• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II : PROSES PENDIRIAN PERSEROAN TERBATAS

C. Pengesahan Perseroan Terbatas Oleh Menteri Kehakiman

Untuk memperoleh pengesahan, para pendiri bersama-sama atau kuasanya atau notaris atau orang lain yang ditunjuk berdasarkan surat kuasa khusus

75

Ibid., hal. 15.

76

mengajukan permohonan tertulis dengan melampirkan Akta Pendirian perseroan. Pengesahan diberikan dalam waktu paling lama 60 (enam puluh) hari setelah permohonan diterima terhitung sejak permohonan yang diajukan dinyatakan telah memenuhi syarat dan kelengkapan yang diperlukan sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Dalam hal permohonan ditolak, maka penolakan harus diberitahukan kepada pemohon secara elektronik beserta alasannya dalam waktu paling lama enam puluh hari setelah permohonan diterima. 77

Berdasarkan Keputusan Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Nomor M-05 HT.01.01 Tahun 2002 Tentang Pemberlakuan Sistem Administrasi Badan Hukum di Direktorat Jenderal Administrasi Hukum Umum Departemen Kehakiman Dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia, menyatakan bahwa proses penyelesaian badan hukum yang meliputi permohonan pengesahan akta pendirian perseroan terbatas, dan permohonan persetujuan serta penyampaian laporan akta perubahan anggaran dasar perseroan terbatas yang dilaksanakan melalui Sistem Administrasi Badan Hukum atau Sisminbakum, dan Sistem Manual sebagaimana dimaksud dalam Keputusan Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Nomor M.04.HT.01.01 Tahun 2001 berakhir tanggal 30 Juni 2002.

Sistem Administrasi Badan Hukum atau Sisminbakum merupakan situs resmi yang dimiliki oleh Direktorat Jenderal Administrasi Badan Hukum Umum (AHU)

77

I.G.Widjaya, Hukum Perusahaan Perseroan Terbatas. op.cit., hal. 287. lihat juga Pasal 10 UUPT ayat (4) Nomor 1 Tahun 2007.

Departemen Kehakiman dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia yang dapat diakses pada http: www.sisminbakum.com. Sistem ini merupakan bentuk pelayanan pemerintah dalam bidang jasa hukum yaitu terutama dalam hal pengesahan badan hukum.78

Sisminbakum dibuat berdasarkan kebutuhan masyarakat dan dunia usaha yang semakin berkembang sehingga membutuhkan pelayanan, terutama dalam pengesahan badan hukum yang cepat dan akurat. Selama ini proses pengesahan atau perubahan badan hukum dilakukan secara manual yang tentunya memerlukan waktu yang lama. Dari sisi notaris, proses pengesahan yang semuanya berpusat di Jakarta, menimbulkan jarak serta memakan waktu. Dari sisi pegawai Departemen Kehakiman dan Hak Asasi Manusia, dapat menimbulkan banyaknya permohonan yang tertunda penyelesaiannya karena sejak pengecekan nama hingga pengecekan dokumen membutuhkan waktu dan kecermatan yang tinggi sedangkan dokumen yang masuk tidak sebanding dengan jumlah pegawai yang ada. Dalam hal ini seringkali human

error tidak dapat dihindari sehingga dapat terjadi data yang ada tidaklah akurat.79

78

“Penggunaan SISMINBAKUM, diresmikan oleh Ibu Megawati Soekarnoputri (Presiden Republik Indonesia) yang saat itu menjabat Wakil Presiden Republik Indonesia pada tanggal 31 Januari 2001, yang pelaksanaannya dimulai pada tanggal 1 Maret 2001. “Pedoman Penggunaan Sistem Administrasi Badan Hukum (SISMINBAKUM)”, Yayasan Kesejahteraan Direktorat Jenderal Administrasi Hukum Umum Departemen Kehakiman dan Hak Asasi Manusia, hal. 1.

79

Pelaksanaan secara manual juga ini menimbulkan korupsi, kolusi dan nepotisme (KKN) di kalangan pegawai. Departemen Kehakiman dan Hak Asasi Manusia terutama bila pihak notaris membutuhkan cepatnya pengesahan atas badan hukum yang sedang diurusnya. Ibid., hal.1.

Penyelesaian badan hukum dilaksanakan melalui Sisminbakum dengan menggunakan teknologi internet. Penyelesaian badan hukum dimaksud meliputi,80

a. Permohonan pengesahan akta pendirian perseroan terbatas dan permohonan persetujuan serta penyampaian laporan akta perubahan anggaran dasar perseroan terbatas.

b. Permohonan lain yang ditetapkan berdasarkan Keputusan Direktur Jenderal Administrasi Hukum Umum.

Pengguna jasa Sisminbakum adalah Notaris, Konsultan Hukum, dan pihak lain yang telah memiliki kode password tertentu dan telah memenuhi syarat administrasi yang telah ditetapkan berdasarkan Keputusan Direktur Jenderal Administrasi Hukum Umum.81

Selanjutnya Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia R.I Nomor M.01.HT.01.10 Tahun 2006 Tentang Tata Cara Pengajuan Permohonan Dan Pengesahan Akta Pendirian Persetujuan, Penyampaian Laporan, Dan Pemberitahuan Akta Perubahan Anggaran Dasar Perseroan Terbatas, dengan pertimbangan bahwa untuk memenuhi ketentuan Pasal 3 Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Nomor M.837-KP.04.11 Tahun 2006 tentang

80

Pasal 1 Keputusan Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Nomor M-05 HT.01.01 Tahun 2002 Tentang Pemberlakuan Sistem Administrasi Badan Hukum di Direktorat Jenderal Administrasi Hukum Umum Departemen Kehakiman Dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia.

81

Lihat, Pasal 2 Keputusan Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Nomor M-05 HT.01.01 Tahun 2002 Tentang Pemberlakuan Sistem Administrasi Badan Hukum di Direktorat Jenderal Administrasi Hukum Umum Departemen Kehakiman Dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia.

pendelegasian wewenang Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dalam memberikan pengesahan badan hukum perseroan terbatas kepada Kepala Kantor Wilayah Departemen Hukum dan Hak Asasi Manusia di seluruh Indonesia.

Adapun tata cara permohonan dan pengesahan Akta Pendirian perseroan terbatas berstatus badan hukum adalah sebagai berikut,

1) Permohonan pengesahan akta pendirian perseroan terbatas atau persetujuan akta perubahan anggaran dasar perseroan diajukan oleh Notaris kepada Menteri Kehakiman Dan Hak Asasi Manusia R.I., melalui Direktur Jenderal Admnistrasi Hukum Umum.82

2) Permohonan diajukan secara elektronis dengan mengisi Format Isian Akta Notaris (FIAN) Model I atau II, dan dilengkapi dokumen pendukung secara elektronik dengan mengisi formulir isian yang disediakan. 83

3) Dalam jangka waktu paling lama 30 (tiga puluh) hari sejak tanggal pernyataan tidak keberatan Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia RI atau Notaris yang ditunjuk wajib menyampaikan secara fisik surat permohonan pengesahan akta

82

Lihat, Pasal 2 ayat (2) Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia R.I Nomor M.01.HT.01.10 th. 2006 Tentang Tata Cara Pengajuan Permohonan Dan Pengesahan Akta Pendirian Persetujuan, Penyampaian Laporan, Dan Pemberitahuan Akta Perubahan Anggaran Dasar Perseroan Terbatas.

83

Lihat, Pasal 3 ayat (1) dan ayat (2) Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia R.I Nomor M.01.HT.01.10 th. 2006 Tentang Tata Cara Pengajuan Permohonan Dan Pengesahan Akta Pendirian Persetujuan, Penyampaian Laporan, Dan Pemberitahuan Akta Perubahan Anggaran Dasar Perseroan Terbatas.

pendirian atau persetujuan akta perubahan anggaran dasar perseroan beserta dokumen pendukung yang meliputi, 84

a) Salinan akta pendirian perseroan terbatas atau salinan akta perubahan anggaran dasar perseroan terbatas

b) Nomor Pokok Wajib Pajak atas nama perseroan terbatas

c) Bukti Pembayaran uang muka pengumuman Akta Pendirian Perseroan dalam Tambahan Berita Negara Republik Indonesia dari Kantor Percetakan Negara R.I

d) Bukti Pembayaran Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) e) Bukti setor modal perseroan terbatas dari bank.

Dokumen fisik Nomor Pokok Wajib Pajak atas nama perseroan terbatas, bukti pembayaran uang muka pengumuman akta pendirian dan perubahan anggaran dasar perseroan terbatas dalam Berita Negara R.I dari Kantor Percetakan Negara R.I, tidak berlaku bagi permohonan persetujuan akta perubahan anggaran dasar perseroan terbatas yang tidak mengubah tempat kedudukan dan tidak meningkatkan modal perseroan terbatas.

4) Kepala Kantor Wilayah Departemen Hukum dan Hak Asasi Manusia R.I setelah jangka waktu 3 (tiga) hari atau paling lama dalam waktu 7 (tujuh) hari setelah pernyataan tidak keberatan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia R.I

84

Lihat, Pasal 5 ayat (2) Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia R.I Nomor M.01.HT.01.10 th. 2006 Tentang Tata Cara Pengajuan Permohonan Dan Pengesahan Akta Pendirian Persetujuan, Penyampaian Laporan, Dan Pemberitahuan Akta Perubahan Anggaran Dasar Perseroan Terbatas.

menerbitkan Surat Keputusan tentang pengesahan akta pendirian atau persetujuan akta perubahan anggaran dasar perseroan terbatas. 85

5) Kepala Kantor Wilayah Departemen Hukum dan Hak Asasi Manusia R.I menerbitkan surat keputusan pengesahan akta pendirian atau persetujuan akta perubahan anggaran dasar perseroan terbatas dalam waktu paling lama 60 (enam puluh) hari kerja, sejak tanggal permohonan diterima.86

Sedangkan dalam hal permohonan pengesahan tidak diterima, maka Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia R.I langsung memberitahukan kepada Notaris yang bersangkutan secara elektronis,87 dan pernyataan tidak keberatan menjadi batal dan dicabut kembali.Pernyataan tidak keberatan batal dan dicabut kembali, pendiri atau Direksi melalui Notaris dapat mengajukan permohonan baru mengenai pengesahan akta pendirian atau persetujuan akta perubahan anggaran dasar perseroan terbatas tersebut. 88

Pemeriksaan terhadap ketentuan mengenai nama, tempat kedudukan dan alamat lengkap perseroan terbatas, jangka waktu, maksud dan tujuan serta kegiatan usaha, dan modal perseroan terbatas menjadi kewenangan dan tanggung jawab

85

Lihat, Pasal 6 ayat (1) Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia R.I Nomor M.01.HT.01.10 th. 2006 Tentang Tata Cara Pengajuan Permohonan Dan Pengesahan Akta Pendirian Persetujuan, Penyampaian Laporan, Dan Pemberitahuan Akta Perubahan Anggaran Dasar Perseroan Terbatas.

86

Lihat, Pasal 7 ayat (2) Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia R.I Nomor M.01.HT.01.10 th. 2006 Tentang Tata Cara Pengajuan Permohonan Dan Pengesahan Akta Pendirian Persetujuan, Penyampaian Laporan, Dan Pemberitahuan Akta Perubahan Anggaran Dasar Perseroan Terbatas.

87

Hal ini dapat dilaksanakan mengingat seluruh proses pembuatan dilakukan secara on line melalui jaringan internet yang dapat diakses oleh setiap Notaris yang mengikuti SISMINBAKUM.

88

Lihat, Pasal 6 ayat (2) dan (3) Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia R.I Nomor M.01.HT.01.10 th. 2006 Tentang Tata Cara Pengajuan Permohonan Dan Pengesahan Akta Pendirian Persetujuan, Penyampaian Laporan, Dan Pemberitahuan Akta Perubahan Anggaran Dasar Perseroan Terbatas.

Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia R.I. Sedangkan terhadap materi akta pendirian dan akta perubahan anggaran dasar yang telah dibuat dihadapan Notaris adalah menjadi tanggung jawab Notaris yang bersangkutan. 89

89

Lihat, Pasal 8 Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia R.I Nomor M.01.HT.01.10 th. 2006

A. Pengertian Tanda Tangan Elektronik

Seringkali transaksi yang resmi membutuhkan tanda tangan untuk meyakinkan keabsahannya. Bagaimana menterjemahkan tanda tangan konvensional ke dunia digital. Apakah bisa kita gunakan tanda tangan yang di-scan, atau dengan kata lain menggunakan digitized signature. Apa bedanya digitized signature dengan

digital signature dan apakah tanda tangan digital ini dapat diakui secara hukum.

Tanda tangan ini sebenarnya digunakan untuk memastikan identitas. Apakah memang digital identity seorang manusia hanya dapat diberikan dengan menggunakan tanda tangan. Dapatkah kita menggunakan sistem biometrik yang dapat mengambil ciri kita dengan lebih akurat. Apakah e-mail, avatar, digital signature,

digital certificate dapat digunakan sebagai identitas atau dengan tingkat keamanan

yang berbeda-beda tentunya.90

Kata cyber berasal dari cybernetics, yaitu sebuah bidang studi yang terkait dengan komunikasi dan pengendalian jarak jauh. Norbert Wiener merupakan orang pertama yang mencetuskan kata tersebut. Kata pengendalian perlu mendapat tekanan

90

Arianto Mukti Wibowo, Kerangka Hukum Digital Signature dalam Elektronik Commerce, (Jakarta, Fakultas Ilmu Komputer UI, 2007), hal. 3.

karena tujuannya adalah total control. Jadi agak aneh jika asal kata cyber memiliki makna dapat dikendalikan akan tetapi dunia cyber tidak dapat dikendalikan.91

Tangan Elektronik atau digital signature adalah suatu sistem pengamanan yang menggunakan public key cryptography system, atau secara umum pengertiannya adalah : A data value generated by public key algorithm based on the contents of a

lock data and a private key, yielding so individualized crypto checksum.92

Penggunaan digital signature berawal dari penggunaan teknik kriptografi yang digunakan untuk mengamankan informasi yang hendak ditransmisikan atau disampaikan kepada orang yang lain yang sudah digunakan sejak ratusan tahun yang lalu. Dalam suatu kriptografi suatu pesan dienkripsi atau encrypt dengan menggunakan suatu kunci atau key. Hasil dari enkripsi ini adalah berupa chipertext tersebut kemudian ditransmisikan atau diserahkan kepada tujuan yang dikehendakinya. Chipertext tersebut kemudian dibuka atau didekripsi atau decrypt dengan suatu kunci untuk mendapatkan informasi yang telah enkripsi tersebut. Terdapat dua macam cara dalam melakukan enkripsi yaitu dengan menggunakan kriptografi simetris atau symetric crypthography/secret key crypthography dan kriptografi simetris atau asymetric crypthography yang kemudian lebih dikenal sebagai public key crypthography.93

Secret key cryptography atau yang dikenal sebagai kriptografi simetris,

menggunakan kunci yang sama dalam melakukan enkripsi dan dekripsi terhadap 91 Ibid., hal. 4 92 Ibid., hal. 5 93 Ibid., hal. 5.

suatu pesan atau message, disini pengirim dan penerima menggunakan kunci yang sama sehingga mereka harus menjaga kerahasiaan atau secret terhadap kunci tersebut. Salah satu algoritma yang terkenal dalam kriptografi simetris ini adalah Data

Encryption standard (DES).94

Gambar 1 : kriptografi simetris95

Public key crypthography, atau dikenal juga sebagai kriptografi simetris,

menggunakan dua kunci atau key : satu kunci digunakan untuk melakukan enkripsi terhadap suatu pesan atau messages dan kunci yang lain digunakan untuk melakukan dekripsi terhadap pesan tersebut. Kedua kunci tersebut mempunyai hubungan secara

matematis sehingga suatu pesan yang dienkripsi dengan suatu kunci hanya dapat

didekripsi dengan kunci pasangannya.

Seorang pengguna mempunyai dua buah kunci, yaitu sebuah kunci privat atau

privat key dan juga sebuah kunci publik atau public key. Pengguna atau user tersebut

kemudian mendistribusikan atau menyebarluaskan kunci publik miliknya. Karena

94

Ibid., hal. 6.

95

Kriptografi simetris di kutip dari kerangka kajian tentang perlindungan hukum dalam

information society dan informatika teknologi dalam electronic commerce dikerjakan oleh Arrianto

Mukti Wibowo dan Tim Fakultas Ilmu Komputer dan Fakultas Hukum UI Tahun 1998-1999 dan telah di bukukan dengan judul Kerangka Hukum Digital dalam Electronic Commerce dan di terbitkan oleh Dewan Riset Nasional serta telah di presentasikan di hadapan masyarakat telekomunikasi Indonesia pada bulan juni 1999 di pusat ilmu komputer Universitas Indonesia di Depok Jawa Barat

terdapat hubungan antara kedua kunci tersebut, pengguna dan seseorang yang menerima kunci publik akan merasa yakin bahwa suatu data yang diterimanya dan telah berhasil didekripsi hanya dapat berasal dari pengguna yang mempunyai kunci privat. Kepastian atau keyakinan ini hanya ada selama kunci privat ini tidak diketahui oleh orang lain. Kedua kunci ini berasal atau diciptakan sendiri oleh penggunanya. Salah satu algoritma yang terbaik yang dikenal selama ini adalah RSA atau dinamakan sesuai dengan nama penciptanya Rivest, Shamir, Adleman.96

Gambar 2 : kriptografi dengan menggunakan kunci publik97

Pada saat dua orang hendak saling berkomunikasi atau saling bertukar data atau pesan secara aman, mereka kemudian saling mengirimkan salah satu kunci yang dipunyainya, yaitu kunci publiknya. Sedangkan mereka menyimpan kunci privat sebagai pasangan dari kunci publik yang didistribusikannya. Karena data atau pesan ini hanya dapat dienkripsi dan dekripsi dengan menggunakan kunci pasangannya maka data ini dapat dapat ditransmisikan dengan aman melalui jaringan yang relatif

96

Ibid., hal. 6.

97

Kriptografi dengan menggunakan kunci publik di kutip dari kerangka kajian tentang perlindungan hukum dalam information society dan informatika teknologi dalam electronic commerce dikerjakan oleh Arrianto Mukti Wibowo dan Tim Fakultas Ilmu Komputer dan Fakultas Hukum UI Tahun 1998-1999 dan telah di bukukan dengan judul Kerangka Hukum Digital dalam Electronic

Commerce dan di terbitkan oleh Dewan Riset Nasional serta telah di presentasikan di hadapan

masyarakat telekomunikasi Indonesia pada bulan juni 1999 di pusat ilmu komputer Universitas Indonesia di Depok Jawa Barat

tidak aman atau melalui internet. Contoh dari penggunaan kriptografi ini adalah jika Bob hendak mentransmisikan suatu data atau pesan rahasia kepada Alice maka ia akan melakukan enkripsi data tersebut dengan menggunakan kunci publik Alice. Selama Alice yakin bahwa tidak ada seorang pun yang mengetahui kunci privatnya, maka mereka dapat merasa yakin bahwa yang dapat membaca pesan tersebut hanyalah Alice.98

Dalam Digital signature suatu data atau pesan akan dienkripsi dengan menggunakan kunci simetris yang diciptakan secara acak atau randomly generated

symmetric key. Kunci ini kemudian akan dienkripsi dengan menggunakan kunci

publik dari calon penerima pesan. Hasil dari enkripsi ini kemudian dikenal atau disebut sebagai digital envelope yang kemudian akan dikirimkan bersama pesan atau data yang telah dienkripsi. Setelah menerima digital envelope penerima kemudian akan membuka atau mendekripsi dengan menggunakan kunci privatnya. Hasil yang ia dapatkan dari dekripsi tersebut adalah sebuah kunci simetris yang dapat digunakannya untuk membuka data atau pesan tersebut.99

Kombinasi antara digital signature dengan message digest menyebabkan seorang pengguna dapat menandatangani secara digital atau digitally sign suatu data atau pesan. Maksud dari menandatangani secara digital adalah memberikan suatu ciri khas terhadap suatu pesan. Message digest adalah suatu besaran atau value yang berasal dari suatu data atau pesan yang memiliki sifat yang unik yang menandai

98

Ibid., hal. 6.

99

bahwa pesan tersebut mempunyai suatu besaran tertentu. Messages digest diciptakan dengan melakukan enkripsi terhadap suatu data dengan menggunakan kriptografi satu arah atau one way crypthography, yaitu suatu teknik kriptografi yang terhadapnya tidak dapat dilakukan proses pembalikan atau reversed. Pada saat message digests dienkripsi dengan menggunakan kunci privat dari pengirim dan ditambahkan kepada data atau pesan yang asli maka hasil yang didapat adalah digital signature dari pesan tersebut.

Penerima dari digital signature akan dapat mempercayai bahwa data atau pesan benar berasal pengirim. Dan karena apabila terdapat perubahan suatu data atau pesan akan menyebabkan akan merubah message digests dengan suatu cara yang tidak dapat diprediksi atau in unpredictible way maka penerima akan merasa yakin bahwa data atau pesan tersebut tidak pernah diubah setelah message digest diciptakan.

Sebelum kedua belah pihak pengirim atau penerima hendak melakukan komunikasi diantaranya dengan menggunakan kriptografi kunci publik, masing-masing pihak harus merasa yakin akan keberadaan mereka. Mereka kemudian akan melakukan otentifikasi terhadap keberadaan masing-masing pihak. Agar mereka dapat melakukan otentifikasi terhadap keberadaan mereka masing-masing maka mereka menunjuk pihak ketiga yang akan memberikan otentifikasi terhadap kunci publik mereka. Pihak ketiga ini kita kenal sebagai Certification Authorithy.

Certification authorithy ini kemudian akan memberikan suatu sertifikat atau certificate yang berisi identitas dari pengguna misalnya Alice, sertifikat ini

ditandatangani secara digital oleh Certification authority tersebut. Isi dari sertifikat tersebut selain identitas ia juga berisi kunci publik dari pemiliknya.100

Contoh dari penggunaan digital signature adalah sebagai berikut, Alice akan membuat message digest dari data atau pesan yang hendak ia kirimkan. Kemudian

messages digest tersebut dienkripsi dengan menggunakan kunci privat yang ia

punyai, hasil yang didapat adalah digital signature dari data tersebut. Ia kemudian mentransmisikan data dan digital signature itu kepada Bob. Bob pada saat menerima pesan itu akan melihat messages digest dari pesan dan kemudian ia akan membandingkan hasilnya dengan hasil dari digital signature. Apabila hasil yang didapat dari keduanya adalah sama maka Bob akan merasa yakin bahwa pesan yang telah ditandatangani oleh Alice dengan menggunakan kunci privatnya adalah tidak pernah berubah sejak dibuat.

Selanjutnya, diagram dibawah ini akan menunjukan bagaimana suatu proses enkripsi berjalan apabila Alice ingin menandatangani suatu pesan dan mengirimkannya kepada Bob.

100

Gambar 3 : encryption summary101

Gambar 3 menunjukan proses kriptografi yang terjadi dalam digital signature, langkah-langkah dalam melakukan enkripsi ini adalah sebagai berikut, Alice menjalankan atau runs data yang hendak ia kirimkan, melalui algoritma satu arah atau

one way algorithm sehingga ia mendapat suatu nilai atau value yang unik dari data

tersebut. Nilai ini disebut message digest. Nilai adalah semacam sidik jari bagi data tersebut dan akan digunakan dalam proses yang lebih lanjut untuk meneliti keutuhan atau integrity dari data tersebut.102

101

Encryption summary di kutip dari kerangka kajian tentang perlindungan hukum dalam

information society dan informatika teknologi dalam electronic commerce dikerjakan oleh Arrianto

Mukti Wibowo dan Tim Fakultas Ilmu Komputer dan Fakultas Hukum UI Tahun 1998-1999 dan telah di bukukan dengan judul Kerangka Hukum Digital dalam Electronic Commerce dan di terbitkan oleh Dewan Riset Nasional serta telah di presentasikan di hadapan masyarakat telekomunikasi Indonesia pada bulan juni 1999 di pusat ilmu komputer Universitas Indonesia di Depok Jawa Barat.

102

Alice kemudian melakukan enkripsi terhadap messages digest tersebut dengan menggunakan kunci privatnya sehingga ia akan mendapatkan digital signature dari data tersebut.

Alice kemudian melakukan enkripsi terhadap messages digest tersebut dengan menggunakan kunci privatnya sehingga ia akan mendapatkan digital signature dari data tersebut.

Kemudian, Alice membuat atau generates suatu kunci simetris secara acak atau random dan menggunakan kunci itu melakukan enkripsi terhadap data yang hendak ia kirimkan, tandatangan atau signature miliknya, dan salinan dari sertifikat digitalnya yang berisi kunci publiknya. Untuk mendekripsi data tersebut Bob membutuhkan salinan dari kunci simetris tersebut.

Alice harus memiliki terlebih dahulu sertifikat milik Bob, sertifikat ini berisi salinan atau kopy dari kunci publik milik Bob. Untuk menjamin keamanan transmisi dari kunci simetris maka kunci tersebut dienkripsi dengan menggunakan kunci publik milik Bob. Kunci yang telah dienkripsi yang dikenal sebagai amplop digital atau

digital envelope akan dikirimkan bersama-sama dengan data yang telah dienkripsi.

Alice kemudian akan mengirimkan data atau message tersebut yang berisi data yang telah dienkripsi dengan kunci simetris, tandatangan dan sertifikat digital, serta kunci simetris yang telah dienkripsi dengan kunci asimetris atau digital

Bob menerima pesan atau messages dari Alice tersebut dan kemudian mendekripsi amplop digital dengan kunci privat yang dipunyainya, ia kemudian akan