• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengolahan Data dengan Anlisis Regresi

PENGOLAHAN DATA

3.3 Cara Kerja SPSS

3.3.2 Pengolahan Data dengan Anlisis Regresi

Pada layar kerja Data View, klik Analyze yang terdapat pada menu kemudian pilih Regression dan klik Linier seperti gambar dibawah ini:

Gambar 3.6. Tampilan Pengolahan Data dengan Regresi Linear

Gamb ar 3.7. Prosedur Regresi Linear

Setelah dilakukan prosedur analisis seperti diatas, maka hasil dari analisis tersebut adalah sebagai berikut.

Tabel 3.2. Bagian Descriptive Statistics

Descriptive Statistics

Mean Std. Deviation N

produksi jagung 387992.76 84551.331 17

luas panen 61215.53 11965.206 17

rata-rata suhu udara 18.9988 .79169 17

rata-rata kelembaban udara 88.1635 2.03991 17

rata-rata curah hujan 140.8283 58.82204 17

jumlah hari hujan 161.06 14.254 17

rata-rata kecepatan angin 4.2572 5.64546 17

Keluaran descriptive statistics berisi informasi sebagai berikut.

1) Besarnya rata-rata prediksi masing-masing variabel.

Prediksi untuk variabel produksi jagung sebesar 387992,76. Prediksi untuk luas panen sebesar 61215,53. Prediksi untuk rata-rata suhu udara sebesar 18,9988. Prediksi untuk rata-rata kelembaban udara sebesar 88,1635. Prediksi untuk rata-rata curah hujan sebesar 140,8283. Prediksi untuk jumlah hari hujan sebesar 161,06 dan kecepatan angin sebesar 4,2572.

2) Nilai simpangan baku untuk tiap variabel. Simpangan

baku produksi jagung sebesar 84551.331. Nilai simpangan baku luas panen sebesar 11965.206. Nilai simpangan baku rata-rata suhu udara sebesar

0,79169. Nilai simpangan baku rata-rata curah hujan sebesar 58.82204. Nilai simpangan baku jumlah hari hujan sebesar 14.254. Dan nilai simpangan baku rata-rata kecepatan angin sebesar 5.64546.

3) Jumlah data (N) adalah 17.

Tabel 3.3. Bagian Correlations

Correlations

produksi

jagung luas panen

rata-rata suhu udara rata-rata kelembaban udara rata-rata curah hujan jumlah hari hujan rata-rata kecepatan angin Pearson Correlation produksi jagung 1.000 .844 -.422 .458 -.479 .377 .116 luas panen .844 1.000 -.186 .378 -.340 .307 .405

rata-rata suhu udara -.422 -.186 1.000 -.152 .242 -.454 .098

rata-rata kelembaban udara

.458 .378 -.152 1.000 -.513 .077 -.281

rata-rata curah hujan -.479 -.340 .242 -.513 1.000 .027 .206

jumlah hari hujan .377 .307 -.454 .077 .027 1.000 .187

rata-rata kecepatan angin .116 .405 .098 -.281 .206 .187 1.000

Sig. (1-tailed)

produksi jagung . .000 .046 .032 .026 .068 .328

luas panen .000 . .237 .068 .091 .115 .053

rata-rata suhu udara .046 .237 . .280 .175 .034 .354

rata-rata kelembaban udara

.032 .068 .280 . .018 .385 .138

rata-rata curah hujan .026 .091 .175 .018 . .459 .214

jumlah hari hujan .068 .115 .034 .385 .459 . .236

N produksi jagung 17 17 17 17 17 17 17

luas panen 17 17 17 17 17 17 17

rata-rata suhu udara 17 17 17 17 17 17 17

rata-rata kelembaban udara

17 17 17 17 17 17 17

rata-rata curah hujan 17 17 17 17 17 17 17

jumlah hari hujan 17 17 17 17 17 17 17

rata-rata kecepatan angin 17 17 17 17 17 17 17

Berikut penjelasan output dari tabel correlation.

a. Pada bagian Pearson Correlation menjelasakan sebagai berikut.

1) Besarnya hubungan antar variabel produksi jagung dan luas panen adalah 0,844. Nilai ini menunjukan bahwa hubungan kedua variabel tersebut sangat kuat. Koefisien korelasi positif (0,844) menunjukan bahwa hubungan antara variabel produksi jagung dan luas panen searah. Artinya, jika variabel luas panen meningkat, maka produksi jagung juga akan meningkat.

2) Besarnya hubungan antar variabel produksi jagung dan rata-rata suhu udara adalah -0,422. Nilai ini menunjukan hubungan korelasi sedang yang negatif. Koefisien korelasi negative (-0,422) menunjukkan bahwa hubungan antara variabel produksi jagung dan rata-rata suhu udara tidak searah. Artinya, jika variabel rata-rata suhu udara meningkat maka variabel produksi jagung menurun. Sebaliknya, jika variabel rata-rata suhu udara menurun maka variabel produksi jagung meningkat.

3) Besarnya hubungan antara variabel produksi jagung dan rata-rata kelembaban udara 0,458. Nilai ini menunjukkan hubungan korelasi sedang positif. Koefisien korelasi positif (0,458) menunjukkan bahwa hubungan antara variabel produksi jagung dan rata-rata kelembaban udara searah. Artinya, jika variabel kelembaban udara meningkat maka variabel produksi jagung juga akan meningkat.

4) Besarnya hubungan antara variabel produksi jagung dan rata-rata curah hujan adalah -0,479. Nilai ini menunjukan hubungan korelasi sedang yang negatif. Koefisien korelasi negative (-0,479) menunjukkan bahwa hubungan antara variabel produksi jagung dan rata-rata curah hujan tidak searah. Artinya, jika variabel rata-rata curah hujan meningkat maka variabel produksi jagung menurun. Sebaliknya, jika variabel rata-rata curah hujan menurun maka variabel produksi jagung meningkat.

5) Besarnya hubungan antara variabel produksi jagung dan jumlah hari hujan adalah 0,377. Nilai ini menunjukkan hubungan korelasi sedang positif. Koefisien korelasi positif (0,377) menunjukkan bahwa hubungan antara variabel produksi jagung dan jumlah hari hujan searah. Artinya, jika variabel jumlah hari hujan meningkat maka variabel produksi jagung juga akan meningkat.

6) Besarnya hubungan antara variabel produksi jagung dan rata-rata kecepatan angin adalah 0,116. Nilai ini menunjukkan hubungan korelasi sedang positif. Koefisien korelasi positif (0,458) menunjukkan bahwa hubungan antara variabel produksi jagung dan rata-rata kelembaban udara searah. Artinya, jika

variabel kecepatan angin meningkat maka variabel produksi jagung juga akan meningkat.

b. Bagian sig (1-tailed)

1) Hubungan antara variabel produksi jagung dan luas panen jika dilihat dari angka signifikansi (sig.) sebesar 0,000 yang lebih kecil dari 0,05. Berdasarkan ketentuan, jika angka signifikansi < 0,05 hubungan antara kedua variabel tersebut signifikan.

c. Bagian Kolom N menunjukkan banyaknya jumlah data yang dianalisis, yakni 17.

Tabel 3.4. Bagian Variables Entered/Removed

Variables Entered/Removed

Model Variables Entered

Variables Removed Method 1 rata-rata kecepatan angin, rata-rata suhu udara, rata-rata curah hujan, jumlah hari hujan,

rata-rata kelembaban udara, luas panena

. Enter

a. All requested variables entered.

Tabel ini menunjukan bahwa semua variabel telah dimasukkan. Variabel tergantungnya adalah produksi jagung.

Tabel 3.5. Bagian Model Summary

Model Summaryb

Model R R Square Adjusted R Square

Std. Error of the

Estimate Durbin-Watson

1 .915a .837 .739 43209.069 1.275

a. Predictors: (Constant), rata kecepatan angin, rata suhu udara, rata-rata curah hujan, jumlah hari hujan, rata-rata-rata-rata kelembaban udara, luas panen b. Dependent Variable: produksi jagung

Bagian model summary atau ringkasan model menunjukkan besarnya koefisien determinasi yang berfungsi untuk mengetahui besarnya variabilitas variabel tergantung produksi jagung yang dapat diterangkan dengan menggunakan variabel bebas luas panen, rata-rata suhu udara, rata-rata kelembaban udara, rata-rata curah hujan, jumlah hari hujan dan rata-rata kecepatan angin. Koefisien determinasi juga digunakan untuk menghitung besarnya peranan atau pengaruh variabel bebas terhadap variabel tergantung.koefisien determinasi dihitung dengan mengalikan dengan 100% ( Nilai penting dalam keluaran ini adalah nilai R square, nilai standard error of the estimate, dan nilai Durbin-Watson.

1) Nilai R square dalam tabel diatas adalah 0,837. Angka R square disebut juga koefisien determinasi. Besarnya angka koefisien determinasi 0,837 sama dengan 83,7%. Angka tersebut berarti bahwa sebesar 83,7% tingkat produksi jagung dapat dijelaskan dengan menggunakan variabel bebas luas panen, rata-rata suhu udara, rata-rata-rata-rata kelembaban udara, rata-rata-rata-rata curah hujan, jumlah hari hujan dan rata-rata kecepatan angin. Sedangkan sisanya, yaitu 16,3% (100% -

83,7%) dijelaskan oleh faktor-faktor penyabab lainnya. Dengan kata lain, besarnya pengaruh bebas luas panen, rata-rata suhu udara, rata-rata kelembaban udara, rata-rata curah hujan, jumlah hari hujan dan rata-rata kecepatan angin terhadap produksi jagung adalah 83,7%. Sedangkan sisanya sebesar 16,3% dipengaruhi oleh faktor lain di luar model regresi ini. Besarnya pengaruh faktor lain disebut error (e). untuk menghitung nilai error dapat menggunakan rumus:

e = 1 - .

Sebagai catatan, besarnya R square bekisar antara 0-1 yang berarti semangkin kecil nilai R square, semakin lemah hubungan variabel. sebaliknya, jika R square semakin mendekati 1, hubungan antar variabel semakin kuat.

2) Nilai Durbin-Watson mempunyai makna bahwa otokorelasi tidak akan terjadi jika nilai Durbin-Watson: 1 < DW < 3. Nilai Durbin-Watson pada tabel sebesar 1,275. Hal ini menunjukan bahwa otokorelasi tidak akan terjadi.

Tabel 3.6. Bagian ANOVA

ANOVAb

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1 Regression 9.571E10 6 1.595E10 8.544 .002a

Residual 1.867E10 10 1.867E9

Total 1.144E11 16

a. Predictors: (Constant), rata-rata kecepatan angin, rata-rata suhu udara, rata-rata curah hujan, jumlah hari hujan, rata-rata kelembaban udara, luas panen

ANOVAb

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1 Regression 9.571E10 6 1.595E10 8.544 .002a

Residual 1.867E10 10 1.867E9

Total 1.144E11 16

a. Predictors: (Constant), rata-rata kecepatan angin, rata-rata suhu udara, rata-rata curah hujan, jumlah hari hujan, rata-rata kelembaban udara, luas panen

b. Dependent Variable: produksi jagung

Bagian ANOVA menunjukkan besarnya angka probabilitas atau signifikansi pada perhitungan ANOVA yang akan digunakan untuk di uji kelayakan model regresi dengan ketentuan bahwa angka probabilitas yang baik untuk digunakan sebagai model regresi harus lebih kecil dari 0,05.

Uji ANOVA menghasilkan angka F sebesar 8,544 dengan tingkat signifikansi (angka probabilitas) sebesar 0,002. Karena angka probabilitas 0,002 < 0,05. Maka model regresi ini sudah layak digunakan untuk memprediksi produksi jagung. Agar dapat dipakai sebagai model regresi untuk memprediksi variabel tergantung, angka signifikan atau probabilitas (sig.) harus lebih kecil dari 0,05.

Untuk menguji apakah variabel luas panen, rata-rata suhu udara, rata-rata kelembaban udara, rata-rata curah hujan, jumlah hari hujan dan rata-rata kecepatan angin mempengaruhi produksi jagung. Maka dapat dilakukan pengujian dengan menggunakan angka F dari keluaran ANOVA, dengan terlebih dahulu melakukan langkah-langkah sebagai berikut.

: luas panen, rata-rata suhu udara, rata-rata kelembaban udara, rata-rata curah hujan, jumlah hari hujan dan rata-rata kecepatan angin tidak berpengaruh terhadap produksi jagung.

: luas panen, rata-rata suhu udara, rata-rata kelembaban udara, rata-rata curah hujan, jumlah hari hujan dan rata-rata kecepatan angin berpengaruh terhadap produksi jagung.

2. Mengihtung nilai F tabel dengan ketentuan sebagai berikut: a.

b. Degree of freedom:

Vektor 1: jumlah variabel (7 - 1 = 6)

Vektor 2: jumlah kasus – jumlah variabel (17 – 6 = 11)

Dengan ketentuan tersebut maka diperoleh nilai F dari tabel sebesar 3,09. 3. Menentukan kriteria berdasarkan ketentuan yang telah ada.

a. Jika > maka ditolak dan diterima.

b. Jika jika maka diterima dan ditolak.

4. Mengambil keputusan.

nilai pada tabel ANOVA sebesar 29,067.

> (29,067 > 3,09)

Dengan demikian ditolak dan diterima. Artinya, luas panen, rata-rata suhu udara, rata-rata kelembaban udara, rata-rata curah hujan, jumlah hari hujan dan rata-rata kecepatan angin berpengaruh terhadap produksi jagung.

Tabel 3.7. Bagian Coefficients Coefficientsa Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. B Std. Error Beta 1 (Constant) 371875.172 690969.881 .538 .602 luas panen 5.807 1.282 .822 4.528 .001

rata-rata suhu udara -19940.334 16241.344 -.187 -1.228 .248

rata-rata kelembaban udara 2.928 7006.523 .000 .000 1.000

rata-rata curah hujan -169.292 231.190 -.118 -.732 .481

jumlah hari hujan 466.293 915.415 .079 .509 .622

rata-rata kecepatan angin -2824.042 2538.452 -.189 -1.113 .292

a. Dependent Variable: produksi jagung

Bagian koefisien regresi digunakan untuk menggambarkan persamaan regresi agar mengetahui angka konstan dan uji hipotesis signifikansi koefisien regresi. Persamaan regresinya adalah sebagai berikut:

Y = a + + + +

Keterangan:

Y = data produki jagung = data luas panen

= data rata-rata suhu udara

= data rata-rata kelembaban udara = data rata-rata curah hujan = data jumlah hari hujan = data kecepatan udara

A = angka konstan dari understandardized coefficient yang dalam penelitian

penelitian ini sebesar 371875,172. Angka ini berupa angka konstan yang berarti besarnya produksi jagung saat nilai (luas panen), rata-rata suhu udara, rata-rata kelembaban udara, rata-rata curah hujan, jumlah hari hujan dan kecepatan angin sama dengan nol (0).

B1 = angka koefisien regresi pertama sebesar 5,807. Angka tersebut berarti bahwa setiap penambahan satu satuan luas panen, maka produksi jagung mengalami kenaikan sebesar 5,807.

B2 = angka koefisien kedua sebesar -19940,334. Angka tersebut mempunyai arti bahwa setiap penambahan satu rata-rata suhu udara, maka produksi jagung akan mengalami penurunan sebesar -19940,334

B3 = angka koefisien ketiga sebesar 2,928. Angka tersebut mempunyai arti bahwa setiap penambahan satu rata-rata kelembaban udara, maka produksi jagung akan mengalami kenaikan sebesar 2,928.

B4 = angka koefisen ketiga sebesar -169,292. Angka tersebut mempunyai arti bahwa setiap penambahan satu rata-rata curah hujan maka produksi jagung mengalami penurunan sebesar -169,292.

B5 = angka koefisien kelima sebesar 466,293. Angka tersebut mempunyai arti bahwa setiap penambahan satu jumlah hari hujan, maka produksi jagung mengalami peningkatan sebsar 466,293.

B6 = angka koefisien keenam sebsar -2824,042. Angka tersebut mempunyai arti bahwa setiap penambahan satu rata-rata kecepatan angin, maka produksi jagung mengalami penurunan sebesar -2824,042.

Oleh karena itu persamaan regresinya menjadi:

Agar dapat mengetahui apakah koefisien regresi signifikan atau tidak, penulis menggunakan uji t untuk menguji signifikansi konstanta dan variabel luas panen, rata-rata suhu udara, rata-rata-rata-rata kelembaban udara, rata-rata-rata-rata curah hujan, jumlah hari hujan dan rata-rata kecepatan angin yang digunakan sebagai predictor untuk variabel produksi jagung. Caranya adalah sebagai berikut.

1. Membuat hipotesis

= tidak ada pengaruh antara luas panen, rata-rata suhu udara, rata-rata kelembaban udara, rata-rata curah hujan, jumlah hari hujan dan rata-rata kecepatan angin terhadap produksi jsgung.

= terdapat pengaruh antara luas panen, rata-rata suhu udara, rata-rata kelembaban udara, rata-rata curah hujan, jumlah hari hujan dan rata-rata kecepatan angin terhadap produksi jagung.

2. Menghitung nilai t tabel dengan ketentuan berikut:

a. = = 0,025

b. Degree of freedom (DF) = (jumlah data – 2) atau 17 – 2 = 15 c. Dengan ketentuan tersebut didapatkan nilai t dari tabel sebesar 2,13 3. Menentukan kriteria berdasarkan ketentuan yang ada.

a. Jika , maka diterima dan ditolak.

b. Jika > , maka ditolak dan diterima.

Berdasarkan dari keluaran tabel Coefficients dapat diketahui;

a. 4,528 > 2,13, maka ditolak dan diterima b. -1,228 < 2,13, maka diterima dan ditolak c. 0,000 < 2,13, maka diterima dan ditolak d. -0,732 < 2,13, maka diterima dan ditolak e. 0,509 < 2,13, maka diterima dan ditolak f. -1,113 < 2,13, maka diterima dan ditolak 4. Membuat keputusan

Karena hanya satu variable nilai jatuh pada daerah penerimaan . Maka hanya luas panen yang berpengaruh terhadap produksi jagung.

Tabel 3.8. Bagian CasewiseDiagnostics Casewise Diagnosticsa

Case Number Std. Residual produksi jagung Predicted Value Residual 1 -1.047 354656 399879.56 -45223.555 2 -.352 436189 451405.15 -15216.152 3 .165 563237 556119.57 7117.428 4 2.302 517325 417863.81 99461.185 5 .645 433883 406004.31 27878.687 6 -.622 370546 397442.66 -26896.657 7 -.311 293594 307027.98 -13433.980 8 -.046 323122 325119.94 -1997.941 9 -.012 275053 275588.82 -535.824 10 -.469 244583 264865.60 -20282.602 11 -.335 318579 333071.97 -14492.972 12 .450 400609 381171.77 19437.225 13 .255 419619 408619.52 10999.476 14 .475 427747 407244.12 20502.878 15 .146 369813 363486.83 6326.168 16 .063 377689 374968.09 2720.912 17 -1.304 469633 525997.28 -56364.277

a. Dependent Variable: produksi jagung

Bagian casewise diagnostics atau diagnosis per kasus menunjukkan hasil prediksi persamaan regresi. Pembahasan dimulai dari case number 1 dengan menggunakan persamaan regresi yang telah diperoleh dari tabel coefficients.

Yaitu:

1) Pada kasus nomor satu (dilihat dari kolom case number 1) luas panen adalah 354.656, rata suhu udara 19,22, rata kelembaban udara 89,47, rata-rata curah hujan 9,90, jumlah hari hujan 178, dan rata-rata-rata-rata kecepatan angin 0,51 apabila dimasukkan ke dalam persamaan regresi yang telah diperoleh sebelumnya menjadi sebagai berikut:

399879.56

Hasil tertera pada kolom Predicted Value, sehingga perhitungan untuk kasus berikutnya dapat dilakukan dengan cara yang sama.

2) Angka pada kolom Residual sebesar -45223,555 memberikan penjelasan

tentang adanya selisih antara produksi jagung data observasi dengan tingkat kepuasan yang diprediksikan.

Yaitu: 354656 – 399879,56 = -45223,555

Angka pada kolom Residual selanjutnya sebesar -15216,152 memberikan penjelasan tentang adanya selisih antara produksi jagung data observasi dengan produksi jagung yang diprediksikan.

Yaitu: 436189 – 451405,15 = -15216,152

Angka pada kolom residual selanjutnaya sebesar 7117,428 memberikan penjelasan tentang adanya selisih antara produksi jagung data observasi dengan produksi jagung yang diprediksikan.

a. Kolom std. residual (standardized residual) menyatakan residual yang distandarkan dengan dibagi oleh standard error of the estimate (nilai dapat diperoleh dari keluaran (model summary). Untuk kasus pertama,

= -1,046622

Besar kecilnya angka residual dan standard residual memberikan makna bagi persamaan regresi yang akan digunakan untuk memprediksi data. Semakin kecil angka residual dan standard residual, maka semakin baik regresi digunakan untuk memprediksi.

Tabel 3.9 Bagian Residuals Statistics

Residuals Statisticsa

Minimum Maximum Mean Std. Deviation N

Predicted Value 262839.19 554755.56 387992.76 76978.336 17

Residual -69264.328 98238.070 .000 34975.181 17

Std. Predicted Value -1.626 2.166 .000 1.000 17

Std. Residual -1.566 2.221 .000 .791 17

a. Dependent Variable: produksi jagung

Bagian residuals statistics memberikan penjelasan mengenai nilai minimum produksi jagung yang diprediksi sebesar 262839,19 sedangkan nilai maksimum yang diprediksi sebesar 554755,56. Nilai rata-rata produksi jagung yang di prediksi sebesar 387992,76. Angka ini berlaku untuk semua kasus yang diteliti.

Dokumen terkait