• Tidak ada hasil yang ditemukan

TINJAUAN PUSTAKA

3.2 Penggolongan Biaya

1. Objek biaya

Menurut Firdaus (2009) penggolongan biaya diperlukan untuk menyampaikan dan menyajikan data biaya agar berguna bagi manajemen dalam mencapai berbagai tujuannya. Sebelum memutuskan bagaimana menghimpun dan mengalokasikan biaya dengan baik, manajemen dapat melakukan penggolongan biaya atas dasar:

2. Perilaku biaya 3. Periode akuntansi

2

4. Fungsi manajemen atau jenis kegiatan fungsional

3.2.1. Penggolongan Biaya Berdasarkan Objek Biaya

Ditinjau dari objek biaya maka biaya dapat digolongkan sebagai berikut:

1. Biaya langsung (Direct cost)

Biaya langsung yaitu biaya terjadinya atau manfaatnya dapat diidentifikasikan secara langsung pada objek atau pusat biaya tertentu. Contoh biaya ini adalah biaya bahan baku langsung dan biaya tenaga kerja langsung.

2 Biaya Tidak Langsung (Overhead cost)

Pengertian biaya produksi tidak langsung (factory overhead cost) atau singkatnya biaya overhead produksi menurut Matz dan Usry (2002) dapat didefenisikan sebagai biaya dari bahan atau material tidak langsung, tenaga kerja tidak langsung, dan semua biaya produksi yang tidak dapat dibebankan langsung kepada produk. Jadi dengan kata lain biaya overhead produksi ini meliputi seluruh biaya produksi kecuali biaya material langsung dan biaya tenaga kerja langsung. Biaya overhead produksi merupakan biaya yang tidak dapat diidentifikasikan secara langsung kepada produk yang menggunakannya atau yang mengkonsumsinya. Hal ini berbeda dengan biaya produksi langsung yang dapat diidentifikasi secara langsung kepada produk yang mengkonsumsinya. Biaya overhead yang timbul umumnya dikonsumsi oleh lebih dari satu departemen produksi.

Secara garis besar, biaya overhead produksi digolongkan sebagai berikut: a. Biaya Bahan Pembantu (Indirect Material), merupakan biaya bahan yang

diperlukan dalam proses pembuatan produksi, tetapi bukan biaya bahan baku (bahan langsung). Bahan pembantu ini akhirnya juga menjadi bagian produk, tetapi memiliki nilai yang kecil.

b. Biaya Tenaga Kerja Tidak Langsung (Indirect Labor), merupakan biaya tenaga kerja yang tidak dapat diidentifikasikan secara langsung kepada produk. Contoh biaya ini adalah biaya gaji supervisor, quality control, tenaga kerja administrasi dan pekerja yang bertugas dalam kerja pemeliharaan yang secara tidak langsung berkaitan dengan produksi. c. Biaya Reparasi dan Pemeliharaan (Repair and Maintenance), yaitu biaya

yang dikeluarkan untuk aktivitas reparasi dan pemeliharaan mesin/peralatan, serta pemakaian suku cadang. Terkadang biaya suku cadang dipisahkan dari biaya reparasi dan pemeliharaan.

d. Biaya Penyusutan dan Depresiasi, misalnya biaya penyusutan mesin, peralatan dan kendaraan.

e. Biaya Utilitas, misalnya biaya penggunaan air, gas dan listrik. Sejalan dengan perkembangan teknologi pada proses produksi, biaya overhead produksi juga semakin meningkat.

3.2.2. Penggolongan Biaya Berdasarkan Perilaku Biaya

Ditinjau dari perilaku biaya terhadap perubahan dalam tingkat kegiatan atau volume maka biaya-biaya dapat dikategorikan dalam tiga jenis biaya, yaitu : 1. Biaya variabel

Biaya variabel adalah biaya-biaya yang dalam total berubah secara langsung dengan adanya perubahan tingkat kegiatan atau volume, baik volume produksi ataupun volume penjualan. Di samping itu, biaya variabel mempunyai karakteristik umum yang lain dimana biaya per unitnya tidak berubah.

2. Biaya tetap

Biaya tetap adalah biaya-biaya yang secara total tetap tidak berubah dengan adanya perubahan tingkat kegiatan atau volume dalam batas-batas dari tingkat kegiatan yang relevan atau dalam periode waktu tertentu Biaya tetap per unit akan berubah dengan adanya perubahan volume produksi. Dalam jangka panjang biaya tetap juga akan menjadi biaya variabel.

3. Biaya semi variabel

Biaya semi variabel adalah biaya-biaya yang mempunyai atau mengandung unsur tetap dan unsur variabel. Untuk tujuan perencanaan dan pengendalian, biaya ini harus dipisah menjadi elemen biaya tetap dan elemen biaya variabel. Unsur tetap ini biasanya merupakan biaya minimum yang harus dikeluarkan untuk jasa yang digunakan.

3.2.3. Penggolongan Biaya Berdasarkan Periode Akuntansi

Dalam penggolongan biaya sehubungan dengan periode akuntansi, biaya- biaya dibedakan berdasarkan waktu atau kapan biaya-biaya tersebut dibebankan terhadap pendapatan. Penggolongan ini berguna bagi manajemen dalam membandingkan beban-beban dengan pendapatan secara layak dalam rangka penyusunan laporan keuangan. Sehubungan dengan periode akuntansi ada dua kategori kelompok biaya yaitu :

1. Biaya produk

Dalam perusahaan manufaktur, biaya ini sama dengan biaya produksi yaitu bahan langsung, tenaga kerja langsung, dan overhead pabrik. Biaya-biaya ini pada saat terjadinya dicata dan dialokasikan sebagai persediaan, tetapi apabila terjadi penjualan atas persedian atau produk, maka biaya dari persediaan akan menjadi harga atau beban pokok penjualan yang akan dibandingkan dengan pendapatan yang telah teralisir dari penjualan tersebut.

2. Biaya periode

Biaya-biaya yang tidak berkaitan dengan persediaan atau produk tetapi berhubungan dengan periode waktu atau periode akuntansi. Biaya periode ini bisa bermanfaat untuk memperoleh pendapatan dalam beberapa periode akuntansi dan ada juga yang memberi manfaat hanya untuk periode akuntansi yang berjalan. Contoh biaya ini adalah biaya pemasaran dan biaya administrasi.

3.2.4. Penggolongan Biaya Berdasarkan Fungsi Manajemen

Penggolongan biaya menurut jenis dari kegiatan fungsional bertujuan untuk membantu manajemen dalam perencanaan, analisis, dan pengendalian biaya atas dasar fungsi-fungsi yang ada dalam suatu organisasi perusahaan. Berdasarkan pada jenis kegiatan fungsional maka biaya dapat diklasifikasikan sebagai berikut : 1. Biaya produksi, yaitu semua biaya yang berhubungan dengan fungsi produksi

atau kegiatan pengolahan bahan baku menjadi produk jadi. Yang termasuk dalam biaya produksi adalah biaya bahan baku, biaya tenaga kerja dan biaya overhead pabrik

2. Biaya administrasi dan umum, yaitu semua biaya yang berhubungan dengan fungsi administrasi dan umum, yang terjadi dalam rangka penentuan kebijaksanaan, pengarahan, dan pengawasan kegiatan perusahaan secara keseluruhan.

3. Biaya pemasaran, yaitu biaya dalam rangka penjualan produk jadi sampai dengan pengumpulan piutang menjadi kas. Biaya ini meliputi fungsi penjualan, penggudangan produk jadi, dan pengiriman.

3.3. Sistem Perhitungan Biaya

Dokumen terkait