• Tidak ada hasil yang ditemukan

Dari tabel di atas telihat bahwa :

1. Ada g4 Guru atau 7g,g4% yang termasuk dalam kategori tinggi

2. Ada 8 Guru atau 26,66% yang masuk dalam kategori sedang

g. Tidak ada guru atau 0% yang menempati kategori rendah Dari hasil penelitian butir-butir item, peneliti menyimpulkan bahwa masih ada sebagian butir item yang masuk dalam kategori sedang, sehingga masih perlu peningkatan dalam pemberian materi yang menyangkut isi dari item-item tersebut, oleh karena itu beberapa

33 ( 73,34 %)

12 ( 26,66 %) 0 ( 0 % )

sebagai dasar dalam pemberian usulan-usulan program-program Bimbingan di Sekolah Dasar.

Rumusan pernyataan butir-butir item yang termasuk pada kategori sedang adalah sebagai berikut :

B TabelB13

Butir-butirBitemBKuesionerByangBmasukBkategoriBsedangBdanBkurangBtercapaiB padaBGuruB

B

No Aspek Indikator Butir Rumusan Pernyataan Skor Peri

ngk at 1 Pribadi Guru Melatih Peserta didik dalam

menentukan keputusan secara baik

9 Saya membiarkan peserta didik membuat keputusan

mengenai permasalaan dirinya 88 5

2 16 Saya membebaskan peserta didik menentukan apa yang

dia kehendaki tanpa saya memberikan saran kepada mereka.

98 12

g Belajar Guru membantu menentukan cara-cara belajar yang tepat terhadap peserta didik

21 Saya menggunakan metode ceramah saat memberikan

materi pelajaran di kelas. 72 1

4 44 Saya membiarkan peserta didik mencari gaya belajar

yang sesuai dengan diri mereka sendiri. 79 2

5 Guru membekali keterampilan

peserta didik dalam menghadapi ujian

g8 Saya memberikan gambaran terburuk kepada peserta

didik sebelum mereka menghadapi ujian. 81 g

6 Guru membantu pessrta didik

dalam menetapkan tujuan dan rencana pendidika selanjutnya

g5 Saya memberikan berbagai informasi mengenai sekolah

lanjutan pada waktu senggang kepada peserta didik 92 6 7 Karier Guru mampu membekali peserta

didik dalam persiapan diri menghadapi berbagai profesi pekerjaan yang akan datang,

2g Saya hanya memberikan informasi mengenai dunia

pekerjaan hanya ketika peserta didik bertanya saja. 97 11

8 6 Saya mengajak siswa untuk berkunjung ke

industri-industri yang terdekat dari sekolah agar peserta didik memahami bagaimana kondisi setiap pekerjaan tersebut.

9g 7

9 25 Saya memberikan berbagai informasi kepada peserta

didik tentang profesi pekerjaan yang ada dilingkungan sekitarnya.

96 10

10 g6 Saya membiarkan peserta didik menerima secara

langsung informasi dari orang-orang sekitarnya tanpa menjelaskan lebih dalam.

94 8

11 Guru membantu peserta didik

dalam menyesuaikan diri dengan berbagai tuntutan dari lingkungan profesi pekerjaan yang ada disekitarnya.

gg Saya menginformasikan berbagai persyaratan mengenai dunia profesi pekerjaan yang ada disekitar peserta didik bila ada waktu senggang.

85 4

12 42 Saya menginformasikan berbagai tuntutan yang

dibutuhkan dalam dunia pekerjaan kepada peserta didik melalui materi pelajaran yang diberikan di kelas.

95 9

1. KeterlaksanaanB PerananB GuruB KelasB dalamB LayananB RagamB BimbinganBPadaBSekolahBDasarBNegeriBdiBKecamatanBPedanB

Hasil penelitian keterlaksanaan peranan guru kelas dalam layanan ragam bimbingan di Sekolah Dasar Negeri di Kecamatan Pedan menunjukkan:

1. Keterlaksanaan peranan guru kelas dalam layanan ragam bimbingan di Sekolah Dasar Negeri Se-Kecamatan Pedan, Klaten, Jawa Tengah termasuk dalam kategori tinggi

2. Terdapat 12 butir keterlaksanaan layanan ragam bimbingan yang termasuk dalam kategori sedang atau yang belum tercapai

Berdasarkan penelitian deskriptif, penelitian ini hanya ingin memaparkan kondisi atau keadaan apa adanya. Dari hasil penelitian ini, menunjukkan bahwa keterlaksanaan peranan guru kelas dalam layanan ragam bimbingan di Sekolah Dasar Negeri Se-Kecamatan Pedan, Klaten Jawa Tengah, termasuk dalam kategori tinggi. Jumlah guru yang termasuk dalam kategori tinggi sebanyak g4 orang, sebagian lagi masuk kategori sedang sebanyak 8 orang.

Beberapa guru yang termasuk dalam kategori tinggi artinya, guru yang benar-benar sudah menyadari pentingnya pemberian layanan ragam bimbingan (Pribadi, Sosial, Belajar dan Karier) kepada siswa melalui pelajaran-pelajaran yang mereka berikan di kelas, seperti halnya guru mampu memfasilitasi peserta didik agar memiliki pemahaman tentang

dan memecahkan masalah-masalah yang dialami peserta didik, guru mampu mengembangkan pemahaman dan keterampilan berinteraksi sosial dan memecahkan masalah-masalah yang dihadapi peserta didik, guru mampu membantu peserta didik mengembangkan potensi dirinya, dan memecahkan masalah-masalah yang dialaminya. Bimbingan belajar meliputi cara-cara belajar yang tepat, menetapkan tujuan dan rencana pendidikan, mencapai prestasi belajar secara optimal sesuai bakat dan kemampuan, dan memiliki keterampilan untuk menghadapi ujian, serta guru mampu memfasilitasi peserta didik dalam perencanaan, pengembangan dan pemecahan masalah-masalah karir, seperti: pemahaman akan cita-cita masa depan, pemahaman kondisi serta kemampuan diri dan pemecahan masalah-masalah dalam mewujudkan cita-cita yang ingin digapai ( Yusuf,2009)

Hal itu sejalan dengan SK Menpan nomor 8g/199g (dalam Furqon, 2005) yang menjelaskan bahwa guru mempunyai tugas ganda, yaitu sebagai guru kelas yang memberikan materi pelajaran dan melaksanakan program bimbingan di kelas yang diampunya. Hal sama juga diungkapkan Senjaya (2006) yang menyebutkan bahwa salah satu peran yang dijalankan oleh guru yaitu sebagai pembimbing dan untuk menjadi pembimbing yang baik, guru harus memiliki pemahaman tentang peserta didik yang sedang dibimbingnya.

bahwa guru sudah menyadari pentingnya pemberian layanan ragam bimbingan kepada siswa, tetapi penyampaian layanan ragam bimbingan tersebut belum begitu mendalam, seperti halnya guru kurang mengenal dan memahami peserta didik baik secara individu maupun kelompok, kurang memberikan penjelasan kepada peserta didik mengenai hal-hal yang diperlukan dalam belajar, kurang mampu membantu peserta didik dalam mengatasi masalah-masalah yang dihadapinya.

Hal di atas apabila dibiarkan secara terus-menerus ini akan berdampak pada perkembangan peserta didik, dampak masalah yang ditimbulkan tersebut seperti yang di ungkapkan Kowitz (dalam Furqon, 2005) seperti munculnya gejala perilaku malas untuk belajar, malas datang ke sekolah, peserta didik kurang percaya diri, iri hati, adanya perkelahian, ketergantungan pada teman, terbentuknya grup-grup pertemanan dan lain sebagainya. Selain itu permasalahan sosial peserta didik dengan guru misalnya tidak menyenangi guru, ketergantungan pada guru, tidak ada gairah atau semangat belajar, permasalahan akademis bisa berupa tidak dikuasainya kemampuan atau materi yang ditargetkan sebagai tujuan pengajaran, peserta didik-peserta didik yang seperti ini dikenal sebagai peserta didik yang berprestasi rendah, baik karena lambat belajar (slow leaner) maupun prestasinya di bawah kemampuan yang dimilikinya (under achiever).

2. Butir-butirBInstrumenBKeterlaksanaanBPerananBGuruBKelasBdalamB LayananB RagamB BimbinganB padaB SekolahB DasarB NegeriB diB KecamatanBPedanB

Berdasarkan hasil analisis uji butir-butir item. Diperoleh 12 item yang termasuk dalam kategori rendah. Butir-butir item tersebut terdapat dibeberapa aspek, yaitu Aspek Pribadi, Aspek Belajar dan Aspek Karier. Item yang pertama “Saya membiarkan peserta didik membuat keputusan mengenai permasalahan dirinya” dan kedua tentang “Saya membebaskan peserta didik menentukan apa yang dia kehendaki tanpa saya memberikan saran kepada mereka.” Berdasarkan hasil penelitian, masih ada beberapa guru yang kurang mendampingi peserta didik dalam mengambil keputusan ini masuk dalam kategori ragam bimbingan pribadi. Apabila ini dilakukan secara terus-menerus oleh guru dikhawatirkan peserta didik mengalami permasalahan khususnya dalam diri peserta didik berkaitan dengan masalah pribadinya, misalnya seperti peserta didik cenderung bersikap ceroboh dalam mengambil keputusan, kecenderungan membenarkan segala keputusan karena merasa tidak adanya seseorang yang mendampingi diri peserta didik. Hal ini dikarenakan kurang adanya pengawasan dan pelatihan terhadap diri peserta didik khususnya dalam cara pengambilan keputusan.

Item ketiga “Saya menggunakan metode ceramah saat memberikan materi pelajaran di kelas” dan keempat tentang “Saya membiarkan peserta didik mencari gaya belajar yang sesuai dengan diri mereka sendiri”.

menggunakan model gaya mengajar yang sesungguhnya membuat peserta didik merasa bosan, gaya mengajar yang dimaksud yaitu guru seolah-olah bertindak sebagai seorang penceramah, sebenarnya hal ini bisa disiasati guru dengan menyelipkan berbagai macam metode mengajar seperti halnya dengan menggunakan media permainan ataupun gaya belajar yang sesuai dengan kebutuhan peserta didik yang sedang yang dibimbingnya, selain itu kurang adanya perhatian secara penuh terhadap peserta didik yang memerlukan fokus belajar tertentu sehingga guru cenderung menyamaratakan kebutuhan siswa satu dengan yang lainnya sama. Menurut Kowitz (1959) jika hal ini terus dibiarkan, ini dapat menyebabkan proses perkembangan peserta didik yang berkaitan dengan ragam bimbingan belajar terhambat, contohnya prestasi belajar peserta didik yang rendah, baik karena lambat belajar (slow leaner), atau prestasi yang dibawah kemampuan yang dimiliki peserta didik itu sendiri (under achiver).

Item kelima tentang “Saya memberikan gambaran terburuk kepada peserta didik sebelum mereka menghadapi ujian.” Berdasarkan hasil penelitian masih ada beberapa guru yang merasa jika dengan memberikan berbagai informasi yang menakut-nakuti peserta didik mengenai permasalahan ujian akan membuat peserta didik menjadi termotivasi dalam belajar, padahal hal ini sangat bertentangan dengan kenyataannya. Peserta didik malah merasa memiliki beban yang besar yang harus di

pernyataan yang positif terhadap diri peserta didik maupun memotivasi yang berkaitan dengan persiapan ujian, sehingga peserta didik merasa nyaman karena dia merasa ada seseorang yang selalu mendukungnya selain kedua orangtuanya.

Item keenam tentang “Saya memberikan berbagai informasi mengenai sekolah lanjutan pada waktu senggang kepada peserta didik”. Berdasarkan hasil penelitian, masih ada beberapa guru yang kurang memanfaatkan waktu senggang untuk memberikan berbagai informasi mengenai sekolah lanjutan kepada peserta didik, apabila waktu tersebut dapat digunakan dengan baik, hal ini akan berdampak positif terhadap peserta didik itu sendiri, seperti peserta didik dapat memahami dan menetapkan tujuan dan rencana pendidika selanjutnya dari jauh-jauh hari sehingga peserta didik bisa lebih fokus terhadap cita-cita maupun karier mereka dimasa yang akan datang.

Item ketujuh “Saya hanya memberikan informasi mengenai dunia pekerjaan hanya ketika peserta didik bertanya saja.”, kedelapan, “Saya mengajak siswa untuk berkunjung ke industri-industri yang terdekat dari sekolah agar peserta didik memahami bagaimana kondisi setiap pekerjaan tersebut” kesembilan, “Saya memberikan berbagai informasi kepada peserta didik tentang profesi pekerjaan yang ada di lingkungan sekitarnya.” dan kesepuluh, “Saya membiarkan peserta didik menerima secara langsung informasi dari orang-orang sekitarnya tanpa menjelaskan

menganggap informasi mengenai karir peserta didik dianggap tidak perlu, ini dikarenakan guru menganggap peserta didik belum membutuhkan informasi-informasi tersebut, padahal justru dari masa-masa ini lah peserta didik mulai diinformasikan mengenai macam-macam bidang karir yang ada di lingkungan sekitarnya, sehingga peserta didik mampu mengukur sendiri batas kemampuan yang mereka miliki dan diharapkan peserta didik mampu menggali potensi diri, oleh karena itu mereka dapat lebih fokus terhadap kemampuan yang mereka miliki saat ini, namun apabila permasalahan-permasalahan itu terus dibiarkan akan berdampak buruk kepada peserta didik sepeti peserta didik kurang memahami berbagai informasi yang dia dapat karena kurang adanya penjelasan lebih dalam dari orang yang lebih paham akan informasi tersebut.

Item kesebelas dan keduabelas tentang “Saya menginformasikan berbagai persyaratan mengenai dunia profesi pekerjaan yang ada disekitar peserta didik bila ada waktu senggang.” dan “Saya menginformasikan berbagai tuntutan yang dibutuhkan dalam dunia pekerjaan kepada peserta didik melalui materi pelajaran yang diberikan di kelas”. Berdasarkan hasil penelitian masih ada beberapa guru yang menganggap masalah karier peserta didik dirasa belum waktunya untuk dibahas lebih mendalam, peserta didik hanya sekedar tahu mengenai apa itu karier, oleh karena itu guru cenderung diam mengenai masalah karier peserta didik, hal ini bisa dilihat dari kurang adanya pemberian informasi mengenai tantangan dan

kurang adanya informasi-informasi mengenai dunia karier peserta didik yang dikemas melalui pelajaran-pelajaran yang diberikan di kelas, sehingga peserta didik selain mendapatkan ilmu mengenai pelajaran yang dia ikuti juga mendapatkan informasi-informasi tambahan mengenai masa depan karier mereka yang perlu di persiapkan sejak dini.

Berdasarkan pemaparan hasil penelitian di atas, dapat disimpulkan bahwa kebanyakan guru mampu menjalankan perannya sebagai guru kelas maupun sebagai pembimbing, namun ada beberapa guru yang belum mencapai kategori tinggi, ada beberapa faktor kemungkinan yang menyebabkan hal tersebut berada pada kategori sedang, khususnya pada aspek karier yang ternyata masih banyak yang belum tercapai. Hal tersebut kemungkinan disebabkan karena guru kurang mampu memahami kebutuhan-kebutuhan yang diperlukan siswa atau guru merasa tidak penting memberikan materi bimbingan kepada siswa dan hanya berfokus kepada mata pelajaran yang diberikan saja, atau guru kurang inisiatif dalam memberikan berbagi informasi terkait jenis-jenis pekerjaan atau gambaran akan masa depan karier peserta didik.

C. UsulanBProgram-programBBimbinganBdiBSekolahBDasarBBerdasarkanB padaBButirBInstrumenByangBBelumBTercapaiB

Berdasarkan hasil uji butir item penelitian mengenai keterlaksanaan peranan guru kelas dalam layanan ragam bimbingan di Sekolah Dasar Negeri di Kecamatan Pedan, mendapatkan hasil berupa

termasuk dalam kategori sedang. Usulan program-program bimbingan tersebut dapat digunakan oleh guru kelas sebagai bahan materi sisipan dalam memberikan pelajaran-pelajaran di kelas.

Alasan peneliti mengajukan program-program bimbingan tersebut karena peneliti merasa perlu membuat beberapa topik yang sesuai dengan kebutuhan peserta didik, agar keseluruhan ragam bimbingan baik pribadi, sosial, belajar maupun karier dapat terlaksana secara penuh dan seimbang sehingga pada akhirnya diharapkan tidak menimbulkan masalah-masalah pada tugas perkembangan peserta didik.

Melihat hasil dari 12 item yang termasuk kategori sedang, maka peneliti memberikan ranking kepada 12 item tersebut, Pada program tersebut, terdapat beberapa usulan kegiatan bimbingan yang bisa disisipkan dalam materi pelajaran. Kegiatan-kegiatan yang terkait dengan item-item tersebut antara lain dapat dilihat pada tabel 15

No Aspek Indikator Butir Rumusan Pernyataan

1 Pribadi Guru Melatih Peserta didik

dalam menentukan keputusan secar baik

9 Saya membiarkan peserta didik membuat keputusan

mengenai permasalaan dirinya

2 16 Saya membebaskan peserta didik menentukan apa yang

dia kehendaki tanpa saya memberikan saran kepada mereka.

g Belajar Guru membantu menentukan

cara-cara belajar yang tepat terhadap peserta didik

21 Saya menggunakan metode ceramah saat memberikan

materi pelajaran di kelas.

4 44 Saya membiarkan peserta didik mencari gaya belajar

yang sesuai dengan diri mereka sendiri.

5 Guru membekali keterampilan

peserta didik dalam menghadapi ujian

g8 Saya memberikan gambaran terburuk kepada peserta

didik sebelum mereka menghadapi ujian.

6 Guru membantu pessrta didik

dalam menetapkan tujuan dan rencana pendidika selanjutnya

g5 Saya memberikan berbagai informasi mengenai sekolah

lanjutan pada waktu senggang kepada peserta didik

7 Karier Guru mampu membekali

peserta didik dalam persiapan diri menghadapi berbagai profesi pekerjaan yang akan datang,

2g Saya hanya memberikan informasi mengenai dunia

pekerjaan hanya ketika peserta didik bertanya saja.

8 6 Saya mengajak siswa untuk berkunjung ke

industri-industri yang terdekat dari sekolah agar peserta didik memahami bagaimana kondisi setiap pekerjaan tersebut.

9 25 Saya memberikan berbagai informasi kepada peserta

didik tentang profesi pekerjaan yang ada dilingkungan sekitarnya.

10 g6 Saya membiarkan peserta didik menerima secara

langsung informasi dari orang-orang sekitarnya tanpa menjelaskan lebih dalam.

11 Guru membantu peserta didik

dalam menyesuaikan diri dengan berbagai tuntutan dari lingkungan profesi pekerjaan yang ada disekitarnya.

gg Saya menginformasikan berbagai persyaratan mengenai

dunia profesi pekerjaan yang ada disekitar peserta didik bila ada waktu senggang.

12 42 Saya menginformasikan berbagai tuntutan yang

dibutuhkan dalam dunia pekerjaan kepada peserta didik melalui materi pelajaran yang diberikan di kelas.

Dari tabel rumusan butir item rendah diatas, diharapkan guru kelas mampu menjalankan perannya selain sebagai guru kelas juga sebagai pembimbing yang mampu mengarahkan dan membimbing peserta didik agar terpenuhi tugas perkembangannya.

Ragam

Bimbingan Kompetensi Dasar Indikator Perkembangan Tugas Sasaran Kelas Kegiatan Bimbingan Kegiatan Jadwal Pelaksana Ket Sumber Pustaka

Pribadi Mempelajari cara-cara pengambilan keputusan. Peserta didik mampu dalam menentukan keputusan secara tepat sesuai dengan apa yang menjadi pilihan. Kematangan

Intelektual IV,V,VI 1. Outbond dibagi dalam berbagai : peserta didik kelompok sesuai jumlah siswa kelas masing-masing, dalam kegiatan ini peserta didik diberi sebuah tantangan yang harus mereka pecahkan secara bersama-sama seperti memilih ketua kelompok secara demokrasi, pembagian tugas yang adil. Selain proses penyelesaian masalah tersebut peserta didik juga dihadapkan dengan berbagai rintangan seperti pos-pos yang harus mereka lewati untuk mencapai tujuan yang telah disepakati

2. Pemberian bahan diskusi kelompok dengan topik yang sesuai dengan peserta didik seperti hidup toleransi, tanggungjawab, rela berkorban dan lain sebaginya. Masa Jeda sesudah ujian semester maupun ujian sekolah Praktisi dibantu Guru kelas dan pihak sekolah (Di isi oleh guru Sekolah yang bersang kutan) Badruja man,Aip . 2011. Teori dan aplikasi Evaluasi program Bimbing an dan Konslin g.Jakart a: PT. Indeks Barus,G endon & Sri Hastuti. 2011. Kumpul an Modul Pengem bangan diri. Yogyak arta: Universi

dasar ilmu pengetahuan dan perilaku belajar mampu menentuka n cara-cara belajar yang tepat 2. Peserta didik memiliki keterampil an dalam menghada piujian 3. Peserta didik mampu menetapka n tujuan dan rencana pendidikan selanjutny a

pendukung saat pelajaran dikelas yaitu, mengajak peserta didik membuat peta konsep belajar atau

Mind Mapping tentang pelajaran yang sedang di ikuti.

2. Mengajak peserta didik untuk belajar di taman atau di bawah pohon, agar peserta didik tidak jenuh dengan kegiatan belajar di dalam kelas.

3. Memberikan berbagai brosur mengenai sekolah-sekolah lanjutan untuk peserta didik dan memberikan penjelasannya. materi dikelas Akhir kegiatan pelajaran atau sehabis pulang sekolah. Guru kelas dan pihak sekolah (Di isi oleh guru Sekolah yang bersang kutan) . 2011. Teori dan aplikasi Evaluasi program Bimbing an dan Konslin g.Jakart a: PT. Indeks Barus,G endon & Sri Hastuti. 2011. Kumpul an Modul Pengem bangan diri. Yogyak arta: Universi tas Sanata Dharma

persiapan menghada pi pekerjaan di masa yang akan dating 2. Peserta didik mampu menyesuai kan diridengan berbagai tuntutan dari lingkunga n profesi pekerjaan yang ada disekitarn ya. pengalaman kepada peserta didin mengenai pekerjaan-pekerjaan yang mereka geluti, orang-orang tersebut seperti : Kepala Desa, Guru, Polisi, Pengusaha, Pegawai pabrik, dan lain sebagianya.

2. Study tour : mengajak peserta didik berkunjung ke tempat industri-industri kecil maupun besar di sekitar lingkungan sekolah.

maupun ujian

sekolah bersangkutan) aplikasi Evaluasi program Bimbing an dan Konslin g.Jakart a: PT. Indeks Barus,G endon & Sri Hastuti. 2011. Kumpul an Modul Pengem bangan diri. Yogyak arta: Universi tas Sanata Dharma. Tanteas wa.files. wordpre ss.com/

tanggal 07 0otober 2013, jam 15.15)

KESIMPULANBDANBSARAN

Bab ini berisikan tentang kesimpulan hasil penelitian dan saran-saran untuk beberapa pihak untuk melaksanakan layanan ragam bimbingan di Sekolah Dasar berdasarkan hasil penelitian.

A. KesimpulanB

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan mengenai keterlaksanaan peranan guru dalam layanan ragam bimbingan pada siswa Sekolah Dasar Negeri di Kecamatan Pedan dapat disimpulkan sebagai berikut :

1. Berdasarkan hasil penelitian keterlaksanaan peranan guru dalam layanan ragam bimbingan pada siswa Sekolah Dasar Negeri di Kecamatan Pedan termasuk dalam kategori tinggi, yaitu 80,95% kategori tinggi, 19,05 % kategori sedang dan 0% kategori rendah. Ini menunjukan bahwa guru Sekolah Dasar Negeri di Kecamatan Pedan, sudah memahami perannya selain sebagi guru mengajar juga sebagai guru pembimbing pengganti guru BK di Sekolah Dasar.

2. Dari hasil butir instrumen keterlaksanaan peranan guru dalam layanan ragam bimbingan pada siswa Sekolah Dasar Negeri di Kecamatan Pedan tidak terdapat butir item yang termasuk dalam kategori Rendah, tetapi terdapat empat belas (12) butir item yang masuk dalam kategori

yang termasuk dalam kategori sedang belum maksimal yang berdampak implikatif dalam penyusunan modul bimbingan

B. SaranB

Berdasarkan hasil penelitian berikut ini dikemukakan saran-saran untuk beberapa pihak :

1. Bagi Sekolah

Bagi pihak sekolah dapat mempertimbangkan adanya guru BK di Sekolah Dasar, hal ini bertujuan agar capaian sasaran layanan ragam bimbingan dapat tersampaikan kepada peserta didik secara utuh melalui kolaborasi antara guru kelas dan guru pendamping atau guru ahli dalam bidang Bimbingan dan Konseling.

2. Bagi Guru Kelas

Bagi guru Kelas dapat mempertimbangkan hasil penelitian ini, untuk dapat lebih memahami setiap peserta didik baik mengenai kebutuhan peserta didik ataupun masalah yang dihadapi peserta didik melalui pelajaran-pelajaran yang di berikan di kelas. Guru kelas diharapkan untuk lebih kreatif dalam memberikan materi layanan ragam bimbingan seperti bimbingan pribadi, sosial, karier, dan belajar. Memahami setiap kebutuhan dan masalah apa saja yang dialami peserta didik. Memberi semangat kepada peserta didik agar peserta didik dapat menjadi dirinya sendiri dan unggul dalam prestasi belajar baik di sekolah maupun di luar sekolah

Bagi peserta didik agar lebih memahami akan potensi dan kemampuan yang dimiliki melalui kegiatan-kegiatan yang ada di sekolah maupun di luar sekolah yang di informasikan oleh guru kelas, sehingga peserta didik lebih bersemangat lagi dalam menimba ilmu dan menggapai cita-cita.

4. Bagi Peneliti Lain

Bagi peneliti lain yang ingin melanjutkan penelitian ini disarankan untuk mempertimbangkan kisi-kisi layanan ragam bimbingan. Latar belakang masalah juga perlu dipertimbangkan.

Ahmad, Juntika Nurihsan. 2009. Bimbingan dan Konseling dalam Berbagai Latar

Dokumen terkait