• Tidak ada hasil yang ditemukan

III. METODE PENELITIAN

3 Pengolahan dan Analisis Data

Pengolahan data dimaksudkan untuk merancang alternatif strategi pengembangan usaha di Apotek Cibuluh dengan pendekatan konsep manajemen strategi. Pengelolahan data dilakukan dengan menggunakan matriks SWOT. Analisis yang digunakan adalah analisis kualitatif dan kuantitatif. Analisis kualitatif dalam penelitian ini digunakan untuk menjelaskan secara menyeluruh visi, misi dan tujuan organisasi serta mengidentifikasi faktor-faktor internal dan eksternal perusahaan. selain itu, analisis kuantitatif digunakan untuk menganalisis lingkungan internal dan eksternal yang diperlukan dalam penentuan posisi bertahan yang terbaik bagi organisasi untuk merumuskan strategi jangka panjang.

3 Analisis Matriks IFE dan Matriks EFE

Internal Factor Evaluation Matrix (IFE) digunakan untuk mengetahui faktor-faktor internal perusahaan berkaitan dengan kekuatan dan kelemahan yang dianggap penting (David, 2006). Data dan informasi aspek internal perusahaan berasal dari beberapa kegiatan fungsional perusahaan yang terdiri dari dari aspek manajemen, keuangan, SDM, pemasaran, sistem informasi, dan produk/operasi Matriks IFE dapat dilihat pada Tabel 7.

Lima langkah dalam pembuatan matriks IFE yaitu :

1. Membuat list atau daftar faktor-faktor penting lingkungan eksternal baik yang menjadi kekuatan (Strengths) maupun kelemahan (Weaknesses) perusahaan. 2. Setiap faktor tersebut ditentukan bobotnya yang dimulai dari 0,0 untuk faktor

menyatakan seberapa penting setiap faktor tersebut dalam industri tempat perusahaan tersebut berada, dengan total seluruh bobot sama dengan 1,0

3. Selanjutnya masing-masing faktor juga diberi rating mulai dari angka 1 (satu) – 4 (empat) . Rating ini menggambarkan bagaimana seberapa besar efektivitas strategi merespon berbagai faktor internal. Rating tersebut yaitu :

a. Nilai 1 jika perusahaan meresponnya dengan sangat buruk.

b. Nilai 2 jika respon perusahaan sama saja dengan rataan perusahaan lain yang ada dalam industri.

c. Nilai 3 jika respon perusahaan terhadap faktor internal tadi lebih baik dibandingkan dengan respon perusahaan lain yang ada pada indusri.

d. Nilai 4 diberikan kepada perusahaan jika respon yang diberikan terhadap lingkungan internal sangat baik dan optimal

4. Selanjutnya setiap bobot dan timbangan pada langkah kedua dikalikan dengan peringkat yang telah ditentukan pada langkah ke tiga untuk mendapatkan nilai skor.

5. Jumlah nilai skor untuk setiap nilai agar nilai tertimbang perusahaan tersebut dapat diketahui.

Berapapun faktor internal yang dipertimbangkan baik kekuatan maupun kelemahan, total nilai yang dihasilkan akan berkisar dari 1,0 untuk yang sangat rendah sampai 4,0 utntuk yang sangat tinggi dengan nilai skor rataannya 2,5. dengan demikian jika hasil matriks IFE ditemukan bahwa hasil yang diperoleh dibawah 2,5 berarti perusahaan dengan keadaan yang ada belum mampu memanfaatkan kekuatan secara optimal dan sangat rentan terhadap kelemahan. Dengan kata lain dalam menghadapi dinamika lingkungan internal perusahaan dalam posisi lemah. Sebaliknya jika hasilnya lebih dari 2,5 maka perusahaan menghadapi dinamika lingkungan internal posisi perusahaan relatif kuat (Hubeis dan Najib, 2008) . Faktor internal dapat disajikan pada Tabel 6.

Faktor Internal Bobot (a) Rating (b) Nilai (a x b) Kekuatan 1. 2. 3. 0 – 100 % Skala 1 – 4 Perkalian Bobot dan Rating Kelemahan 1. 2. 3. 0 – 100 % Skala 1 - 4 Perkalian Bobot dan Rating Total 1,0 Sumber : David (2006).

External Factor Evaluation Matrix (EFE) digunakan untuk mengevaluasi faktor-faktor eksternal perusahaan. Pada matriks EFE dikembangkan daftar peluang yang dapat dimanfaatkan dan ancaman yang harus dihindari. Data eksternal dikumpulkan untuk menganalisis hal-hal yang menyangkut persoalan ekonomi, sosial, budaya, demografi, lingkungan, politik, pemerintahan, hukum, teknologi, persaingan di pasar industri dimana perusahaan berada dan data eksternal relevan lainnya (David, 2006). Metode yang sering dipakai adalah mengelompokkan faktor-faktor yang diteliti menjadi tingkat lingkungan, ancaman potensial, dan kesempatan potensial ke sebuah matriks (Hubeis dan Najib, 2008).

Matriks EFE memuat faktor politik, ekonomi, sosial, dan teknologi yang memberikan kesempatan organisasi untuk maju. Dalam membuat matriks EFE perlu diketahui dan dievaluasi lingkungan eksternal perusahaan baik lingkungan umum maupun lingkungan industrinya. Lima langkah dalam pembuatan matriks EFE yaitu :

6. Membuat list atau daftar faktor-faktor penting lingkungan eksternal baik yang menjadi peluang (Opportunities) maupun ancaman (treats) perusahaan.

7. Setiap faktor tersebut ditentukan bobotnya yang dimulai dari 0,0 untuk faktor yang sangat tidak penting sampai 1,0 untuk faktor yang sangat penting. Bobot menyatakan seberapa penting setiap faktor tersebut dalam industri tempat perusahaan tersebut berada, dengan total seluruh bobot sama dengan 1,0

8. Selanjutnya masing-masing faktor juga diberi rating mulai dari angka 1 (satu) – 4 (empat) . Rating ini menggambarkan bagaimana seberapa besar efektivitas strategi merespon berbagai faktor eksternal. Rating tersebut adalah :

a. Nilai 1 jika perusahaan meresponnya dengan sangat buruk.

b. Nilai 2 jika respon perusahaan sama saja dengan rataan perusahaan lain yang ada dalam industri.

c. Nilai 3 jika respon perusahaan terhadap faktor eksternal tadi lebih baik dibandingkan dengan respon perusahaan lain yang ada pada indusri. d. Nilai 4 diberikan kepada perusahaan jika respon yang diberikan

terhadap lingkungan eksternal sangat baik dan optimal.

9. Selanjutnya setiap bobot dan timbangan pada langkah kedua dikalikan dengan peringkat yang telah ditentukan pada langkah ke tiga untuk mendapatkan nilai skor.

10. Jumlah nilai skor untuk setiap nilai agar nilai tertimbang perusahaan tersebut dapat diketahui.

Berapapun faktor eksternal yang dipertimbangkan baik peluang maupun ancaman, total nilai yang dihasilkan akan berkisar dari 1,0 untuk yang sangat rendah sampai 4,0 untuk yang sangat tinggi dengan nilai skor rataannya 2,5. dengan demikian jika hasil matriks EFE ditemukan bahwa hasil yang diperoleh dibawah 2,5 berarti perusahaan dengan keadaan yang ada belum mampu memanfaatkan peluang secara optimal dan sangat rentan terhadap ancaman persaingan. Dengan kata lain dalam menghadapi dinamika lingkungan eksternal perusahaan dalam posisi lemah. Sebaliknya jika hasilnya lebih dari 2,5 maka perusahaan menghadapi dinamika lingkungan eksternal posisi perusahaan relatif kuat (Hubeis dan Najib, 2008) . Faktor eksternal dapat disajikan pada Tabel 7.

Tabel 7. Matriks EFE

Faktor Eksternal Bobot

(a) Rating (b) Nilai (a x b) Peluang 1. 2. 3. 0 – 100 % Skala 1 - 4 Perkalian Bobot dan Rating Ancaman 1. 2. 3. 0 – 100 % Skala 1 - 4 Perkalian Bobot dan Rating Total 1,0 Sumber : David (2006) 4.2. Matriks SWOT

1. Tuliskan peluang eksternal kunci perusahaan. 2. Tuliskan ancaman eksternal kunci perusahaan. 3. Tuliskan kekuatan internal kunci perusahaan. 4. Tuliskan kelemahan internal kunci perusahaan.

5. Cocokkan kekuatan internal dengan peluang eksternal dan catat hasil strategi SO dalam sel yang ditentukan.

6. Cocokkan kelemahan internal dengan peluang eksternal dan catat hasil strategi WO dalam sel yang ditentukan.

7. Cocokkan kekuatan internal dengan ancaman eksternal dan catat hasil strategi ST dalam sel yang ditentukan.

8. Cocokkan kelemahan internal dengan ancaman eksternal, dan catat hasil strategi WT dalam sel yang ditentukan. Tabel 8 berikut merupakan matriks SWOT.

Tabel 8. Matriks SWOT Internal Eksternal Kekuatan (Strengths – S) Kekuatan-kekuatan internal perusahaan. Kelemahan (Weaknesses – W) Kelemahan-kelemahan internal perusahaan. Peluang (Opportunities – O) Peluang-peluang eksternal perusahaan. Strategi SO Gunakan kekuatan untuk

memanfaatkan peluang.

Strategi WO Atasi kelemahan dengan memanfaatkan peluang. Ancaman (Threats – T) Ancaman-ancaman eksternal perusahaan. Strategi ST Gunakan kekuatan untuk

menghindari ancaman.

Strategi WT

Minimalkan kelemahan dan hindari ancaman. Sumber : David (2006).

4.3. Quantitative Strategic Planning Matrix

Tahapan terakhir dari penyusunan formulasi strategi yaitu menetapkan suatu strategi yang paling baik dari berbagai alternatif strategi yaitu melalui Quantitative Strategic Planning Matrix (QSPM). QSPM dapat memperbaiki pilihan strategi karena banyak faktor kunci dan strategi dapat dipertimbangkan bersama-sama. Namun demikian QSPM selalu membutuhkan penilaian intuitif dan asumsi yang berdasar. Peringkat dan nilai daya tarik membutuhkan keputusan yang penuh pertimbangan, walaupun selalu didasarkan pada informasi yang obyektif. Diskusi yang dilakukan

sepanjang proses perumusan strategi, termasuk pengembangan QSPM.

Langkah-langkah penentuan prioritas strategi terpilih melalui QSPM sebagai berikut: 1. Mendaftar kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman. Input data diperoleh dari

matriks IFE dan EFE yang telah dibuat.

2. Memberikan bobot untuk setiap faktor sukses kritis internal dan eksternal. Bobot ini identik dengan yang digunakan pada matriks IFE dan EFE.

3. Mengidentifikasi strategi alternatif yang diperoleh dari matriks SWOT yang layak untuk diimplementasikan.

4. Menetapkan skor kemenarikan relatif (Attractiveness Score/AS) untuk masing-masing strategi alternatif yang terpilih.

Nilai Attractiveness Score adalah seberapa besar daya tarik relatif alternatif strategi dalam mengatasi faktor-faktor eksternal dan internal.

5. Menghitung Total Attractiveness Score (TAS) yang diperoleh dari perkalian bobot dengan AS pada masing-masing baris. TAS menunjukkan relative attractiveness dari masing-masing altematif strategi.

6. Menghitung jumlah Total Attractiveness Score, dengan cara menjumlahkan semua Total Attractiveness Score pada setiap kolom QSPM. Nilai TAS yang tertinggi menuniukkan bahwa strategi tersebut yang paling baik untuk diimplementasikan. Tabel 9 merupakan matriks QSPM.

Tabel 9. Matriks QSPM

Faktor-faktor Bobot

Alternatif Strategi

Strategi I Strategi II Strategi III

AS TAS AS TAS AS TAS

Faktor Internal -Faktor Eksternal -Total Sumber : David (2006).

Dokumen terkait