BAB II LANDASAN TEORI
C. Pengertian Kredit
3. Penggolongan Kredit
2002:463- 468) :
1. Penggolongan kualitas kredit berdasarkan prospek usaha: a. Lancar :
1. Industri atau kegiatan usaha memiliki potensi
pertumbuhan yang baik.
2. Pasar yang stabil dan tidak dipengaruhi oleh perubahan kondisi perekonomian.
commit to user
15
3. Persaingan yang terbatas,termasuk posisi yang kuat dalam pasar.
4. Manajemen yang sangat baik.
5. Perusahaan afiliasi atau grup stabil dan mendukung usaha.
6. Tenaga kerja yang memadai dan belum pernah tercatat mengalami perselisihan atau pemogokan.
b. Dalam perhatian khusus (DPK) :
Kredit yang digolongkan DPK apabila memenuhi kriteria sebagai berikut :
1. Industri atau kegiatan usaha memiliki pertumbuhan yang terbatas.
2. Posisi di pasar baik, tidak hanya dipengaruhi oleh perubahan kondisiperekonomian.
3. Pangsa pasar bersaing dengan pesaing.
4. Manajemen yang baik.
5. Perusahaan afiliasi atau grup stabildan memiliki dampak yang memberatkan terhadap debitur.
6. Tenaga kerja pada umumnya memadai dan belum
pernah tercatat mengalami perselisihan atau
pemogokan. c. Kurang lancar :
commit to user
16
Kredit yang digolongkan kurang lancar apabila memenuhi kriteria sebagai berikut :
1. Industri atau kegiatan usaha menunjukkan potensi
pertumbuhanyang sangat terbatas atau tidak
mengalamipertumbuhan.
2. Pasar dipenaruhi oleh perubahan kondisi perekonomian. 3. Posisi di pasar cukup baik tetapi banyak pesaing,
namun dapat pulih kembali.
4. Manajemen cukup baik.
5. Hubungan dengan perusahaan afiliasi atau grup mulai memberikan dampak yang memberatkan terhadap debitur.
6. Tenaga kerja berlebihan namun hubungan pimpinan dan
karyawan pada umumya baik. d. Diragukan:
Kredit digolongkan diragukan apabila memenuhi kriteria sebagai berikut :
1. Industri atau kegiatan usaha menurun.
2. Pasar sangat dipengaruhi oleh perubahan kondisi perekonomian.
3. Persaingan usaha sangat ketatdan operasional
perusahaan mengalami permasalahan yang serius.
commit to user
17
5. Perusahaan afiliasi atau grup telah memberikan dampak yang memberatkan debitur.
6. Tenaga kerja berlebihan dalam jumlah yang besar sehingga dapat menimbulkan keresahan.
2. Penggolongan kualitas kredit berdasarkan kondisi keuangan debitur :
a. Lancar :
Kredit yang digolongkan lancar apabila memenuhi kriteria sebagai berikut:
1. Perolehan laba tinggi dan stabil. 2. Permodalan kuat.
3. Likuidtas dan modal kerja kuat.
4. Analisis arus kas menunjukkan bahwa debitur dapat memenuhi kewajiban pembayaran pokok serta bungan tanpa dukungan sumber dana tambahan.
5. Jumlah portofolio yang sensitif terhadap perubahan nilai tukar valuta asing dan suku bunga relatif sedikit atau lebih dilakukan lindung nilai (hegding) secara baik. b. Dalam perhatian khusus (DPK) :
Kredit yang digolongkan DPK apabila memenuhi kriteria sebagai berikut:
1. Perolehan laba cukup baik namun memiliki potensi menurn.
commit to user
18
2. Permodalan cukup baik dan pemilik mempunyai
kemampuan untuk memberikan modal tambahan apabila diperlukan.
3. Likuiditas dan modal kerja cukup baik.
4. Analisis arus kas menunjukan bahwa meskipun debitur mamou memenuhi kewajiban pembayaran pokok serta bunga namun terdapat indikasi masalah tertentu yang apabila tidak diaasi akan mempengaruhi pembayaran di masa mendatang.
5. Beberapa portofolio sensitif terhadap perubahan nilai tukar valuta asing dan suku bunga tetapi masih terkendali.
c. Kurang lancar :
Kredit yang digolongkan kurang lancar apabila memenuhi kriteria sebagai berikut:
1. Perolehan laba rendah.
2. Rasio utang terhadap modal cukup tinggi. 3. Likuiditas kurang dan modal kerja terbatas.
4. Analis arus kas menunjukkan bahwa debitur hanya mampu membayar bunga dan sebagian dari pokok. 5. Kegiatan usaha terpengaruh perubahan nilai tukar
commit to user
19
6. Perpanjangan kredit untuk menutupi kesulitan
keuangan. d. Diragukan :
Kredit yang digolongkan diragukan apabila memenuhi kriteria sebagai berikut:
1. Laba sangat kecil atau negatif.
2. Kerugian operasional dibiayai dengan penjualan aset. 3. Rasio utang terhadapa modal tinggi.
4. Likuiditas sangat tinggi.
5. Analisis arus kas menunjukkan ketidakmampuan
membayar pokok dan bunga.
6. Kegiatan usaha terancam karena perubahan nilai tukar valuta asing dan suku bunga.
7. Pinjaman baru digunakan untuk memenuhi kewajiban yang jatuh tempo.
e. Macet :
Kredit yang digolongkan macet apabila memenuhi kriteria sebagai berikut :
1. Mengalami kerugian yang besar.
2. Debitur tidak mampu memenuhi seluruh kewajiban dan
kegiatan usaha tidak dapat dipertahankan. 3. Rasio utang terhadap modal sangat tinggi. 4. Kesulitan likuiditas.
commit to user
20
5. Analisis arus kas menunjukkan bahwa debitur tidak mampu menutup biaya produksi.
6. Kegiatan usaha terancam karena fluktuasi nilai tukar valuta asing dan suku bunga.
7. Pinjaman bari digunakan untuk menutup kerugian
operasional.
3. Penggolongan kualitas kredit berdasarkan kemampuan
membayar : a. Lancar:
Kredit yang digolongkan lancar apabila memenuhi kriteria sebagai berikut:
1. Pembayaran tepat waktu,perkembangan rekening baik dan tidak ada tunggakan serta sesuai dengan persyaratan kredit.
2. Hubungan debitur dengan bank baik dan debitur selalu menyampaikan informasi keuangan secara teratur dan akurat.
3. Dokumentasi kredit lengkap dan pengikatan agunan kuat.
b. Dalam perhatian khusus (DPK) :
Kredit yang digolongkan DPK apabila memenuhi kriteria sebagai berikut:
commit to user
21
1. terdapat tunggakan pembayaran pokok dan atau bunga sampai 90 hari.
2. Hubungan debitur dengan bank baik dan debitur selalu menyampaikan informasi keuangan secara teratur dan masih akurat.
3. Jarang mengalami cerukan/ overdraft.
4. Dokumentasi lengkap dan pengikatan agunan kuat. 5. Pelanggaran perjanjian kredit yang tidak prinsipil. c. Kurang lancar :
Kredit yang digolongkan kurang lancar apabila memenuhi kriteria sebagai berikut:
1. Terdapat tunggakan pembayarab pokok dan atau bunga
yang telah melampaui 90 hari.
2. Terdapat cerukan/ overdraft yang berulang kali
khususnya untuk menutupi kerugian operasional dan kekurangan arus kas.
3. Hubungan debitur dengan bank memburuk dan
informasi keuangan debitur tidak dapat dipercaya. 4. Dokumentasi kredit kurang lengkap dan pengikatan
agunan yang lemah.
5. Pelanggaran terhadap persyaratan pokok kredit.
6. Perpanjangan kredit untuk menyembunyikan kesulitan keuangan.
commit to user
22
d. Diragukan :
Kredit yang digolongkan diragukan apabila memenuhi kriteria sebagai berikut:
1. Terdapat tunggakan pokok dan atau bunga yang telah melampaui 180 hari sampai dengan 270 hari.
2. Terjadi ceruka/ overdraft yang bersifat permanen khususnya untuk menutupi kerugian operasional dan kekurangan arus kas.
3. Hubungan debitur dengan bank semakin meburuk dan informasi keuangan debitur tidak tersedia atau tidak dapat dipercaya.
4. Dokumentasi kredit tidak lengkap dan pengikatan agunan yang lemah.
5. Pelanggaran yang prinsipil terhadap persyaratan pokok dalam perjanjian kredit.
e. Macet :
Kredit yang digolongkan macet apabila memenuhi kriteria sebagai berikut:
1. Terdapat tunggakan pembayaran pokok dan atau bunga
yang telah melampaui 270 hari.
2. Dokumentasi kredit dan atau pengikatan agunan tidak ada.
commit to user
23