STRUKTUR, IDENTIFIKASI, DAN KLASIFIKASI TANDA PADA TEKS THE SPIRIT OF KUDA LUMPING (IN TRANCE)
A. Analisis Struktur Teks The Spirit of Kuda Lumping (in Trance)
1. Penggunaan tanda kunci Sama dengan tanda
bersama maknanya dijelaskan melalui tabel 2. Tabel ini diadaptasi dari segitiga elemen makna Peirce.
Tabel 2:Makna Tanda – Tanda Tipe Ikon
No Tanda Objek Interpretant
1. Penggunaan tanda kunci Sama dengan tanda
Tanda kunci yang dipakai untuk alat musik gitar.
56
.2. Penggunaan tanda Golpe Sama dengan tanda
Golpe dalam bahasa
indonesia memiliki arti pukulan. Secara khusus,
golpe merupakan teknik
tangan kanan dimana tangan kanan memukul body gitar. 3. Penggunaan tanda Tambora Sama dengan
tanda
Kata Tambora berasal dari alat musik tambor (perkusi) yang dibunyikan dengan cara dipukul. Teknik tambora pada gitar merupakan teknik tangan kanan dimana tangan kanan memukul senar gitar. 4. Penggunaan Double Staff Sama dengan
tanda
Double staff pada partitur gitar pada umumnya memiliki petunjuk agar pemain memilih salah satu
staff untuk dimainkan
(secondatura)
Tanda ikon nomor satu terdapat tanda kunci G. Berdasarkan hubungan tanda dan objek pada tanda tipe ikon maka tanda dan objek yang dirujuk itu sama melalui simulasi. Interpretan mengacu pada range nada terendah dan tertinggi gitar yang hanya bisa disimulasikan dengan tanda kunci G.
57
Tanda ikon nomor dua terdapat tanda golpe. Golpe dalam bahasa indonesia memiliki arti pukulan. Tanda ini mengacu pada teknik tangan kanan dimana tangan kanan memukul body gitar. Teknik ini merupakan adaptasi dari teknik gitar flamenco. Teknik golpe memiliki kesan tersendiri dan memiliki tujuan untuk merepresentasikan instrumen pada iringan kuda lumping yang sebagian besar merupakan instrument perkusi ke dalam instrument gitar.
Tanda ikon nomor tiga terdapat tanda tambora. Tambora berasal dari kata tambor.Tambor merupakan salah satu instrumen perkusi membranophone yang dibunyikan dengan menggunakan pemukul dan bisa juga dibunyikan langsung dengan tangan. Tanda tersebut mengacu pada sebuah teknik permainan gitar dengan cara memukul senar gitar dengan tangan kanan.Tambora dan golpe memiliki kesamaan objek yang diacu, yaitu instrumen pengiring kuda lumping yang sebagian besar merupakan instrumen perkusi.
Tanda ikon nomor empat terdapat tanda double staff.Pada umumnya double staff pada partitur guitar menunjukan bahwa pembaca teks memilih salah satu staff. Double staff dalam karya ini memiliki fungsi yang berbeda dengan partitur piano. Staff atas mengacu pada teknik tangan kanan yang menunjukan senar open strings (nada dan urutan senar yang harus dipetik) dan staff bawah menunjukan teknik tangan kiri yang memberi petunjuk agar senar ditekan sesuai notasi yang tertulis. Kesan visual pada tanda double staff memiliki tujuan agar mempermudah pembaca dalam memahami tanda tersebut. Sedangkan kesanauditif pada tanda tersebut menekankan pada keunikan efek suara yang dihasilkan.
58 2. Makna Tanda-tanda Tipe Indeks
Dari identifikasi dan klasifikasi pada tabel di atas, ditemukan beberapa tanda tipe indeks pada teks The Spirit of Kuda Lumping (in Trance).Tanda-tanda bersama maknanya dijelaskan melalui tabel 3. Tabel ini diadaptasi dari segitiga elemen makna Peirce.
Tabel 3:Makna Tanda – Tanda Tipe Indeks No
Tanda Objek Interpretant
1. Judul The Spirit Kuda Lumping (in Trance)
Mengacu pada kesenian kuda lumping
1. Kuda lumping merupakan salah satu kesenian yang dalam pertunjukanya
menampilkan tarian prajurit berkuda.
2. In Trance merupakan
salah satu fenomena kesurupan yang menjadi salah satu identitas dari kesenian tersebut. 2. Nama Komposer (Iwan Tanzil) Mengacu pada nama orang Indonesia
Nama seseorang dapat mencerminkan beberapa hal, yakni: Tempat kelahiran, marga, agama, dll.
“Iwan” dapat diartiakan
dengan bahasa Indonesia dan bahasa wales-inggris. Nama Iwan menurut bahasa
59
Indonesia, yaitu bumi atau tumbuhan, sedangkan dalam bahasa wales-inggris memiliki arti Tuhan yang Maha Pengasih. Nama
”Tanzil” berasal dari bahasa
sansekerta yang memiliki arti keindahan surga. 3. Tahun kelahiran composer (1963) Mengacu pada zaman musik modern
Pada zaman modern struktur musik dan bentuk musik mengalami perkembangan yang berangsur-angsur. 4. Tanda petunjuk
untuk tangan kiri
Tanda musik Sebuah tanda bantu dalam partitur The Spirit of Kuda Lumping (in Trance) yang digunakan composer sebagai petunjuk dalam memainkan karya tersebut. Komposer menggunakan tanda musik tersebut dengan tujuan pemain menekan senar dengan jari tangan kiri pada nada yang ditunjukan partitur tanpa membunyikanya. 5. Tanda petunjuk
untuk tangan kiri
Tanda musik Sebuah tanda bantu dalam partitur The Spirit of Kuda Lumping (in Trance) yang digunakan composer sebagai petunjuk dalam memainkan karya tersebut. Tanda musik
60
tersebut pada dasarnya memiliki kaitan dengan tanda musik tipe indeks nomer empat. Petunjuk tersebut memberi perintah agar tangan kiri menekan senar tanpa dipetik oleh tangan kanan. Hasil yang diperoleh dari kombinasi tanda ini dan sebelumnya menghasilkan nada ke-2 yang diperjelas dengan notasi yang terdapat didalam tanda kurung.
6. Tanda hammering on
Tanda musik Sebuah tanda bantu yang memiliki tujuan agar pemain memukul senar dengan jari tangan kiri (hammering on).
7. Tanda petunjuk untuk senar dan tangan kanan
Tanda musik Sebuah tanda yang
menunjukan “p” untuk pulgar atau jempol tangan kanan dan angka 5 untuk nomer senar. Komposer menggunakan tanda tersebut dengan tujuan jempol menekan senar 5 hingga menyentuh permukaan leher gitar (fingerboard)dan petunjuk tersebut menghasilkan special
61
karakteristik bunyi yang unik.
Tanda indeks nomor satu merupakan judul karya The Spirit of Kuda Lumping (in Trance). Judul tersebut mengacu pada kesenian kuda lumping. Kuda lumping merupakan salah satu kesenian yang menampilkan tarian prajurit berkuda.Kuda Lumping merupakan kesenian tari yang menggunakan peralatan berupa kuda buatan yang terbuat dari anyaman bambu. Anyaman tersebut kemudian diberi aksesoris berupa mata, rambut, rambut dan tali (untuk memudahkan pemain dalam memainkanya saat menari). Tarian ini biasanya dimainkan oleh 10 orang penari atau lebih. Hampir semua kesenian tari sangat akrab dengan musik, termasuk kesenian kuda lumping. Soedarsono (1992: 88) menyatakan bahwa iringan merupakan salah satu aspek terpenting dari kesenian tari. Peran iringan tidak hanya sebagai pelengkap tari, Iringan juga merupakan bagian dari kesenian tari. Menurut Supanggah (2002: 14), iringan tari berfungsi sebagai tanda perubahan gerak, memberi tanda permulaan dan akhir penyajian.In Trance merupakan salah satu fenomena yang menjadi identitas kesenian tersebut. Iwan Tanzil dalam karya The Spirit of Kuda Lumping (in Trance) ingin merepresentasikan kesenian kuda lumping melalui karya untuk solo gitar.
Tanda indeks nomer dua merupakan nama Iwan Tanzil sendiri sebagai seorang komposer. Nama seseorang dapat mengacu pada beberapa hal, yakni: Tempat kelahiran, marga, agama, dll.Iwan Tanzil lahir di Jakarta tahun 1963. Keterangan tentang hubungan Nama Iwan Tanzil dan Negara kelahiran
62
(Indonesia) diperkuat dengan arti nama Iwan Tanzil yang hanya dapat diartikan dengan bahasa Indonesia dan bahasa sansekerta. “Iwan” menurut bahasa Indonesia yaitu bumi atau tumbuhan dan ”Tanzil” berasal dari bahasa sansekerta
yang memiliki arti keindahan surga.
Tanda indeks nomer tiga merupakan tahun kelahiran komposer. Pembagian era dalam konteks musik dapat diklasifikasikan melalui beberapa hal yang salah satunya adalah tahun kelahiran komposer. Iwan Tanzil lahir di era modern (1963). Klasifikasi zaman musik menyatakan bahwa musik modern berkisar antara tahun 1910-saat ini.
Tanda indeks nomor empat merupakan tanda petunjuk untuk tangan kiri. Notasi dan tanda panah tersebut mengacu pada hubungan eksistensi antar tanda. Notasi menunjukan nada yang harus ditekan (tanpa dibunyikan) oleh tangan kiri, tanda panah menunjukan teritorial penggunaan tanda tersebut dan secara visual tanda tersebut memiliki perbedaan dengan notasi pada umumnya.
Tanda indeks nomer lima merupakan tanda yang mengacu pada teknik permainan tangan kiri. Tanda tersebut berhubungan dengan tanda indeks nomor empat. Tanda indeks nomer lima memiliki tujuan agar pemain memukul senar pada nada yang ditunjukan oleh partitur dengan jari tangan kiri. Kesan auditif yang dihasilkan oleh hubungan tanda indeks nomor empat dan lima adalah munculnya nada ke-2 yang secara visual ditunjukan oleh notasi dalam kurung.
Tanda indeks nomor enam merupakan tanda hammering on yang mengacu pada salah satu teknik tangan kiri pada permainan gitar. Istilah tersebut banyak digunakan dalam teknik permainan gitar electric. Namun, kemunculan tanda
63
tersebut dalam partitur gitar klasik memberi kesan berbeda dibandingkan penggunaannya didalam gitar electric. Kesan perkusif muncul sebagai akibat tanda tersebut dan pada dasarnya komposer ingin merepresentasikan sesuatu yang berhubungan dengan kesenian kuda lumping melalui penggunaan tanda tersebut.
Tanda indeks nomor tujuh merupakan tanda yang mengacu pada penggunaan jari tangan kanan dan senar yang digunakan. Gitar klasik memiliki petunjuk penggunaan tangan kanan yang salah satunya adalah pulgar (p) dan angka dalam lingkaran sebagai petunjuk penggunaan senar. Tanda tersebut memiliki tujuan agar jari pulgar/ibu jari menekan fingerboard pada senar nomor lima dan kesan auditif muncul sebagai nada ke-2.