• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengolahan dan Penyajian Data Pemilikan dan Penggunaan Tanah

B. Peran Kantor Pertanahan Kabupaten Malang Dalam Mengawasi Kepemilikan Tanah Secara Absentee/Guntai Di Kabupaten Malang

1. Pengolahan dan Penyajian Data Pemilikan dan Penggunaan Tanah

Hasil observasi penulis dengan mewawancarai pihak Sub seksi yang memiliki peran dalam mengawasi kepemilikan tanah secara absentee/guntai di Kabupaten Malang, yaitu pihak Sub Seksi Landreform Dan Konsulidasi Tanah, yang mana Sub seksi ini dibawahi oleh pihak Seksi Pengaturan Dan Penataan Pertanahan, berdasarkan wawancara penulis dengan Pegawai di Sub Seksi Landreform Dan Konsulidasi Tanah di Kantor Pertanahan Kabupaten Malang, sebagai berikut:

Ketika penulis meminta data daftar kepemilikan tanah pertanian yang dimiliki secara absentee/guntai di Kabupaten Malang. Pihak Kantor Pertanahan Kabupaten Malang tidak memiliki data tersebut dan memang tidak mengelompokkan atau mendata yang mana tanah pertanian yang dimiliki secara absentee/guntai dan tanah pertanian yang tidak dimiliki secara absentee/guntai. Sehingga penulis hanya mendapatkan data kepemilikan tanah pertanian secara absentee/guntai di Kabupaten Malang hanya mengolah data tersebut dari Surat pemberitahuan atas terjadinya pelanggaran kepemilikan tanah pertanian secara absentee. Pada surat pemberitahuan tersebut tidak dicantumkan pekerjaan pemilik tanah pertanian secara absentee/guntai.

Surat pemberitahuan atas terjadinya pelanggaran kepemilikan tanah pertanian secara absentee tidak memuat pekerjaan pemilik tanah absentee/guntai di Kabupaten Malang. Sehingga tidak dapat diketahui apakah pemilik tanah pertanian secara absentee/guntai merupakan pihak yang diperbolehkan atau dilarang. Karena ada beberapa pihak yang dikecualikan dari ketentuan larangan pemilikan tanah pertanian secara absentee/guntai, adapun pihak-pihak tersebut, yakni:

1) Pemilik tanah pertanian yang bertempat tinggal di kecamatan yang berbatasan dengan kecamatan tempat letak tanah yang bersangkutan,asal jarak antara tempat tinggal pemilik tanah dan pemiliknya menurut pertimbangan panitia land reform kabupaten/kota masih memungkinkan untuk mengerjakan tanah pertanian tersebut secara efesien

2) Pegawai negeri sipil dan tentara Nasional Indonesia, yang dipersamakan dengan itu,yaitu pensiunan janda pegawai negeri sipil, janda pensiunan mereka ini tidak kawin lagi dengan bukan pegawai negeri sipil atau pensiunan, istri dan anak-anak pegawai negeri sipil dan tentara Nasional Indonesia yang masih menjadi tanggungan.

3) Mereka yang sedang menjalankan tugas negara atau menunaikan kewajiban agama.

4) Mereka yang memiliki alasan khusus lainnya yang dapat diterima oleh kepala Badan Pertanahan Nasional Republik Indonesia.14

Dari beberapa pihak yang dikecualikan dari ketentuan larangan pemilikan tanah secara absentee/guntai di atas dapat diketahui. Apabila pekerjaan dari pemilik tanah pertanian yang dimiliki secara absentee/guntai dicantumkan pada Surat pemberitahuan atas terjadinya pelanggaran kepemilikan tanah pertanian secara absentee. Maka dapat dianalisa, apakah pemilik tersebut memang diperbolehkan atau tidak, untuk memiliki tanah pertanian secara absentee/guntai. Sedangkan dari isi Surat pemberitahuan tersebut tidak dicantumkan pekerjaan

pemilik tanah pertanian secara absentee/guntai, maka dari itu penulis tidak dapat menganalisa apakah pihak-pihak yang diberi Surat pemberitahuan atas terjadinya pelanggaran kepemilikan tanah pertanian secara absentee telah melanggar ketetantuan larangan pemilikan tanah pertanian secara absentee/guntai ataukah tidak melanggar ketentuan tersebut.

Selain Surat pemberitahuan atas terjadinya pelanggaran kepemilikan tanah pertanian secara absentee, seperti yang dijelaskan di atas. Pihak Kantor Pertanahan Kabupaten Malang selama ini hanya memberikan suatu pertimbangan yaitu aspek pertimbangan landreform atau somasi terhadap pihak pemohon yang mendaftarkan hak atas tanah di Kantor Pertanahan Kabupaten Malang, jika tanah yang didaftarkannya berada di luar kecamatan pemohon tersebut tinggal atau biasa disebut dengan tanah absentee/guntai, adapun pengertian aspek pertimbangan landreform adalah pertimbangan teknis pengaturan penataan pertanahan. Aspek pertimbangan landreform ini diberikan sebelum pemohon melakukan pendaftaran tanah di loket 1 Kantor Pertanahan Kabupaten Malang. Aspek pertimbangan landreform atau somasi berisi tentang suatu pertimbangan jika melakukan pendaftaran tanah dimana letak tanah yang didaftarkan oleh pemohon berada di luar Kecamatan pemohon tinggal, adapun bagian-bagian yang terdapat dalam aspek pertimbangan landreform, sebagai berikut:

A. Penelitian Terhadap Yang Berkepentingan

Bagian ini berisi tentang identitas pemohon pendaftaran tanah baik itu nama pemohon pendaftaran tanah,nomor identitas KTP, dll

B. Data Yuridis Bidang Tanah

Bagian ini berisi tentang jenis tanah yang akan dimohonkan oleh pemohon pendaftaran tanah.

C. Data Fisik Bidang Tanah

Bagian ini berisi tentang letak tanah yang akan didaftarkan oleh pemohon D. Kesimpulan

Bagian ini berisi tentang pertimbangan bahwa tanah yang didaftarkan oleh pemohon merupakan tanah yang dimiliki secara absentee/guntai, adapun isi pertimbangannya, sebagai berikut:

1. Terhadap Pemohon Hak Atas Tanah yang diajukan oleh pemohon:

a. Dengan dilakukannya pembukuan Hak Atas Tanah tersebut di atas, berakibat terjadi pemilikan tanah pertanian secara absentee. yaitu dimana pemilik tanah bertempat tinggal di luar kecamatan letak tanahnya

b. Pemilikan tanah pertanian secara absentee, sesuai dengan ketentuan PP.224 Tahun 1961 Pasal 3 jo Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 1964 Pasal 2a dan 3d, saudara diwajibkan pindah ke tempat letak tanah yang bersangkutan atau mengalihkan Hak Atas Tanah tersebut kepada pihak lain yang berdomisili di tempat letak tanah, dalam jangka waktu 6 (enam) bulan sejak Hak atas dimaksud dibukukan.

c. Apabila kewajiban sebagaimana dimaksud pada angka 1a dan b tersebut di atas tidak saudara penuhi, maka pemilikan tanah saudara akan menjadi tanah Negara Obyek Landreform

2. Berdasarkan uraian tersebut di atas bidang tanah yang dimohon berakibat terjadinya pemilikan tanah secara absentee/guntai,maka untuk sementara waktu kami pertimbangkan untuk dialihkan dengan memberi somasi kepada pemohon

Demikian pemberian pertimbangan aspek landreform ini kami buat untuk dipergunakan dalam rangka pembukuan Hak Atas Tanah.

Aspek pertimbangan landreform merupakan tindakan pengawasan yang dilakukan oleh pihak Kantor Pertanahan Kabupaten Malang terhadap kepemilikan tanah secara absentee/guntai berdasar pada pasal 10 UUPA dan Pasal 7 Peraturan Menteri Agraria Dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional Nomor 18 Tahun 2016 Tentang Pengendalian Penguasaan Tanah Pertanian, hal ini berdasarkan keterangan dari Kantor Pertanahan Kabupaten Malang.

Dalam pertimbangan aspek landreform di atas berisi bahwa tanah absentee/guntai dilarang oleh pihak Kantor Pertanahan Kabupaten Malang yang dalam pertimbangan tersebut disebutkan bahwa jika pemohon mendaftarkan tanah yang berada di luar kecamatan pemohon tinggal, maka pemohon harus pindah ke tempat letak tanah atau jika dalam waktu 6 (enam) bulan tidak pindah maka tanah tersebut akan dialihkan menjadi obyek landreform dan tentu tanah akan jatuh pada negara.

Pada faktanya walaupun aspek pertimbangan landreform tersebut merupakan syarat atas permohonan pendaftaran hak atas tanah yang dimiliki secara absentee/guntai dan memuat beberapa ketentuan yang harus dilaksanakan

oleh pemohon pendaftaran hak atas tanah yang berstatus absentee/guntai. Dalam pertimbangannya pada pokoknya berisi, jika pemilik tanah tersebut tidak pindah atau tidak memindahkan hak atas tanahnya kepada pihak yang berdomisili di tempat letak tanahnya maka tanah tersebut akan menjadi obyek landreform. Namun selama ini pihak Kantor Pertanahan Kabupaten Malang tidak membuat atau mngelompokkan data kepemilikan tanah pertanain secara absentee/guntai, berdasarkan aspek pertimbangan landreform tersebut. Dari hal tersebut dapat diketahui pihak Kantor Pertanahan Kabupaten Malang memberikan aspek pertimbangan landreform tersebut hanya sebagai formalitas belaka untuk memenuhi syarat administratif dalam pendaftaran hak atas tanah berstatus absenee/guntai. Menurut penulis pemberian aspek pertimbangan landrefrom tersebut tidak memiliki alas hukum yang jelas. Dari beberapa perundang-undangan yang mengatur tentang landreform dan kepemilikan tanah pertanain secara absentee/guntai, tidak ada satupun yang membahas mengenai aspek pertimbangan landreform. Maka dari itu patutlah pihak Kantor Pertanahan Kabupaten Malang melakukan penyelundupan hukum, selain itu apabila aspek pertimbangan landreform ini ada biayanya, maka dapat dikatakan sebuah perbuatan melawan hukum. Telah dijelaskan sebelumnya, pemberian aspek pertimbangan landreform tidak memilik alas hukum yang jelas maka dari itu menurut penulis, perbuatan pihak Kantor Pertanahan Kabupaten Malang tersebut dengan memberikan aspek pertimbangan landreform terhadap pemohon pendaftar hak atas tanah yang berstatus absentee/guntai dapat di gugat dan dibatalkan oleh PTUN berdasar pada Pasal 53 ayat 2 UU No.9 Tahun 2004 Tentang Perubahan

Atas Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1985 Tentang Peradilan Tata Usaha Negara. Menyebutkan ada tiga alasan menggugat suatu KTUN ke Pengadilan Tata Usaha Negara. KTUN yang diajukan gugatan bertentangan dengan perundang-undangan yang berlaku

a. KTUN tersebut bertentangan dengan ketentuaan dalan perundangan yang bersifat formil/ procedural.

b. KTUN tersebut bertentangan dengan ketentuaan dalan perundangan yang bersifat Materiil / Subtansial

c. KTUN tersebut dikeluarkan oleh Pejabat atau Badan Usaha Negra yang tidak berwenang

Berdasarkan pasal 53 tersebut menurut penulis maka dapatlah aspek pertimbangan landreform tersebut di gugat ke PTUN karena memang aspek tersebut tidak memilik alas hukum yang jelas dan bertentangan dengan program landreform selain itu akan merugikan orang-orang yang tinggal atau berada di tempat letak tanahnya tersebut berada. Karena tanah pertanian merupakan tanah yang harus dikerjakan secara aktif oleh pemiliknya. Hal seperti akan mengambil dan merengggut mata pencaharian orang-orang sekitar di tempat letak tanahnya tersebut berada.