• Tidak ada hasil yang ditemukan

Penggunaan program komputer dalam audit

Dalam dokumen Modul_DTSS_PCA_Teori_EDP_dan_Edp_Audit_2010 (Halaman 142-171)

Software audit yang digunakan dapat digolongkan menjadi dua golongan, yaitu (i) Perangkat lunak audit terspesialisasi ( SAS/ specialized audit software) dan (ii) Perangkat lunak audit tergeneralisasi (GAS/ generalized audit software). 1. Perangkat Lunak Terspesialisasi (Specialized Audit software)

SAS merupakan satu atau lebih program khusus yang dirancang oleh auditor agar sesuai dengan situasi audit tertentu. Software audit ini jarang digunakan karena penyiapannya maka waktu dan mahal, dan diperlukan keahlian

Teori EDP dan EDP Audit

DTSS Post Clearance Audit

132132132132

auditor dibidang komputer. Cara penanggulangannya dapat dengan menggunakan program yang relevan dengan tujuan audit yang saat itu digunakan oleh perusahaan.

2. Perangkat Lunak Audit Terspesialisasi (SAS/Specialized Audit Software) Perangkat lunak audit yang digeneralisasi terdiri dari seperangkat program komputer yang secara bersama melaksanakan bermacam fungsi pemrosesan data atau manipulasi data. GAS dikembalikan oleh kantor akuntan untuk berbagai tugas audit dan dapat digunakan pada berbagai perusahaan.

Program-program yang digeneralisasi mempunyai dua manfaat penting : (1) program ini dikembangkan sedemikian rupa sehingga memudahkan pelatihan bagi staf auditor dalam menggunakan program, meskipun hanya memiliki sedikit pengetahuan tentang PDE, dan tidak perlu memiliki pengetahuan dalam pemrograman. (2) dapat diterapkan pada lingkup tugas-tugas yang lebih besar tanpa harus mengeluarkan biaya atau mengalami kesulitan dalam mengembangkan program.

Kelemahan utama program komputer yang digeneralisasi adalah biaya pengembangan pada awalnya besar, dan kecepatan pengolahan relatif kurang efisien.

Terdapat 3 cara yang dapat digunakan oleh auditor dalam melaksanakan prosedur audit dengan menggunakan komputer :

1. Memroses data pengujian auditor pada sistem komputer klien sebagai bagian dari pengujian pengendalian.

2. Menguji pembukuan yang diselenggarakan komputer sebagai sarana untuk melakukan verifikasi atas laporan keuangan klien , dan

3. Menggunakan komputer untuk melaksanakan tugas audit yang terpisah dari catatan klien.

Penggunaan komputer sebagai alat bantu dalam audit atas laporan keuangan umumnya menyangkut: (i) Pengujian program yang dipergunakan oleh perusahaan, (ii) Pengujian file perusahaan, dan (iii) Penggunaan mikrokomputer Perangkat lunak audit terdiri dari program komputer yang digunakan oleh auditor, sebagai bagian prosedur auditnya, untuk mengolah data audit yang signifikan dari sistem akuntansi entitas.

Teori EDP dan EDP Audit

DTSS Post Clearance Audit

133133133133

Perangkat lunak audit dapat terdiri dari program paket, program yang dibuat dengan tujuan khusus (purpose-written programs), dan program utilitas (utility

programs). Terlepas dari sumber program, auditor harus meyakini validitas

program tersebut untuk tujuan audit sebelum menggunakan program tersebut. a. Program paket (package programs) adalah program komputer yang

dirancang untuk melaksanakan fungsi pengolahan data yang mencakup pembacaan file komputer, pemilihan informasi, pelaksanaan perhitungan, pembuatan file data, dan pencetakan laporan dalam suatu format yang telah ditentukan oleh auditor.

b. Program yang dibuat dengan tujuan khusus (purpose-written programs)

adalah program komputer yang dirancang untuk melaksanakan tugas audit dalam keadaan khusus. Program ini dapat disiapkan oleh auditor, oleh entitas, atau oleh pemrogram luar yang di oleh auditor. Dalam beberapa hal, program entitas yang ada dapat digunakan oleh auditor dalam bentuk aslinya atau dalam bentuk yang sudah dimodifikasi karena hal ini dapat lebih efisien dibandingkan dengan jika program tersebut dikembangkan secara independen.

c. Program utilitas (utility programs) adalah program yang digunakan oleh

entitas untuk melaksanakan fungsi pengolahan umum seperti penyortasian, pembuatan, dan pencetakan file. Program ini umumnya dirancang untuk tujuan audit dan, oleh karena itu, mungkin tidak memiliki kemampuan seperti penghitungan record secara otomatis (automatic record count) atau total kontrol (control totals).

Dalam memilih dan menentukan Utility Software yang akan digunakan, maka berikut ini ada 5 katagori yang umum :

1. Program untuk membantu memahami sistem aplikasi. 2. Program untuk mengumpulkan bukti tentang kualitas data 3. Program untuk mengumpulkan bukti tentang program lain

4. Program untuk mengembangkan dan menerapkan software audit khusus. 5. Program untuk mengumpulkan bukti tentang efisiensi dan produktivitas

sistem.

Satu hal yang perlu diingat bahwa utiliti software ini harus dikendalikan sedemikian rupa sehingga tidak disalahgunakan yang dapat merugikan auditor.

Teori EDP dan EDP Audit

DTSS Post Clearance Audit

134134134134

Dalam hal-hal tertentu, apabila utiliti software tidak mampu memberikan kepuasan kepada auditor, maka dapat dibuat specialized audit software.

Software audit yang khusus adalah software yang didesain untuk melaksanakan

tugas-tugas audit khusus.

Specialized software biasanya dipilih dengan alasan-alasan sebagai berikut :

1. Tidak tersedianya software alternatif yang lain. 2. Keterbatasan software alternatif yang ada. 3. Pertimbangan efisiensi.

4. Untuk meningkatkan pemahaman terhadap sistem tersebut. 5. Kemungkinan untuk mempermudah persiapan.

6. Meningkatkan tingkat independensi auditor.

8.2. Latihan 8

1. Jelaskan pengaruh EDP dalam proses audit! 2. Jelaskan kegunaan aplikasi pemeriksaan EDP!

3. Jelaskan cara melakukan evaluasi atas output yang dihasilkan oleh sistem EDP!

4. Jelaskan dua tipe TABK yang umum digunakan dalam audit!

5. Jelaskan cara menggunakan aplikasi program komputer dalam audit!

8.3. Rangkuman

1. Audit Sistem Informasi Akuntansi berbasis komputer dapat memberikan masukan mengenai baik buruknya suatu Sistem Informasi Akuntansi, mulai dari input data, proses dan outputnya.

2. Suatu informasi mempunyai karakteristik sebagai berikut: relevan, tepat waktu, akurat, lengkap dan merupakan rangkuman.

3. Audit Sistem Informasi Akuntansi berbasis komputer dapat memberikan masukan terhadap suatu organisasi dengan daya saji informasi laporan keuangan yang sesuai dengan karakteristik tersebut, dan dapat mengetahui kemungkinan adanya salah saji informasi.

4. Kegiatan melakukan Audit Sistem Informasi/Pengolahan Data Elektronik di lembaga pemerintahaan sangat banyak memberikan manfaat, antara lain:

Teori EDP dan EDP Audit

DTSS Post Clearance Audit

135135135135

a. Meningkatkan perlindungan atas aset Teknologi Informasi Komputer (TIK) lembaga pemerintahan yang merupakan kekayaan negara, atau dengan kata lain aset milik publik,

b. Meningkatkan integritas dan ketersediaan sistem dan data yang digunakan oleh lembaga pemerintahan baik dalam kegiatan internal lembaga maupun dalam memberikan layanan publik,

c. Meningkatkan penyediaan informasi yang relevan dan handal bagi para pemimpin lembaga pemerintahan dalam mengambil keputusan dalam menjalankan layanan publik,

d. Meningkatkan peranan TIK dalam pencapaian tujuan lembaga pemerintaha dengan efektif, baik itu untuk terkait dengan kebutuhan internal lembaga tersebut, maupun dengan layanan publik yang diberikan oleh lembaga tersebut, dan

e. Meningkatkan efisiensi penggunaan sumber daya TIK serta efisiensi secara organisasional dan prosedural di lembaga pemerintahan.

5. Pendekatan audit sistem informasi dapat dikategorikan ke dalam tiga kelompok, yaitu :

a. auditing around the computer, yaitu mentrasir balik (trace -back) hasil olahan komputer antara lain output ke bukti dasarnya antara lain input tanpa melihat prosesnya.

b. auditing with the computer dan pendekatan ini menitikberatkan pada penggunaan komputer sebagai alat bantu audit. Alat bantu audit ini berupa komputer dilengkapi dengan software audit umum (generale

audit software, biasa disingkat GAS). Contoh GAS antara lain ACL

(Audit Command Language), IDEA (Interactive Data Extraction and

Analysis) dan lain- lain.

c. Auditing throught the computer, auditor harus memperlakukan komputer sebagai target audit dan melakukan audit throught atau memasuki area program. Oleh sebab itu pendekatan Auditing throught the computer termasuk juga dalam CAATs (Computer Assist ed Audit Technique ) yaitu teknik audit berbantuan computer (TABK).

6. Pemakaian Perangkat Lunak Khusus Untuk Pemeriksaan (Audit software) Pemeriksa dapat menguji keandalan dokumentasi dan berkas dari suatu objek pemeriksaan. Dalam hal ini terdapat beberapa audit software yang

Teori EDP dan EDP Audit

DTSS Post Clearance Audit

136136136136

biasa dipakai antara lain: Generalized Audit Software, Audit Command

Language (ACL), audassist, IDEA-Y. 1. Metode Tracing

Pemeriksa dapat melakukan penelusuran terhadap suatu program/sistem aplikasi untuk menguji keandalan kebenaran data masukan dalam pengujian ketaatan, pemeriksa mencetak daftar instruksi program yang dijalankan sehingga dapat ditelusuri apakah suatu instruksi telah dijalankan selama proses.

2. Metode Pemetaan (Mapping)

Pemrogram dapat memasukkan kode-kode tertentu yang tidak dikehendaki yang disiapkan ke dalam program untuk kepentingannya. Dengan diketahuinya bagian yang sedang bekerja dan bagian-bagian yang tidak sedang bekerja tersebut maka dapat dipisahkan kode-kode yang tidak dikehendaki tadi kemudian menghapuskannya.

7. Ada dua kondisi yang menyebabkan auditor perlu mempertimbangkan penggunaan TABK (Teknik Audit Berbantuan Komputer):

a. tidak adanya dokumen masukan atau tidak adanya jejak audit (audit

trail) dalam sistem informasi komputer.

b. dibutuhkannya peningkatan efektivitas dan efisiensi prosedur audit dalam pemeriksaan.

8. TABK dapat digunakan dalam berbagai prosedur audit berikut ini: a. Pengujian rincian transaksi dan saldo.

b. Prosedur review analitik.

c. Pengujian pengendalian (test of contro/) atas pengendalian umum sistem

informasi komputer-seperti, penggunaan data uji untuk menguji prosedur akses ke perpustakaan program (program libraries)

d. Pengujian pengendalian atas pengendalian aplikasi sistem informasi komputer seperti penggunaan data uji untuk menguji berfungsinya prosedur yang telah diprogram.

e. Mengakses file, yaitu kemampuan untuk membaca file yang berbeda

record-nya dan berbeda formatnya.

f. Mengelompokkan data berdasarkan kriteria tertentu.

g. Mengorganisasi file, seperti menyortir dan menggabungkan. h. Membuat laporan, mengedit dan memformat keluaran.

Teori EDP dan EDP Audit

DTSS Post Clearance Audit

137137137137

i. Membuat persamaan dengan operasi rasional (AND; OR; =; < >; <; >; IF). 9. Auditor menggunakan bukti untuk memperoleh keyakinan yang memadai

(reasonable assurance), jika inherent risk dan control risk sangat tinggi, maka harus mendapatkan reasonable assurance yang lebih besar. Aktivitas evaluasi bukti yang diperoleh meliputi:

a. Menilai (assess) kualitas pengendalian internal PDE b. Menilai reliabilitas informasi PDE

c. Menilai kinerja operasional PDE

d. Mempertimbangkan kembali kebutuhan adanya bukti tambahan. e. Mempertimbangkan faktor risiko

f. Mempertimbangkan tingkat materialitas g. Bagaimana perolehan bukti audit.

10. Software audit yang digunakan dapat digolongkan menjadi dua golongan, yaitu (i) Perangkat lunak audit terspesialisasi ( SAS/ specialized audit software) dan (ii) Perangkat lunak audit tergeneralisasi (GAS/ generalized audit software).

Perangkat Lunak Terspesialisasi (Specialized Audit software)

SAS merupakan satu atau lebih program khusus yang dirancang oleh auditor agar sesuai dengan situasi audit tertentu. Software audit ini jarang digunakan karena penyiapannya maka waktu dan mahal, dan diperlukan keahlian auditor dibidang komputer. Cara penanggulangannya dapat dengan menggunakan program yang relevan dengan tujuan audit yang saat itu digunakan oleh perusahaan.

Perangkat Lunak Audit Terspesialisasi (SAS/Specialized Audit Software) Perangkat lunak audit yang digeneralisasi terdiri dari seperangkat program komputer yang secara bersama melaksanakan bermacam fungsi pemrosesan data atau manipulasi data. GAS dikembalikan oleh kantor akuntan untuk berbagai tugas audit dan dapat digunakan pada berbagai perusahaan.

11. Perangkat lunak audit dapat terdiri dari program paket, program yang dibuat dengan tujuan khusus (purpose-written programs), dan program utilitas

(utility programs). Terlepas dari sumber program, auditor harus meyakini

validitas program tersebut untuk tujuan audit sebelum menggunakan program tersebut.

Teori EDP dan EDP Audit

DTSS Post Clearance Audit

138138138138

Program paket (package programs) adalah program komputer yang dirancang untuk melaksanakan fungsi pengolahan data yang mencakup pembacaan file komputer, pemilihan informasi, pelaksanaan perhitungan, pembuatan file data, dan pencetakan laporan dalam suatu format yang telah ditentukan oleh auditor.

Program yang dibuat dengan tujuan khusus (purpose-written

programs) adalah program komputer yang dirancang untuk

melaksanakan tugas audit dalam keadaan khusus. Program ini dapat disiapkan oleh auditor, oleh entitas, atau oleh pemrogram luar yang di oleh auditor. Dalam beberapa hal, program entitas yang ada dapat digunakan oleh auditor dalam bentuk aslinya atau dalam bentuk yang sudah dimodifikasi karena hal ini dapat lebih efisien dibandingkan dengan jika program tersebut dikembangkan secara independen.

Program utilitas (utility programs) adalah program yang digunakan oleh entitas untuk melaksanakan fungsi pengolahan umum seperti penyortasian, pembuatan, dan pencetakan file. Program ini umumnya dirancang untuk tujuan audit dan, oleh karena itu, mungkin tidak memiliki kemampuan seperti penghitungan record secara otomatis (automatic record count) atau total kontrol (control totals).

12. Dalam memilih dan menentukan Utility Software yang akan digunakan, maka berikut ini ada 5 katagori yang umum :

a. Program untuk membantu memahami sistem aplikasi. b. Program untuk mengumpulkan bukti tentang kualitas data c. Program untuk mengumpulkan bukti tentang program lain

d. Program untuk mengembangkan dan menerapkan software audit khusus. e. Program untuk mengumpulkan bukti tentang efisiensi dan produktivitas

Teori EDP dan EDP Audit

DTSS Post Clearance Audit

139139139139

8.4. Tes Formatif 8

Soal Benar (B)/Salah(S)

1. Audit Sistem Informasi Akuntansi berbasis komputer focus memberikan masukan mengenai baik buruknya dari sisi pelaporan.

2. Karakteristik salah suatu informasi adalah merupakan rangkuman.

3. Audit Sistem Informasi Akuntansi berbasis komputer dapat memberikan masukan mengenai kemungkinan adanya salah saji informasi.

4. Auditing around the computer, yaitu mentrasir balik (trace -back) hasil olahan komputer ke bukti dasarnya tanpa melihat prosesnya.

5. Auditing with the computer menggunakan software audit khusus.

6. Auditing throught the computer, berusaha memperlakukan komputer sebagai target audit. Oleh sebab itu pendekatan Auditing throught the computer tidak termasuk dalam CAATs (Computer Assist ed Audit Technique ).

7. Perangkat Lunak Khusus Untuk Pemeriksaan (Audit software) digunakan

menguji keandalan dokumentasi dan berkas dari suatu objek pemeriksaan. 8. Metode Tracing digunakan untuk melakukan penelusuran terhadap suatu

program/sistem aplikasi untuk menguji keandalan kebenaran data masukan dalam pengujian ketaatan, pemeriksa mencetak daftar instruksi program yang dijalankan sehingga dapat ditelusuri apakah suatu instruksi telah dijalankan selama proses.

9. Metode Pemetaan (Mapping), pada hakekatnya adalah program yang digunakan untuk membuat peta transaksi tertentu yang dikehendaki yang disiapkan untuk diolah program untuk kepentingannya.

10. Program paket (package programs) adalah program komputer yang dirancang untuk melaksanakan fungsi pengolahan data yang mencakup pembacaan file komputer, pemilihan informasi, pelaksanaan perhitungan, pembuatan file data, dan pencetakan laporan dalam suatu format yang telah ditentukan oleh auditor.

Teori EDP dan EDP Audit

DTSS Post Clearance Audit

140140140140

Soal pilihan ganda:

11. Ada beberapa hal yang menyebabkan auditor perlu mempertimbangkan penggunaan TABK (Teknik Audit Berbantuan Komputer), kecuali:

a. Tidak adanya dokumen masukan.

b. Tidak adanya jejak audit (audit trail) dalam sistem informasi komputer. c. Tidak adanya peralatan manual.

d. Dibutuhkannya peningkatan efektivitas dan efisiensi prosedur audit dalam pemeriksaan.

12. TABK dapat digunakan dalam berbagai prosedur audit berikut ini, kecuali: a. Pengujian rincian transaksi dan saldo.

b. review investigasi.

c. Pengujian pengendalian (test of contro/) atas pengendalian umum sistem

informasi komputer.

d. Pengujian pengendalian atas pengendalian aplikasi sistem informasi komputer.

13. TABK juga dapat digunakan untuk berbagai prosedur audit lainnya, kecuali: a. Mengakses file, yaitu kemampuan untuk membaca file yang berbeda

record-nya dan berbeda formatnya.

b. Memanipulasi file berdasarkan kriteria tertentu.

c. Mengorganisasi file, seperti menyortir dan menggabungkan. d. Membuat laporan, mengedit dan memformat keluaran.

14. Purpose-written programs adalah program komputer yang dirancang untuk melaksanakan tugas audit dalam keadaan khusus. Program ini disiapkan oleh berikut ini, kecuali:

a. Auditor, b. Entitas,

c. Pemrogram luar yang di tugasi oleh auditor. d. Pemerintah

15. Program utilitas (utility programs) adalah program yang digunakan oleh entitas untuk melaksanakan fungsi-fungsi seperti di bawah ini, kecuali:

a. Penyortasian file.

b. Penghapusan dan pengeditan file. c. Pembuatan file.

Teori EDP dan EDP Audit

DTSS Post Clearance Audit

141141141141

8.5. Umpan Balik dan Tindak Lanjut

Untuk mengetahui pencapaian hasil belajar pada kegiatan belajar ini, maka peserta perlu mengerjakan soal tes formatif. Setelah mengerjakan tes formatif kemudian hasil tes dievaluasi. Kriteria evaluasi kelulusan mempelajari kegiatan belajar ini adalah sebagai berikut:

B = Jumlah jawaban yang benar Nilai evaluasi (N) = (100 x B)/15 B Nilai Keterangan 15 100 Lulus 14 93 Lulus 13 87 Lulus 12 80 Lulus 11 73 Lulus 10 67 Lulus

Kurang dari 67 dinyatakan “Tidak Lulus” sehingga peserta diharapkan dapat membaca kembali uraian materi pada Kegiatan Belajar ini. Kemudian kerjakan kembali tes formatif ini, apabila minimum memperoleh 10 (sepuluh) jumlah soal yang dikerjakan dengan benar dari 15 soal yang tersedia, maka peserta dinyatakan lulus, dan dapat melanjutkan pelajarannya ke Kegiatan Belajar berikutnya.

Teori EDP dan EDP Audit

DTSS Post Clearance Audit

142142142142

PENUTUP

Setelah peserta diklat melakukan proses pembelajaran mulai dari kegiatan belajar pertama sampai dengan kegiatan belajar kedua, maka selanjutnya peserta diminta untuk menyelesaikan Tes Sumatif yang merupakan gabungan tes seluruh materi kegiatan-kegiatan belajar yang telah dipelajari sebelumnya.

Diharapkan peserta dapat mengerjakan secara baik Tes Sumatif tersebut untuk memberikan gambaran kemampuan peserta dalam mempelajari secara keseluruhan rangkaian materi modul ini. Apabila hasil evaluasi Tes Sumatif secara keseluruhan menunjukkan nilai peserta sebesar minimal 81, maka dianggap peserta sudah dapat memahami materi diklat ini dengan baik. Cara menghitung nilai adalah sebagai berikut: (jumlah yang benar x 100/25)

Diharapkan peserta dapat menerapkan materi diklat ini di tempat kerja masing-masing dengan penuh kesungguhan agar dapat memberikan hasil yang optimal.

Teori EDP dan EDP Audit

DTSS Post Clearance Audit

143143143143

TES SUMATIF

1. Mana di bawah ini yang bukan merupakan pendapat Ron Weber tentang alasan pentingnya audit EDP:

a. Mengantisipasi kerugian akibat kehilangan data.

b. Mengantisipasi kesalahan dalam pengambilan keputusan.

c. Mendapatkan imbal hasil yang tinggi atas investasi perangkat keras dan pendukungnya yang sangat tinggi

d. Mengantisipasi penyalahgunaan komputer. 2. Tahapan ke 2 dalam audit EDP adalah:

a. Mengevaluasi kendali dan mengumpulkan bukti-bukti. b. Mengidentifikasikan risiko dan kendali.

c. Menyusun laporan. d. Mendokumentasikan.

3. Tahapan ke 3 dalam audit EDP adalah:

a. Mengevaluasi kendali dan mengumpulkan bukti-bukti. b. Mengidentifikasikan risiko dan kendali.

c. Perencanaan.

d. Mendokumentasikan.

4. Pengendalian yang didesain untuk memberikan keyakinan bahwa sistem yang dibeli atau dibuat telah dilaksanakan sesuai dengan otorisasi dan dilaksanakan secara efisien merupakan pengendalian:

a. Pengendalian aplikasi.

b. Pengendalian system aplikasi c. Pengendalian software

d. Pengendalian system software

5. Lingkungan pengendalian (control environment) adalah berbagai faktor yang bisa memperkuat atau memperlemah efektivitas kebijakan dan prosedur yang dibuat oleh organisasi. Faktor yang bukan termasuk dalam lingkungan pengendalian:

a. Filosofi tenaga pekerja di tingkat bawah b. Filosofi manajemen dan gaya manajerial

Teori EDP dan EDP Audit

DTSS Post Clearance Audit

144144144144

c. Struktur organisasi d. Pesaing

6. Kesimpulan auditor dalam menilai tingkat risiko pengendalian, adalah sebagai berikut, kecuali:

a. Rendah. b. Lemah. c. Cukup. d. Kuat.

7. Pengendalian Umum meliputi, kecuali:

a. Pengendalian organisasi dan manajemen

b. Pengendalian terhadap pengembangan dan pemeliharaan sistem aplikasi c. Pengendalian terhadap internal organisasi

d. Pengendalian terhadap perangkat lunak sistem

8. Beberapa jenis pengendalian pengembangan sistem adalah seperti berikut, kecuali:

a. Partisipasi pemakai, manajemen dan auditor; b. Pengembangan standar dan pedoman; c. Pengujian transaksi; dan

d. Penelaahan setelah pemasangan atau instalasi 9. Pengendalian pemeliharaan program bertujuan untuk:

a. Menjaga integritas pengguna;

b. Mencegah perusakan atau kehilangan program;

c. Mencegah dimasukkannya kesalahan ke dalam program; dan d. Mencegah timbulnya perubahan yang tidak ada otorisasinya. 10. Berikut adalah siklus pengendalian aplikasi, kecuali:

a. Pengendalian sistem virus dan otorisasi. b. Pengendalian terhadap operasi komputer. c. Pengendalian pada sistem software.

d. Pengendalian terhadap program dan input data.

11. Pengendalian input didesain untuk manfaat di bawah ini, kecuali:

a. Transaksi diotorisasi sebagaimana mestinya sebelum diolah dengan komputer.

b. Transaksi diubah dengan cermat ke dalam bentuk yang dapat dibaca mesin dan dicatat dalam file data komputer.

Teori EDP dan EDP Audit

DTSS Post Clearance Audit

145145145145

c. Transaksi yang tidak hilang, diproses.

d. Transaksi yang keliru ditolak, dikoreksi dan jika perlu, dimasukan kembali pada waktu kemudian.

12. Pengendalian output didesain untuk memberikan keyakinan yang memadai bahwa :

a. Hasil pengolahan atau proses komputer adalah akurat (cermat). b. Akses terhadap keluaran hasil print out komputer hanya diberikan

bagi petugas yang berhak.

c. Hasil komputer keluaran diberikan kepada atau disediakan untuk orang yang tepat dan pada waktu yang tepat pula yang telah mendapat otorisasi sebagaimana mestinya.

d. Tata letak output sudah benar.

13. Sampah output komputer berpotensi menimbulkan eksposur. Oleh karena itu perlu dilakukan hal-hal berikut, kecuali:

a. Membuang semua laporan yang dibatalkan.

b. Membuang semua salinan karbon dari kertas multilapisan yang disingkirkan dalam tahap pemilihan.

c. Membakar semua sampah output komputer.

d. Menjualnya kepada penampung kertas bekas agar perusahaan mendapatkan tambahan pemasukan.

14. Kelompok pengendali data bertanggungjawab untuk:

a. Memverifikasi akurasi output komputer sebelum didistribusikan ke pengguna terkait.

b. Memeriksa jangan sampai terdapat data yang hilang sebelum data diproses.

c. Mengecek kelengkapan data sebelum diproses lebih lanjut. d. Mengkonfirmasi data kepada pengguna data.

15. Untuk laporan yang sangat sensitif sifatnya, teknik distribusi berikut ini dapat digunakan, kecuali:

a. Laporan tersebut dapat dimasukkan ke kotak surat yang diamankan dimana hanya penggunanya saja yang memiliki kuncinya;

Teori EDP dan EDP Audit

DTSS Post Clearance Audit

146146146146

c. Pengguna bisa diperintahkan untuk mengambil sendiri secara langsung di pusat distribusi serta menandatangani penerimaan laporan terkait; dan

d. Seorang petugas keamanan atau kurir khusus dapat diminta mengirimkan laporan tersebut ke pengguna.

16. Ada beberapa hal yang menyebabkan auditor perlu mempertimbangkan penggunaan TABK (Teknik Audit Berbantuan Komputer), kecuali:

a. Tidak adanya dokumen masukan.

b. Tidak adanya jejak audit (audit trail) dalam sistem informasi komputer. c. Tidak adanya peralatan manual.

d. Dibutuhkannya peningkatan efektivitas dan efisiensi prosedur audit dalam pemeriksaan.

17. TABK dapat digunakan dalam berbagai prosedur audit berikut ini, kecuali: a. Pengujian rincian transaksi dan saldo.

b. review investigasi.

c. Pengujian pengendalian (test of contro/) atas pengendalian umum sistem informasi komputer.

d. Pengujian pengendalian atas pengendalian aplikasi sistem informasi komputer.

18. TABK juga dapat digunakan untuk berbagai prosedur audit lainnya, kecuali: a. Mengakses file, yaitu kemampuan untuk membaca file yang berbeda

record-nya dan berbeda formatnya.

b. Memanipulasi file berdasarkan kriteria tertentu.

c. Mengorganisasi file, seperti menyortir dan menggabungkan. d. Membuat laporan, mengedit dan memformat keluaran.

19. Dampak Database terhadap Sistem Komputerisasi Akuntansi dan Pengendalian yang berkaitan secara global tergantung pada hal-hal di bawah ini, kecuali:

a. Luasnya database digunakan untuk aplikasi akuntansi. b. Tipe dan signifikannya transaksi keuangan yang diolah.

c. Sifat database, DBMS (termasuk kamus data) tugas pengelolaan

database dan aplikasi.

d. Pengendalian aplikasi yang sangat penting dalam lingkungan database.

Dalam dokumen Modul_DTSS_PCA_Teori_EDP_dan_Edp_Audit_2010 (Halaman 142-171)