• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGHAMBAT PENDORONG

Dalam dokumen RENSTRA Bappeda dan Litbang (Halaman 56-60)

BAPPEDA DAN LITBANG KABUPATEN OKU TIMUR

PENGHAMBAT PENDORONG

Misi 1 :

Mewujudkan Infrastruktur Yang Layak

Program :

1. Meningkatkan kualitas dan kuantitas infrastruktur jalan dan transportasi. 2. Meningkatkan kualitas dan kuantitas infrastruktur pengelolaan Sumber

Daya Air.

3. Meningkatkan kualitas dan kuantitas sarana prasarana pemerintah dan fasilitas umum.

4. Meningkatkan kualitas dan kuantitas komunikasi dan informasi. Misi 2 :

Memberikan Rasa Aman dan Nyaman Dengan Peningkatan Sinergitas Antara Masyarakat, Pemerintah dan Aparat Keamanan

Program

1. Meningkatkan stabilitas sosial masyarakat. 2. Menciptakan keamanan dan ketertiban.

3. Mewujudkan kehidupan masyarakat yang demokratis Misi 3 :

Mewujudkan Kualitas SDM Yang Profesional, Berbudaya dan Beraklak Mulia Yang Berorientasi Pada Pelayanan Publik

Program :

1. Meningkatkan kuantitas dan kualitas SDM aparatur daerah 2. Meningkatkan keimanan dan ketaqwaan pegawai dan masyarakat 3. Meningkatkan kapasitas administrasi pemerintahan daerah 4. Meningkatkan pengelolaan arsip daerah

5. Meningkatkan pelayanan administrasi kependudukan 6. Meningkatkan pelayanan administrasi pertanahan 7. Meningkatkan peran serta pemuda dalam pembangunan 8. Meningkatkan Mutu dan Produktivitas Tenaga Kerja Misi 4 :

Meningkatkan Partisipasi Masyarakat Dalam Proses dan Pemerataan Pembangunan

A. ASPEK PERENCANAAN DAN PENGANGGARAN

1. Besarnya tuntutan masyarakat terhadap infrastruktur utamanya infrastruktur jalan yang layak menyebabkan permasalahan kerangka pendanaan yang cukup tinggi. 2. Prioritas pembangunan yang lebih

cenderung mengutamakan sektor infrastruktur menyebabkan semakin minimnya penganggaran untuk sektor lainnya.

3. Kerangka pendanaan lebih banyak bersumber dari dana perimbangan sehingga anggaran pendapatan sangat tergantung pada besaran dana transfer dari pemerintah pusat.

B. ASPEK KOORDINASI DAN SINKRONISASI

1. Peran Bappeda dan Litbang dalam fungsi koordinasi belum optimal terutama dalam penyusunan anggaran.

2. seringkali terjadi ketidaksinkronnya perencanaan antar tahapan perencanaan pembangunan.

1. Masih sering terjadi tumpang tindih tugas dan fungsi Bappeda dan Litbang terutama dalam perencanaan dan penganggaran sehingga dalam penyusunan anggaran tidak mengacu pada perencanaan yang telah disusun di Bappeda dan Litbang.

2. Organisasi perangkat daerah dalam mengajukan usulan pendanaan ke Pemerintah Provinsi dan Pusat seringkali tidak berkoordinasi dengan Bappeda dan Litbang.

1. Perubahan Nomenklatur organisasi perangkat daerah menimbulkan semangat baru untuk mengembalikan tugas dan fungsi Bappeda dan Litbang sesuai dengan yang diamanatkan oleh peraturan perundangan.

2. Bappeda dan Litbang telah memaksimalkan fungsi koordinasi selama ini. 3. Dukungan dari Bappenas dan

Bappeda Provinsi Sumatera Selatan untuk menjalankan fungsi perencanaan pembangunan daerah

2. Meningkatkan pengawasan pembangunan daerah 3. Meningkatkan pemerataan pembangunan antar wilayah 4. Meningkatkan Peran masyarakat desa dalam pembangunan 5. Meningkatkan upaya penyelenggaran penataan ruang 6. Meningkatkan pengelolaan SDA dan LH yang lestari 7. Meningkatkan pengelolaan mitigasi bencana Misi 5 :

Meningkatkan Kesejahteraan, Kualitas Pendidikan dan Kesehatan Masyarakat

Program :

1. Meningkatkan derajat pendidikan masyarakat 2. Meningkatkan derajat kesehatan masyarakat 3. Mengembangkan minat baca bagi masyarakat

4. Meningkatkan perlindungan terhadap perempuan dan anak 5. Meningkatkan Pemberdayaan Masyarakat

6. Meningkatkan usaha pengembangan keluarga berencana dan keluarga sejahtera

Misi 6 :

Mengembangkan Ekonomi Kerakyatan Berbasis Pada Pembangunan Pertanian

Program :

1. Mengembangkan Sektor pembangunan pertanian berkelanjutan 2. Mengembangkan sektor pariwisata

3. Meningkatkan stabilitas pangan 4. Mengembangkan perusahaan daerah

5. Meningkatkan produktivitas nilai tambah dan pendapatan sektor koperasi UMKM

6. Meningkatkan Investasi Daerah

7. Mengembangkan Sektor perindustrian dan Perdagangan

menyebutkan bahwa tugas pokok Kementerian PPN/Bappenas adalah merumuskan kebijakan dan koordinasi di bidang perencanaan pembangunan nasional sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.Selanjutnya, tugas pokok tersebut dijabarkan ke dalam 9 (sembilan) fungsi, yaitu: 1)penyusunan rencana pembangunan nasional; 2) koordinasi dan perumusankebijakan di bidang perencanaan pembangunan nasional; 3) pengkajian kebijakanpemerintah di bidang perencanaan pembangunan nasional; 4) penyusunan programpembangunan sebagai bahan penyusunan Rancangan Anggaran Pendapatan danBelanja Negara yang dilaksanakan bersama-sama dengan Departemen Keuangan;5) koordinasi, fasilitasi, dan pelaksanaan pencarian sumbersumber pembiayaandalam dan luar negeri, serta pengalokasian dana untuk pembangunan bersamasamainstansi terkait; 6) koordinasi kegiatan fungsional dalam pelaksanaan tugasKementerian PPN/Bappenas; 7) fasilitasi dan pembinaan kegiatan instansipemerintah di bidang perencanaan pembangunan nasional; 8) penyampaianlaporan hasil evaluasi, saran, dan pertimbangan di bidang tugas dan fungsinyakepada Presiden; serta 9) penyelenggaraan pembinaan dan pelayanan administrasiumum di bidang perencanaan umum, ketatausahaan, organisasi dan tatalaksanasumber daya manusia, keuangan, kearsipan, hukum, perlengkapan dan rumahtangga. Pelaksanaan tugas Kementerian PPN/Bappenas mengerucut menjadi 4(empat) peran yang saling terkait, yaitu peran sebagai (1) pengambilkebijakan/keputusan (policy maker), (2) koordinator, (3) think-tank, dan (4)administrator.Keempat peran tersebut dijabarkan ke dalam pelaksanaan berbagaikegiatan strategis.Sebagai pengambil kebijakan/keputusan, KementerianPPN/Bappenas menentukan kebijakan dan program dalam rencanapembangunannasional baik jangka panjang (RPJPN), menengah (RPJMN) maupun tahunan(RKP).Untuk rencana kerja pemerintah (RKP) yang bersifat tahunan, disusunberikut perkiraan anggarannya, sedangkan perkiraan anggaran untuk RPJMNdimulai sejak RPJMN 2010-2014.Selain tugas perencanaan tersebut, KementerianPPN/Bappenas juga berperan dalam turut menentukan kebijakankebijakanpenanganan permasalahan yang mendesak dan berskala besar, sepertipenanganan pasca bencana alam dan perubahan iklim (climate change). Sebagaimana telah dijelaskan sebelumnya, Kementerian PPN/Bappenasharus memberikan kontribusi yang signifikan bagi keberhasilan pelaksanaanRPJMN 2010- 2014 dan RKP, melalui penyusunan rencana pembangunan nasional(RPJMN, RKP) yang berkualitas dan pelaksanaan tugas-tugas lainnya dariPresiden/Pemerintah. Kualitas rencana pembangunan tersebut dilihat dari: 1)adanya tujuan, target, dan sasaran yang jelas dan terukur; 2) adanya integrasi,sinkronisasi dan sinergi antardaerah, antarruang, antarwaktu, dan antarfungsipemerintah, maupun antara pusat dan daerah; 3) adanya keterkaitan dankonsistensi antara perencanaan, penganggaran, pelaksanaan dan pengawasan;serta 4) integrasi (keterkaitan) dan konsistensi antara pencapaian tujuanpembangunan nasional (RPJMN dan RKP) dengan tujuan pembangunan yangdilaksanakan oleh masing-masing fungsi pemerintahan baik di tingkat pusat(Renstra/Renja Kementerian/Lembaga) maupun daerah (RPJMD/RKPD/ RenstraSKPD).

tujuan berbangsa dan bernegara sesuai amanat UUD 1945, yaitu mewujudkan masyarakat Indonesia yang adil dan makmur. Oleh karena itu, Visi KementerianPPN/Bappenas 2015-2019 adalah: Mewujudkan Kementerian PPN/Bappenas yangandal, kredibel dan proaktif untuk mendukung pencapaian tujuan berbangsa danbernegara” Untuk mewujudkan visi tersebut di atas, diperlukan tindakan nyata dalambentuk 3 (tiga) misi sesuai dengan peran-peran Kementerian PPN/Bappenas, adalah sebagai berikut: 1. Menyusun rencana pembangunan nasional yang berkualitas dalam rangka: a. mengintegrasikan, memadukan (sinkronisasi), dan mensinergikan baik\ antardaerah, antarruang, antarwaktu, dan antarfungsi pemerintah, maupun antara pusat dengan daerah; b. mewujudkan keterkaitan dan konsistensi antara perencanaan, penganggaran, pelaksanaan dan pengawasan; c. mengoptimalkan partisipasi masyarakat; d. menggunakan sumber daya secara efisien, efektif, berkeadilan dan berkelanjutan. 2. Melakukan pemantauan dan evaluasi kinerja pelaksanaan rencanapembangunan nasional, kajian dan evaluasi kebijakan yang berkualitasterhadap permasalahan pembangunan, sebagai masukan bagi prosesperencanaan berikutnya dan atau untuk perumusan kebijakan pembangunandi berbagai bidang. 3. Melakukan koordinasi yang efektif dalam pelaksanaan tugas-tugasKementerian PPN/Bappenas.

Dari penjelasan diatas, keterkaitan Bappeda dan Litbang Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur dan Bappenas sama-sama berperan dalam mengawal konsistensi antara perencanaan,penganggaran, pelaksanaan dan pengendalian; serta mengintegrasikan (keterkaitan)dan konsistensi antara pencapaian tujuan pembangunan nasional (RPJMN danRKP) dengan tujuan pembangunan yang dilaksanakan oleh masing-masing fungsipemerintahan baik di tingkat pusat (Renstra/Renja Kementerian/Lembaga) maupun daerah (RPJMD/RKPD/ Renstra SKPD)

Berikut ini Tabel Permasalahan pelayanan Bappeda dan Litbang berdasarkan Renstra Kementerian Bappenas dan Renstra Bappeda Provinsi Sumatera Selatan disajikan pada Tabel 3.4 dan

Dalam dokumen RENSTRA Bappeda dan Litbang (Halaman 56-60)