• Tidak ada hasil yang ditemukan

Hasil Pengolahan Data Secara Horizontal Antar Elemen Pada Tingkat 3 (Elemen Aktor Penyusun Strategi Pemasaran Ekspor

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

4.3 Analisis Pemilihan Alternatif Strategi Pemasaran Ekspor

4.3.1 Hasil Pengolahan Data Secara Horizontal Antar Elemen Pada Tingkat 3 (Elemen Aktor Penyusun Strategi Pemasaran Ekspor

Perusahaan)

Pada Tabel 11 dapat dilihat bahwa aktor yang paling berkepentingan dalam penentuan faktor harga adalah manajemen puncak dengan bobot sebesar 0,500. Selanjutnya aktor dengan tingkat

kepentingan kedua dan ketiga adalah manajer pemasaran dan agen dengan bobot masing-masing sebesar 0,250.

Tabel 11. Susunan bobot hasil pengolahan horizontal antar elemen pada tingkat 3 (elemen aktor penyusun strategi pemasaran ekspor tekstil pada PT “X")

Faktor/Aktor Manajer Pemasaran Manajemen Puncak API Peme- rintah Agen Harga produk 0,250 0,500 - - 0,250 Tingkat persaingan 0,259 0,149 0,171 0,225 0,196 Karakteristik pasar 0,500 0,250 - - 0,250 Saluran distribusi 0,443 0,169 - - 0,387 Teknologi 0,130 0,732 - 0,138 - Keb. Pemerintah mengenai ekspor tekstil 0,072 0,140 0,285 0,502 -

Hal tersebut dikarenakan manajemen puncak berwenang menentukan harga jual produk, penentuan ini dilakukan setelah pihak manajemen puncak mendapat laporan tentang Harga Pokok Penjualan suatu produk dari kepala divisi yang bersangkutan serta biaya penjualan, umum, dan administrasi dari senior marketing assistance. Setelah laporan mengenai biaya-biaya tersebut dicermati oleh manajemen puncak, selanjutnya manajer pemasaran memberi masukan kepada manajemen puncak mengenai situasi dan harga produk bersangkutan di pasar internasional. Masukan yang diberikan manajer pemasaran tentang harga jual produk bertujuan agar harga produk sesuai dengan kondisi dan situasi pasar, sehingga harga yang ditetapkan dapat membantu pencapaian tujuan pemasaran. Oleh karenanya, manajer pemasaran turut berpengaruh terhadap penentuan harga produk dan mendapatkan bobot sebesar 0,250 dalam faktor harga produk. Selanjutnya, agen berperan dalam penentuan harga produk karena biaya komisi agen akan dibebankan pada harga jual produk. Pada tahun 2007, biaya komisi agen dibebankan merata sebesar 3% pada semua jenis produk berdasarkan persetujuan dari

manajer pemasaran. Oleh karenanya bobot tingkat kepentingan yang dimiliki agen terhadap faktor harga produk sama besarnya dengan bobot yang dimiliki manajer pemasaran, yaitu sebesar 0,250.

Berkaitan dengan tingkat persaingan, pihak yang memiliki tingkat kepentingan terbesar ialah manajer pemasaran (0,259). Manajer Pemasaran PT “X” dalam fungsinya sebagai perencana, pengatur, serta pelaksana kebijaksanaan program dan strategi di bidang pemasaran, harus selalu mencermati kondisi persaingan yang terjadi dan mengkoordinasikan tim kerja di bawahnya untuk menyikapi kondisi tingkat persaingan tersebut secara tepat. Pihak lainnya yang memiliki tingkat kepentingan kedua terbesar terhadap tingkat persaingan adalah pemerintah (0,225). Pemerintah berkepentingan dalam menjaga iklim persaingan usaha yang sehat dan sesuai dengan peraturan pemerintah maupun perundangan yang berlaku. Bobot tingkat kepentingan agen sebesar 0,196 disebabkan oleh pengaruh yang dimiliki agen dalam persaingan produk TPT di pasar mancanegara. Agen berperan mencari pembeli yang memiliki kebutuhan yang sesuai dengan produk yang ditawarkan oleh perusahaan. Maka agen sebagai salah satu perangkat saluran distribusi dapat membantu upaya perusahaan dalam mengatasi kondisi persaingan yang sengit. Selanjutnya Asosiasi Pertekstilan Indonesia (API) juga memiliki bobot kepentingan dalam faktor tingkat persaingan sebesar 0,171. API sebagai asosiasi sektoral industri TPT Indonesia berkewajiban untuk turut serta menjaga kondisi persaingan yang sehat di antara anggotanya, berkaitan dengan tingkat persaingan industri TPT dalam negeri di pasar ekspor TPT mancanegara. Sementara tingkat kepentingan manajemen puncak (0,149) memiliki tingkat kepentingan terkecil unsur aktor terhadap faktor tingkat persaingan. Hal tersebut disebabkan karena manajemen puncak telah mendelegasikan wewenang koordinasi pemasaran kepada manajer pemasaran.

Dalam faktor karakteristik pasar, aktor yang paling berpengaruh adalah manajer pemasaran (0,500). Salah satu tugas dari Manajer Pemasaran PT “X” ialah mengetahui sifat dan kondisi pasar. Manajer pemasaran juga merupakan perangkat perusahaan yang berhubungan langsung dan bertanggung jawab penuh terhadap kegiatan pemasaran perusahaan, termasuk diantaranya hal-hal yang menyangkut karakeristik pasar sasaran. Tingkat kepentingan manajemen puncak dan agen memiliki bobot yang sama sebesar 0,250 terhadap faktor karakteristik pasar. Peranan Manajemen Puncak PT ”X” dalam faktor karakteristik pasar adalah pada pengawasan kebijakan pemasaran yang berhubungan dengan sifat dan kondisi pasar yang ditetapkan oleh manajer pemasaran. Sementara agen-agen yang biasa bekerjasama dengan PT ”X” kedudukannya tersebar di berbagai negara. Agen-agen tersebut telah memiliki spesialisasi untuk mencari pembeli dari negara tertentu maupun wilayah tertentu, sehingga mereka telah memahami dengan baik karakteristik pasar negara atau wilayah tersebut. Namun untuk negara atau wilayah lainnya yang bukan merupakan kawasan operasional bisnisnya, agen hanya memiliki sedikit pengetahuan terhadap karakteristik pasar negara atau wilayah tersebut.

Manajer pemasaran (0,443) memiliki tingkat kepentingan terbesar dalam faktor saluran distribusi, karena manajer pemasaran memiliki kewenangan untuk memilih saluran distribusi yang sesuai bagi produk tertentu. Manajer pemasaran juga memiliki wewenang untuk memenuhi permintaan agen terhadap suatu produk tertentu dalam tingkat komisi tertentu. Agen (0,387) memiliki tingkat kepentingan kedua terbesar dalam faktor saluran distribusi karena peranannya sebagai perangkat saluran distribusi andalan perusahaan. Sedangkan manajemen puncak (0,169) memiliki pengaruh terkecil dalam faktor saluran distribusi karena peranannya yang hanya sebagai pengawas dari kebijakan yang berkaitan dengan penentuan saluran distribusi yang diambil oleh manajer pemasaran.

Dalam faktor teknologi, manajemen puncak (0,732) memiliki pengaruh tertinggi. Hal ini dikarenakan setiap kebijakan yang berkaitan dengan teknologi, termasuk pembelian peralatan industri, mesin, dan program peningkatan teknologi, menjadi wewenang penuh dan diputuskan oleh manajemen puncak. Pemerintah (0,138) memiliki pengaruh dalam faktor teknologi karena pemerintah melalui Departemen Perindustrian mencanangkan Program Peningkatan Teknologi Industri TPT berupa potongan harga pembelian mesin dan pinjaman pembiayaan pembelian mesin atau peralatan dengan suku bunga rendah melalui sistem modal padanan. Selain itu pemerintah melalui Departemen Perindustrian juga menyediakan informasi mengenai teknologi produksi TPT terbaru. Salah satu tujuan pemerintah mencanangkan program tersebut adalah untuk meningkatkan kapasitas produksi industri TPT Indonesia agar dapat memenuhi permintaan pasar lokal maupun mancanegara. Manajer pemasaran (0,130) memiliki pengaruh terkecil terhadap faktor teknologi karena manajer pemasaran hanya memberikan masukan serta saran terhadap peningkatan teknologi yang harus dilakukan perusahaan berkaitan dengan peningkatan kapasitas produksi dan pemenuhan permintaan pasar.

Pemerintah (0,502) memiliki pengaruh terbesar dalam faktor kebijakan pemerintah mengenai ekspor tekstil karena pemerintah merupakan pelaku utama berdasarkan fungsinya sebagai regulator atau pembuat peraturan. API (0,285) memiliki pengaruh kedua terbesar, karena API sebagai wadah yang menyalurkan aspirasi anggotanya menjadi saluran penghubung antara pemerintah dan pelaku usaha TPT dalam mengkonsolidasikan dan mensosialisasikan kebijakan yang dibuat pemerintah agar sesuai dengan kepentingan dunia usaha TPT mengenai pemasaran ekspor tekstil. Manajemen Puncak PT ”X” (0,140) dalam fungsinya sebagai pimpinan perusahaan memiliki kekuatan dalam menyampaikan berbagai keberatan ataupun dukungannya terhadap kebijakan pemerintah yang

dapat disampaikan langsung kepada pemerintah sebagai pembuat kebijakan, melalui API ataupun melalui media massa. Sementara manajer pemasaran (0,072) memiliki pengaruh terkecil dalam faktor kebijakan pemerintah mengenai ekspor tekstil karena perannya dalam memberikan masukan dan pendapat kepada manajemen puncak terhadap kebijakan pemerintah yang merugikan atau menguntungkan kegiatan pemasaran yang dijalankan, sedangkan manajemen puncak yang merupakan tingkat manajerial lini atas lebih memiliki peluang dalam membawa permasalahan tersebut ke tingkatan birokrasi pemerintah.

4.3.2 Hasil Pengolahan Data Secara Horizontal Antar Elemen Pada

Dokumen terkait