• Tidak ada hasil yang ditemukan

Berdasarkan ketentuan Surat Keputusan Menteri Perindustrian dan Perdagangan Nomor 651/MPP/10/2004 tersebut, penggunaan galon merek AQUA oleh pelaku usaha depot air minum isi ulang yang dikategorikan sebagai perbuatan melanggar hukum apabila:

1. Pelaku usaha depot air minum isi ulang menjual produknya tidak secara langsung kepada konsumen dan tidak di lokasi depot,

2. Galon milik merek AQUA tersebut secara sengaja telah disiapkan oleh pelaku usaha depot air minum isi ulang untuk diperjual-belikan pada konsumen,

3. Pelaku usaha depot air minum isi ulang dengan sengaja menyediakan stock

produk air minum isi ulang dalam galon AQUA,

4. Pelaku usaha depot air minum isi ulang tidak memeriksa kelayakan pakai galon yang dibawa konsumen,

5. Pelaku usaha depot air minum isi ulang menggunakan tutup galon bermerek, serta 6. Pelaku usaha depot air minum isi ulang memasang segel/shrink wrappada galon.

Sebenarnya, penggunaan kemasan galon AQUA untuk diisi kembali oleh pelanggan depot air minum isi ulang tersebut menyebabkan galon milik merek

terdaftar tidak kembali ke perusahaan untuk diisi kembali. Hal ini menimbulkan kerugian bagi perusahaan karena dianggap galon kemasan 19 liter tersebut merupakan aset dari perusahaan. Hal ini tampak dari kebijakan awal perusahaan yang mengatur bahwa produk air minum ukuran 19 liter itu tak dijual bersama kemasannya alias kembali botol, yang sebenarnya sama dengan AQUA kemasan botol beling atau kaca. Dengan demikian, galon air minum dalam kemasan yang diperoleh konsumen hanya dipinjamkan atau disewakan kepada konsumen sehingga status kepemilikan terhadap galon air tetap berada pada perusahaan pemilik merek terdaftar. Selain itu galon kemasan 19 liter milik AQUA tersebut merupakan aset perusahaan, dikarenakan hampir 80 % biaya produksi AMDK dikeluarkan untuk biaya membeli/ memproduksi kemasan.77

Pihak AQUA sebagai pemegang merek terdaftar yang galon air minumnya sering digunakan oleh pelanggan depot air minum isi ulang mengakui bahwa ketentuan Pasal 9 Ayat (3) Keputusan Menteri Perindustrian dan Perdagangan Nomor 705/MPP/KEP/11/2003 sangat sulit dilaksanakan karena tidak adanya larangan dan sanksi yang tegas terhadap penggunaan galon air minum merek AQUA oleh pelanggan yang mengisinya dengan air minum isi ulang bukan dari perusahaan AQUA.78 Karena menurut ketentuan Surat Keputusan Menteri Perindustrian dan Perdagangan Nomor 651/MPP/10/2004 selama pihak depot air minum isi ulang tidak

77Hasil wawancara dengan Syabariah Br. Tarigan, Financial Accounting PT. Sibayakindo, Doulu Berastagi, tanggal 15 April 2014

78Hasil wawancara dengan Syabariah Br. Tarigan, Financial Accounting PT. Sibayakindo, Doulu Berastagi, tanggal 15 April 2014

melanggar ketentuan Pasal 7 bukanlah merupakan perbuatan melanggar hukum di bidang merek, dengan demikian selama galon air minum merek AQUA tersebut dibawa oleh pelanggan depot air minum isi ulang bukan dikategorikan sebagai perbuatan melanggar hukum di bidang merek.

Untuk kasus pelanggaran merek AQUA di beberapa daerah di Indonesia saat ini marak terjadi, pelanggaran merek AQUA tersebut dikategorikan sebagai tindak pidana pemalsuan merek, dari beberapa kasus pemalsuan merek AQUA yang terjadi di beberapa daerah aparat penegak hukum cukup tanggap mengatasi permasalahan tersebut, misalnya seperti yang diberitakan Solopos.com, Jumat (18/11/2011) aparat Polres Klaten menggerebek pemalsu air minum dalam kemasan (AMDK) merk AQUA pada Rabu (16/11/2011) malam di Dukuh Ngentak, Desa Jurangjero, Kecamatan Karanganom, Klaten, Jawa Tengah. Galon merek AQUA tersebut dikumpulkan oleh sebuah depot air minum isi ulang, kemudian diisi dengan air minum isi ulang produksi sendiri dan berikan segel mirip dengan segel yang biasa digunakan oleh pihak AQUA.79

Kasus lainnya terjadi pada bulan September 2013, aparat penegak hukum di daerah Jombang mengungkap praktik pemalsuan AQUA dengan tersangka warga Dusun Plosorejo, Desa/Kecamatan Bandar Kedungmulyo. Dari hasil pengungkapan oleh aparat penegak hukum tersebut ditemukan beberapa barang bukti meliputi 120

79Solo Pos, “Terkait Pemalsuan AQUA Konsumen Diminta Lebih Hati-Hati,”

http://www.solopos.com/2011/11/18/terkait-pemalsuan-aqua-konsumen-diminta-lebih-hati-hati-124792, terakhir diakses tanggal 19 Mei 2014

galon AQUA siap edar, tiga dus tutup galon, dua karung tisu pembersih galon, enam karung tutup galon dan tanpa merek.80

Kasus serupa terjadi pada bulan Februari 2014 di daerah Tangerang, aparat penegak hukum Kota Tangerang berhasil membongkar praktek pemalsuan air isi ulang galon merk AQUA yang beroperasi di Kampung Jaha, Rt. 2/3, Kelurahan Malangnengah, Kecamatan Pagedangan, Kabupaten Tangerang. Pelaku yang sudah beroperasi selama empat bulan ini diketahui tidak memiliki izin usaha dari pemerintah setempat dan pemilik merek AQUA. Aparat penegak hukum berhasil mengamankan barang bukti berupa dua tabung filter air, 101 galon air merk AQUA, dua karung berisi limbah tutup galon merek AQUA dan satu karung tutup galon yang sudah tersegel.81

Praktek pemalsuan air mineral merek AQUA kemasan galon lainnya yang paling baru dan berhasil dibongkar aparat penegak hukum terjadi pada bulan April tahun 2014 di daerah Bandung tepatnya di sebuah tempat pengisian air isi ulang di Kawasan Muara Raya, Kelurahan Situsaeur, Kecamatan Astana Anyar, dalam pengungkapan yang dilakukan aparat penegak hukum tersebut selain mengamankan tersangka, pihaknya juga menyita beberapa barang bukti berupa 96 buah galon AQUA berisi dan sudah ditutup dengan tutup AQUA asli serta 266 (dua ratus enam puluh enam) tutup galon AQUA asli. Modus yang dilakukan yakni dengan cara galon

80Berita Jatim, “Polisi Buru Pemasok Tutup Galon AQUA,” http://beritajatim.com/hukum_ kriminal/183767/polisi_buru_ pemasok_tutup_ galon _aqua.html#.U31oU0AxgqY, terakhir diakses tanggal 19 Mei 2014.

81Megapolitan News, “Sindikat Pemalsu Air Galon Merek AQUA Dibekuk Polisi,” http://www.megapolitannews.com/sindikat-pemalsu-air-galon-merek-aqua-dibekuk-polisi/, terakhir diakses tanggal 19 Mei 2014.

air minum yang kosong dibersihkan terlebih dahulu dengan menggunakan mesin pembersih isi ulang. Kemudian galon tersebut diisi dengan air pegunungan di tempat pengisian air isi ulang miliknya. Air isi ulang untuk mengisi galon AQUA asli disimpannya dalam toren ukuran 5.000 liter dan disalurkan melalui proses mesin air isi ulang, kemudian dimasukkan ke dalam galon AQUA menggunakan selang air. Setelah itu galon AQUA tersebut ditutup dengan menggunakan tutup label asli AQUA dan selanjutnya didistribusikan ke toko-toko sekitar wilayah Kota Bandung.82

Berdasarkan uraian beberapa kasus pidana pemalsuan merek AQUA yang terjadi di beberapa daerah di Indonesia tersebut, tampak bahwa pihak aparat penegak hukum sangat berperan aktif dalam pengungkapan kasus pelanggaran merek AQUA karena selain pelanggaran merek AQUA tersebut berdasarkan Undang-Undang Merek termasuk tindak pidana di bidang merek, juga karena gugatan secara perdata oleh pihak AQUA sendiri dianggap kurang efektif dalam mencegah timbulnya pelanggaran-pelanggaran HKI di bidang merek.83

Dari uraian tersebut diatas dapat diambil suatu asumsi bahwa parameter terjadinya pelanggaran merek pada pengisian air minum merek terdaftar terdapat pada unsur komersialisasi atau unsur memperdagangkan. Selama pelanggan depot air minum yang mengisi air minum pada depot air minum isi ulang menggunakan galon merek terdaftar tetapi untuk dipergunakan sendiri untuk memenuhi kebutuhan rumah

82Galamedia, “Pemalsuan Aqua Danone Kemasan Galon Terungkap”, http://www.klik-galamedia.com/pemalsuan-aqua-danone-kemasan-galon-terungkap, terakhir diakses tanggal 19 Mei 2014.

83Hasil wawancara dengan Syabariah Br. Tarigan, Financial Accounting PT. Sibayakindo, Doulu Berastagi, tanggal 15 April 2014.

tangga akan air minum hal itu tidak dapat dikategorikan sebagai pelanggaran merek, namun apabila pelanggan air minum isi ulang tersebut mengisi air minum pada depot air minum isi ulang untuk diperdagangkan atau untuk tujuan komersial maka telah terjadi pelanggaran merek.

Berdasarkan ketentuan Pasal 90 dan 91 Undang-Undang Merek yang berbunyi:

”Barangsiapa dengan sengaja dan tanpa hak menggunakan Merek yang sama pada keseluruhannya dengan Merek terdaftar milik pihak lain untuk barang dan/atau jasa sejenis yang diproduksi dan/atau diperdagangkan, dipidana dengan pidana penjara paling lama 5 (lima) tahun dan/atau denda paling banyak Rp. 1.000.000.000,00 (satu miliar rupiah).

Barangsiapa dengan sengaja dan tanpa hak menggunakan Merek yang sama pada pokoknya dengan Merek terdaftar milik pihak lain untuk barang dan/atau jasa sejenis yang diproduksi dan/atau diperdagangkan, dipidana dengan pidana penjara paling lama 4 (empat) tahun dan/atau denda paling banyak Rp. 800.000.000,00 (delapan ratus juta rupiah).”

Berdasarkan uraian mengenai pelanggaran merek di atas mengandung unsur bahwa pelanggaran atas merek tersebut terjadi apabila ada seseorang yang menggunakan merek terdaftar milik pihak lain untuk barang dan/atau jasa sejenis yang diproduksi dan/atau diperdagangkan, unsur diproduksi dan atau diperdagangkan disini bermakna penggunaan merek terdaftar milik pihak lain tersebut memang diperuntukkan untuk tujuan komersial/perdagangan.

Selanjutnya menurut ketentuan Pasal 55 ayat (1) ke 1 KUHPidana yang berbunyi, “Dipidana sebagai pelaku tindak pidana, mereka yang melakukan, yang menyuruh melakukan, dan yang turut serta melakukan tindak pidana itu.”

Berdasarkan ketentuan tersebut terdapat unsur ”yang turut serta melakukan”, yang berarti ”bersama-sama melakukan” sedikit-dikitnya harus ada dua orang, ialah orang yang melakukan dan orang yang turut melakukan suatu peristiwa pidana. Kedua orang itu sama-sama melakukan pelaksanaan sehingga sama-sama melakukan unsur-unsur dari perbuatan pidana itu.

Misalnya kebutuhan air minum normal rumah tangga dengan 6 anggota keluarga akan menghabiskan 15 liter setiap hari, maka pelanggan tersebut setiap 2 hari sekali akan membeli galon air minum isi ulang. Pemilik depot air minum isi ulangpun patut mengetahui terjadinya pelanggaran apabila dengan sengaja mengisi galon yang sudah ada merek terdaftarnya untuk diperdagangkan, jika si pelanggan depot air minum isi ulang tersebut mengisi air setiap hari sebanyak 10-20 galon, maka pelaku usaha depot air minum isi ulang seharusnya menyadari bahwa pelanggan mengisi air minum tersebut melakukannya untuk diperdagangkan mengingat jumlah pembelian yang melebihi kebutuhan normal air minum rumah tangga, apabila tetap mengisi dari depot air minum isi ulang itu berarti telah terjadi pelanggaran, sehingga pemilik depot air minum juga melanggar dalam konstruksi turut serta/penyertaan tindakan pelanggaran merek. Bagi pelanggan yang mengisi air minum isi ulang tersebut atau bagi pelaku usaha depot air minum isi ulang juga bisa dikenakan yang membantu melakukan, dan dapat dikenakan sanksi pidana.

Dokumen terkait