• Tidak ada hasil yang ditemukan

E. Kerangka Pemikiran

1. Pengertian Zakat

BAB II

LANDASAN TEORI A. Zakat

1. Pengertian Zakat

Ditinjau dari segi bahasa, kata zakat merupakan kata dasar (masdar) dari zaka yang berarti berkah, tumbuh, bersih, dan baik1. sesuatu itu zaka, berarti tumbuh dan berkembang, dan seorang itu zaka, berarti orang itu baik2. Ada ungkapan zakka az-zar’u, yang berarti tanaman itu berkembang dan menjadi baik. Sedangkan pengertian zakat menurut istilah ialah beribadah kerena Allah3. Menurut lisan al-Arab arti dasar dari kata zakat, ditinjau dari sudut bahasa, adalah suci, tumbuh, berkah, dan terpuji: semuanya di gunakan

di dalam qur’an dan hadis4.

Menurut istilah zakat adalah harta tertentu yang telah mencapai syarat tertentu yang di wajibkan oleh Allah, untuk di keluarkan dan diberikan kepada yang berhak menerimanya dengan persyaratan tertentu pula5. yaitu bahwa setiap harta yang di keluarkan zakatnya akan menjadi suci , bersih, baik, berkah, dan berkembang6.

Zakat dari segi istilah fikih berarti “sejumlah harta tertentu yang

diwajibkan Allah diserahkan kepada orang-orang yang berhak” di samping

1

Mu’jam Wasith, juz 1 hal. 398.

2

Yusuf Qardhawi, Hukum Zakat . Penerjemah Salman Harun, dkk (Bogor: Pustaka Litera AntarNusa, 1993), h.34

3

Muhammad Bin Shalih Al-Utsaimin, Fikih Zakat Kontemporer. Penerjemah Ghazali Mukri, dkk (Surakarta: Al Qowam, 2011), h.11

4

Yusuf Qardhawi, Hukum Zakat . Penerjemah Salman Harun, dkk (Bogor: Pustaka Litera AntarNusa, 1993), h.34

5

Kifayatul Akhyar, juz 1 hal. 1 dan 2.

6

Didin Hafidhuddin, Panduan Praktis Tentang Zakat Infak Sedekah, (Jakarta: Gema Insani, 1998). hal 13.

berarti “mengeluarkan sejumlah tertentu itu sendiri.”7

Jumlah yang di keluarkan dari kekayaan itu disebut zakat kerena yang di keluarkan itu menambah banyak, membuat lebih berarti, dan melindungi kekayaan itu dari kebinasaan.8

Hadis tentang peristiwa Jibril a.s. ketika mengajukan pertanyaan kepada Rasulullah SAW:

ح ه ا ا ش ق ؟ اسإ

ي ه س

ي جح ي ا

Apa itu Islam itu?” Nabi menjawab, “Islam Adalah mengikrarkan bahwa tiada tuhan selain Allah dan sesungguhnya Muhammad adalah utusan Allah, mendirikan salat, membayar zakat, berpuasa pada bulan ramadhan, dan naik haji ke baitullah.” (HR Ibnu Majah dan Ahmad).

Meskipun demikian, urutan ini tidak terlepas dari pentingnya kewajiban zakat (setelah salat), baik mendapat pujian bagi orang yang melaksanakannya maupun mendapat ancaman bagi orang yang meninggalkannya9.

Zakat juga dapat menambah keimanan ke dalam hati orang yang berzakat. Kerena zakat termasuk amal shalih, sementara amal shalih dapat

7

Zamakhsyari berkata dalam al-fa’iq jilid:536, cetakan pertama, “zalat seperti halnya sedekah, berwazan fa’alah, dan merupakan kata benda bermakna ganda, dipakai untuk pengertian benda tertentu yaitu sejumlah benda yang dizakatkan, atau untuk pengertian makna tertentu, yang berarti perbuatan menzakatkan itu. Orang-orang bodoh menafsirkan semaunya firman allah, orang-orang yang mengerjakan zakat jadi mereka artikan benda yang di zakatkan, padahal yang di maksud pekerjaan menzakatkan itu sendiri.

8

Yusuf Qardhawi, Hukum Zakat . Penerjemah Salman Harun, dkk (Bogor: Pustaka Litera AntarNusa, 1993), h.34-35

9

menambah keimanan seseorang.10

Menurut pendapat mayoritas Ulama, zakat mulai di syariatkan pada tahun ke-2 hijriyah. Di tahun tersebut zakat fitri diwajibkan pada bulan Ramadhan, sedangkan zakat maal di wajibkan pada bulan berikutnya, Syawal. Jadi, mula-mula diwajibkannya zakat fitri, kemudian zakat maal atau kekayaan. Ibnu Katsir menafsirkan firman Allah SWT:

عف ي

ونم ؤ لا(

:

4

)

Dan orang yang menunaikan zakat. (QS Al-Mu’minun:4)

Kebanyakan ahli tafsir berpendapat bahwa yang dimaksud dengan zakat dalam ayat di atas adalah zakat maal atau zakat kekayaan meskipun ayat itu turun di mekkah. Padahal, zakat itu sendiri diwajibkan di Madinah pada tahun 2 Hijriyah. Fakta ini menunjukan bahwa kewajiban zakat pertama kali di Makkah, sedangkan ketentuan nishab-nya mulai ditetapkan di Madinah. Allah SWT berfirman dalam Al-Quran Surat Al-An’am ayat 141 yang turun di Makkah.

ح ي , ح ء ...

..

dan berikanlah haknya (zakatnya) pada waktu memetik hasilnya…

(QS Al-An’am:141)

Sayid Sabiq menerangkan bahwa zakat pada permulaan Islam diwajibkan secara mutlak. tidak dibatasi harta yang diwajibkan untuk dizakati dan ketentuan kadar zakatnya. Akan tetapi, mulai tahun kedua setelah hijrah

10

Muhammad bin Shalih Al-Utsaimin. Fikih Zakat kontemporer. (Surakarta: Al Qawam,2011). Hal 12

menurut keterangan yang masyhur di tetapkan besar dan jumlah setiap jenis harta serta dijelaskan secara terperinci.11

Syarat harta yang wajib di zakatkan itu, antara lain sebagai berikut.

Pertama, al-milk at-tam yang berarti harta itu di kuasai secara penuh

dan dimiliki secara sah, yang didapat dari usaha, bekerja, warisan, atau pemberian yang sah. Dalam hadits riwayat Imam Muslim, Rasulullah bersabda bahwa Allah SWT tidak menerima zakat/sedekah dari harta yang ghulul (didapatkan dengan cara yang batil).12

Kekayaan pada dasarnya adalah milik Allah: Dialah yang menciptakannya dan mengaruniakannya kepada manusia. Oleh kerna itu Quran memperingatkan prinsip dasar ini, adakalanya dengan menegaskan hubungan kekayaan itu dengan pemilik sebenarnya yaitu Tuhan seperti firmanNya: “berikanlah kepada mereka harta Allah yang telah

dikaruniakanNya kepada kalian,”13keluarkanlah oleh kalian sebagian rezeki

yang telah diberikannya kepada kalian,”14mereka sangat kikir mengeluarkan

sebagian karunia yang diberikan Allah kepada mereka.”15

.16

Tentang istilah “milik penuh” di atas, maka maksudnya adalah bahwa

kekayaan itu harus berada bawah kontrol dan di dalam kekuasaannya,17 atau

seperti yang dinyatakan oleh sebagian ahli fikih, “bahwa kekayaan itu harus

11

Al-Furqon Habsyi. 125 Masalah Zakat. (Solo: Tiga Serangkai,2008). hal 6.

12

Didin, Hafidhuddin. Panduan Praktis Zakat Infak sedekah. (Jakarta: Gema Insani. 1998) hal. 13-14 13 Quran, 24:33 14 Quran, 2:254 15 Quran, 3:180 16

Yusuf Qardhawi, Hukum Zakat . Penerjemah Salman Harun, dkk (Bogor: Pustaka Litera AntarNusa, 1993), h.125

17

berada di tangannya, tidak tersangkut didalamnya hak orang lain, dapat ia

pergunakan, dan faedahnya dapat dinikmatinya.”18

Oleh kerena itu mereka berpendapat bahwa seorang pedagang tidak wajib zakat apabila barang yang dibelinya belum sampai ditangannya.19

Kedua, an-namaa adalah harta harta yang berkembang jika diusahakan atau memiliki potensi untuk berkembang misalnya harta perdagangan, perternakan, pertanian, deposito mudharabah, usaha bersama obligasi, dan lain sebagainya.20 Menurut ahli-ahli fikih itu. “berkembang” (nama’) menurut terminologi berarti “bertambah”. Mnurut pengertian terpakai (istilah) terbagi

dua. Bertambah secara konkrit adalah bertambah akibat pembiakan dan perdagangan dan sejenisnya.21

Hukum wajib zakat pada harta-harta tersebut yang menjadi illat-nya (sebab-alasan). Hukum berputar beserta illat-nya. di mana ada illat, disana ada hukum22.

Ibnu Humam berkata bahwa maksud zakat disyariatkan. Lain dengan maksud asli zakat yaitu pemberian beban atas kekayaan, adalah penyantunan atas orang-orang miskin sebesar yang tidak akan membuat orang yang bersangkutan jatuh miskin pula,23 Dengan demikian dari sudut materi sungguh

18

Mathalib Uli an-Nuha Syarh ghaya al-muntaha, jilid 2:16

19

Yusuf Qardhawi, Hukum Zakat . Penerjemah Salman Harun, dkk (Bogor: Pustaka Litera AntarNusa, 1993), h.128

20

Didin, Hafidhuddin. Panduan Praktis Zakat Infak sedekah. (Jakarta: Gema Insani. 1998) hal. 14

21

Yusuf Qardhawi, Hukum Zakat . Penerjemah Salman Harun, dkk (Bogor: Pustaka Litera AntarNusa, 1993), h.138

22

Al Furqan Hasbi. 125 Masalah Zakat. (Solo: Tiga Serangkai, 2008) hal. 108

23

benar sabda Rasul, “Tidak akan berkurang kekayaan kerena zakat,”24

oleh karena zakat itu hanyalah sejumlah yang sangat kecil yang wajib dikeluarkan dari suatu kekayaan yang banyak, berkembang, dan diinvestasi, yang berdasarkan hukum alam (sunnatullah) tidak akan menguranginya.25

Sejumlah yang wajib dikeluarkan itu disebut zakat hanyalah oleh kerena jumlah itu pada akhirnya akan mendapat berkat dan berkembang, sesuai dengan janji Allah SWT.

ف ي ف ءيش ف

.

“sesuatu yang kalian berikan akan dibalas berlipat-ganda oleh Allah.” (QS. Saba’:39)

...

ي آ

فع ف ه ج ي

...

“zakat yang kalian berikan untuk memperoleh ridha Allah, akan

dilipat-gandakan oleh Allah buat kalian.” (QS. Ar-Ruum:39)

Persyaratan itu mengandung segi lain, yang ditegaskan oleh para Ulama, yaitu bahwa zakat hanya wajibkan dikeluarkan dari kekayaan yang berpotensi untuk berkembang. Disaat zakat khusus ditujukan kepada kekayaan yang berkembang, maka kepada orang yang memilikinya diperintahkan agar memperhatikan dan mengeluarkan zakatnya. Dalam arti bahwa wajibnya itu adalah berkembangnya.26

24

Diriwayatkan oleh Turmizi dari Abu Kabsya Anmari, yang mengatakan bahwa hadis itu adalah hasan shahih

25

Yusuf Qardhawi, Hukum Zakat . Penerjemah Salman Harun, dkk (Bogor: Pustaka Litera AntarNusa, 1993), h.138-139

26

Yusuf Qardhawi, Hukum Zakat . Penerjemah Salman Harun, dkk (Bogor: Pustaka Litera AntarNusa, 1993), h.141

Ketiga, telah mencapai nisab, harta itu telah mencapai ukuran tertentu. Misalnya, untuk hasil pertanian telah mencapai jumlah 653 kg, emas/perak telah senilai 85 gram, perdagangan telah mencapai 85 gram emas, peternakan sapi telah mencapai 30 ekor, dan sebagainya.27

Para Ulama bersepakat bahwa barang siapa yang mempunyai harta dari jenis yang wajib dizakati, tetapi ia mempunyai utang, baginya diwajibkan membayar utangnya dahulu. Hal ini sebagaimana sabda Rasulullah SAW:

ق صآ

ى غ ظ ع ا

Tidak wajib zakat kecuali orang yang berkecukupan. (HR Ahmad)

ئ ف يف ف ئ ي غ خ ق ص ي ع ف ه

Dokumen terkait