kelompok dalam strategi pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw didasarkan atas pemberian penghargaan kelompok yang memperoleh poin tertinggi ditentukan dengan rumus perhitungan menurut Trianto (2011) sebagai berikut:

Berdasarkan poin perkembangan yang dihitung dari rumus rata-rata kelompok diatas kemudian dapat melihat tabel tiga tingkatan penghargaan yang diperoleh kelompok dalam tabel 2.4 tabel kriteria tingkatan penghargaan kelompok berikut ini:

Tabel 2.4 Tabel Kriteria Tingkatan Penghargaan Kelompok (Robert E. Slavin, 1995: 80)

Kriteria rata-rata Penghargaan 15 20 25 Good Team Great Team Super Team

Berdasarkan tabel diatas, seluruh tim dapat memperoleh penghargaan dan dapat lebih dari satu tim mendapatkan penghargaan tim super, tim hebat dan tim baik dalam satu kelas, asalkan kriteria di atas terpenuhi.

Dokumen terkait