HASIL DAN PEMBAHASAN
4.3 Karakteristik Responden
4.4.2 Penggunaan Tenaga Kerja
Berdasarkan tabel 4.7 pengusaha kecil dan menengah yang menggunakan modal usaha paling banyak Rp. 3.000.000,00 dan Rp. 5.500.000,00 yaitu sebanyak 12 Responden atau 17,39%.
4.4.2 Penggunaan Tenaga Kerja
Pengukuran atas penggunaan tenaga kerja pada pengusaha pengrajin ukiran kayu di Kecamatan Mengwi dilakukan dengan cara menjumlahkan seluruh tenaga kerja yang ada di perusahaan tersebut dalam kurun waktu satu tahun diukur dengan satuan orang. Kisaran tenaga kerja yang diterima oleh pengusaha pengrajin Ukiran Kayu di Kecamatan Mengwi berkisar antara 1 orang sampai dengan 5 orang. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel 4.8
Distribusi Responden Berdasarkan Jumlah Tenaga Kerja Pada Pengrajin Ukiran Kayu di Kecamatan Mengwi
Jumlah Tenaga Kerja Frekwensi Persen
1 3 4,35 2 36 52,17 3 6 8,70 4 22 31,88 5 2 2,90 Total 69 100
Sumber : Data Primer
Berdasarkan tabel 4.8 Pengrajin Ukiran Kayu yang mempunyai tenaga kerja paling banyak yaitu berjumlah 2 orang yang dimiliki 36 responden atau 52,17%.
42 4.4.3 Pendapatan pengrajin ukiran kayu di Kecamatan Mengwi
Pendapatan Pengrajin Ukiran Kayu di Kecamatan Mengwi diukur dengan menjumlahkan seluruh laba atau keuntungan bersih yang diterima oleh para pengrajin ukiran kayu dalam waktu satu tahun diukur dengan satuan rupiah. Pendapatan pengrajin Ukiran Kayu di Kecamatan Mengwi berkisar antara Rp. 2.000.000,00. sampai dengan Rp. 4.000.000,00. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Tabel 4.9 berikut :
Tabel 4.9
Distribusi Responden Berdasarkan Pendapatan Pengrajin Ukiran Kayu di Kecamatan Mengwi Pendapatan Pengrajin Ukiran
Kayu di Kecamatan Mengwi
Frekwensi Persen 2.000.000,00. 30 43,48 2.500.000,00. 12 17,39 3.000.000,00. 6 8,70 3.500.000,00. 11 15,94 4.000.000,00 10 14,49 Total 69 100
Sumber : Data Primer
Berdasarkan Tabel 4.9 pendapatan pengrajin Ukiran Kayu di Kecamatan Mengwi paling banyak Rp. 2.000.000,00 setahun yaitu sebesar 30 responden atau 43,48 persen.
4.5 Hasil dan Uji Hipotesis
Model analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah regresi linear berganda, yaitu untuk menganalisis faktor-faktor yang berdampak pe terhadap ndapatan pengrajin ukiran kayu di Kecamatan Mengwi Kabupaten Badung.Analisis regresi linear berganda ini digunakan untuk
43 mengetahui arah dan besarnya pengaruh faktor-faktor tersebut terhadap pendapatan pengrajin ukiran kayu di Kecamatan Mengwi Kabupaten Badung.Pembuktian hipotesis digunakan uji statistik yaitu uji regresi parsial (uji t) dan uji regresi secara serempak (uji F).
Memperhatikan uraian dari variabel-variabel yang digunakan dalam model tersebut dan berdasarkan pengukuran terhadap variabel-variabelnya, maka dapat diperoleh hasil estimasi terhadap faktor-faktor yang berdampak terhadap pendapatan pengrajin ukiran kayu di Kecamatan Mengwi Kabupaten Badung.
Dalam model analisis regresi linear berganda, yang digunakan sebagai variabel terikat adalah pendapatan pengrajin ukiran kayu di Kecamatan Mengwi Kabupaten Badung (Y), sedangkan variabel bebasnya adalah Modal usaha (X1) dan penggunaan tenaga kerja (X2).
1. Analisis regresi linear berganda
Analisis ini diolah dengan menggunakan program SPSS. Adapun rangkuman dari hasil pengolahan data tersebut terlihat pada tabel 4.10.berikut ini :
Tabel 4.10.
Hasil Perhitungan Regresi Linear Berganda Metode Full Regression
Variabel Bebas
Koefisien
Regresi t Sig
Modal usaha (X1) 0,228 7,836 0,000
Penggunaan tenaga kerja (X2) 322265,7 6,270 0,003
Konstanta =565188,4
Koefisien determinasi (R2) =0,926
F ratio =412,149
Signifikansi =0,000
44 Berdasarkan tabel 4.10.di atas dapat dibuat satu persamaan model regresi linear berganda sebagai berikut :
Y = 565188,4 + 0,228X1 + 322265,7 X2
Hasil dari persamaan regresi linear berganda diatas menunjukkan arah dampak masing variabel bebas terhadap variabel terikat yang ditunjukkan oleh koefisien masing-masing variabel bebasnya.Koefisien regresi b1dan b2, bertanda positif berarti variabel modal usaha dan tenaga kerja berdampak terhadap tenaga kerja mempunyai pengaruh yang searah terhadap pendapatan pengrajin ukiran kayu di Kecamatan Mengwi Kabupaten Badung. Untuk melihat bermakna tidaknya pengaruh masing-masing faktor tersebut, maka perlu dilakukan pengujian baik secara parsial maupun simultan pengaruh faktor-faktor tersebut terhadap pendapatan pengrajin ukiran kayu di Kecamatan Mengwi Kabupaten Badung dapat diuraikan sebagai berikut :
a. Modal usaha
Koefisien regresi X1 sebesar 0,228 berarti bahwa peningkatan atas Modal usaha sebesar satu rupiah akan meningkatkan pendapatan pengrajin ukiran kayu di Kecamatan Mengwi Kabupaten Badung sebesar 0,228 rupiah dengan asumsi variabel lain konstan. Jadi, peningkatan atau penurunan modal usaha setiap satu rupiah, akan berdampak terhadap perubahan pendapatan pengrajin ukiran kayu di Kecamatan Mengwi Kabupaten Badung sebesar 0,228 rupiah.
b. Penggunaan tenaga kerja
Koefisien regresi X2 sebesar 322265,7 berarti bahwa peningkatan atas penggunaan tenaga kerja sebesar satu orang akan meningkatkan pendapatan pengrajin ukiran kayu di Kecamatan Mengwi Kabupaten Badung sebesar 322265,7 rupiah, dalam arti meningkatnya pendapatan
45 pengrajin ukiran kayu di Kecamatan Mengwi Kabupaten Badung sebesar 322265,7 rupiah dengan asumsi variabel lain konstan. Jadi, peningkatan atau penurunan penggunaan tenaga kerja setiap satu orang, akan berdampak terhadap perubahan pendapatan pengrajin ukiran kayu di Kecamatan Mengwi Kabupaten Badung sebesar 322265,7 rupiah.
2. Uji hipotesis pertama (Uji t)
Uji parsial atau uji t digunakan untuk menguji dampak masing-masing variabel bebas (X) terhadap variabel tergaantug (Y). Dengan melakukan pengujian secara parsial, maka dapat diketahui signifikan tidaknya berdampak masing-masing variabel bebas terhadap pendapatan pengrajin ukiran kayu di Kecamatan Mengwi Kabupaten Badung.Dari pengujian ini sekaligus dapat dibuktikan apakah hipotesis pertama yang menyatakan bahwa variabel modal usaha dan penggunaan tenaga kerja mempunyai dampak signifikan secara parsial terhadap pendapatan pengrajin ukiran kayu di Kecamatan Mengwi Kabupaten Badung diterima atau ditolak.
Pengujian dengan menggunakan uji t dilakukan dengan cara membandingkan nilai t tabel dengan t hitung atau membandingkan signifikansinya pada tahap nyata 5 %. Nilai t tabel pada taraf nyata 5% adalah sebesar 2,000.Berdasarkan tabel 4.10.dapat diketahui besarnya nilai t hitung dan signifikansinya.
a. Dampak modal usaha (X1) terhadap pendapatan pengrajin ukiran kayu di Kecamatan Mengwi Kabupaten Badung.
Berdasarkan tabel 4.10.dapat diketahui bahwa nilai t hitung sebesar 7,836 lebih besar dari t tabel 2,390. Angka-angka ini memberikan arti bahwa modal usaha (X1) mempunyai dampak yang signifikan terhadap pendapatan pengrajin ukiran kayu di Kecamatan Mengwi Kabupaten Badung, karena t hitung lebih besar dari t tabel atau signifikansinya sebesar 0,000 lebih kecil
46 Gambar 4.1
Hasil Uji t Pengaruh Modal Usaha Terhadap Tingkat Pendapatan
Daerah penolakan Ho Daerah penolakan Ho
Daerah penerimaan Ho
-2,390 2,390 7,836
b. Dampak faktor Penggunaan tenaga kerja (X2) terhadap pendapatan pengrajin ukiran kayu di Kecamatan Mengwi Kabupaten Badung
Berdasarkan tabel 4.10 dapat diketahui bahwa nilai t hitung sebesar 6,270 lebih besar dari t tabel sebesar 2,390. Angka-angka ini memberikan arti penggunaan tenaga kerja mempunyai dampak yang signifikan terhadap pendapatan pengrajin ukiran kayu di
Kecamatan Mengwi Kabupaten Badung, karena t hitung lebih besar dari t tabel atau signifikansinya adalah sebesar 0,000 lebih kecil dari 5 %.
47 Gambar 4.2
Hasil Uji t Pengaruh Tenaga Kerja Terhadap Tingkat Pendapatan
Daerah penolakan Ho Daerah penolakan Ho
Daerah penerimaan Ho
////////// -2,000 2,000 6,270 c. Uji Hipotesis Kedua (uji F)
Berdasarkan tabel 4.10 maka diketahui bahwa nilai F tabel dengan taraf nyata 5% adalah sebesar 2,75, ternyata Fratio sebesar 412,149 lebih besar dari Ftabel. Begitu juga kalau dilihat dari nilai signifikansinya yaitu sebesar 0,000 berarti lebih kecil daripada 5% dengan demikian dapat dikatakan bahwa variabel-variabel modal usaha dan penggunaan tenaga kerja secara serempak atau bersama-sama mempunyai dampak yang sangat signifikan terhadap pendapatan pengrajin ukiran kayu di Kecamatan Mengwi Kabupaten Badung.
48 3,15 412,149 F 0 f(F) Gambar 4.3
Hasil Uji F Pengaruh Modal Usaha dan Penggunaan Tenaga Kerja Terhadap Pendapatan
Daerah Terima Ho
Daerah Tolak Ho
Besarnya dampak kedua variabel bebas tersebut terhadap variabel terikat secara serempak dapat diketahui dari besarnya nilai koefisien determinasinya (R2) pada tabel 4.10 diketahui R2 adalah sebesar 0,926. Ini berarti bahwa kedua variabel tersebut secara bersama-sama memberikan kontribusi atau pengaruh sebesar 92,6% terhadap pendapatan
pengrajin ukiran kayu di Kecamatan Mengwi Kabupaten Badung, sedangkan sisanya sebesar 7,4 % dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak dijelaskan dalam model.
Berdasarkan uraian tersebut dapat diketahui bahwa hipotesis kedua yang diajukan pertama dalam penelitian ini dengan menyatakan bahwa variabel-variabel modal usaha dan penggunaan tenaga kerja berdampak secara serempak/bersama-sama terhadap pendapatan pengrajin ukiran kayu di Kecamatan Mengwi Kabupaten Badung terbukti.
49 BAB V