BAB 6. ASUHAN KEPERAWATAN LEUKOPENIA
6.1 Pengkajian
Ruangan : Tgl. / Jam MRS : Dx. Medis : No. Reg. : TGL/Jam Pengkajian : I. Biodata A. Identitas Klien
1. Nama/Nama panggilan :untuk membangun hubungan saling percaya sehingga mempermudah dalam melakukan asuhan keperawatan
2. Tempat tgl lahir/usia :untuk membantu melakukan pengukuran dosis dalam pemberian medikasi atau pengobatan.
3. Jenis kelamin :Bisa terjadi pada wanita maupun laki-laki
Data disamping tujuannya yaitu untuk mempermudah dalam melakukan pengenalan dan pendataan terkait pelayanan yang nantinya akan diberikan kepada pasien.
4. Agama :untuk mengkaji status spiritual sehingga kebutuhan baik fisik, psikis dan spiritual dapat dipenuhi
5. Pendidikan :tingkat pendidikan berpengaruh terhadap tindakan pencegahan terhadap leukopenia oleh penderita. 6. Alamat :untuk mengkaji status lingkungan tempat tinggal
yang mungkin mempengaruhi keadaan sakitnya, seperti radiasi
7. Tgl masuk :untuk melihat bagaimana perkembangan status kesehatannya dari hari ke hari semakin baik atau buruk selama dilakukan perawatan.
8. Tgl pengkajian :untuk memastikan perkembangan status kesehatan pada saat itu.
9. Diagnosa medik :untuk mengetahui penyakit apa yang diderita oleh pasien
10. Rencana terapi : teroid dan vitamin yang diresepkan oleh dokter untuk mengaktifkan sumsum tulang untuk menghasilkan lebih banyak sel darah putih. Beberapa terapi seperti terapi sitokin dan kemoterapi digunakan untuk pengobatan leukopenia.Identitas Orang tua
1. Ayah
a. N a m a :untuk membina hubungan saling percaya sehingga saat mendekati anak dapat lebih mudah.
b. U s i a :
c. Pendidikan :untuk mengetahui seberapa jauh pemahaman orang tua akan penyakit yang menimpa anaknya.
d. Pekerjaan/sumber penghasilan :
e. A g a m a :mengkaji aspek spiritual yang mungkin anaknya sebelumnya pernah dibawa ke pengobatan alternatif.
f. Alamat :untuk mengkaji status lingkungan tempat tinggal yang mungkin mempengaruhi keadaan sakitnya.
2. Ibu a. N a m a : b. U s i a : c. Pendidikan : d. Pekerjaan/Sumber penghasilan: e. Agama : f. Alamat :
C. Identitas Saudara Kandung No
N A M A U S I A HUBUNGAN
STATUS KESEHATAN
Identitas saudara kandung sangat diperlukan karena saudara kandung merupakan salah satu orang yang mungkin dekat dengan pasien. Status kesehatan dari saudara kandung diperlukan untuk mengetahui keterkaitan. dan memungkinkan penularan penyakit-penyakit infeksi.
Sama dengan kondisi dan penjelasan pada ayah.
II. Riwayat Kesehatan
A. Riwayat Kesehatan Sekarang : Keluhan Utama :
Anak mungkn menjadi rewel, demam, malaise, dan anak mengalami kesulitan untuk menelan ataupun menyusu.
Riwayat Keluhan Utama :
Terdapat 4 unsur utama dalam anamnesis riwayat penyakit sekarang, yakni: (1) kronologi atau perjalanan penyakit, (2) gambaran atau deskripsi keluhan utama, (3) keluhan atau gejala penyerta, dan (4) usaha berobat. Kronologis atau perjalanan penyakit dimulai saat pertama kali pasien merasakan munculnya keluhan atau gejala penyakitnya. Setelah itu ditanyakan bagaimana perkembangan penyakitnya apakah cenderung menetap, berfluktuasi atau bertambah lama bertambah berat sampai akhirnya datang mencari pertologan medis.
Keluhan Pada Saat Pengkajian :
Keluhan utama saat pengkajian yang mungkin muncul adalah demam, kelemahan otot, dan kesulitan saat menelan
B. Riwayat Kesehatan Lalu (khusus untuk anak usia 0 – 5 tahun) 1. Prenatal care
Riwayat kesehehatan kehamilan ibu selama kehamilan, apakah ibu sering terpapar bahan-bahan radiasi. Selain itu riwayat kesehatan ibu yang pernah mengalami penyakit imunodefisiensi taupun pernah mengalami penyakit leukopenia selama kehamilan
2. Natal
. Tempat melahirkan : bayi bisa terinfeksi oleh virus-virus dan bakteri rumah misalnya saja melahirkan di dukun bayi yang personal
higienenya kurang sehingga bayi dapat terinfeksi dikarenakan tingkat sistem kekebalan tubuh bayi masih rendah.
b. Jenis persalinan : ………. c. Penolong persalinan : bukan petugas medis (dukun bayi) sehingga
alat yang digunakan untuk membantu persalinan tidak terjamin kesterilannya
3. Post natal
a. Kondisi bayi : prematur karena infeksi bakteri menyebabkan pertumbuhan janin terhambat (Kusnawara, 2001). APGAR……… b. Anak pada saat lahir tidak mengalami……… (Untuk semua Usia)
o Klien pernah mengalami penyakit : penyakit campak , TBC milier, sindrom chusing, demam thypoid
pada umur : diberikan obat oleh :deiberikan obat-obatan tidak sesuai resep
o Riwayat kecelakaan : adanya riwayat kecelakaan denganperdarahan yang hebat
o Riwayat mengkonsumsi obat-obatan berbahaya tanpa anjuran dokter dan menggunakan zat/subtansi kimia yang berbahaya : sulfanilamides, barbiturat, cytostaties
o Perkembangan anak dibanding saudara-saudaranya :anak cenderung lebih lambat pertumbuhannya.
C. Riwayat Kesehatan Keluarga ¤ Genogram
Ket : genogram digunakan untuk melihat apakah keluarga memiliki riwayat penyakit serupa atau tidak.
IV. Riwayat Immunisasi (imunisasi lengkap) NO Jenis immunisasi Waktu
pemberian Frekuensi Reaksi setelah pemberian Frekuensi 1. BCG 2. DPT (I,II,III) 3. Polio (I,II,III,IV) 4. Campak 5. Hepatitis
Imunisasi berfungsi sebagai penunjang sistem pertahanaan tubuh, sehingga apabila seorang anak tidak diberikan imunisasi tepat pada usianya maka anak tersebut dapat beresiko tinggi terserang bakteri-bakteri patogen maupun virus yang dapat memicu terjadinya penyakit leukopenia. imunisasi yang penting pada pasien ini adalah imunisasai campak
V. Riwayat Tumbuh Kembang A. Pertumbuhan Fisik
1. Berat badan : mengalami enurunan 2. Tinggi badan :normal
3. Waktu tumbuh gigi ……….gigi tanggal ……… Jumlah gigi ... buah.
B. Perkembangan Tiap tahap VI. Riwayat Nutrisi
A. Pemberian ASI
Pemberian ASI pada setiap anak yang baru dilahirkan dapat membantu untuk meningkatkan daya tahan tubuh anak dari serangan bakteri maupun virus. Asi eksklusif selama 6 bulan dapat mempengaruhi status nutrisi anak, karena dalam asi juga terkandung zat nutrisi yang dibutuhkan oleh anak untuk perkembangan yang sehat dan memberikan antibody terhadap penyakit.
B. Pemberian susu formula 1. Alasan pemberian : 2. Jumlah pemberian : 3. Cara pemberian :
Pemberian susu formula memang dapat memberikan nutrisi pada anak, tetapi tidak dapat menandingi besarnya nutrisi yang di dapat dari ASI. Sehingga perlu ditanyakan pula apakah anak telah mendapatkan ASI ekslusif atau hanya diberikan susu formula saja
VII. Riwayat Psikososial
¤ Anak tinggal bersama : ... di...
¤ Lingkungan berada di : ...
¤ Rumah dekat dengan : ..., tempat bermain ...
kamar
klien : ... ¤ Rumah ada
tangga : ... ¤ Hubungan antar anggota
keluarga : ... ¤ Pengasuh
anak : ...
Riwayat psikososial pada anak-anak dengan leukopenia perlu menjadi perhatian, misalnya saja peran keluarga atau pola asuh dalam keluarga juga dapat mempengaruhi perkembangan kesehatan anak, sehingga keluarga seharusnya
menjadi support system dalam proses pengobatan anak. Anak yang tidak dibesuk oleh teman-temannya karena jauh dan lingkungan perawatan yang baru serta kondisi kritis akan menyebabkan anak banyak diam atau rewel.
VIII. Riwayat Spiritual ¤ Support sistem dalam
keluarga : ... ¤ Kegiatan
keagamaan : ...
Spiritual yang baik dapat meningkatkan keyakinan keluarga terhadap kesembuhan anak, hubungan yang baik dan saling mengasihi antar anggota keluarga juga menjadi dukungan yang baik bagi kesembuhan anak
IX. Reaksi Hospitalisasi
A. Pengalaman keluarga tentang sakit dan rawat inap - Ibu membawa anaknya ke RS
karena : ... - Apakah dokter menceritakan tentang kondisi anak : ...
- Perasaan orang tua saat
ini : ... - Orang tua selalu berkunjung ke
RS : ... - Yang akan tinggal dengan
B. Pemahaman anak tentang sakit dan rawat inap
Pengalaman keluarga terhadap sakit dan hospitalisasi berpengaruh terhadap perasaan cemas pada anak dan keluarga. Biasanya orang yang tidak pernah menjalani hospitalisasi cenderung lebih cemas dibandingkan yang tidak pernah. Anak paling dekat dengan keluarga atau orang tua, sehingga mimiliki ikatan batin yang kuat. Sehingga perasaan orang tua yang cemas juga berdampak pada ketenangan anak saat proses pengobatan di rumah sakit
X. Aktivitas sehari-hari A. Nutrisi
Kondisi Sebelum Sakit Saat Sakit
1. Selera makan Anak dapat makan dan menghabiskan makanan porsinya
Anak menjadi susah makan karena muncul kesulitan menelan pada saat sakit dan kehilangan nafsu makannya
B. Cairan
Kondisi Sebelum Sakit Saat Sakit
1. Jenis minuman 2. Frekuensi minum 3. Kebutuhan cairan 4. Cara pemenuhan
Normal Anak kesulitan untuk
minum karenan
mengalami kesulitan dalam menelan
C. Eliminasi (BAB&BAK)
Kondisi Sebelum Sakit Saat Sakit
1. Tempat pembuangan 2. Frekuensi (waktu) 3. Konsistensi 4. Kesulitan
normal Menjadi lebih sering untuk BAB
5. Obat pencahar
D. Istirahat tidur
Kondisi Sebelum Sakit Saat Sakit
1. Jam tidur - Siang - Malam 2. Pola tidur 3. Kebiasaan sebelum tidur 4. Kesulitan tidur
Normal Anak menjadi sulit tidur, rewel karena kondisi yang tidak nyaman saat sakit,
E. Olah Raga
Kondisi Sebelum Sakit Saat Sakit
1. Program olah raga
2. Jenis dan
frekuensi
3. Kondisi setelah olah raga
Normal Terjadi pengurangan
frekuensi untuk olahraga karena kelemahan saat sakit
F. Personal Hygiene
Kondisi Sebelum Sakit Saat Sakit
1. Mandi - Cara - Frekuensi - Alat mandi 2. Cuci rambut Tergantung dari perawatan personal hygien individu
Orang tua harus lebh memperhatikan personal hygien anaknya
- Frekuensi - Cara 3. Gunting kuku - Frekuensi - Cara 4. Gosok gigi - Frekuensi - Cara G. Aktifitas/Mobilitas Fisik
Kondisi Sebelum Sakit Saat Sakit
1. Kegiatan sehari-hari 2. Pengaturan jadwal harian 3. Penggunaan alat Bantu aktifitas 4. Kesulitan pergerakan tubuh
Anak dapat melakukan aktifitas sehari-hari Anak menjadi lemah sehingga mengurangi aktivitas sehari-harinya H. Rekreasi
Kondisi Sebelum Sakit Saat Sakit
1. Perasaan saat sekolah 2. Waktu luang 3. Perasaan setelah rekreasi 4. Waktu senggang
Anak dapat melakukan aktivitas rekreasi saat libur aupun waktu luang
Anak membatasi aktivitas di luar rumah karena kelemahan kondisinya
klg
5. Kegiatan hari libur
XI. Pemeriksaan Fisik
1. Keadaan umum : lemah 2. Kesadaran : .composmentis 3. Tanda – tanda vital :
a. Tekanan darah : > 120/80mmHg b. Denyut nadi : >100x / menit c. Suhu : > 36o C d. Pernapasan : .>24 x/ menit
4. Berat Badan : . mengalami penurunan atau kurang dari normal (bayi baru lahir 3,25 Kg, usia 12 bulan 10,5 Kg
5. Tinggi Badan : .tidak mengalami kelainan 6. Kepala
Keadaan rambut & Hygiene kepala :
a. Warna rambut : hitam
b. Penyebaran : penyebaran rambut merata
c. Mudah rontok : kering mudah rontok
d. Kebersihan rambut :bersih/tergantung personal hygine yang di lakukan
Palpasi: tidak ditemukan kelainan 7. Muka
Inspeksi
a. Simetris / tidak : simetris b. Bentuk wajah : normal
c. Gerakan abnormal : tidak ada d. Ekspresi wajah : meringis kesakitan Palpasi
Data lain : 8. Mata
Inspeksi
a. Pelpebra : tidak ada edema b. Sclera : biru hingga putih c. Conjungtiva : tidak anemis
d. Pupil : - Isokor
- Myosis / midriasis
- Refleks pupil terhadap cahaya : ada (+) e. Posisi mata : Simetris
f. Gerakan bola mata : normal g. Penutupan kelopak mata : normal h. Keadaan bulu mata : normal i. Keadaan visus : normal
j. Penglihatan : normal
Palpasi
Tekanan bola mata : Tidak ada
Data lain :
Inspeksi
a. Posisi hidung : simetris b. Bentuk hidung : simetris c. Keadaan septum : normal d. Secret / cairan : tidak ada
Data lain :
-9. Telinga Inspeksi
a. Posisi telinga : normal
b. Ukuran / bentuk telinga : normal c. Aurikel : normal
d. Lubang telinga : Bersih / serumen, tergantung dari personal hygiene anak
e. Pemakaian alat bantu : -Palpasi
Nyeri tekan / tidak : tidak ada 10.Mulut Mulut
Inspeksi a. Gigi
- Keadaan gigi : meliputi kebersihan gigi, warna gigi yang tergantung dari personal hygiene anak
- Karang gigi / karies : ada tidaknya karies, tergantung dari personal hygiene anak
- Pemakaian gigi palsu : -b. Gusi
Merah / radang / tidak : tampak merah c. Lidah
Kotor / tidak : tampak merah karena defisiensi B12 dan asam folat
Bibir
- Cianosis / pucat / tidak : pucat
- Basah / kering / pecah : kering, kemungkinan diakibatkan oleh adanya hipertermi dan tidak diimbangi oleh asupan cairan. - Mulut berbau / tidak : tidak
- Kemampuan bicara : normal
-11. Tenggorokan
a. Warna mukosa :merah b. Nyeri tekan : tidak ada c. Nyeri menelan : ada 12. Leher
Inspeksi
Kelenjar thyroid : normal/ tidak terjadi pembesaran Palpasi
a. Kelenjar thyroid : Teraba b. Kaku kuduk / tidak : -c. Kelenjar limfe :
Data lain :
13. Thorax dan pernapasan 14.Thorax dan pernapasan
a. Bentuk dada :simetris b. Irama pernafasan: tidak teratur
c. Pengembangan di waktu bernapas :simetris/ mengembang sempurna
d. Tipe pernapasan : dapat takipneu
Data lain :
-Palpasi
a. Vokal fremitus : simetris bilateral b. Massa / nyeri : tidak ada
Auskultasi
a. Suara nafas :Vesikuler b. Suara tambahan : tidak ada
15.Jantung Palpasi
Ictus cordis : tidak ada
Perkusi
Pembesaran jantung : tidak ada, suara jantung redup
Auskultasi
a. BJ I : normal
b. BJ II : normal
c. BJ III :
-d. Bunyi jantung tambahan : tidak ada
Data lain :
-16.Abdomen Inspeksi
a. Membuncit : tidak membuncit b. Ada luka / tidak : tidak terdapat luka Palpasi
a. Hepar : tidak teraba
b. Lien : tidak teraba
c. Nyeri tekan : tidak ada nyeri tekan Auskultasi
Peristaltik : penurunan peristaltik usus
(normal 12-30x/menit) Perkusi
a. Tympani : tympani pada seluruh area abdomen
-Data lain :
-17. Genitalia dan Anus : Periksa kebersihan dari genitalia dan anus, adakah luka ataupun cairan yang keluar dari genitalia 18.Ekstremitas
Ekstremitas atas a. Motorik
- Pergerakan kanan / kiri : pergerakan tangan lemah dikarenakan metabolisme yang tidak optimal menyebabkan otot tidak dapat melakukan fungsinya.
- Pergerakan abnormal : tidak ada - Kekuatan otot kanan / kiri : melemah - Tonus otot kanan / kiri : menurun
- Koordinasi gerak : menurun
b. Refleks
- Biceps kanan / kiri : normal
- Triceps kanan / kiri : normal c. Sensori
- Nyeri : lebih sensitif atau terjadi
iritabilitas terhadap rangsang nyeri
- Rangsang suhu : normal
- Rasa raba : normal
19.Status Neurologi. Saraf – saraf cranial
a. Nervus I (Olfactorius) : penghidu : normal b. Nervus II (Opticus) : Penglihatan : normal
c. Nervus III, IV, VI (Oculomotorius, Trochlearis, Abducens)
- Konstriksi pupil : normal
- Gerakan kelopak mata : simetris bilateral - Pergerakan bola mata : simetris/normal
- Pergerakan mata ke bawah & dalam : normal d. Nervus V (Trigeminus)
- Sensibilitas / sensori : lebih sensitif terhadap rangsang nyeri
- Refleks dagu : positif
- Refleks cornea : positif
e. Nervus VII (Facialis)
- Gerakan mimik : normal
- Pengecapan 2 / 3 lidah bagian depan : normal f. Nervus VIII (Acusticus)
Fungsi pendengaran : normal
g. Nervus IX dan X (Glosopharingeus dan Vagus)
- Refleks menelan : normal
- Refleks muntah : normal
- Pengecapan 1/3 lidah bagian belakang : normal
- Suara : normal
h. Nervus XI (Assesorius)
- Memalingkan kepala ke kiri dan ke kanan : dapat dilakukan/ normal
- Mengangkat bahu : dapat dilakukan/ normal
-i. Nervus XII (Hypoglossus)
- Deviasi lidah : normal
Tanda – tanda perangsangan selaput otak a. Kaku kuduk : tidak ada kelainan b. Kernig Sign : negatif
c. Refleks Brudzinski : negatif
d. Refleks Lasegu : negatif
pemeriksaan reflek : -XI. Pemeriksaan Tingkat Perkembangan (0 – 6 Tahun )
Dengan menggunakan DDST 1. Motorik kasar
Pada motorik kasar, umumnya anak dengan leukopenia akan mengalami kelemahan, sehingga aspek dari motorik kasar mungkin akan terlambat untuk dilalui (delayed) atau mungkin tidak dapat dilalui (failed) jika telah masuk ke tahap kronis.
2. Motorik halus 3. sonoBahasa 4. Personal social XII. Test Diagnostik
Laboratorium
Pada pemeriksaan darah didapatkan, pada smear darah tepi menunjukkan penurunan yang ditandai atau tidak adanya neutrofil. Pada sumsum tulang mungkin menunjukkan myeloid hypoplasia atau tidak adanya myeloid prekursor. Dalam banyak kasus, sumsum tulang selular dengan pematangan promyelocyte di sumsum tulang belakang. Pada kesempatan ini, mungkin hypercellular sumsum.