• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV: Analisis Manajemen Program Amil Development Program IMZ

ANALISIS MANAJEMEN PROGRAM ADP LEMBAGA IMZ

A. Aktifitas POAC Program ADP lembaga IMZ

3. Penggerakan Program ADP

Actuating, dalam bahasa Indonesia artinya adalah menggerakkan. Maksudnya, suatu tindakan untuk mengupayakan agar semua anggota kelompok berusaha untuk mencapai sasaran sesuai dengan tujuan organisasi. Jadi, actuating bertujuan untuk menggerakkan orang agar mau bekerja dengan sendirinya dan penuh dengan kesadaran secara bersama- sama untuk mencapai tujuan organisasi secara efektif dan efisien. Dalam hal ini dibutuhkan kepemimpinan (leadership) yang baik. Actuating merupakan upaya untuk merealisasikan suatu rencana. Dengan berbagai arahan dengan memotivasi setiap karyawan untuk melaksanakan kegiatan dalam organisasi, yang sesuai dengan peran, tugas dan tanggung jawab. Maka dari itu, actuating tidak lepas dari peranan kemampuan leadership. Penggerakan dibutuhkan sikap yang pro-aktif dalam mengelola sebuah organisasi ataupun lembaga, adapun yang terjadi pada lembaga IMZ dalam menjalankan program Pelatihan ADP. Divisi Manajer program pelatihan diberikan kepercayaan penuh dalam mengelola keseluruhan kegiatan program ADP selama 6 bulan, baik dari segi pembimbing pelatihan, materi pelatihan,penerimaan peserta. Meurut ibu Rina selaku manajer divisi pelatihan penggerakan merupakan kegiatan seni manajemen untuk membuat orang lain dapat bergerak melaksanakan tugasnya masing-masing. Pada dasarnya menggerakkan orang lain bukanlah pekerjaan mudah, untuk menngerakkan rencana-rencana ataupun program tersebut butuh kesabaran dan ketenangan bahkan sabagai pimpina harus memiliki

kemampuan atau seni menggerakkan orang lain itu disebut dengan kempemimpinan. Salah satunya dengan langkah-langkah sebagai berikut:

a) Pembimbingan

Dalam hal ini agar suatu kegiatan pembinaan berjalan dengan baik maka pembimbing memberikan bimbingan kepada peserta program ADP dengan memberikan pelatihan kegiatan:

1. In Class Tranning yang terdiri dari

 .Metode ajar ceramah

 Diskusi & simulasi, role playing, games, tugas kelompok dan tugas individu

 Penilaian melaui 3 aspek; profesional knowledge leadership skill, mangerial skill

 Bentuk evaluasi peserta: tes tertulis (essay) membuat rubrik (tulisan di media), simulasi presentasi

2. Practice & Challenge Class

 Team Go Sees, tujuan mengasah kemampuan analisis, komunikasi dan teamwork

 Fundraising Battle Game, tujuan mengasah strategi penghimpunan, komunikasi dan teamwork

 EEmpowering Battle Game, tujuan mengasah keampuan memetakan potensi komunitas lokal, komunikasi dan teamwork.

Demi terwujudnya harmonisasi dan sinkronisasi pembinaan itu , maka Diperlukan adanya jalinan hubungan atau komunkasi, keakraban antar peserta pelatihan dengan pembimbing dan lain sebagainya.dalam hal ini pimpinan dan pembimbing telah berupaya sebaik mungkin bahkan sudah menganggap orang yang terlibat dalam program ADP ini sudah termasuk keluarga sendiri dengan melalui berbagai metode pembinaan peserta dengan cara games dan aoutbond guna memepererat kekompokan, keharmonisan dan pengenalan dengan alam sekitar. Metode yang dilakukan lainnya adalah Intenship (magang) parktik singkat ini berlangsung selama 12 pekan di intitusi zakat nasional, tujuannya: peserta dapat megimplementasikan pengetahuan yang dieproleh selama masa pendidikan guna bisa lebih menjalin hubungan dengan lembaga-lembaga OPZ dan sebagai linkwork.

4. Pengawasan ( Evaluasi)

Pengawasan merupakan penilain dan koreksi atas pelaksanaan kerja yang dilakukan kerja yang dilakukan oleh bawahan dengan maksud mendapatkan keyakinan atau menjamin bahwa tujuan-tujuan organisasai dan rencana yang digunkan dapat terlaksna degan baik.

Sedangkan fungsi manajerial pengawasan adalah mengukur dan mengoreski prestasi kerja bawahan guna memastikan bahwa tujuan organisasi disemua tingkat dan rencana yang didesain untuk mencapainya, sedang dilaksanakn. Pelaksanaan kegiatan di evaluasikan penyimpangan-penyimpangan yang tidak diinginkan harus cepat diperbaiki supaya tujaun tercapai dengan baik.

Pengawasan sangat penting untuk dilaksanakan di dalam ADP kegiatan pengawasan telah dilaksanakan dengan baik dan sesuai dengan ilmu manajemen. Setiap kegiatan yang berhubungan dengan program ADP lembaga IMZ telah di lakukan pengawasan terlebih dhulu untuk mengetahui layak atau tidak layak kegiatan tersebut dilaksanakan.

Dari analisis tentang pengawasan yang terjadi untuk program ADP lembaga IMZ dapat disimpulkan bahwa pengawasan yang terdpat lembaga IMZ untuk program ADP telah teralaksanab dengan baik. Setiap kegiatan yang akan dilaksanakan telah melalui proses p;engawasan yang telah ada lembaga IMZuntuk Program ADP.

Pengawasan yang dilakukan oleh Direktur IMZ biasannya dilakukan dalam tahapan antara lain:

1. Menetapkan Standar,

Menetapkan Standar merupakan suatu kriteria untuk mengukur hasil suatu pekerjaan yang sudah dilakukan. Karena dengan melihat standar pekerjaan kita dapat memperbaiki program-program yang kurang berjalan dalam organisasi yang dilakukan oleh pengurus. Standar yang dibuat biasanya didasarkan pada suatu kondisi atau kemampuan kerja yang normal. Bentuk standar dapat dibedakan kedalam dua macam bentuk yaitu:

a. Standar kauntitaif merupakan suatu standar yang dinyatakan didalam satuan tertentu. Didalam program ADP standar kuantitatif yang dimaksud adalah melakukan sautu tindakan koreksi terhadap

penghawasan yang dilakukan dengan cara menghitung jumlah koreksi yang dilakukan untuk program ADP lembaga IMZ ini berdasarkan satuan tertentu agar dapat menilai dan memeriksa kesalahan dan masalah yang terdapat untuk program ADP ini agar dapat melakukan perbaikin. Tindakan koreksi yang dilakukan adalah memeriksa jumlah kesalahan dan msalah yang ada sesuai dengan kesepakatan yang telah disepakati bersama. Setiap kesalahan yang dilakukan akan diperbaiki oleh para pendamping program agar dapat segera melakukan perbaikan.

b. Standar kualitatif dapat berupa pendapat umum, langganan, dan lain sebagainya. Yang dimaksud dengan standar kualitatif adalah menjelaskan serta menjabarkan pendapat yang dimiliki dan didapat dari pendapat para peserta ADP tentang hasil dan manfaat dari program ADP ini untuk masa depan dan kontribusinya bagi perkembangan zakat di lembaga-lembaga zakat yang tersebar di seluruh Indonesia. Dalam suatu pengawasan melakukan standar merupakan hal yang penting untuk dilakukan agar dapat mengukur standar kualitatif yang telah di lakukan.

Dari uraian tentang mentapkan standar diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa dalam menetpatkan standar ADP lembaga IMZ telah melaksanakannya dengan baik.

2. Membandingkan kegiatan yang dilakukan dengan standar, langkah ini dilakukan untuk mengetahui sampe seberapa jauhkah keberhasilan dan adanyany penyimpangan yang terjadi didalam pengawasan untuk

program ADP ini, selain itu langkah kedua ini dapat dipakai untuk mengetahui adanya gejala tentang semakin besarnya penyimpangan yang dilakukan oleh pengurus dalam melakukan pekerjaannya yang tidak sesuai dengan standar pengawasan yang baik..

3. Melakukan tidakan koreksi, langkah ketiga ini dilakukan dengan tujuan untuk memperbaiki dan menyempurnakan segala kegiatan yang telah di lakukan untuk Program ADP, kebijakan serta hasil yang tidak sesuai dengan rencana atau standarnya segera dilakukan koreksi dan pembetulan terhadap hal yang sesuai tersebut agar dapat dilakukan analisis ulang dalam melakukan pengawasan. Tindakan koreksi telah dilakukan lembaga IMZ untuk program unggulan ADP dilakukan dengan cara memeriksa secara terperinci stiap tindakan kegiatan yang dilakukan untuk program unggulan ADP ini, setelah itu melakukan perbaikan terhadap tindakan yang kurang tepat setelah dikoreski. Agar dapat segera melakukan penilain dan perbaikan untuk melakukan untuk melaksankan program ADP yang lebih baik lagi.

Selain dari tahapan-tahapan diatas pimpinan juga melakukan langkah-langkah pengawasan seperti:

a. Pengawasan langsung, yang dimaksud dengan pengawasan langsung adalah: pemeriksaan dan pengawasan yang langusng dilakukan oleh ketua aatu pimpinan lembaga terhadap bawahan. Jika terjadi penyimpangan-penyimpangan yang tidak sesuai dengan rencana atau tujuan awal.

b. Pengawasan tidak langsung, adapun pengawasan tidak langsung adalah coordinator atau ponanggung jawab program ADP melakukan pemeriksaan pelaksanaan pekerjaan dengan melihat laporan-laporan dari pihak yang mengawasi kerja bawahan.

Dari uraian tentang melakukan tindakan koreksi diatas dapat disimpulkan bahwa dalam melakukan tindakan koreksi ADP lembaga IMZ telah melakukannya dengan baik. Kegiatan langkah tersebut sangat penting untuk dilaksankan dalam pengawasan agar pengawasan dapat berjalan secara efektif dan efisien.

Dokumen terkait