• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengkajian

Dalam dokumen KARYA TULIS ILMIAH (Halaman 84-105)

Pada tahap pengumpulan data, penulis tidak mengalami kesulitan karena penulis telah mengadakan perkenalan dan menjelaskan maksud penulis yaitu untuk melaksanakan asuhan keperawatan pada klien sehingga klien dan keluarga terbuka dan mengerti serta kooperatif.

Menurut Retno (2013) pada identitas klien menurut tinjauan pustaka yaitu nama lengkap, tempat tanggal lahir, agama, pendidikan yang rendah biasanya akan mempengaruhi pengetahuan ibu tentang kehamilan, ibu dengan pekerjaan yang beresiko lebih rentan dilakukannya sectio caesarea, status perkawinan dengan sudah lamanya pernikahan dan juga biasanya sangat rentan terjadinya letak sungsang pada klien yang berusia 35 tahun, suku bangsa, golongan darah, tanggal masuk RS, tanggal pengkajian, No.RM, diagnosa medis, dan alamat, sedangkan pada tinjauan kasus, ditemukan kesenjangan data bahwa klien mempunyai riwayat melahirkan dengan letak sungsang sebelumnya, klien berumur 30 tahun, klien merupakan seorang guru TK, pendidikan terakhir Sekolah menengah atas. Menurut opini penulis, tidak ada perbedaan pada tinjauan pustaka dan kasus karena riwayat kelahiran juga mengalami letak sungsang.

69

Pada pengkajian keluhan utama dari tinjauan pustaka didapatkan keluhan nyeri akut disebabkan oleh luka post op (Retno,2013) sedangkan pada tinjauan kasus didapatkan pasien mengeluh nyeri pada daerah luka bekas operasi sectio caesarea tepatnya dibagian abdomen bawah karena insisi ringan. Menurut opini penulis, tidak ada perbedaan pada tinjauan pustaka dan kasus karena keduanya mengeluh nyeri pada luka pembedahan operasi sectio caesarea pada daerah abdomen bawah.

Pada riwayat penyakit sekarang menurut Nurbaeti (2015) sesuai dengan tinjauan pustaka meliputi provocative : adanya indikasi sectio caesarea, menyebabkan klien dilakukan operasi sectio caesarea akibatnya terjadi trauma pembedahan diskontunitas jaringan menimbulkan nyeri, Quality : nyeri dirasakan klien setelah efek anastesi secara perlahan hilang, nyeri akan timbul jika efek pemberian analgesik berakhir (4 jam setelah pemberian ) dan akan hilang saat analgetik diberikan. Quality nyeri bersifat subyektif tergantung bagaimana klien mempersiapkan nyeri tersebut, Region : daerah yang mengalami nyeri adalah luka insisi yang terdapat pada abdomen. Insisi pada sectio caesarea klasik di midline abdomen antara pusat dan simpisis pubis, pada sectio caesarea transprovunda didaerah supra simpisis pubis dengan luka insisi melintang. Area penyebaran nyeri dirasakan sampai bokong dan terkadang adanya after pain (nyeri alihan) yang dirasakan klien sampai ke pinggang. Severity Scale : keparahan atau intensitas nyeri berkisar antara dari nyeri ringan (1-3), nyeri sedang (4-6), sampai nyeri berat (7-10), Timing : nyeri dirasakan setelah 6-12 jam post sectio caesarea, dan pada tinjauan kasus ditemukan hal yang sama pada klien yaitu klien mengatakan nyeri pada luka post operasi, nyeri yang dirasakan terasa panas pada

daerah bawah perut, skala nyeri 6, nyeri yang dirasakan hilang timbul kurang lebih selama 5 menit saat ibu sedang mobilisasi. Menurut opini penulis hal ini sudah benar karena klien yang setelah mengalami nyeri dibagian abdomen bawahnya dengan skala yang berbeda beda pada setiap orang yang merasakan dan tidak ada kesenjangan antara tinjauan pustaka dan tinjauan kasus.

Menurut Muttaqin (2011) pada pengkajian B1 (Breathing) didapat data, Inspeksi : Bentuk dada simetris,pola nafas teratur, tidak ada retraksi otot bantu nafas, tidak terjadi sesak, tidak menggunakan alat bantu nafas. Palpasi : Vocal premitus getaran suara simetris kanan dan kiri, tidak ada nyeri tekan, tidak ada benjolan, Perkusi : Suara perkusi Resonan, Auskultasi : Tidak ditemukan suara nafas tambahan, suara nafas normal. Pada tinjauan kasus tidak ditemukan adnya perbedaan pada landasan teori yang ada. Pasien tidak mengalami sesak sebelum dan sesudah operasi sectio caesarea, pasien juga tidak memiliki riwayat penyakit pada pernafasan, sehingga tinjauan kasus dan landasan teori benar adanya.

Menurut Muttaqin (2011) pada pengkajian B2 (Blood) didapat data, Inspeksi :tidak anemis, dan perdarahan vagina yang mungkin terjadi kemungkinan kehilangan darah selama prosedur pembedahan kira-kira 600-800 ml., Palpasi : CRT (Capillary Refill Time) <2 detik pulsasi kuat, nadi akan melambat sekitar 60 x/menit pada waktu selesai persalinan, akral hangat, Auskultasi : irama jantungkuat, bunyijantung S1 (lub), S2(dub).pada tinjauan kasus juga ditemukan hasil yang sama karena kesadaran pasien mulai membaik serta tekanan darah masih di batas normal.

Menurut muttaqin (2011) pada pengkajian B3 (Brain) didapatkan data, Inspeksi kesadaran komposmentis, pasien sangat kooperatif, tidak ada kaku

kuduk, tidak ada kejang, tidak ada brudsky, tidak ada nyeri kepala, istirahat tidur saat dirumah sakit siang ±3 jam malam ±8 jam, saat dirumah siang 2 jam malam 7-8 jam, Mata simetris kanan dan kiri, pupil isokor, reflek cahaya normal, konjungtiva tidak anemis, sclera putih, palpebra simetris, tidak ada strabismus, ketajaman penglihatan normal, tidak ada alat bantu, hidung normal, mukosa hidung bersih, tidak ada secret, ketajaman penciuman normal, telinga simetris kanan dan juga kiri, tidak ada keluhan pada telinga, ketajaman pendengaran normal, tidak ada alt bantu pendengaran, perasamanis,asam,pahit,asin normal, peraba normal. Pada tinjauan kasus juga tidak ditemukan adanya perbedaan tidak terjadi kesenjangan antara tinjauan pustaka dan tinjauan kasus karena pada tinjauan pustaka tidak ditemukan jam istirahat terganggu, begitupula pada tinjauan kasus tidak ditemukan masalah istirahat tidur.

Menurut Muttaqin (2011) pada pengkajian B4 (Bladder) di dapatkan data, Inspeksi: Pada klien ditemukan pemeriksaan B4 pada Ny.K ditemukan bentuk alat kelamin normal, libido kemauan normal, kemampuan normal, alat kelamin bersih, frekuensiberkemih ±1500cc/hari, berwarnakunngjernih.

Menurut Muttaqin (2011) pada pengkajian B5 (Bowel) pada tinjauan pustaka di dapatkan data, Palpasi : Kontraksi uterus bisa baik/tidak, Auskultasi : Bising usus melemah 5x/ menit. Sedangkan pada tinjauan kasus di dapatkan data, Inspeksi: Pada pemeriksaan B5 pada Ny.K ditemukan mulut bersih, mukosa lembab, bibir normal, gigi bersih, kebiasaan gosok gigi 2x sehari setiap pagi dan sore hari, tenggorokan normal, pada abdomen terdapat bekas luka post op, peristaltik usus 12x.mnt, Kebiasaan BAB 2x sehari, konsistensi padat, bau khas

feses, warna kuning kecoklatan, tempat yang biasa digunakan yaitu WC dan ditemukan MasalahKeperawatan,Nyeriakut berhubungan dengan luka post op.

Menurut Muttaqin (2011) Pada pemeriksaan B6 (Bone) pada tinjauan pustaka di dapatkan data, Inspeksi: Pada pemeriksaan B6 pada Ny.K didapatkan kemampuan pergerakan tungkai (ROM) bebas, kekuatan otot ekstermitas bawah dan atas 5/5, turgor kulit lembab, tidak ada fraktur, warna kulit sawo matang, akral hangat, tidak ada oedem, mammae iya, aerolla mammae normal, papilla mammae menonjol, Colostrum kuning kental, mammae bersih. Pada tinjauan kasus ditemukan adanya perbedaan yaitu pada tinjauan pustaka di dapatkan kekuatan otot 5,5,4,4 sedangkan di tinjauan kasus kekuatan otot pasien 5,5,5,5 menurut opini penulis pada tinjauan pustaka dan tinjauan kasus karena di tinjauan kasus tidak didapatkan masalah, sedangkan di tinjauan pustaka terdapat masalah kelemahan otot.

Analisa data pada tinjauan pustaka hanya menguraikan teori saja, sedangkan pada kasus nyata disesuaikan dengan keluhan nyata yang dialami pasien, karena melakukan pengkajian dengan pasien secara langsung.

4.2 Diagnosa Keperawatan

Diagnosa keperawatan yang ada pada tinjauan pustaka yaitu :

4.2.1 Nyeri b.d Terputusnya kontinuitas jaringan skunder akibat pembedahan

4.2.2 Resiko infeksi b.d proses pembedahan

4.2.3 Konstipasi penurunan peristaltic b.d trauma skunder terhadap post op section caesarea.

4.2.4 Hambatan mobilitas fisik b.d adanyan yeri akibat insisi pembedahan

4.2.5 Defisit perawatan diri b.d kelemahan otot

Namun peneliti hanya mengambil 1 diagnosa yang aktual beserta 1 diagnosa tambahan yaitu :

4.2.6 Nyeri akut berhubungan dengan Luka post Op.

4.2.7 Defisit pengetahuan Tentang payudara.

Pada tinjauan pustaka didapatkan diagnosa nyeri akut berhubungan dengan Terputusnya kontinuitas jaringan skunder akibat pembedahan. Karena psien dengan luka post op Sectio Caesarea akan mengalami nyeri akibat adanya diskontinuitas jaringan kulit. Pada tinjauan kasus didapatkan hasil yaitu Nyeri akut berhubungan dengan luka post op Sectio Caesarea dengan data objektif yang mendukung yaitu pasien mengatakan nyeri pada luka bekas post op, P : Luka post op, Q: Seperti terbakar dan tertusuk-tusuk, R : Abdomen sebelah bawah, S: Skala nyeri 6, T : Nyeri saat dibuat bergerak, K/U : cukup, TTV :Td: 120/90 mmHg, Nadi : 84x/mnt, Suhu : 36.2ᵒC , RR : 20x/mnt,Pasien tampak meringis kesakitan, Skala nyeri 6,Tempat luka vertikal bekas post op,Luka masih basah/belum kering, tertutup kassa steril.

Diagnosa keperawatan yang ditemukan peneliti yang tidak sesuai dengan tinjauan teori dan terdapat kesenjangan pada tinjauan kasus didapatkan hasil defisit pengetahuan tentang perawatan payudara dengan data objektif Pasien mengatakan tidak begitu tahu tentang perawatan payudara, Pasien tampak bingung tentang perawatan payudara.

4.3 Intervensi

Pelaksanaan adalah perwujudan atau realisasi dari perencanaan yang telah disusun. Pelaksanaan pada tinjauan pustaka belum dapat direalisasikan karena hanya membahas teori asuhan keperawatan. Sedangkan pada kasus nyata pelaksanaan telah disusun dan direlisasikan pada klien dan ada pendokumentasian dan intervensi keperawatan.

Pelaksanaan rencana keperawatan dilakukan secara terkoordinasi dan terintegrasi untuk pelaksanaan diagnosa pada kasus tidak semua sama pada tinjauan pustaka, hal itu karena disesuaikan dengan keadaan klien yang sebenarnya.

Dalam melaksanakan pelaksanaan ini pada faktor penunjang maupun faktor penghambat yang penulis alami. Hal-hal yang menunjang dalam asuhan keperawatan yaitu antara lain: adanya kerjasama baik dari perawat maupun dokter ruangan dan tim kesehatan lainnya, tersedianya sarana dan prasarana diruangan menunjang dalam pelaksanaan asuhan keperawatan dan penerimaan adanya penulis.

Nyeri akut berhubungan dengan luka bekas post op Sectio caesarea dilakukan tindakan keperawatan Observasi nyeri secara komperehensif termasuk lokasi, karasteristik, frekuensi, durasi, dan kualitas nyeri, Observasi reaksi non verbal dari ketidak nyamanan akibat rasa nyeri, Observasi skala nyeri yang dialami oleh pasien, Ajarkan teknik non farmakologi untuk mengurangi nyeri, seperti teknik distraksi dan relaksasi, Kolaborasi dengan dokter dan tim medis dalam pemberian terapi secara farmakologi/ pemberian obat anti nyeri, BHSP dengan pasien, Monitor TTV : Nadi, 84x/mnt, TD: 120/90 mmHg, S 36,2ᵒC, RR

20x/mnt, Memantau skala nyeri, P: Luka post op, Q: seperti terbakar dan tertusuk tusuk, R: di abdomen bagian bawah, S skala nyeri 6, T : Nyeri ketika bergerak, Kolaborasi dengan dokter dalam pemberian analgetik, Mengajarkan pasien teknik untuk mengurangi rasa nyeri dengan cara nafas dalam, Inj Ketorolac 1x50mg melalui IV (Anti nyeri), InjCefazoline 1x1 gr melalui IV (Antibiotik).

Pada pelaksanaan tindakan keperawatan tidak ditemukan hambatan dikarenakan klien dan keluarga kooperatif dengan perawat, sehingga rencana tindakan dapat dilakukan.

4.4 Evaluasi

Pada tinjauan pustaka evaluasi belum dapat dilaksanakan karena merupakan kasus semu sedangkan pada tinjauan kasus evaluasi dapat dilakukan karena dapat diketahui keadaan klien dan masalahnya secara langsung.

Pada waktu dilaksanakan evaluasi nyeri akut berhubungan dengan luka bekas post op Sectio Caesarea.Kemampuan untuk mengurangi rasa nyeri dapat terpenuhi selama 2x24 jam karena tindakan yang tepat dan telah dilaksanakan dan masalah teratasi sebagian dan intervensi dilanjutkan oleh pasien, karena pasien harus KRS.

Pada diagnose kedua deficit pengetahuan tentang perawatan payudara Kemampuan tentang memahami perawatan payudara dengan baik dan benar dapat terpenuhi selama 1x24 jam karena tindakan yang tepat dan telah dilaksanakan dan masalah teratasi sebagian dan intervensi dilanjutkan oleh pasien, karena pasien harus KRS.

Pada akhir evaluasi semua tujuan dapat dicapai karena adanya kerjasama yang baik antara klien, keluarga dan tim kesehatan. Hasil evaluasi pada

Ny.Kbelum sesuai dengan harapan karena masalah teratasi sebagian dan intervensi dilanjutkan oleh pasien, karena pasien KRS .

Penutup

Setelah penulis melakukan pengamatan dan melaksanakan asuhan keperawatan secara langsung pada Ny.K dengan diagnosa medis Post Op Sectio Caesarea di Ruang Nifar RSUD Bangil Pasuruan, maka penulis dapat menarik beberapa kesimpulan sekaligus saran yang dapat bermanfaat dalam meningkatkan mutu asuhan keperawatan pada pasien dengan Post Op Sectio Caesarea.

5.1 Simpulan

Dari hasil uraian yang telah menguraikan tentang asuhan keperawatan pada Ny. K dengan diagnosa medis Post Op Sectio Caesarea, maka penulis dapat mengambil kesimpulan sebagai berikut:

5.1.1 Pada pengkajian didapatkan data yaitu kesadaran pasien composmentis, pasien kooperatif. Pada pemeriksaan tanda-tanda vital ditemukan data, Respiratori rate : 20x/mnt, Nadi : 84x/mnt, Tekanan darah : 110/80mmHg, Suhu : 36,2ᵒC. Didapatkan data fokus pada B5 (Bowel) pada abdomen bawah terdapat luka insisi bekas post op sectio caesarea, panjang ± 10cm, luka tertutup kassa steril, mulut bersih, mukosa lembab, bibir normal, gigi tampak bersih, pasien sikat gigi 2x sehari pada siang dan sore hari, tenggorokan normal, peristaltik usus 12x/mnt, kebiasaan BAB

±2x.hari,konsistensi padat, bau khas feses, warna kuning kecoklatan, tempat yang digunakan yaitu WC/kamar mandi.

77

5.1.2 Masalah keperawatan yang muncul adalah nyeri akut berhubungan dengan luka post op sectio caesarea, Defisit pengetahuan tentang perawatan payudara.

5.1.3 Nyeri akut berhubungan dengan luka bekas post op sectio caesarea setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 2x24 jam diharapkan nyeri yang dialami oleh Ny.K dapat berkurang dengan kriteria hasil, pasien mengetahui tentang managemen nyeri, pasien mau melakukan teknik mengontrol nyeri, pasien mampu mendemonstrasikan teknik distraksi dan relaksasi secara mandiri, wajah pasien sudah tidak menyeringai, skala nyeri berkurang/hilang. Defisit pengetahuan tentang perawatan payudara, setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 1x24 jam diharapkan pasien memahami tentang perawatan payudara dengan kriteria hasil, pasien mengetahui tentang perawatan payudara, pasien mampu mempelajari tentang cara melakukan message, pasien mengatakan sudah mampu melakukan message lembut pada payudara pasien, pasien mampu melaksanakan perawatan payudara sendiri.

5.1.4 Beberapa tindakan mandiri perawat pada klien dengan diagnosa medis Post Op sectio caesarea menganjurkan keluarga untuk tetap menjaga dan memperhatikan kondisi klien terutama dalam mengatasi nyeri. Untuk menyelesaikan masalah tersebut, penulis melibatkan keluarga dan klien secara aktif dalam pelaksanaan asuhan keperawatan karena banyak tindakan keperawatan yang memerlukan kerjasama antara perawat, klien dan keluarga.

5.1.5 Pada akhir evaluasi semua tujuan dapat tercapai karena adanya kerjasama yang baik antara klien, keluarga dan tim kesehatan. Hasil evaluasi pada Ny.K belum sesuai dengan harapan karena masalah teratasi sebagian dan intervensi dilanjutkan oleh pasien beserta keluarga pasien karena pasien sudah diperbolehkan untuk KRS.

5.2 Saran

Bertolak dari kesimpulan diatas penulis memberikan saran sebagai berikut :

5.2.1 Untuk pencapaian hasil keperawatan yang diharapkan, diperlukan hubungan yang baik dan keterlibatan klien, keluarga dan tim kesehatan lainnya.

5.2.2 Perawat sebagai petugas pelayanan kesehatan hendaknya mempunyai pengetahuan, keterampilan yang cukup serta dapat bekerjasama dengan tim kesehatan lainnya dalam memberikan asuhan keperawatan pada pasien dengan Post Op sectio caesarea.

5.2.3 Dalam meningkatkan mutu asuhan keperawatan yang profesional alangkah baiknya diadakan suatu seminar atau suatu pertemuan yang membahas tentang masalah kesehatan yang ada pada klien.

5.2.4 Pendidikan dan pengetahuan perawat secara berkelanjutan perlu ditingkatkan baik secara formal dan informal

5.2.5 Kembangkan dan tingkatkan pemahaman perawat terhadap konsep manusia secara komprehensif sehingga mampu menerapkan asuhan keperawatan dengan baik

DAFTAR PUSTAKA

Aminin, Fidya, 2013:17. Panduan praktikum Asuhan Kebidanan Patologi.

Jakarta: Salemba Medika

Dinkes Provinsi Jawa Timur, 2012. Angka kejadian Section Caesaria Di Jawa Timur. www.google.com Diakses pada tanggal 17 September 2018 pukul 14.00

Gibbons, L.Et all (2010). The Global Number and casts of Addionally needed and Unnended and Unne Cessary Caesarean Sections Performed per Year.

Overase as A Barter to Universal Coverage. World Health Report

Oxorn, Harry dan William R. Forte. 2010. Ilmu kebidanan : Patologi dan Fisiologi Persalinan. Yogyakarta : Yayasan Essentia Medica (YEM).

Helen, Varney. (2010). Buku Ajar Asuhan Kebidanan. Edisi 4, Volume2. Jakarta : EGC

Jekti.(2011).Ilmukebidanan.http://midwiferymella.blogspot.co.id/2011/10/antenat al-care.html?m=1. Diakses pada tanggal 18 September 2018 pukul 13.00Jitowiyono, Sugeng dan Weni Kristiyanasari.(2010).Asuhan Keperawatan Post Operasi.Yogyakarta: Nuha Medika. Manuba, IBG, dkk. 2010.

Ilmu Kebidanan Penyakit Kandungan Dan KB. Jakarta : ECG Nanda Nic-Noc, 2015, Panduan Penyusunan Asuhan Keperawatan Profesional.

Ariani. T. A. (2012). Neuro behavior. Jakarta: Salemba Medika.

Doengoes, Marilyn. (2000). Rencana Asuhan Keperawatan: Pedoman untuk Perencanaan dan Pendokumentasian Perawat Pasien. Jakarta: EGC.

Nurarif, A. H. dan Hardhi Kusuma. (2015). Aplikasi Asuhan Keperawatan Berdasarkan Diagnosa Medis dan NANDA NIC-NOC. Yogyakarta:

Mediaction.

Rumah Sakit Umum Daerah Bangil. (2019). Data Awal Kasus Penyakit Bulan Januari-Juni Tahun 2015. Bangil: Balitbang RSUD Bangil

Carpenito, Lynda Jual. (2007). Rencana Asuhan dan Pendokumentasian Keperawatan. Alih Bahasa Monica Ester. Edisi 2. Jakarta: EGC.

Lismidar, H. (1992). Proses Keperawatan Diagnosa Keperawatan. Jakarta: EGC.

Bobak. L. J. (2010). Buku Ajar Keperawatan Maternitas. Jakarta : EGC

Oxorn, Harry dan Forte W.R. (2010). Ilmu Kebidanan.Jakarta. Yayasan Essentia Medica

Depkes RI, (2011), Pedoman Pemantauan Wilayah Setempat Kesehatan Ibu dan Anak (PWS-KIA), Direktorat Jenderal Bina Kesehatan Masyarakat, Direktorat Kesehatan Keluarga, Jakarta.

Nugroho, Taufan. 2011.Buku Ajar Obstretri.yogjakarta:Nuha Medika

Green,C. J and J. M. Wilkinson. (2012). Rencana Asuhan Keperawatan Maternal

& Bayi Baru Lahir. Jakarta : EGC

Wilkinson, Judith M & Ahern, Nancy R. 2011. Buku Saku Diagnosis Keperawatan Edisi 9 Nanda Nic Noc. Jakarta : EGC

Wilkinson, Judith M & Ahern, Nancy R. 2011. Aplikasi Asuhan Keperawatan Berdasarkan Diagnisa Medis & Nanda Nic Noc. Jakarta : EGC

Saleha, Sitti. 2009. Asuhan Kebidanan Pada Masa Nifas. Jakarta : Salemba Medika

Morgan, Geri.2009.Obstretri & Ginekologi Panduan Praktik (Practice Guidelines For Obstretri& Gynecology).Jakarta:EGC

Dutton,L.A.,Densmore,J.E., & Turner,M.B.2011.Rujukan Cepat Kebidanan.

Jakarta: EGC. Manuaba,C., Manuaba, F.,&

Manuaba.2008.GawatDarurat Obstretri Ginekologi & Obstretri Ginekologi Sosial untuk Profesi Bidan.Jakarta:EGC

Manuaba,C.,Manuaba, F.,& Manuaba.2007.Pengantar Kuliah Obstretri.Jakarta:EGC

Judul: “Asuhan Keperawatan Pada Ny.K Dengan Diagnosa Medis Post Op Sectio Caesarea Dengan Indikasi Letak Sungsang Di Ruang Mawar Kuning RSUD BANGIL PASURUAN”.

Tanggal pengambilan studi kasus 06 Bulan Januari Tahun2019 Sebelum tanda tangan dibawah, saya telah mendapatkan informasi tentang tugas

pengambilan studi kasus ini dengan jelas dari mahasiswa yang bernama Fitri Hidayati proses pengambilan studi kasus ini dan saya mengerti semua yang telah dijelaskan tersebut.

Saya setuju untuk berpartisipasi dalam proses pengambilan studi kasus ini dan saya telah menerima salinan dari form ini.

Saya. Nona/Nyonya/Tuan Ny,K...

Dengan ini saya memberikan kesediaan setelah mengerti semua yang telah dijelaskan oleh peneliti terkait dengan proses pengambilan studi kasus ini dengan baik. Semua data dan informasi dari saya sebai partisipan hanya akan digunakan untuk tujuan dari studi kasus ini.

Tanda tangan...Partisipan (...)

Tanda Tangan...Saksi (...)

Tanda Tangan...Peneliti (...)

Telepon: 031-8961496, Fax: 031-891497 Email:

admin@kertacendekia.ac.id

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP) PENYULUHAN KESEHATAN

Pokok bahasan Hari, tanggal Waktu Pertemuan Tempat

Sasaran

: Perawatan Payudara Post Partum : Rabu, 09 Januari 2019

: 12.00 WIB

: RS Bangil Pasuruan

: Pasien Ruangan Nifas Mawar-5 Pasuruan

I. Tujuan

a. Tujuan Intruksional Umum (TIU)

Setelah mengikuti kegiatan penyuluhan diharapkan ibu – ibu dapat memahami dan

mengerti tentang perawatan payudara pada saat selesai melahirkan.

b. Tujuan Intruksional Khusus (TIK)

Setelah mengikuti kegiatan penyuluhan ibu dapat menjelaskan kembali : a. Pengertian perawatan payudara

b. Tujuan perawatan payudara c. Manfaat perawatan payudara

d. Waktu yang tepat untuk melakukan perawatan payudara e. Alat yang digunakan dalam perawatan payudara

Telepon: 031-8961496, Fax: 031-891497 Email:

admin@kertacendekia.ac.id

f. Cara perawatan payudara pada saat kehamilan II. Sasaran

Sasaran kegiatan penyuluhan : Pasien Ruangan Nifas Mawar Merah – 5 RS Bangil Pasuruan

III. Materi Pembelajaran

1. Pokok Bahasan Perawatan Payudara

• Pengertian perawatan payudara

• Tujuan perawatan payudara

• Manfaat perawatan payudara

• Waktu yang tepat untuk melakukan perawatan payudara

• Alat yang digunakan dalam perawatan payudara

• Cara perawatan payudara pada saat kehamilan

a. Ceramah b. Tanya jawab c. Demonstrasi V.Setting

1. Setting Waktu

KEGIATAN PENYULUHAN

Tahap Kegiatan Kegiatan Penyaji Kegiatan Keterangan Peserta

Pembukaan 1. Mengucapkan salam memperhatika Penyaji (5 menit) 2. Memperkenalkan diri n,

3. Menjelaskan maksud dan mendengarkan tujuan penyuluhan dan menjawab 4. Memberi pertanyaan perihal pertanyaan

yang akan disampaikan

Penyaji (10 – 15 Menyampaikan materi Memperhatika Penyaji Menit) 1. Menjelaskan pengertian n dan

perawatan payudara mendengarkan 2. Menjelaskan tujuan perawatan keterangan

payudara

3. Menjelaskan manfaat perawatan payudara

4. Menjelaskan waktu yang tepat untuk melakukan perawatan payudara

5. Menjelaskan alat apa saja yang digunakan dalam perawatan payudara 6. Mendemonstarsikan cara

perawatan payudara pada saat kehamilan

Evaluasi (10 – 15 1. Memeberi kesempatan Memberi Penyaji

Menit) audience untuk bertanya pertanyaan

tentang perawatan payudara tentang pada saat kehamilan penyuluhan 2. Menyimpulkan materi yang

telah disampaikan

Penutup (5 – 10 1. Mengucapkan terima kasih Menjawab Penyaji Menit) kepada audience atas waktu salam

dan perhatian yang telah diberikan

2. mengucapkan salam

2. Setting Tempat

Audience Audience Audience Audience

Audience Audience Audience Audience

Penyaji VI. Media

• Laptop

• LCD

• Leaflet VII. Pengorganisasian

Moderator : Fitri Hidayati Penyaji : Fitri Hidayati Notulen : Fitri Hidayati Fasilitator : Fitri Hidayati Dokumentasi : Fitri Hidayati

Telepon: 031-8961496, Fax: 031-891497 Email:

admin@kertacendekia.ac.id

VIII. Evaluasi

1. Evaluasi Struktur

a. Kesiapan media dan tempat

b. Pengorganisasian dilakukan 1 hari sebelumnya 2. Evaluasi Proses

a. Kegiatan dilaksanakan sesuai dengan waktunya

b. Peserta penyuluhan antusias dalam menanggapi materi

c. Peserta penyuluhan antusias dalam mengikuti kegiatan tanya jawab d. Peserta diupayakan tidak meninggalkan tempat sebelum

kegiatan penyuluhan selesai 3. Evaluasi Hasil

a. Penyuluhan mengerti tentang perawatan payudara pada ibu hamil b. Peserta hadir saat penyuluhan

Telepon: 031-8961496, Fax: 031-891497 Email:

admin@kertacendekia.ac.id

MATERI SAP

PERAWATAN PAYUDARA PADA SAAT KEHAMILAN

Dalam dokumen KARYA TULIS ILMIAH (Halaman 84-105)

Dokumen terkait