• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II : TINJAUAN UMUM MENGENAI PENGATURAN HUKUM

F. Pengertian Usaha Kecil

Pengertian Usaha Kecil diatur dalam berbagai ketentuan, antara lain Undang-Undang Nomor 9 Tahun 1995 tentang Usaha Kecil yang disahkan pada tanggal 26 Desember 1995; Kepmen BUMN Nomor KEP-236/MBU/2003 tentang Program Kemitraan BUMN dengan Usaha Kecil dan Program Bina Lingkungan, yang apada intinya sama; Kepmen Keuangan RI Nomor 40/KMK.06/2003 tentang Pendanaan Kredit Usaha Mokro dan Kecil. Pengertian usaha kecil dalam ketiga ketentuan tersebut adalah usaha yang memenuhi kriteria yang disebutkan dalam pasal 5 ayat 1 UU No. 9 tahun 1995, yang dinyatakan sebagai berikut :

“Kriteria usaha kecil adalah sebagai berikut :

1. Memiliki kekayaan bersih paling banyak sebesar Rp. 200.000.000,- (dua ratus juta rupiah) atau memiliki hasil penjualan tahunan paling banyak Rp. 1.000.000.000,- (satu miliar rupiah);

2. Milik warga Negara Indonesia;

3. Berdiri sendiri, buka n merupakan anak perusahaan atau cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai atau berafiliasi, baik langsung maupun tidak langsung dengan usaha menengah atau usaha besar; 4. Berbentuk usaha perorangan, badan usaha yangtidak berbadan hukum

atau badan usaha yang berbadan hukum, termasuk koperasi.17

17

Risky Adelia Budianty : Hubungan Hukum Antara Penjamin Dengan Pihak Pemberi Kredit Kepada Usaha Kecil Menengah Di Kota Medan Studi PT. Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk Medan, 2008.

USU Repository © 2009

Yang dimaksud dengan kekayaan bersih adalah nilai jual dari kekayaan usaha yang dimiliki (asset) setelah dikurangi kewajibannya seperti hutang-hutang. Yang dimaksud dengan penjualan tahunan adalah hasil penjualan bersih yang berasal dari penjualan barang dan jasa usahanya dalam satu tahun.

Yang dimaksud dengan milik warga negara Indonesia adalah usaha kecil yang sepenuhnya milik warga negara Indonesia.

Yang dimaksud dengan usaha kecil yang dimiliki atau dikuasai oleh usaha menengah atau usaha besar adalah usaha kecil yang merupakan anak perusahaan atau cabang perusahaan yang sepenuhnya atau sebagian besar sahamnya dimiliki oleh usaha menengah atau usaha besar.

Dari berbagai defenisi yang disebut diatas, usaha kecil yang berhak untuk memperoleh Kredit Usaha Kecil adalah usaha kecil yang memenuhi kriteria yang ditetapkan oleh Bank Indonesia berdasarkan Surat Edaran Bank Indonesia No. 26/1/UKK/1993.

Dengan demikian, sesuai dengan kriteria diatas maka dapat pengertian Kredit Usaha kecil adalah kredit yang diberikan kepada usaha yang memenuhi kriteria usaha kecil. Dalam Praktik Perbankan, pengertian usaha kecil dapat berbeda dengan pengertian tersebut diatas.18

Artinya, bank melakukan suatu judgement terhadap pengertian usaha kecil tersebut lebih spesifik, misalnya hanya mengakui fasilitas kreditt untuk usaha kecil adalah usaha yang omsetnya sampai dengan Rp 200 juta. Oleh karena itu,

Indonesia,PT.Rineka Cipta,Jakarta,2006,Hal.306

18

Risky Adelia Budianty : Hubungan Hukum Antara Penjamin Dengan Pihak Pemberi Kredit Kepada Usaha Kecil Menengah Di Kota Medan Studi PT. Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk Medan, 2008.

USU Repository © 2009

mungkin saja terdapat perbedaan pengertian kredit kepada kepada usaha kecil ini pada bank yang berbeda atau pada produk yang berbeda pada bank yang sama. Kredit kecil ini dibutuhkan oleh petani, pengusaha, pedagang, toko-toko kecil, warung-warung nasi, kios-kios pinggir jalan atau pasar-pasar untuk dapat survive dalam hidup dalam kancah struggle for life. Dengan kata lain bahwa Kredit Usaha Kecil ini diberikan kepada masyarakat yang berekonomi Mikro, teori ekonomi mikro sering juga disebut sebagai teori harga (Price Theory). “Mikro” berasal dari kata Yunani “Mikros” yang berarti “Kecil”.

Namun berarti bahwa teori harga itu “Kecil” atau tidak penting. Sesungguhnya, jumlah literatur ekonomi yang membahas masalah teori ekonomi mikro adalah jauh besar dibanding dengan jumlah literatur berkenaan dengan ekonomi makro. Teori ekonomi makro berarti pecahan atau disagregasi dari variabel ekonomi makro, seperti konsumsi, investasi, tabungan dan sebagainya dan menjelaskan masalah komposisi dan alokasi dari total produksi, sedangkan teori ekonomi makro menjelaskan tingkat produksi secara keseluruhan.

Undang-Undang No. 9 Tahun 1995 tentang Usaha Kecil telah memberikan pedoman dan rujukan mengenai masalah penjaminan yaitu pasal 1 angka 7, yang berbunyi ”Penjaminan adalah pemberian jaminan pinjaman Usaha Kecil oleh lembaga penjamin sebagai dukungan untuk memperbesar kesempatan memperoleh pembiayaan dalam rangka memperkuat kesempatan memperoleh pembiayaan dalam rangka memperkuat permodalan”. Dengan ketentuan ini diharapkan akan mengurangi kendala yang dihadapi UK untuk menyediakan jaminan dalam mengakses kredit perbankan.

Risky Adelia Budianty : Hubungan Hukum Antara Penjamin Dengan Pihak Pemberi Kredit Kepada Usaha Kecil Menengah Di Kota Medan Studi PT. Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk Medan, 2008.

USU Repository © 2009

Pada pasal 23 UU No. 9 Tahun 1995 tentang Usaha Kecil disebutkan bahwa Usaha Kecil dapat dijamin oleh lembaga penjamin yang dimiliki pemerintah dan/atau swasta. Lembaga penjamin tersebut menjamin pembiayaan Usaha Kecil dalam bentuk :

a. Penjaminan pembiayaan kredit perbankan; b. Penjaminan pembiayaan atas bagi hasil;

c. Penjaminan pembiayaan lainnya, seperti jaminan orang perseorangan, jaminan perusahaan (avalis).

Menurut Undang – Undang No. 20 tahun 2008 Pasal 1 ayat 2, Usaha kecil adalah ”usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri, yang dilakukan oleh orang perorangan atau badan usaha yang bukan merupakan anak perusahaan atau bukan cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai, atau menjadi bagian baik langsung maupun tidak langsung dari usaha menengah atau usaha besar yang memenuhi kriteria usaha kecil sebagaimana dimaksud dalam Undang – Undang ini”.

Menurut Peraturan Daerah Propinsi Sumatera Utara Nomor 7 tahun 2004 tentang Pengembangan Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah, Usaha kecil adalah ”Kegiatan ekonomi rakyat yang mempunyai kriteria kekayaan bersih atau hasil penjualan tahunan yang hak kemilikannya berada pada warga negara Indonesia”.

Kriteria Usaha Kecil, Menurut Undang – Undang No.20 tahun 2008 yaitu : 1) Memiliki kekayaan lebih dari Rp.50.000.000,- (lima pilih juta rupiah) tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha

2) Memiliki hasil penjualan tahunan lebih dari Rp.300.000.000,- (tiga ratus juta rupiah) sampai dengan paling banyak Rp.2.500.000.000,- (dua milyar lima ratus ribu rupiah).

Risky Adelia Budianty : Hubungan Hukum Antara Penjamin Dengan Pihak Pemberi Kredit Kepada Usaha Kecil Menengah Di Kota Medan Studi PT. Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk Medan, 2008.

USU Repository © 2009

Dokumen terkait