• Tidak ada hasil yang ditemukan

METODOLOGI PENELITIAN

6.3. Pengetahuan Tentang Penyebab Dermatitis Dan Pencegahannya Sesudah Intervensi Pada Kelompok Intervensi dan Kelompok Kontrol Pekerja

Proses Finising Mebel Kayu di Ciputat Timur Tahun 2013

Pengetahuan sesudah dilakukannya intervensi lebih terlihat lebih tinggi dibandingkan pengetahuan sebelum dilakukannya intervensi, hal ini bisa terjadi dikarenakan para pekerja mendapatkan intervensi berupa penyuluhan dengan bantuan media leaflet. Perbedaan skor rata- rata yang didapatkan antara kelompok intervensi dan kelompok kontrol cukup jauh berbeda, yakni 6,20 untuk kelompok intervensi dan 3, 01 untuk kelompok kontrol.

Diketahui pada saat pekerja menjawab petanyaan penelitian, mayoritas pekerja sebelumnya banyak yang menjawab salah dalam beberapa bagian di pertanyaan penelitian, akan tetapi setelah diberikannya intervensi penyuluhan dengan media leaflet mayoritas pekerja menjawab benar. Hal ini bisa terlihat pada kelompok intervensi, kelompok ini mengalami peningkatan skor setelah dilakukannya intervensi penyuluhan dengan media leaflet. Sebaliknya, pada Kelompok Kontrol pekerja tidak mengalami peningkatan, melainkan skor yang didapat pada saat pertanyaan post test pun mengalami perubahan bahkan mengalami penurunan. Hal ini dikarenakan paparan informasi mengenai penyebab dermatitis dan pencegahnnya tidak mereka dapatkan. Berikut ini dapat diketahui kenaikan skor pre test dan post test pada soal pilihan ganda yang dilakukan penyuluhan pada kelompok intervensi pada grafik 6.1 dibawah ini:

Grafik 6.1

Skor Pre test dan Post Test pada Kelompok Intervensi

Dari hasil grafik 6.1 diatas, diketahui bahwa pada Kelompok Intervensi, mayoritas mengalami peningkatan skor yang signifikan pada soal post test dari soal pilihan ganda diantaranya; pada pengertian dermatitis terjadi peningkatan skor pre test dari 18 orang yang menjawab benar menjadi 30 orang yang menjawab benar pada post test, gejala dermatitis terjadi peningkatan skor pre test dari 8 orang yang menjawab benar menjadi 22 orang yang menjawab benar pada post test, pada penyebab dermatitis terjadi peningkatan skor pre test dari 24 orang yang menjawab benar menjadi 34 orang yang menjawab benar pada post test, pada bahan APD yang menjadi pencegahan pada penyakit dermatitis terjadi peningkatan skor pre test dari 24 orang yang menjawab benar menjadi 35 orang yang menjawab benar pada

0 5 10 15 20 25 30 35

Skor Pre Test jawaban yang benar

Skor Post Test jawaban yang benar

post test, pada jenis sabun yang digunakan untuk mencuci tangan terjadi peningkatan skor pre test dari 14 orang yang menjawab benar menjadi 27 orang yang menjawab benar pada post test. Hal tersebut dikarenakan pada kelompok ini mendapatkan intervensi berupa penyuluhan dengan media leaflet, oleh sebab itu terjadi peningkatan skor post test dibandingkan skor pre test.

Menurut teori, peningkatan ini dikarenakan paparan informasi yang diperoleh dari media leaflet. Informasi atau pesan penyuluhan yang disampaikan dengan menggunakan media atau alat bantu pendidikan ini membantu pendidik dalam menyampaikan pesan tersebut agar terlihat menarik perhatian pada sasaran pendidikan (Notoatmodjo, 2003). Informasi yang diberikan oleh media leaflet ini karena informasi dapat langsung dibaca dan dapat dipahami, pada dasarnya isi dari media leaflet ini berupa gambar dan tulisan sehingga terlihat lebih menarik bagi sasaran pendidikan agar mempermudah sasaran pendidikan menerima pesan atau informasi. Dengan demikian fungsi dari media dapat berfungsi untuk mempertinggi daya serap dan retensi seseorang terhadap materi pembelajaran (Usman,2002).

Pada Pertanyaan penelitian mengenai langkah- langkah mencuci tangan, hampir seluruh pekerja pada kelompok intervensi menjawab salah dalam mengurutkan langkah- langkah yang baik dan benar pada saat mencuci tangan, tetapi pada saat setelah diberikannya penyuluhan kebanyakan pekerja masih menjawab salah dalam mengurutkan langkah- langkah, dikarenakan gambar yang tertera pada leaflet ini kurang begitu jelas dan kurang begitu

besar agar pekerja dapat memahami urutan langkah- langkah mencuci tangan sehingga banyak pekerja yang masih menjawab tertukar pada langkah cuci tangan. Untuk itu saran bagi penelitian selanjutnya, agar membuat media yang mudah di baca dengan jelas dan mudah untuk dipahami. Begitupun sebaliknya pada Kelompok Kontrol tidak terdapat peningkatan skor post test, berikut terlihat skor pre test dan post test pada soal pilihan ganda yang dilakukan penyuluhan pada kelompok kontrol pada grafik 6.2 dibawahini:

Grafik 6.2.

Skor Pre test dan Post Test pada Kelompok Kontrol

Dari hasil grafik 6.2 diatas, diketahui bahwa pada Kelompok Kontrol, mayoritas pekerja tidak mengalami peningkatan skor yang signifikan pada soal post test dari soal pilihan ganda bahkan mengalami penurunan

0 5 10 15 20 25

Skor Pre Test jawaban yang benar

Skor Post Test jawaban yang benar

diantaranya; pada pengertian dermatitis tidak terjadi perubahan skor pre test dan post test, gejala dermatitis terjadi penurunan skor pre test dari 16 orang yang menjawab benar menjadi 14 orang yang menjawab benar pada post test, pada penyebab dermatitis terjadi penurunan skor pre test dari 18 orang yang menjawab benar menjadi 17 orang yang menjawab benar pada post test, pada bahan APD yang menjadi pencegahan pada penyakit dermatitis terjadi peningkatan skor pre test yang tidak besar dari 14 orang yang menjawab benar menjadi 15 orang yang menjawab benar pada post test, pada jenis sabun yang digunakan untuk mencuci tangan dan manfaat dari mencuci tangan tidak terjadi perubahan skor pre test dan post test sama sekali. Hal tersebut dikarenakan pada kelompok ini mendapatkan intervensi dengan ceramah dan tidak diberi media leaflet, oleh sebab itu tidak terjadi peningkatan skor post test bahkan tidak terjadi perubahan antara skor pre test dan post test.

Pada Pertanyaan penelitian mengenai langkah- langkah mencuci tangan, hampir seluruh pekerja menjawab salah dalam mengurutkan langkah- langkah yang baik dan benar pada saat mencuci tangan, tetapi pada saat setelah diberikannya penyuluhan kebanyakan pekerja makin menjawab asal asalan dalam mengurutkan langkah- langkah, dikarenakan gambar yang tertera pada leaflet ini kurang begitu jelas dan kurang begitu besar agar pekerja dapat memahami urutan langkah- langkah mencuci tangan. Untuk itu saran bagi penelitian selanjutnya, agar membuat media yang mudah di baca dengan jelas dan mudah untuk dipahami.

Dilihat dari hasil skor kuesioner sebelum pekerja mendapatkan intervensi dengan hasil skor kuesioner sesudah pekerja mendapatkan intervensi, bahwa pekerja yang mendapatkan intervensi berupa penyuluhan dengan media leaflet lebih dapat meningkatkan pengetahuan penyebab dermatitis dan pencegahannya dibandingkan dengan kelompok kontrol.

6.4.Perbedaan Pengetahuan Tentang Penyebab Dermatitis Dan Pencegahannya