• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III. PENGELOLAAN WAKAF UANG DI TABUNG WAKAF INDONESIA

F. Penghimpunan Wakaf Uang Tabung Wakaf Indonesia (TWI)

Prosedur wakif yang akan berwakaf dilihat dari jenis wakaf, jika wakif ingin mewakafkan uang secara tunai (wakaf uang) yaitu dengan cara menelepon,

70 “Profil Tabung Wakaf Indonesia”, Tabung Wakaf Indonesia-Dompet Dhuafa Republika,

61 mentransfer atau datang langsung ke kantor dengan staf fundraising TWI yang ada di Dompet Dhuafa (DD). Jika yang diwakafkan berupa aset, maka tim fundraising TWI akan melakukan survei terlebih dahulu dan melakukan proses legal untuk melihat asetnya dan akad yang digunakan. Aset tersebut kemungkinan bisa langsung digunakan atau bisa minta izin kepada wakif untuk dijual. Kemudian setelah disurvei oleh tim fundraisig dan bagian legal aset wakaf tersebut harus memenuhi persyaratan seperti ada tanahnya, ada bangunan nya, statusnya seperti apa misalnya berupa

sertifikat, AJB atau strata tittle atau yang lainnya, kemudian setelah asetnya

memenuhi syarat dilakukan proses legal. Kemudian setelah proses legal diserahkan ke pihak TWI untuk didefinitifkan penggunaan wakaf itu misalnya untuk aset ruko,

lapangan futsal atau lain-lain. Begitu juga untuk penyaluran surplus mauquf „alaih

perlu didefinitifkan untuk program-program TWI dibidang kesehatan, pendidikan, atau sosial. Pengelolaan wakaf tunai yang sesuai prosedur adalah mengikuti ikrar

wakif, tetapi ada wakif yang memberikan wewenang kepada TWI.71

Sampai saat ini semenjak TWI berdiri sejak 14 Juli 2005, dana wakaf yang diterima berupa perorangan belum ada yang berupa lembaga. Untuk penghimpunan benda bergerak seperti kendaraan berupa mobil atau motor bisa digunakan atau bisa juga di jual oleh TWI. Pihak TWI pernah mendapatkan wakaf motor, tetapi tetap melaui proses survei apakah masih layak atau tidak untuk digunakan, jika masih layak maka akan TWI gunakan, jika sudah tidak layak maka minta izin kepada wakif

71

Wawancara pribadi dengan Noviati Endang Mustaqimah, Manejer Program Tabung Wakaf Indonesia. Jakarta 20 Juli 2011.

62 untuk menjualnya, dan hasil penjualan tersebut yang akan digunakan untuk program TWI. Karena motor tersebut masih layak untuk digunakan dan TWI sedang butuh motor maka motor tersebut digunakan TWI untuk menunjang kegiatan TWI menjemput wakif. Dan TWI juga pernah mendapatkan wakaf mobil, dan TWI juga melakukan survei yang sama, tetapi karena TWI sudah memiliki mobil elfh, maka mobil elfh tersebut tidak digunakan oleh TWI melainkan digunakan oleh Smart Ekselensia Indonesia jejaring Dompet Dhuafa yang lain.

Pengelolaan untuk benda tidak bergerak seperti uang dan tanah, prosesnya seperti prosedur yang telah disebutkan diatas, untuk wakaf tanah bisa dibuat ruko atau dijual, dan hasil uang penjualannya untuk program-program TWI atau program yang lain seperti untuk bangun rukonya.

Interaksi TWI dengan wakif yang telah berwakaf seperti bagi wakif yang berwakaf minimal 1 juta dikirimkan sertifikat wakaf tunai dan kemudian laporannya akan dikirimkan oleh pihak fundraising tiap bulan yang disebut suara cinta. Dan TWI

juga membuat keegiatan visit wakif, dimana wakif-wakif dengan donatur besar

didatangi TWI untuk mengaji bersama.

Saat ini mauquf „alaih dikelola oleh Dompet Dhuafa (DD), jadi TWI

mengumpulkan surplusnya kemudian 90% keuntungan kembali ke DD seperti untuk program-program TWI-Dompet Dhuafa Smart Layanan Kesehatan Cuma-Cuma (LKC), Smart EI dan program sosial lainnya.

63 TWI menyadari betul paradigma masyarakat terhadap wakaf masih sebatas wakaf tanah atau sebatas untuk membangun hal-hal yang bersifat sosial saja seperti pembangunan RS, sehingga ketika ketika memang belum banyak yang tahu maka

belum banyak juga yang menunaikan wakaf produktif.72

Pada dasarnya pengelolaan harta wakaf, baik wakaf benda tidak bergerak, maupun wakaf benda bergerak telah dilakukan oleh Dompet Dhuafa Republika sejak tahun 2001. Hal ini terlihat dari berhasilnya Dompet Dhuafa Republika menghimpun dana wakaf uang sebesar Rp.86.968.000 penghimpunan dana wakaf uang ini meningkat tahun 2002, sebesar Rp.822.451.600 peningkatan ini nampaknya dipengaruhi oleh keluarnya fatwa MUI tentang wakaf uang 11 Mei 2002. Peningkatan jumlah dana yang berhasil dihimpun ini terus terjadi tahun 2004 di saat pembahasan dan pensahan undang-undang wakaf. Ini terlihat dari laporan keuangan Dompet Dhuafa tahun 1425 H (2004) yang menunjukkan terjadinya peningkatan yang signifikan yakni Rp.7.443.389.785,00. Sebagai lembaga yang khusus mengelola wakaf uang, TWI mencoba melakukan tanggung jawabnya secara profesional. Sejak peresmian TWI menjadi lembaga pengelola wakaf yang diberi kewenangan untuk mengakses potensi wakaf uang secara mendiri. Untuk lebih jelasnya bagaimana perkembangan dana wakaf yang berhasil dihimpun TWI dapat digambarkan pada tabel di bawah ini:

72

Wawancara pribadi dengan Noviati Endang Mustaqimah, Manajer Program tabung Wakaf Indonesia. Jakarta 20 Juli 2011.

64 Tabel 1

Penerimaan Wakaf Uang

Tahun Jumlah Keterangan

2001 86,968,000 2002 822,541,600 1 Jan 2002-4 Nov 2002 1423/1424 H 391,914,297 5 Nov 2002-25 Okt 2003 2004/1425 H 7,443,389,785 2005/1426 H 1,099,145,598 2006/1427 H 1,399,798,925 2008/1428 H 1,943,819,391 2009/1429 H 2,070,990,299 1430 H 3,637,700,176 Sya’ban 1430/21 Agustus 2009 1431 H 9.776.466.636 Total 28.672.734.707

Sumber: Laporan Keuangan Dompet Dhuafa, 2001-2010

Dari laporan keuangan ini, terlihat dana wakaf yang berhasil dihimpun Penerimaan wakaf uang sejak TWI mengelola wakaf semenjak berdirinya tahun 2005 (1426 H) sampai tahun 2010 (1431 H) terus meningkat sehingga total penerimaan wakaf uang yang dikelola TWI pada tahun 1431 H (2010) sebesar Rp.28.672.734.707.

65 Tabel 2

Laporan Penghimpunan Dana Wakaf 2005-201073

TAHUN BII BSM BNI DANAMON SISTEM TOTAL 2005 2.000.000 294.636.420 220.423.174 - 517.059.594 2006 - 708.166.191 82.809.000 245.618.500 1.036.593.691 2007 3.560.000 739.377.500 180.689.174 254.690.000 1.178.316.674 2008 8.340.000 1.384.465.445 291.514.032 339.970.959 2.024.290.436 2009 2.550.000 623.779.250 329.525.730 341.098.000 1.296.952.980 2010 16.450.000 3.750.424.806 1.104.961.110 1.181.377.459 6.053.213.375

Berdasarkan tabel diatas bisa dilihat perubahan angka dari penghimpunan dana wakaf dari tahun 2005-2010, pada tahun 2005 total penghimpunan dana wakaf sebesar Rp.517.059.594, pada tahun 2006 naik menjadi Rp.1.036.593.691, terjadi kenaikan juga pada tahun 2007 total penghimpunan dana wakaf sebesar Rp.1.178.316.674, begitu juga pada tahun 2008 naik menjadi Rp.2.024.290.436. tetapi pada tahun 2009 terjadi penurunan penghimpunan dana wakaf hanya Rp. 1.296.952.980. dan pada tahun 2010 penghimpunan dana wakaf mengalami kenaikan yang cukup jauh dari tahun 2009 yaitu mencapai Rp.6.053.213.375.

Sejak berdirinya Tabung Wakaf Indonesia sejak tahun 2005 (1426 H) sampai saat ini, terjadi terjadi penurunan penerimaan wakaf untuk LKC, dan pada tahun 1429 H (2008) /1430 H (2009) TWI sama sekali tidak menerima wakaf untuk LKC. Hal ini bisa dilihat dari tabel dibawah ini.

73 “Tabung Wakaf Indonesia”, artikel diakses pada 3 Agustus dari http://www.tabungwakaf.com/

66 Tabel 4

Penerimaan Wakaf Layanan Kesehatan Cuma-Cuma (LKC)

Tahun Penerimaan Wakaf LKC

S/D1426 H 1.064.274.600 1426/1427 216.975.000 1427/1428 147.800.000 1428/1429 182.950.00 1429/1430 - 1430/1431 -

Total Penerimaan Wakaf LKC 1.611.999.600

Penerimaan wakaf LKC pada tahun 1426 H (2005) sebesar Rp.1.064.274.600, tetapi pada tahun 1427 H (2006) sampai 1429 H (2008) terus mengalami penurunan, dan mulai tahun 1430 H (2009) sampai periode selanjutnya TWI tidak menerima sama sekali wakaf untuk LKC, hal ini dipengaruhi karena dana wakaf LKC dialokasikan untuk pembangunan Rumah Sehat Terpadu (RST) berlokasi di Desa Jampang, Kecamatan Kemang, Bogor Jawa Barat yang merupakan pengembangan LKC Ciputat. Sehingga total penerimaan wakaf LKC sejak 1426 H (2005) sebesar

Rp. 1.611.999.600.74

74

Wawancara pribadi dengan Mariana Ulfah, Accounting Tabung Wakaf Indonesia. Jakarta 20 Juli 2011.

67 Tabung Wakaf Indonesia (TWI) sebagai lembaga wakaf berada dibawah pengawasan Badan Wakaf Indonesia (BWI). Tetapi tidak mengatur operasional TWI. Karena TWI mengelola sendiri dana wakaf (dibawah Dompet Dhuafa) yaitu hanya

sekedar memberikan laporan ke BWI mengenai penerimaan dan penggunaan wakaf.75

Dokumen terkait