• Tidak ada hasil yang ditemukan

PengkajianB ProsesB danB ProdukB yangB RelevanB denganB PermasalahanB BiologiBdiBSMAB

B. TajianBTeilmuanBB 1. PewarisanBSifatB

2) PengkajianB ProsesB danB ProdukB yangB RelevanB denganB PermasalahanB BiologiBdiBSMAB

B

a) HasilBPenelitianBBerupaBProsesB

Proses dalam penelitian ini berupa metode ilmiah. Metode ilmiah digunakan untuk mendapatkan pengetahuan, dalam hal ini yaitu konsep pewarisan sifat kretinisme. Metode ilmiah yang dilakukan yaitu :

(1) IdentifikasiBMasalahB

Identifikasi masalah merupakan langkah pertama dalam metode ilmiah. Masalah adalah segala sesuatu yang harus dicari pemecahannya. Masalah ini timbul karena adanya kesenjangan antara harapan dan kenyataan. Masalah yang teridentifikasi pada penelitian ini yaitu pewarisan sifat kretinisme di Desa Sigedang, Kejajar, Wonosobo. Fenomena kretinisme di Desa Sigedang dianggap mitos oleh sebagian besar masyarakat. Melalui penelitian ini, peneliti ingin memberikan informasi tentang bagaimana pewarisan kretinisme di Desa Sigedang, untuk mengubah paradigma masyarakat tentang mitos tersebut, serta memberikan pandangan tentang kebenaran ilmiah fenomena kretinisme. Penelitian sebelumnya oleh mahasiswa UGM mengenai fenomena kretinisme baru sebatas mengetahui bahwa kretinisme di Desa Sigedang merupakan kelainan genetik, sedangkan pola pewarisan kretinisme itu sendiri belum diteliti.

(2) RumusanBMasalahB

Berdasarkan masalah yang diidentifikasi dapat dirumuskan dalam suatu rumusan masalah yaitu bagaimana pola pewarisan sifat

62

kretinisme di Desa Sigedang, Kejajar, Wonosobo F Pewarisan sifat yang dimaksud meliputi pola pewarisannya dan genotipe masing-masing individu.

(3) PerumusanBTujuanB

Tujuan merupakan target yang akan dicapai melalui suatu penelitian. Tujuan dalam penelitian ini yaitu mengetahui pola pewarisan sifat kretinisme di Desa Sigedang, Kejajar, Wonosobo.

(4) PerencanaanBdanBPelaksanaanBProsedurBKerjaB

Prosedur kerja yang dilakukan meliputi perencanaan dan pelaksanaan. Perencanaan yang dilakukan yaitu persiapan instrumen penelitian dan observasi awal. Persiapan instrumen penelitian meliputi penyusunan serta validasi daftar pertanyaan wawancara, lembar observasi dan lembar biodata anggota keluarga. Observasi awal dilakukan untuk mengetahui jumlah penderita kretinisme dan menentukan subjek penelitian. Pelaksanaan prosedur kerja yaitu :

(a) Melakukan wawancara kepada Lurah Desa Sigedang mengenai jumlah penderita kretinisme dan asal-usul fenomena kretinisme di Desa Sigedang.

(b) Melakukan wawancara secara mendalam kepada penderita dan keluarganya mengenai gejala yang ditunjukkan oleh penderita saat lahir dan keadaan fisik (fenotipe) anggota keluarga.

(c) Melakukan pelacakan silsilah keluarga minimal samapi generasi ke-3.

63

(d) Melakukan pengukuran tinggi badan bagi penderita kretinisme menggunakan meteran.

(e) Melakukan observasi terhadap ciri fisik yang ditunjukkan yaitu bentuk tangan dan kaki, suara dan mental.

(f) Merekap hasil penelusuran silsilah keluarga.

(5) PembahasanBHasilBPenelitianB

Hasil penelitian yang diperoleh pada penelitian ini berupa fakta-fakta mengenai fenomena kretinisme di Desa Sigedang dan data diri penderita kretinisme beserta silsilah keluarganya. Menurut teori, kretinisme ada 2 jenis yaitu kretinisme endemik dan sporadik. Fakta-fakta yang diperoleh dikaji untuk mengetahui jenis kretinisme yang diderita. Data yang diperoleh disusun menjadi diagram peta silsilah/pedigree beserta genotipe masing-masing anggota keluarga untuk mengetahui pola pewarisannya. Terdapat 4 pola pewarisan sifat pada manusia, yaitu terpaut kromosom X, terpaut kromosom Y, autosomal dominan dan autosomal resesif. Hasil penelitian dibahas untuk mengetahui pola pewarisan kretinisme dengan melakukan permisalan pada masing-masing pola pewarisan. Teori-teori lain mengenai pewarisan sifat yang relevan digunakan untuk memperkuat pembahasan hasil penelitian.

(6) PenarikanBKesimpulanB

Penarikan kesimpulan dilakukan berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh dan mengacu pada tujuan penelitian yang ingin dicapai.

64

Berdasarkan hasil penelitian, kesimpulan yang diperoleh pada penelitian ini yaitu kretinisme di Desa Sigedang, Kejajar, Wonosobo merupakan kelainan genetik yang diturunkan secara autosomal resesif.

b)BHasilBPenelitianBBerupaBProdukB

Produk penelitian yang diperoleh yaitu berupa fakta, digeneralisasikan menjadi konsep. Fakta dan konsep yang diperoleh dituliskan dalam tabel berikut: Tabel 2. Hasil Penelitian berupa Fakta dan Konsep Genetika

NoB FaktaB KonsepBGenetikaB

1. Terdapat anggota keluarga lain dalam satu keluarga yang juga menderita kretinisme.

Terjadi pewarisan gen yang memunculkan sifat pada filial/ keturunannya dengan pola pewarisan tertentu.

2.. Gejala kretinisme sudah terlihat sejak lahir, dibuktikan dengan adanya bayi berusia 3 bulan yang sudah menunjukkan ciri-ciri kretinisme.

Gejala kretinisme yang sudah terlihat sejak lahir merupakan ciri dari kretinisme sporadik atau kretinisme kongenital (bawaan lahir).

3. Kretinisme ditandai dengan

tubuh yang pendek/kerdil, bentuk tangan dan kaki membengkok serta suara yang lirih dan imatur (seperti anak kecil).

Kekurangan hormon tiroksin dalam tubuh menyebabkan pertumbuhan tinggi badan dan organ tubuh terhambat.

65 4. Penderita kretinisme di Desa

Sigedang secara mental normal

Kekurangan hormon tiroksin dalam skala ringan tidak menyebabkan retardasi mental.

5. Penderita kretinisme di Desa Sigedang adalah 5 orang perempuan dan 2 orang laki-laki.

Kemungkinan pola pewarisan gen kretinisme ini adalah autosomal, karena laki-laki dan perempuan sama-sama memiliki peluang yang hampir sama untuk terekspresi. 6. Penderita kretinisme di Desa

Sigedang semuanya memiliki orangtua yang normal

Orangtua memiliki genotipe

heterozigot, keduanya mewariskan alel resesif yang menimbulkan suatu kelainan pada keturunannya.

B

b.BSeleksiBdanBModifikasiBHasilBPenelitianBsebagaiBSumberBBelajarBBiologiB 1) PenyesuaianBProsedurBKerjaBPenelitianBdenganBKegiatanBPengayaanB

Prosedur kerja penelitian perlu disesuaikan dengan kegiatan pengayaan di sekolah. Terdapat beberapa tahapan yang dirasa sulit jika diterapkan dalam kegiatan pengayaan untuk siswa kelas XII IPA, karena penelitian ini membutuhkan waktu yang cukup lama, kurang lebih 2 minggu, sehingga tidak memungkinkan untuk membawa siswa ke lokasi penelitian. Penelitian ini memerlukan kehati-hatian dalam melakukan wawancara, karena masalah yang diteliti berkaitan dengan fisik seseorang. Keterampilan bertanya yang

66

baik agar tidak menyinggung subjek penelitian juga diperlukan dalam penelitian ini.

Tahapan yang bisa dilakukan oleh siswa melalui kegiatan pengayaan yaitu analisis peta silsilah dan analisis genotipe berdasarkan data yang sudah diperoleh. Tahapan ini sesuai dengan kemampuan siswa kelas XII IPA. Siswa telah mempelajari materi pewarisan sifat pada manusia, mereka juga sudah diajarkan tentang pola pewarisan sifat dan penentuan genotipe. B

2) PenyesuaianBProdukBPenelitianBdenganBKonsepBKTSPBMataBPelajaranB BiologiB

B

Pemanfaatan proses dan produk penelitian sebagai sumber belajar Biologi yaitu dengan melihat relevansinya antara produk penelitian dengan konsep yang diharapkan dalam KTSP. Produk penelitian tidak semuanya dapat dimanfaatkan sebagai sumber belajar. Relevansi antara hasil penelitian dengan KTSP dituliskan pada tabel berikut:

Tabel 3. Relevansi Konsep KTSP dengan Hasil Penelitian

KTSPB HasilBPenelitianB

Penerapan prinsip-prinsip pewarisan sifat manusia dalam kehidupan.

- Jenis kretinisme yang diderita warga desa Sigedang adalah kretinisme sporadik

- Pola pewarisan kretinisme adalah autosomal resesif

- Genotipe penderita kretinisme

67

individu normal “CC” atau “Cc”

B

c.BPengembanganBHasilBPenelitianBsebagaiBSumberBBelajarBBiologiBB

Pengembangan hasil penelitian sebagai sumber belajar biologi dilakukan menggunakan ADDIE Model (Analysis, Design, Development, Implementation and Evaluation. Penelitian ini dibatasi hanya melakukan tahap ADD (Analysis, Design, dan Development).

1) TahapBAnalisisB(Analysis)B

Tahap analisis ini meliputi analisis kompetensi, analisis materi, analisis siswa dan analisis instruksional.B

a)BAnalisisBKompetensiB

Analisis kompetensi merupakan tahapan identifikasi Standar Kompetensi (SK), Kompetensi Dasar (KD) KTSP, kedalaman serta keluasan kompetensi yang akan dikembangkan. Berdasarkan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP), kompetensi yang akan dicapai yaitu sebagai berikut:

Tabel 4. Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD) KTSP Materi Genetika

B

Standar Kompetensi

(SK)

3. Memahami penerapan konsep dasar dan prinsip-prinsip hereditas serta implikasinya pada salingtemas.

Kompetensi Dasar

(KD)

3.4 Menerapkan prinsip-prinsip

68

Analisis SK dan KD menunjukkan bahwa penelitian tentang fenomena pewarisan sifat kretinisme di Desa Sigedang, Kejajar, Wonosobo berpotensi sebagai sumber kegiatan pengayaan yang dikemas dalam bentuk modul. Kompetensi yang akan dikembangkan dalam modul pengayaan ini adalah menerapkan prinsip pewarisan sifat kretinisme di Desa Sigedang, Kejajar, Wonosobo.

b)BAnalisisBMateriBB

Materi genetika yang dipelajari melalui buku paket atau modul pembelajaran tidak banyak mengungkap fenomena pewarisan sifat yang ada di lingkungan sekitar peserta didik. Contoh-contoh yang digunakan sebagian besar merupakan fenomena yang terjadi di luar negeri, ini akan memberikan pembelajaran yang kurang bermakna kepada siswa. Modul pengayaan ini akan menyajikan materi yang dapat menambah wawasan dan pemahaman siswa tentang pewarisan sifat kretinisme di Desa Sigedang, Kejajar, Wonosobo. B

c) AnalisisBSiswaB

Modul pengayaan ini ditujukan untuk siswa kelas XII IPA. Teori perkembangan anak Piaget menggolongkan siswa kelas XII SMA (usia 17-18 tahun) termasuk dalam kelompok Operasional Formal, yang artinya ia sudah mampu memahami masalah abstrak dengan logis, menjadi lebih ilmiah dalam berfikir-sebab dan akibat dan mampu mengembangkan kepedulian isu sosial (Rita Eka., dkk, 2013: 37). Siswa diharapkan mampu memahami konsep pewarisan

69

gen kretinisme yang disajikan dalam bentuk modul pengayaan dengan benar.

Modul pengayaan ini diujikan secara terbatas kepada 15 siswa kelas XII IPA SMA N 2 Wonosobo yang telah lulus KKM materi hereditas manusia. Hasil observasi di SMA N 2 Wonosobo menunjukkan bahwa siswa membutuhkan kegiatan pengayaan yang bermakna, karena selama ini kegiatan pengayaan dilakukan dengan mengerjakan soal-soal pada buku paket.

d)AnalisisBInstruksionalB

Analisis instruksional dilakukan dengan cara menjabarkan Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD) menjadi tujuan dan indikator pembelajaran. Tujuan dan indikator dituliskan pada tabel berikut:

Tabel 7. Tujuan dan Indikator Pembelajaran

TujuanB IndikatorB

3.4.1 Siswa dapat

memahami kesalahan

metabolisme bawaan

sebagai salah satu

penyebab kelainan genetik

3.4.1.1 Dapat menjelaskan pengertian kesalahan metabolisme bawaan

3.4.1.2 Dapat mendeskripsikan

macam-macam kelainan akibat

kesalahan metabolisme bawaan

3.4.2 Siswa dapat

menerapkan prinsip

pewarisan sifat manusia

3.4.2.1 Dapat menjelaskan manfaat peta silsilah dalam keluarga

70 pada fenomena kretinisme di Desa Sigedang.

pewarisan kretinisme

3.4.2.3 Dapat menentukan genotipe masing-masing anggota keluarga

B

B2)BTahapBDesainB(Design)B

Tahap design modul meliputi tahap pengembangan kerangka modul, penyusunan sistematika dan perancangan alat evaluasi.B

a)BPengembanganBKerangkaBStrukturBModulB

Kerangka modul ini dirancang dengan menjabarkan 3 komponen modul yaitu bagian awal, inti dan akhir. Kerangka modul ini menggambarkan keseluruhan isi modul.

Tabel 6. Kerangka Struktur Modul

No.B KomponenB KeteranganB

1. Bagian Awal Sampul

Halaman Sampul Kata Pengantar Daftar Isi Daftar Gambar Pendahuluan

Petunjuk Penggunaan Modul Peta Konsep

2. Bagian Inti Kegiatan Belajar 1.

Kesalahan Metabolisme Bawaan

- Pendahuluan

- Pengertian Kesalahan

71

- Macam-macam Kelainan Akibat

Kesalahan Metabolisme Bawaan - Tahukah Kamu - Quiz - Rangkuman - Tes Formatif I

- Umpan Balik (feedback)

Kegiatan Belajar 2.

Studi Kasus Pewarisan Kretinisme di Desa Sigedang, Kejajar, Wonosobo

- Pendahuluan

- Peta Silsilah

- Analisis Pola Pewarisan Kretinisme

- Penentuan Genotipe

- Quiz

- Rangkuman

- Tes Formatif II

- Umpan Balik (feedback)

Ulangan Harian

3. Bagian Akhir Kunci Jawaban

Glosarium Daftar Pustaka

B

b)BPenentuanBSistematikaBIsiBModulBPengayaanB

Penentuan sistematika isi modul disesuaikan dengan Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD) yang telah dijabarkan menjadi tujuan dan indikator pembelajaran. Modul ini mengurutkan

72

materi secara deduktif, artinya dari materi yang bersifat umum ke khusus. Kegiatan belajar I menjelaskan tentang pengertian dan mekanisme terjadinya kesalahan metabolisme bawaan secara umum, kemudian mengerucut ke kesalahan metabolisme asam amino phenylalanin dan tirosin yang menyebabkan beberapa kelainan salah satunya kretinisme. Modul ini juga menyajikan macam-macam kelainan akibat kesalahan metabolisme phenylalanin dan tirosin beserta skema terjadinya. Tujuan pembelajaran I yaitu siswa dapat memahami kesalahan metabolisme bawaan sebagai penyebab kelainan genetik dapat tercapai.

Kegiatan belajar II diawali dengan penyajian fakta-fakta hasil penelitian yang ditampilkan untuk merangsang pemahaman siswa mengenai kretinisme. Modul ini juga menyajikan peta silsilah keluarga yang memiliki keturunan kretinisme untuk dianalisis pola pewarisannya. Pola pewarisan kretinisme sudah diketahui, selanjutnya siswa diminta untuk menentukan genotipe masing-masing anggota keluarga. Tujuan pembelajaran II yaitu siswa menerapkan prinsip pewarisan sifat manusia pada fenomena kretinisme di Desa Sigedang dapat tercapai. Isi modul pengayaan ini sudah runtut dan sistematis berdasarkan tujuan dan indikator pembelajaran.

73

c)BPerancanganBAlatBEvaluasiBB

Alat evaluasi yang digunakan dalam modul ini adalah tes formatif dan ulangan harian. Tes formatif dan ulangan harian berupa soal pilihan ganda yang bertujuan untuk mengukur pemahaman siswa setelah mempelajari keseluruhan materi.B

3)BTahapBPengembanganB(Development)B

Tahap pengembangan terdiri dari pra penulisan, penulisan draft, penyuntingan, revisi dan uji coba terbatas. B

a)BPraBPenulisanB

Tahap pra penulisan dilakukan dengan mengkaji bahan materi yang akan dimasukkan dalam modul. Bahan materi dikumpul dari buku referensi, jurnal, hasil penelitian pewarisan sifat kretinisme di Desa Sigedang, Kejajar, Wonosobo dan sumber lain yang relevan. Bahan-bahan yang dikumpulkan untuk menyusun kegiatan belajar I tentang kesalahan metabolisme bawaan yaitu :B

(a) Materi kesalahan metabolisme bawaan secara umum.B

(b) Materi serta gambar macam-macam kelainan akibat kesalahan metabolisme bawaan yaitu phenylketouria, albino, alkaptonuria dan kretinisme.B

74

(d) Skema terjadinya kesalahan metabolisme asam amino

phenylalanin dan tirosin.B

Bahan-bahan yang dikumpulkan untuk menyusun kegiatan belajar II tentang studi kasus pewarisan kretinism di Desa Sigedang yaitu :

(a) Materi peta silsilah, meliputi pengertian, manfaat, ketentuan dan simbol yang digunakan dalam peta silsilah.

(b) Materi macam-macam pola pewarisan sifat pada manusia yaitu terpaut kromosom X, terpaut kromosom Y, autosomal dominan dan autosomal resesif.

(c) Hasil wawancara dengan Lurah Desa dan warga yang mengalami kretinisme yang dikemas dalam bentuk poin-poin fakta hasil penelitian.

(d) Peta silsilah keluarga Rs, Mh dan Is, ditunjukkan baik yang tanpa genotipe maupun dengan genotipe.

b)BPenulisanBDraftB

Draft modul ini disusun berdasarkan kerangka modul kemudian diajukan kepada pembimbing I dan II untuk mendapat saran. Saran dari pembimbing selanjutnya ditindaklanjuti untuk menghasilkan modul yang berkualitas. Saran dan tindak lanjut yang dilakukan peneliti dituliskan pada tabel berikut:

75

B BBB(1)BPembimbingBIBB

Tabel 7. Saran dari Pembibing I dan Tindak Lanjut

SaranB TindakBLanjutB

Penggunaan kata kerja

operasional pada tujuan pembelajaran kegiatan belajar

II yaitu “menganalisis

genotipe” diubah menjadi “menentukan genotipe”.

Mengganti penggunaan kata kerja operasional yang sebelumnya menggunakan kata “menganalisis” menjadi “menentukan”.

Skema terjadinya kesalahan

metabolisme bawaan

sebaiknya mengutip dari sumber yang relevan tidak membuat sendiri, karena kurang tepat.

Memperbaiki skema dengan mengutip skema terjadinya

kesalahan metabolisme

bawaan dari buku Essential of Genetics tahun 2007 karya William S. Klug, Michael Cumming dan Charlote Spencer.

Menuliskan 2 kemungkinan

genotipe pada anggota

keluarga yang secara fenotipe normal dan benar-benar tidak diketahui genotipe nya secara pasti, yaitu CC atau Cc.

Menuliskan 2 kemungkinan genotipe (CC atau Cc) pada anggota keluarga yang belum diketahui secara pasti genotipenya.

76 Menambahkan satu bentuk evaluasi akhir berupa soal ulangan harian

Membuat soal ulangan harian sebagai evaluasi akhir .

Quiz disesuaikan dengan uraian materi pada masing-masing kegiatan belajar.

Mengubah quiz agar sesuai dengan materi

B

(2)BPembimbingBIIB

Tabel 8. Saran dari Pembimbing II dan Tindak Lanjut

SaranB TindakBLanjutB

Penggunaan bahasa dan struktur kalimat belum sesuai dengan EYD.

Memperbaiki penggunaan

bahasan dan struktur

kalimat yang sesuai EYD. Gambar wajah penderita

kretinisme di Desa Sigedang sebaiknya tidak ditunjukkan dengan cara di blur untuk menjaga privasi.

Memblur gambar wajah penderita kretinisme

Menambahkan satu kata pada peta konsep yaitu “Gen” yang diletakkan di bawah kata “Metabolisme”, dihubungkan

Menambahkan kata “Gen”

dibawah kata

77

dengan kata sambung

“diawasi” sehingga memberi

arti bahwa proses

metabolisme diawasi oleh gen.

Menuliskan 2 kemungkinan

genotipe pada anggota

keluarga yang secara fenotipe normal dan benar-benar tidak diketahui genotipe nya secara pasti, yaitu CC atau Cc.

Menuliskan 2 kemungkinan genotipe pada anggota

keluarga yang secara

fenotipe normal dan

benar-benar tidak diketahui

genotipe nya secara pasti, yaitu CC atau Cc.B

B

c)BBPenyuntinganBB (1)BAhliBMateriB

Ahli materi memberikan penilaian terhadap kualitas modul berdasarkan kebenaran konsep Biologi, khususnya Genetika. Penilaian oleh ahli materi dilaksanakan pada tanggal 20 Februari sampai 7 Maret 2017. Dosen yang bertindak sebagai ahli materi adalah Ibu Evy Yulianti, M.Sc dan Ibu dr. Tutiek Rahayu, M.Kes. Total konsep yang ditemukan pada modul ini yaitu 74 konsep. Penilaian kedua ahli materi, dihasilkan sebanyak 73 konsep benar

78

dan 1 konsep salah. Frekuensi penilaian kebenaran konsep oleh ahli materi dituliskan pada tabel berikut ini.

Tabel 9. Frekuensi Penilaian Kebenaran Konsep oleh Ahli MateriB

Ahli Materi Frekuensi Penilaian Aspek Kebenaran

Konsep Benar Salah 1 36 1 2 37 0 ∑f 73 1 Persentase 98,64 % 1,35 %

Persentase penilaian oleh ahli materi digambarkan pada diagram lingkaran berikut:

(2)BAhliBMediaB

BAhli media memberikan penilaian terhadap kualitas modul berdasarkan aspek kelayakan isi, penyajian, kebahasaan

98,64

%

1,35%

6enar

Dokumen terkait