METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Waktu Penelitian
B. Alat dan Bahan
3. Pengolahan Data
Data–data yang diperoleh baik data sekunder maupun data primer
diolah di laboratorium SIG dan Penginderaan Jauh dengan tahapan-tahapan
sebagai berikut.
a. Input Data GPS
Menurut Prasetyo (2011) pemasukan data dari GPS ke dalam
ArcGis bisa melalui 2 cara, yaitu memasukkan data tabulasi/tabel dan
melakukan transfer data langsung dari GPS.
Dalam penelitian ini pemasukan data GPS dilakukan dengan
transfer data langsung menggunakan software DNR Garmin dengan cara:
1) Membuka aplikasi DNR Garmin.
2) Mengkoneksikan receiver GPS menggunakan kabel USB ke
komputer.
3) Dari menu toolbar, memilih GPS Set Port > USB.
4) Jika tersambung akan muncul tulisan Connected dikolom sebelah kiri
pojok yang memberikan keterangan tersambungnya ke GPS beserta
Lat Long-nya.
5) Mengatur sistem koordinat dengan cara mengklik File > Set
Projection.
6) Maka muncul DNR Garmin Properties, pada lembaran Projection
menandai pilihan ESRI, Datum GCS_WGS 1984 dan zona 50S.
Kemudian OK.
7) Setelah pengaturan tersebut, data dapat didownload dengan cara
8) Secara default program ini akan memunculkan titik yang tersimpan pada GPS.
9) Data disimpan dalam bentuk shapefile (shp) atau dalam bentuk
database (dbf). Penyimpanan dapat dilakukan dengan mengklik
toolbar File > Save To File (menentukan lokasi penyimpanan) > Save
As Type (Arcview Shapefile [projected][*.shp]) > Save.
b. Georeferencing
Georeferencing adalah proses penempatan objek berupa raster
atau image yang belum mempunyai acuan sistem koordinat kedalam
sistem koordinat dan proyeksi tertentu (Prasetyo, 2011).
Langkah-langkah goerefrencing yaitu sebagai berikut.
1) Membuka program ArcGis dari start menu > Program > ArcGis >
ArcMap 10 .
2) Untuk menampilkan data, browser data dari direktori melalui icon Add
Data.
3) Maka peta dasar akan muncul, namun sistem koordinat pada layer
tidak diketahui karena berupa file JPEG. Dari gambar terlihat bahwa
tipe koordinat peta adalah Projected Coordinate System.
Gambar 3. Peta Dasar yang Akan Digeoreferencing
4) Untuk menyamakan sistem koordinat dilakukan dengan memberi
koordinat pada layer dengan cara mengklik kanan pada layer >
Properties > Coordinat System > Predefined > Projected Coordinate
System > UTM > WGS 1984 > Southern Hemispere > WGS 1984
Zone 50S > Ok.
5) Selanjutnya penentuan 4 titik kontrol dengan mengklik Add Control
Points pada Georeferencing Tool. Zoom salah satu titik perpotongan
yang dijadikan sebagai titik kontrol > klik kiri titik perpotongan > klik
kanan > Input X and Y. Melakukan langkah yang sama untuk 3 titik
kontrol lainnya.
Gambar 5. Proses Penentuan Titik Kontrol Peta
Gambar 6. Posisi Empat Titik Kontrol yang Dipilih c. Digitasi
Digitasi merupakan proses konversi feature ke dalam format
1) Membuat Shapefile, pembuatan Shapefile dimulai dengan mengklik
icon ArcCatalog > klik Folder Connection > klik kanan pada folder
penyimpanan > New Shapefile.
Gambar 7. Pembuatan Shapefile
2) Mengatur jenis dan system koordinat Shapefile, mengetik nama
shapefile pada kolom Name, memilih jenis feature shapefile (polygon,
polyline atau point) pada kolom Feature Type dan mengatur system
koordinat pada kolom Spatial Reference > Description System > Edit
> Selected > Projected Coordinate System > UTM > WGS 84 > WGS
Gambar 8. Mengatur Sistem Koordinat Feature Shapefile 3) Memulai digitasi, klik icon Editor > pilih Start Editing > maka muncul
jendela Create Feature > zoom lokasi yang ingin di digitasi > pada jendela Create Feature klik feature Polygon (Batas Administrasi).
Kemudian mendigitasi batas administrasi wilayah Kecamatan
Samarinda Kota.
Gambar 9. Proses Digitasi Batas Administrasi Kecamatan Samarinda Kota
d. Joint Data Primer dan Data Sekunder
Joint data primer dan data sekunder adalah suatu proses
menggabungkan data primer dan data sekunder.
1) Input data primer, browser data dari directory melalui icon Add Data.
Maka data akan tampil dalam bentuk titik-titik seperti yang terlihat
pada gambar 10 di bawah ini.
Gambar 10. Input Data Primer
2) Langkah selanjutnya menambahkan informasi penjelas terhadap
feature-feature yang ada yaitu point (data koordinat), polyline (jalan)
dan polygon (batas administrasi/sungai). Hal ini dapat dilakukan
dengan cara melakukan pengeditan terhadap tabel attribut dari
masing-masing feature tersebut. Pengeditan dimulai dengan klik
kanan pada salah satu feature > Open Attribut Tabel > klik icon Tabel
Option > Add Field > mentukan nama Field > memilih Doubel pada
pemilihan Type > Ok. Melakukan langkah yang sama untuk
3) Pemilihan
symbol >
Value Field
pada salah satu
Selector yang muncul, memilih salah satu
objek > menyesuaikan ukuran sesuai kebutuhan pada
Ok.
Gambar
Gambar 11. Proses Pemberian Nama Feature
Pemilihan symbol, klik kanan salah satu feature yang akan diberi
> Properties > Symbology > Categories > Unique Values
Value Field (memilih nama table yang akan diberi symbol
pada salah satu point yang akan diberi symbol. Dari jendela
yang muncul, memilih salah satu symbol yang sesuai dengan
objek > menyesuaikan ukuran sesuai kebutuhan pada
Gambar 12. Proses Pemilihan Symbol Feature Point
Feature
yang akan diberi
Unique Values >
symbol) > klik 2 kali
. Dari jendela Symbol
yang sesuai dengan
objek > menyesuaikan ukuran sesuai kebutuhan pada kolom size >
4) Pemilihan label, klik kanan salah satu feature yang ingin dimunculkan nama labelnya > Properties > Labels > memilih nama table pada
kolom Label Field > mengatur jenis text dan ukuran label pada kolom
Text Symbol > Ok.
5) Memunculkan nama label, klik kanan > ceklis Label Feature.
Gambar 13. Memunculkan Nama Label e. Layout Peta
Pembuatan layout peta merupakan pekerjaan terakhir setelah
input data, analisis data, penambahan label dan pengaturan legenda.
Melalui fasilitas layout kita dapat membuat dan mengatur data mana saja
yang akan digunakan sebagai output dari proses atau analisis GIS yang
kita gunakan serta bagaimana data tersebut akan ditampilkan (Rusydi,
2011). Langkah-langkah pembuatan layout yaitu sebagai berikut. 1) Pembuatan layout peta dimulai clik icon Layout View.
Gambar 14. Tampilan Awal Layout
2) Mengatur ukuran kertas, File > Print and Page Setup > Size (A4) >
Orientasi (Lanscape).
3) Pembuatan garis astronomi, klik kanan diarea peta > Properties >
Grids > New Grid > pilih Measured Grid > Next > Finish.
Gambar 15. Pembuatan Garis Astronomi 4) Penambahan informasi peta, dari toolbar pilih insert.
a) untuk pemberian judul peta, system proyeksi, sumber
b) untuk memilih jenis arah mata angin.
c) untuk mengatur skala bar peta.
d) untuk mengatur skala text peta.
e) untuk mengatur legenda peta.
f) untuk membuat insert peta.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN