• Tidak ada hasil yang ditemukan

1. Pengkajian data fokus yang digolongkan menjadi 2 yaitu data subyektif dan data obyektif :

a. Data subyektif

Pada pasien yang menderita gatroenteritis data subyektif yang ditemukan adalah :

1) Nyeri atau kram pada abdomen serangan dan lama lokasi dan penyebaran karakter dan beratnya, faktor penghilang dan pemberatnya

2) Sering defekasi (BAB) : warna kehijaunan, hijau, mungkin mengandung darah

3) Penurunan nafsu makan : anoreksia (mual), muntah (polifagia) 4) Demam

b. Data obyektif

Pada pasien dengan gastroenteritis data obyektif yang sering diremukan adalah :

1) Penurunan berat badan atau kegagalan untuk meningkatkan berat badan

2) Hiperaktif usus halus 3) Peka rangsang

4) Dehidrasi mata : cekung, turgor kulit burukl, selaput lendir kering, tak ada air mata saat menangis

5) Ketidak seimbangan elektrolit (Tucker, 2000). 2. Pengkajian data dasar gastroenteritis

a. Pola nutrisi dan metabolik Gejala :

1) Anoreksia : mual-mual 2) Penurunan BB

3) Tak toleran pada diare / sensitif misal : produk susu, makanan berlemak

Tanda :

1) Penurunan lemak subkutan / masa otot 2) Kelemahan tonus otot dan turgor kulit buruk 3) Membran mukosa pucat

b. Pola eliminasi Gejala :

1) Episode diare yang tidak diperkirakan hilang timbul, sering tidak terkontrol, flatus lembut dan semi cair : bau busuk dan berlemak (steatosea) : melena

2) Konstipasi hilang timbul

3) Riwayat batu ginjal (meningkatnya oksalat pada urin) c. Pola aktifitas / istirahat

Gejala

1) Kelemahan, kelelahan, cepat lelah, pembatasan aktifitas / kerja sehubungan dengan efek proses penyakit

d. Pola persepsi dan sensori Gejala :

1) Nyeri tekan abdomen dengan nyeri kram pada kuadrat kanan bawah : nyeri abdomen tengah bawah (keterlibatan jejunum) 2) Nyeri tekan disebagian periumbilikal

4) Nyeri mata fotofobia (iritasi) Tanda :

1) Nyeri tekan abdomen

e. Pola hubungan dengan orang lain Gejala :

1) Masalah berhubungan / berperan sehubungan dengan kondidi, ketidak mampuan aktif secara sosial (Dongoes, 2000).

f. Pengkajian fisik

Pengkajian fisik meliputi : 1) Keadaan umum pasien

Keadaan umum pasien : pada pasien gastroenetritis apabila belum ada dehidrasi keadaan umum baik, dehidrasi sedang keadaan umum nya cukup pada dehidrasi berat keadaan umumnya buruk.

2) Kesadaran

Pada umumnya kesadaran pasien dengan gastroenteritis dapat dibagi menjadi 3 kriteria :

a. Belum ada dehidrasi : sadar atau terjaga, sadar pada diri dan linkungan. Saat diajak bicara dengan suara normal, pasien melihat pada anda dan berespon sempurna serta sesuai dengan rangsangan.

dehidrasi sedang jatuh pada tingkat kesadaran letergia (ketika diajak bicara denagn suara keras, pasien terlihat mengantuk tetapi membuka matanya dan melihat pada anda, memberikan respon pertanyaan).

c. Dehidrasi berat : tingkat kesadaran klien obtudansi (ketika diguncangkan dengan perlahan pasien membuka matanya dan melihat pada anda tetapi memberikan respon dengan lambat dan agak sedikit bingung). Dapat juga masuk pada tingkat kesadaran stupor (kesadaran diri dan lingkungan minmal) dan koma meskipun mendapatkan rangsangan yang menyakitkan secara berulang, pasien tetap tidak tersadarkan dengan matanya terpejam.

3) Tanda-tanda vital

a. Tekanan darah : mengalami penurunan dibawah normal yaitu kurang dari 120/80 mmHg

b. Suhu : mengalami peningkatan, biasanya lebih besar dari 37oC

c. Nadi : denyut nadi mengalami penurunan kurang dari 100x/menit

d. Pernafasan : pada pernafasan klien gastroenteritis belum adanya dehidrasi masih batas normal yaitu mangalami penurunan dari ambang normal kurang dari 24x / menit

4) Keadaan

a. Kepala : rambut, termasuk kuantitas, penyebaran dan tekstur kulit kepala, termasuk warna (pucat), tesktur, penyebaran rambut dan lesi

b. Mata : lapang pandang, jika ada implikasi maka terdapat kelainan quadrantik, seklera dan konjungtiva, bisa terjadi interik. Kelopak mata biasa terjadi anameris

c. Daun telinga, lubang telinga, dan gendang telinga : biasanya ditemukan kemungkinan penurunan ketajaman pendemgaran

d. Hidung : tidak mendapat keluhan

e. Mulut dan faring : infeksi (bibir terjadi sianosis atau pucat) f. Leher : palpasi kelenjar limfe, infeksi kelenjar tiroid

g. Thoraks dan paru-paru : inspeksi (frekuensi terjadi penurunan kurang dari 24x / menit, iramanya lemah, kedalaman dan upaya terdapat bernafas dalam)

h. Jantung : biasanya tidak terdapat keluhan

i. Abdomen : inpeksi (secara berurutan, inpeksi abdomen dengan evaluasi sulit : warna, jaringan perut, terdapat lesi atau kemerahan), perkusi (timpani diperpasi diatas lambung, pekak diperfusi diatas hati, limpa dan ginjal). Palpasi terdapat adanya area nyeri tekan, masa dan organ

j. Genitalia, anus dan rektum : biasayna terjadi lesi dan kemerahan pada anus

k. Aktremitas : biasanya terjadi kelemahan otot ekstremitas (Suriadi, 2006).

g. Tahap-tahap tumbuh kembang anak menurut Whalley & Wong, 2002 adalah

a. Masa pranatal

1) Masa mudugah / embrio : konsepasi – 8 minggu 2) Masa janin / fetus : 9 minggu – lahir

b. Masa bayi : usia 0-1 tahun

1) Masa neonatal : usia 0-28 tahun a) Masaneonatal dini : 0-7 hari b) Masa neonatal lanjut : 8-28 hari c) Masa pasca neonatal : 29 – 1 tahun c. Masa prasekolah : usia 1-6 tahun

d. Masa sekolah : usia 6-18 tahun / 20 yahun 1) Masa pra remaja : usia 6-10 tahun 2) Masa remaja

a) Masa remaja dini

(1) wanita, usia 8-13 tahun (2) pria, usia 10-15 tahun b) Masa remaja lanjut

(2) pria, usia 15-20 tahun

Perkembangan mental anak balita yang disebut : SKALA YAUMIL MINI

1. Dari lahir sampai 3 bulan a. Balajar mengangkat kepala

b. Belajar mengikuti obyek dengan matanya c. Melihat kemuka orang dengan tersenyum 2. Dari 3 sampai 6 bulan

a. Mengangkat kepala 90o dan mengangkat dada dengan bertopeng tangan

b. Mulai belajar meraih benda-benda yang ada dalam jangkauannya / diluar jangkauannya

3. Dari 6 sampai 8 bulan

a. Dapat duduk tanpa dibantu

b. Dapat tengkurap dan berbalik sendiri

c. Dapat merangkak meraih benda atau mendekati seseorang 4. Dari 9 sampai 12 bulan

a. Dapat berdiri sendiri tanpa bantuan b. Dapat berjalan dengan tuntunan c. Menirukan suara

5. Dari 12 sampai 18 bulan

c. Dapat mengatakan 5-10 kata 6. Dari 18 sampai 21 bulan

a. Naik turun tangga b. Menyusun 6 kotak

c. Menunjuk mata dan hidungnya 7. Dari 2 sampai 3 tahun

a. Balajar meloncat, memanjat dan melompat dengan satu kaki b. Membuat jembatan dengan 3 kotak

c. Mampu menyusun kalimat 8. Dari 3 sampai 4 tahun

a. Berjalan-jalan sendiri mengunjungi tetangga b. Berjalan peda jarak kaki

c. Belajar berpakaian dan membuka pakaian sendiri 9. Dari 4 sampai 5 tahun

a. Melompat dan menari

b. Menggambar orang terdiri dari kepala, lengan badan c. Menggambar segi empat dan segitiga

3. Pemeriksaan penunjang

Pemeriksaan laboratorium / diagnostik menurut Betz, 2002 adalah a. Hamest feses untuk memeriksa adanya darah (lebih umum dengan

yang bakterial)

b. Evaluasi feses terhadap volume, warna, konsistensi adanya kus atau pus

c. Hitung darah lengkap dengan deferensional

d. Uji antigen imonosiasi enzim untuk memastikan rota virus

e. Kultur feses (jika anak dihopitalisasi, pus dalam feses atau diare yang berkepanjangan) untuk menentukan fatogen

f. Evaluasi feses terhadap telur cacing dan parasit g. Aspirasi duodenum (jika diduga coli lambia)

I. Pathways

Faktor Malabsorbsi faktor makanan faktor infeksi faktor psikologi

Absorbsi menurun hipermobilitas hipomobilitas parenteral internal hormon adrenalin meningkat Tekanan osmotik usus absorbsi berkurang bakteri tumbuh toksin dr bakteri & virus mempengaruhi saraf

parasimpatik

pergeseran air & elektronik iritasi mukosa usus

kerongga usus cairan elektrolit dlm usus hiperperistaltik

meningkat

hiperperistaltik defekasi sering lebih iritasi mukosa usus

absorbsi menurun dari 3 kali

info ttg penyakit kurang kerusakan rongga usus

proses infeksi proses dehidrasi kemerahan & iritasi kulit

sekitar anus

(Hidayat.A.A, 2008 ; Ngastiyah, 2005; Soegeng, 2002)

DIARE

Kurang pendidikan kesehatan cemas hipertermi Kekurangan volume

cairan dan elektrolit

Gangguan integritas kulit Gangguan nutrisi kurang dari bebutuhan nyeri

Dokumen terkait